Apa jadinya jika kebahagiaan yg selalu Claudia dapatkan di pernikahan yang 2 tahun menjadi hilang seketika menjadi luka yang menganga ketika melihat suami sedang bermesraan dengan perempuan lain
Apa yang harus dilakukannya, bertahan atau memilih untuk pergi?
Apalagi Clau baru mengetahui ketika dia tengah mengandung buah cinta dari suaminya yang selama ini sangat mereka dambakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DawnLover, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 8 Bertemu Lagi
Pagi ini Clau sedang bersiap untuk berangkat ke kantor dimana ia bekerja. Clau menggunakan atasan kemeja putih berbalut blazer merah jambu dengan bawahan rok span selutut.
“Jangan rewel ya sayangnya mommy, bekerjasamalah dengan mommy hari ini” ucap Clau kepada buah hatinya sambil mengelus perutnya yang masih datar. Kehamilan yang tidak membuat Claudia terkuras tenaga banyak.
Ya memang kehamilan pertamanya ini terbilang tidak menyusahkan Claudia, jika biasanya ibu hamil kerap muntah atau mual, mood yang berubah-ubah, badan lemas dan sangat sensitif terhadap terhadap apapun. Namun Claudia justru tidak merasakannya, ia jarang muntah. Akan tetapi untuk nafsu makannya meningkat pesat sehingga membuat badannya lebih berisi.
.
.
“Kamu sudah bisa langsung bekerja hari ini, untuk pembagian pekerjaannya akan diberitahu langsung oleh kepala Divisi Keuangan nanti” ucap bu manajer HRD sambil menyerahkan ID Card Karyawan kepada Claudia.
“Apa tidak mengikuti sesi interview dulu bu atau training barangkali. Apalagi saya bukanlah asli warga negara sini” jawab Claudia karena sejujurnya ia sedikit ragu bagaimana bisa ia diterima secepat itu.
“Tidak masalah, melihat dari CV yang kamu kirim ke email perusahaan, kamu memiliki potensi dan kemampuan di bagian pekerjaan yang kamu lamar, lagian negara asalmu sama dengan pemilik perusahaan ini” bu manajer sambil tersenyum ramah mengatakan itu.
“Baiklah bu, terimakasih atas kepercayaannya” Clau sangat senang melihat respon bu manajer yang terbilang cukup ramah.
“Sebaiknya saya langsung antar kamu ke tempat divisi keuangan saja, supaya kamu bisa langsung bekerja dan berbaur dengan sesama karyawanmu. Semoga betah dan kinerjamu memuaskan” ucap bu manajer kepada Clau yang langsung di angguki Claudia dengan senyuman.
.
.
Setelah berkenalan dengan sesama karyawan di bagaian divisinya, kini Claudia sedang sibuk berkutat menyelesaiakan analasis laporan keuangan bulanan perusahaan. Dari pagi sampai siang Claudia sibuk belajar tentang bagian pekerjaannya hingga selepas makan siang Clau langsung bekerja menyelesaikan tugas bagian pekerjaannya saat ini.
“Siap juga” tandas Clau pada akhirnya sambil merenggangkan otot punggungnya karena kelamaan duduk.
“Sebaiknya langsung aku serahkan saja biar bisa langsung dikoreksi jika tidak sesuai” gumam Clau sambil berjalan ke meja kepala divisi.
“Pak Tam, ini laporan yang sudah selesai di analisis, boleh di koreksi kalau ada kesalahan” Clau langsung menyerahkan laporan itu kepada kepala divisi.
“Sepertinya ini sudah benar, langsung antar ke ruangan Direktur di lantai 17, sekalian kamu melihat ruangan di kantor ini karena kamu baru juga kan” ucap pak Tam selaku kepala Divisi sambil menyerahkan laporan tadi kepada Clau dengan senyuman.
“Baik pak siap” jawab Clau yang kemudian berlalu keluar ruangan divisi keuangan menuju lift.
Ting..
Lift terbuka, Clau yang berencana ingin masuk lift, di buat melongo ketika bertemu dengan seorang pria yang terakhir ia temui di pesawat dengan style pakaian yang di gunakan saat ini terbilang sangat santai.
Ya benar pria di dalam lift itu adalah Matteo.
“Apa bisa orang yang bekerja di kantor ini menggunakan jeans dan kaos saja?” gumam Clau dalam hati sambil menelisik pakaian orang di dalam lift tersebut.
“Ingin masuk tidak?” sentak Matteo dengan tidak sabaran sambil memasukan kedua tangannya ke saku celananya.
Hal itu membuat Claudia jadi gelagapan seperti orang yang sedang ketahuan berbuat sesuatu saja.
“E,eh iya aku masuk kok” jawab Clau sambil berlari pelan menuju lift.
Clau langsung memencet angka 17, sedangkan Matteo hanya diam saja. Claudia melirik Matteo karena pria tersebut tidak kunjung memencet angka lift kemana lantai yang pria itu tuju. Namun yang dilirik tidak merespon apapun hanya berdiam diri seperti posisi awal, memasukan kedua tangannya ke saku celananya.
“Kita sepertinya bertemu lagi” Clau bersuara lebih dulu memecahkan keheningan di dalam lift.
Mendengar itu, Matteo melihatnya dengan tatapan datar.
“Em” jawab Matteo dengan sangat singkat, padat dan tidak jelas.
“Hah?” Clau bingung dengan jawaban pria yang ada di sampingnya itu. Kenapa terlihat sangat dingin, datar, dan kaku.
Mendengar perkataan Clau yang kedua, Matteo justru tidak menanggapinya dan memilih menatap ke depan.
“Apakah mungkin Matteo sedang sariawan kali ya?” gumam Clau dalam hatinya.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejaknya kakak²🤗🌺
kmaren saat selingkuh bahagia bgt.... mna ada smpet inget perasaan istri yg di hianati...