NovelToon NovelToon
Perfection System

Perfection System

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: haoyi

Si pincang Furya, Itulah julukannya di sekolah. Sejak tragedi berdarah yang menimpa ia dan keluarganya, Furya mengalami luka fatal dan kaki kirinya tidak berfungsi lagi.

Ia juga kehilangan ayah serta ibunya harus koma di rumah sakit. Saat ini Furya yang menjadi tulang punggung keluarga dan harus menghidupi kedua adik kecilnya sendirian.

Di masa-masa tersulit dalam hidupnya, Takdir berkata lain dan ia mendapatkan sistem misterius.

Dengan bantuan Perfection System, mampukah Furya mewujudkan semua impian dan keinginannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon haoyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Perlu Khawatir

Setelah pelajaran olahraga, para murid pria pergi ke toilet ganti dan berganti pakaian.

Furya yang tak ingin menarik lebih banyak lagi perhatian berganti pakaian di dalam kamar mandi secara sembunyi-sembunyi.

Akan makin menambah masalah jika teman-temannya sampai melihat luka di sekujur tubuhnya hilang tak tersisa.

Furya yang tak ingin memancing perhatian lebih dengan cepat ganti baju.

“Huuuf, ribet juga kalo sampai orang-orang tau lebih banyak.”

“Sistem, naikin semua sisa status ku ke bagian Perfection Body!”

[Ding! Perintah di terima, menaikkan 10 status yang tersisa ke bagian yang tuan inginkan]

Furya yang sudah naik level kembali dan meningkatkan statusnya kini dapat melihat perkembangan dirinya di layar hologram.

Nama                       : Furya Aditya

Ras                           : Manusia

Level                        : 7

Status                       : Penerus Resmi Dewa Kesempurnaan

Umur                        : 17

Perfection God      : Terkunci

Perfection Body     : 120

Perfection Rich        : 0

Perfection Power  : 50

Status Poin             : 0

Perfection Poin      : 25.990

Skill                          : Seni Beladiri Dewa Tahap I

“Hemm, makin banyak aja poinku.”

Sehabis berganti pakaian, Furya kembali ke kelas dan memulai pelajaran kembali. Setelah belajar yang melelahkan, akhirnya bel istirahat berbunyi.

~Teng...tong...teng...ting~

“Hoaaah...akhirnya selesai, fur yuk makan.”

Di ajak Jamal, Furya langsung merapikan buku dan pergi ke kantin.

Di kantin Bude, Furya yang memesan soto kesukannya duduk bersama Ali dan teman-temannya yang lain.

Ali dan rombongan gang Brotherhood yang sore nanti ingin pergi bersama ke acara Festival Motorland terlihat begitu antusias.

Furya yang tertarik dan ingin pergi sebenarnya mau ikutan bersama teman-temannya.

Selain ada banyak pameran motor terbaru, di sana juga sedang ada even menarik lainnya.

Tapi karena sudah janji dengan adik-adiknya dan hari itu adalah 1 tahun hari kematian ayahnya, Furya jadi ragu mau ikut atau tidak.

Jamal yang melihat sahabatnya diam saja langsung mengajak Furya pergi bersamanya.

“Kenapa diem aja? Mau ikut bareng gak?”

“Besok masih bisa? Hari ni aku ada urusan.”

“Haduh, anak-anak bisanya hari ini. emang urusan apasih?”

“Hari ini satu tahun ayahku, jadi aku pulang sekolah mau ke rumah sakit sekalian ziarah.”

Mendengar alasan Furya tak bisa pergi, Jamal berfikir sejenak dan berbicara kembali.

“Yaudah besok aja kalo mau liat ku temenin. Lagian masih dua hari lagi kok acaranya.”

“Sep, besok temenin ya.”

“Aman...”

Setelah makan siang, para murid berandalan SIS berkumpul di belakang perpustakaan untuk merokok.

Karena di larang dan ada banyak CCTV, mau tak mau mereka menyebar dan merokok sambil sembunyi-sembunyi di sebagian tempat.

Furya yang ada di sana tiba-tiba saja di datangi Marco yang juga ada di belakang perpus.

“Ohhh, jadi ini anak yang bikin Rudy ke rumah sakit? Hahaha hebat juga lu!”

Furya yang di datangi kakak kelas terlihat santai dan cuek.

Marco Prakoso, ketua tim basket SIS yang terkenal karena wajah blasteran baratnya yang tampan dan kaya raya kini berdiri di hadapan Furya.

Tubuh besar dan berorot itu terlihat sangat sangar dan mengintimidasi.

Tanpa harus memperkenalkan diri, Furya sudah mengenal pria itu.

Bagaimana tidak, pria di hadapannya dulu sering mendekati Sherly dan menggodanya.

Meskipun tak kenal secara pribadi, Furya tau itu berkat curhatan Sherly kepadanya.

Marco yang playboy memang sering bergonta-ganti pasangan dan sempat mengincar Sherly.

Untung saja itu tak lama karena ia cepat bosan dan menargetkan wanita lain.

Jamal yang melihat tubuh besar Marco terlihat sedikit berkeringat dan tak berani berbicara.

Berbeda dengan pria lainnya, Marco jelas berada di level yang berbeda dengan mereka.

Furya yang di tatap juga cuek dan tersenyum.

“Aku sudah melihat perkelahianmu dengan Rudy dari video yang beredar. Sumpah aku jadi penasaran kalo kita berkelahi.”

“Bagaimana bisa pria kecil sepertimu menerbangkan Rudy dalam sekali pukulan, mau mencobanya dengaku?”

Furya yang di tantang oleh pria besar dan berotot di hadapannya hanya diam dan tersenyum.

Setelah menghisap rokoknya, Furya akhirnya berbicara.

“Maaf senior, ini masih di sekolah.”

Mendengar jawaban Furya, semua orang langsung kaget dan melirik.

Boby yang ada di sana dan termasuk tim basket inti di SIS juga kaget sampai terbatuk-batuk mendengar jawaban Furya.

Apalagi Jamal yang sampai diam dan mati kutu.

Di SIS, mana ada yang berani menyinggung sosok Marco yang terlalu over power.

Tubuh besar dan di penuhi otot itu akan membuat tiap murid pria ciut dan menelan ludahnya.

Tapi melihat Furya yang santai dan tak takut, semua brandalan nanggung yang ada di sana di buat kaget.

“Hahaha, ini menarik. Tak perlu kuatir, di sini cukup luas dan tak ada CCTV.”

“Jadi, mau bermain sebentar denganku di sini pria kecil?” Tantang Marco sambil menatap Furya dari bawah.

Karena tubuhnya yang besar dan tinggi, badan Furya yang tingginya 175cm terlihat kecil dan imut di hadapan Marco.

Jika Furya di bandingan dengan Marco, itu seperti Ade Rai dan Rafi Ahmad.

Di tantang oleh orang yang sengaja mencari-cari masalah, Furya hanya tersenyum dan menahan diri.

Tak ada untungnya ia melawan Marco di sana. Lalu mereka juga tak memiliki masalah pribadi yang harus di selesaikan.

Jika saja Marco masih mengganggu dan mendekati Sherly, mungkin saat itu juga Furya akan menerima tantangannya.

“Maaf senior, tapi aku menolak. Tak ada untungnya kita berkelahi!” Jawab Furya santai sambil menatap Marco.

Mendengar jawaban Furya, semua orang hanya bisa diam tanpa bersuara.

Marco yang melihat Furya sama sekali tak takut dengan dirinya langsung tersenyum dan kegirangan.

Dirinya yang bosan karena tak pernah menemukan lawan yang setara saat itu serasa menemukan mainan baru.

Tapi belum sempat Marco bertindak lebih jauh, bel tanda istirahat berbunyi.

~Teng.. tong...teng...ting~

Seperti ingin menghentikan pertikaian mereka, Marco yang mendengar bel tanda istirahat selesai tersenyum dan memegang pundak Furya.

“Bagus, aku suka keberanianmu. Lain kali ayo kita bertanding!”

Setelah mengatakan itu, Marco dan rombongannya yang sebagian besar berasal dari tim basket SIS pergi dari sana.

Jamal yang akhirnya bisa bernafas lega karena gorila itu sudah pergi langsung mengingatkan Furya.

“Hoi, kamu tau kan dia siapa? Serius Fur, jangan berurusan sama tuh orang!”

Boby yang ada di dekat mereka juga langsung datang dan memperingatkan Furya kembali.

“Bener kata Jamal. Lu udah gila mau lawan Marco? Jangan cari-cari masalah Fur, lu gak tau dia kayak gimana!”

“Nih ya ku kasih tau. Kemarin pas tanding basket anak Pelita Jaya ada yang cari ribut. Lu tau apa yang terjadi selanjutnya? Mereka semua di hajar sampai babak belur sama Marco sendirian. Gue tau lu kuat, tapi saran gue jangan berurusan sama orang kayak dia.” kata Boby yang mencoba memperingatkan Furya.

Furya yang di nasehati seperti anak kecil oleh kedua temannya hanya tersenyum.

Jujur saja ia memang tak ingin mencari ribut. Ia juga tak mempunyai masalah dengan pria bernama Marco jadi tak ada yang perlu Furya khawatirkan.

1
hairul amin
Luar biasa
Alladien Kazama
gue yakin tuh si tomy masih hidup,
Alfatar Mujaky
Luar biasa
Adi kelana
Kecewa
Adi kelana
Buruk
Dar Rest
huh gagal maning ,gagal maning
charles tanamal
Luar biasa
Mustamin Gau
bagus juga akhirnya kepingin tahu alur ceritanya
Dar Rest
pelit apa mc nya,sudah ada uang banyak motorpun ga mau beli
Tiamsyah
Luar biasa
Suharsono 28
kebisaan jelek "Menggantung jalan ceritanya "
Suharsono 28
Kebiasaan jelek menggantung ceritanya
Gede Renbounty
mc ajarin etika dan sopan santun thor... biar ok gitu
Himawan Wawan
ceritanya menarik untuk selalu dikuti 👍👍👍
Mustamin Gau
romantis juga orang bisu pacaran dgn orang sakit kaki
Mustamin Gau
maaf saya tdk ngerti alurnya gaes
Mustamin Gau
apa hubungannya furya dgn Sabrina, Joe pd cerita ini. rasanya nyambung
Anonymous
ok
Catur Warsono
Kecewa
Vemas Ardian
BJIRRR TAMAT NYA GANTUNG ANJ
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!