Mengisahkan tentang kehidupan rumah tangga seorang wanita yang bersama Sari Lestari, ia akhirnya harus menerima kenyataan pahit setelah mengetahui kebenaran jika suaminya telah menghianati bahtera rumah tangga yang sudah lima tahun mereka jalani. Suaminya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri hingga hamil, yang membuat Ridwan suami Sari harus menikahi sahabat istrinya di belakang sang istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RANU RINJANI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23
Sejenak aku hanya diam memaki maki Sinta di dalam hati ku karena mendengar ucapan wanita yang dulu pernah menjadi sahabat baik ku itu, dulu bukan hanya baju saja yang akan ku berikan jika Sinta memintanya bahkan aku kerap membelikan apapun yang sama seperti milik ku saat aku berbelanja ke luar karena dulu aku sudah menganggap wanita ****** yang sudah merebut suami ku ini seperti adik ku sendiri.
Ya, maklum saja karena aku tidak memiliki keluarga lagi di tempat ini. Ayah ku sudah meninggal sangat lama, sedang ibu ku menyusulnya pada saat aku sudah mulai menitih karir yang terbilang lumayan enak tapi Tuhan berkehendak lain tak memberi ku kesempatan yang lama untuk membahagiakan ibu ku.
"Sar... Kamu kok bengong aja sih?" ucap laki laki yang sedang memegang sebuah kemeja yang baru Sinta setrika itu.
"Hah?" ucap ku gelagapan.
"Malah hah hah gimana sih kanu? Sinta itu mau pinjem baju kamu, ambilin sekarang gih! Kasian dia belum ganti baju dari semalem." ucap mas Ridwan mengulangi ucapan permintaan Sinta yang ingin meminjam baju ku.
"Aku nggak ada baju!" sahut ku santai sembari mengambil kembali sendok dan garpu yang sempat ku letakan di atas piring, lalu mulai menyuapkan kembali sesendok nasi ke dalam mulut ku.
"Gak ada baju? Terus yang di dalem lemari full itu apa Sar?" ucap mas Ridwan dengan nada tinggi.
"Ya emang kenapa sih mas? Toh itu juga baju baju ku sendiri! Apa aku pernah pinjem baju baju kamu Sin?" ucap ku kesal dan langsung mengarahkan pandangan ku menatap perempuan sok lugu yang sedang memegang lengan suami ku itu.
"Maaf Sar, ya udah kalo kamu gak mau pinjemin aku baju. Udah mas, aku gak apa apa kok." ucap Sinta dengan wajah memelas.
Sungguh, aku benar benar muak sekali melihat wanita ular ini yang pandai mencari muka, padahal awal dari perselingkun Sinta dan mas Ridwan adalah saat ketidak sengajaan ku yang ingin datang menjenguk wanita yang sudah ku anggap seperti keluarga sendiri itu. Tapi ternyata saat aku datang ke rumahnya, aku justru di buat terkejut sekaligus tak percaya dengan kebohongan laki laki yang sudah berumah tangga dengan ku selama lima tahun ini berselingkuh dengan sahabat baik ku sendiri.
"Bener bener udah keterlaluan kamu Sar! Apa susahnya sih pinjemin Sinta baju? Toh baju kamu itu banyak gak cuman satu, bener bener wanita serakah banget kamu itu." ucap mas Ridwan membela mati matian wanita simpanannya itu.
Serakah dia bilang? Apa telinga ku ini tidak salah dengar jika mas Ridwan mengucapkan aku adalah wanita serakah?
Ha ha ha ha ha... Ingin sekal rasanya telapak tangan ku yang gatal ini mendarat mulut di pipi dua sejoli yang sedang di mabuk cinta ini, namun sayang di rumah ini ada ayah dan ibu mertu ku yang sangat ku hormati.
Jadi aku lebih memilih bermain cantik saja untuk membalaskan dendam ku pada manusia manusia laknat ini.
"Cepet ambilin baju kamu buat Sinta!" perintah panduka Ridwan seperti menyuruh babunya.
Aku sudah malas berdebat lagi dengan pria yang masih sah menjadi suami ku ini namun otaknya sudah tak ada, berdebat dengan dua sejoli ini membuat selera makan pagi ku menjadi hilang.
Tanpa berbasa basi dan tak menjawab sepatah lagi, aku segera beranjak dari duduk ku lalu berjalan menaiki anak tangga menuju ke kamar ku untuk mengambilkan ratu Sinta pakaian.
Alur cerita gk perlu hrs detail kali, tutup bekal ambil wadah, 🤗
jangan ngalah kmu sar yg tegas dikit dong sm penghiyanat
ishhh jijekkk
lihat tu tingkah simpanan anjing mu