NovelToon NovelToon
Secret With Bad Boy

Secret With Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College
Popularitas:888.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Naya_handa

Kinanti Amelia, remaja pintar yang terpaksa harus pindah sekolah karena mengikuti ayahnya.

Ia masuk ke sekolah terbaik dengan tingkat kenakalan remaja yang cukup tinggi.

Di sekolah barunya ia berusaha menghindari segala macam urusan dengan anak-anak nakal agar bisa lulus dan mendapatkan beasiswa. Namun takdir mempertemukan Kinanti dengan Bad Boy sekolah bernama Kalantara Aksa Yudhstira.

Berbekal rahasia Kinanti, Kalantara memaksa Kinanti untuk membantunya belajar agar tidak dipindahkan keluar negeri oleh orang tuanya.

Akankah Kala berhasil memaksa Kinan untuk membantunya?

Rahasia apa yang digunakan Kala agar Kinan mengikuti keinginanya?

ig: Naya_handa , fb: naya handa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naya_handa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keterpurukan yang merubah segalanya

Sebuah uluran dari tangan yang kokoh diberikan Kala pada Kinanti. Remaja tampan itu tengah membantu Kinanti yang akan naik ke atas motor besarnya.

Dalam satu tarikan tangan, Kinanti berhasil duduk dengan nyaman di atas motor Kala. Kalau di lihat ke bawah, motor ini memang sangat tinggi, kaki Kinanti berada jauh di atas permukaan tanah.

“Pegangan.” Kala memberi aba-aba sebelum memacu kuda besinya dengan kecepatan tinggi.

Kinanti segera berpegangan pada pinggiran jaket Kala yang cukup licin. Memeganginya dengan erat karena takut terjatuh. Meskipun demikian, ia tetap menjaga jarak tubuhnya dengan punggung Kala.

Satu hentakan gas tangan memaksa Kinanti untuk mendekat dan merapat pada Kala. Kala memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Layaknya sirkut, Kala mengendalikan motornya dengan prima, meliuk saat berbelok dan tegak lurus saat berada di jalanan beraspal yang lurus dan rata.

“Kal, ini kecepetan. Aku takut.” Teriak Kinanti yang kerepotan dengan rambut panjangnya yang beterbangan padahal sudah memakai helm.

“Kalau takut, pegangan aja. Tutup mata kamu.” Kala balas teriak. Dari spionnya ia melihat wajah Kinanti yang tegang. Tentu saja, Kinanti biasa di bonceng ayahnya paling cepat dengan kecepatan 40 KM/Jam dan sekarang speedometer Kala menunjuk angka tegak lurus sembilan puluh derajat dengan rpm tinggi.

Tidak ada yang dilakukan Kinanti selain menurut saja. Ia mencondongkan tubuhnya pada Kala, berpegangan dengan erat dan memejamkan matanya rapat-rapat. Motor Kala seperti peluru yang melesat cepat. Alasannya karena ia takut terlambat datang ke suatu tempat. Tempat mereka belajar nantinya.

Perlahan Kinanti merasakan laju motor Kala melambat. Angin yang bertiup pun cukup pelan. Ia memberanikan diri untuk membuka matanya.

Ternyata mereka tiba di sebuah tempat yang cukup asing untuk Kinanti. Seperti Kawasan elite yang biasa ia lihat di majalah-majalah metropolitan.

“Wah, tempatnya cantik banget, Kal.” Kinanti bergumam lirih. Ia menegakkan tubuhnya dan melihat ke sekeliling tempat yang mereka datangi.

Barisan toko berjejer dengan apartemen-apartemen mewah yang mengelilingi mereka. Di depan sebuah café Kala menghentikan laju motornya.

“Turunlah.” Ucap Kala.

Kinanti menurut turun, dengan wajah yang masih bingung ia melihat ke sekelilingnya.

“Ini pulau reklamasi itu kan, Kal?” Kinanti dengan rasa penasarannya yang tinggi.

“Iya.” Sahut Kala. Ia membantu Kinanti melepas helmnya yang tadipun sulit dipakai gadis itu.

Sejenak Kala melihat mata Kinanti yang membulat melihat sekitarnya. Sepertinya apa yang ia lihat, menurutnya sangat unik.

“Aku pikir aku tidak akan seberuntung ini datang ke tempat-tempat yang ada di majalah bisnis. Ternyata aku juga bisa menginjak tempat ini.” Komentar Kinanti dengan wajah yang sumeringah.

Tidak sia-sia ia menemani Kala berrebut jalanan dengan truk-truk container besar yang di salip satu per satu oleh Kala. Karena nyatanya tempat yang mereka datangi sangat indah.

“Masuklah.”

Kala mengajak Kinanti masuk ke sebuah café. Membawa Kinanti duduk di salah satu sudut café yang berada di sisi jendela besar dengan tanaman rumput yang tertata rapi juga lampu-lampu yang menggantung indah. Tempat ini pasti akan sangat indah pada malah hari.

Cafe ini adalah milik teman Kala. Dia pebisnis muda yang merintis usahanya dari bawah. Sejak Yudhistira menyebutnya sebagai pengemis, Kala memutuskan kalau ia tidak akan bergantung lagi pada harta kekayaan ayahnya. Hatinya terlalu sakit setiap kali mengingat kata berkonotasi negatif itu. Maka, di sinilah Kala memulai semuanya.

“Kamu mau minum apa?” tawar Kala.

“Hah, kita mau belajar di sini?” Kinanti menetap Kala dengan bingung.

“Iya. Kita akan belajar di sini. Aku gak suka belajar di kelas karena menurutku itu menjemukan."

"Efektifnya, kita belajar hanya sampai jam empat sore karena setelah itu aku harus bekerja. Kita bisa belajar sambil menunggu pengunjung café. Aku harap, kamu gak keberatan.” Terang Kala dengan apa adanya.

Kinanti menatap Kala tidak habis pikir. Ia masih tidak menyangka kalau remaja ini bekerja di café. Untuk apa? Tentu bukan karena dia gabut kan?

“Tentu, kita akan efektifkan waktu belajar kita.” Sahut Kinanti dengan penuh dukungan.

Remaja tampan di hadapannya benar-benar sedang bekerja keras. Terlepas apapun alasan Kala, biarkan itu menjadi motivasinya. Kinanti hanya ingin bisa memberi sedikit bantuan untuk seorang Kala yang sedang bekerja keras.

“Okey, kalo gitu, kamu mau minum apa?” lagi Kala bertanya.

“Em, apa ya?” Kinanti menatap buku menu yang disodorkan. Harga yang tertera terlalu mahal untuk seorang pelajar seperti Kinanti.

“Tenang, minuman yang kamu dapatkan itu gratis karena setiap pekerja di sini dapet jatah makanan dan minuman. Jadi kamu gak perlu sungkan.” Kala sedikit berbisik seolah tahu arti kegelisahan Kinanti.

“Air mineral, aku lebih suka air mineral dingin untuk menemaniku belajar.” Pilih Kinanti.

“Kamu serius?”

“Ya. Kalau minuman manis itu bikin ngantuk. Jadi mending minum air mineral apalagi dingin.” Kinanti beralasan dengan sesungguhnya.

“Okey, tunggu sebentar.” Sahut Kala dengan sigap. Ia membawa jaket kulitnya ke belakang dan entah apa yang ia lakukan dengan barang itu.

Sepeninggal Kala, Kinanti banyak berpikir. Sepertinya alasan pertemuan ia dan Kala di mini market beberapa waktu lalu bukan tanpa alasan. Tapi memang ada hal lain yang membuat Kala harus bekerja keras seperti ini. Lagi, Kinanti merasa kagum pada sosok pria muda yang tidak lantas menyerah ini.

Mungkin saat itu Kala merasa tersinggung karena Kinanti membayarkan makanan dan minumannya. Tapi sepertinya hal itu juga yang memotivasi Kala agar tidak menyerah.

“Kala, berapa banyak lagi hal yang nggak aku tau tentang kamu?” batin Kinanti yang memandangi kedatangan sosok remaja yang sudah berganti baju dengan seragam pegawai café dan celemek yang melingkar di pinggangnya.

Dia bersungguh-sungguh dengan ucapannya.

****

1
neni onet
lopyu riko 😍
neni onet
ringkas dan tepat sasaran 😁
Ran Tea
Luar biasa
neni onet
jangan bilang klo perselingkuhan emaknya juga gegara campur tangan neeh bocah, berarti pas kalanterpuruk juga sebenernya dia tau emaknya yang jadi biang keladi 🤨
neni onet
untung kinan dah lapor polisi, ga sabar nungguin reaksi papa Kala tau anak sambung kesayangannya ternyata bobrok /Grin/
Risma Eandless
Lumayan
neni onet
Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan umatNya, tapi tolong yang Thor jangan tambah beban buat anak gadisnya pak Lukman. . .
As Hen
sudah mulai usil..
Rini Anggraini
Luar biasa
Tia rabbani
wah, tamat, 😢
DFD Mom
penjaga gerbang ajapun belagu nya minta ampun...
ira rodi
omong2 demian sama yudistira gak ada yah...
ira rodi
jangan sampe demian anak dari ibu sambung kala...alias saudara tirinya....
@sulha faqih aysha💞
senjata makan tuan Lo Demian niat hati ingin menunjukan rasa peduli Lo dan ingin menjadi pahlawan kesiangan eh ga tahunya Lo sendiri yang banyak belur tapi baguslah nanti suatu saat nanti kedokmu akan terbongkar
@sulha faqih aysha💞
seribet ini mengungkap rasa cintamu kepada kinan
@sulha faqih aysha💞
semangat kala tunjukan pada papamu buktikan omongan papamu Sebangau batu loncatan di mana ada kemauan disitu pasti ada jalan 💪
@sulha faqih aysha💞
apakah itu kala atau Demian yang menguping 🤔
@sulha faqih aysha💞
jangan kembek Kinan jangan mentang mentang dia orang kaya bisa nindas kamu seenaknya Kamu harus bisa lawan
@sulha faqih aysha💞
gengsi aja padahal lapar
@sulha faqih aysha💞
mampir Thor langsung ke favorit 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!