"Daripada lo nyuruh gue keluar, mending lo buruan pakai baju sebelum ada setan dateng. Kita udah di tungguin di bawah!" saut Boy menghela napas nya berat.
"Ya elo setan nya!" seru Chyra dengan kesal.
"Jangan mancing kesabaran gue Ra, jangan sampai gue perkosa lo kalau lo kelamaan telanjang begini!" ucap Boy datar menatap Chyra yang masih berada di dekat pintu kamar mandi.
"Sumpah, lo itu kakak terbangsat yang gue punya!" saut Chyra dengan begitu kesal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
...~Happy Reading~...
"Mau kemana?" Boy langsung mengerutkan dahi nya dan menatap tajam pada Chyra ketika gadis itu menolak untuk pulang bersama.
Tangan nya sejak tadi tidak lepas dari lengan Chyra, karena Boy sangat ingin mengajak gadis itu untuk pergi ke suatu tempat, namun malah di tolak.
"Itu, gue. A—aku maksud nya, aku mau ke—" Chyra menggaruk kepala nya yang tidak gatal, ia benar benar di buat bingung harus mencari alasan apa untuk bisa menghindar dari Boy.
Ketika Arshen sudah mengatakan jangan, maka berarti ia benar benar tidak boleh melanggar nya.
"Ra!"
"Aku ada urusan sebentar Boy, hanya hari ini aja kok. Plis, jangan tanya lagi, dan jangan larang aku." pinta Chyra menatap Boy penuh permohonan.
"Kasih alasan yang tepat dan jelas, kamu mau kemana dan sama siapa? Baru setelah itu aku tidak akan melarang mu!" kata Boy penuh penekanan.
Untuk sesaat, Chyra terdiam. Ia seolah menimang apakah harus jujur atau tidak.
ingin jujur, tapi Arshen melarang. Jika ia tidak jujur, pasti Boy tidak akan mengizinkan nya.
"Boy—"
"Jawab dulu Ra," kata Boy lagi mendesak, "Jangan pancing emosi ku. Kamu paling tahu kalau aku gak bisa di pancing!" imbuh nya datar.
Glek!
Chyra menelan saliva nya dengan susah. Ia menatap wajah Boy yang penuh dengan keseriusan. Membuat nya semakin di landa dilema.
Menarik nafas panjang, Chyra lalu menghembuskan nya perlahan.
"Aku akan pergi sama Kakak." jawab Chyra pada akhirnya.
"Oh!"
Chyra langsung mengerutkan dahi, saat mendapatkan jawaban dari Boy yang hanya berupa 'Oh' semata.
Benarkah hanya itu respon dari seorang Boy, saat tahu kekasih nya akan pergi dengan kakak nya.
Why? Kenapa? Bukan maksud Chyra ingin di larang oleh Boy. Tapi, memang ini jelas bukan sifat dan sikap Boy.
Kenapa laki laki itu tidak mereog atau mengekang nya. Mengapa hanya oh saja dan seolah tidak keberatan, batin Chyra.
"Pergilah! Aku akan pulang lebih dulu!" imbuh Boy yang lagi lagi membuat Chyra mengerjapkan mata nya dengan bingung.
Chyra terus menatap kepergian Boy yang mengendarai motor nya dengan begitu kencang. Dan setelah beberapa saat, mobil yang sangat ia kenal pun akhirnya tiba dan menghampiri nya.
"Masuk lah,"
Chyra menganggukkan kepala nya dan segera bergegas masuk ke dalam mobil milik sang kakak.
"Dimana Boy?" tanya laki laki itu yang tak lain adalah Arshen.
"Baru aja pulang," jawab Chyra sambil mengenakan seatbelt nya.
Arshen menganggukkan kepala, ia segera melajukan mobil nya untuk menuju ke suatu tempat.
"Kakak yakin?" tanya Chyra membuka suara ketika dalam perjalanan.
"Delapan puluh persen." jawab Arshen sambil terus fokus pada jalanan di depan nya yang sedikit kurang rapi.
"Delapan puluh persen, berarti besar kemungkinan jika mereka memang keluarga Chyra?" gumam gadis itu lirih namun masih terdengar jelas di telinga Arshen.
Arshen langsung menggenggam tangan adiknya dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang.
"Apakah kamu ingin membatalkan pertemuan ini? Kakak akan sangat senang jika kamu ingin mengurungkan niat untuk bertemu mereka," ujar Arshen.
Chyra segera menggelengkan kepala nya dengan cepat. Meskipun ia sedikit ragu dan gugup. Namun, ia memang sangat ingin bertemu dengan keluarga kandung nya.
Chyra begitu penasaran, bagaimana kehidupan keluarga nya. Entah bagaimana nanti selanjut nya. Chyra hanya ingin memastikan bahwa mereka hidup dan baik baik saja.
"Apakah masih jauh?" tanya Chyra saat menatap jalanan rusak di depan nya yang tak kunjung usai.
...~To be continue... ...