"Saya tidak akan pernah memaksa kamu untuk mencintai saya. Tapi yang harus kamu ketahui, cinta datang karena terbiasa bersama. Saya harap semoga kamu bisa merasakan cinta yang telah saya rasakan sejak tiga tahun yang lalu sampai saat ini Dik"
Satu kejadian yang tak pernah terduga yang saat ini sedang dialami oleh seorang gadis yang tidak percaya yang namanya cinta, gadis itu ialah Green Abreena.
Suatu hari, Abreena dinikahkan dengan seorang ustadz yang sama sekali tidak pernah ia kenal sebelumnya. Sebuah pernikahan yang terpaksa tanpa adanya cinta yang tak bisa dihindari oleh seorang gadis cantik.
Apakah kehidupan pernikahan yang dijalani oleh Abreena dan seorang Ustadz akan berjalan dengan mulus tanpa adanya ujian dipernikahan mereka?
Dan bagaimana cara mereka melalui ujian yang datang menerpa rumah tangga mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MamaRizky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Anggita Maharani Danuarta
"Oiya sayang. Kata Bunda nanti sepulang dari kantor, Bunda minta aku bawa kamu kerumah. Katanya rindu sama calon mantu" canda Dion mengulang perkataan Bundanya.
"Aku juga rindu sama Bunda Mas. Rindu masakan Bunda" jawab Anggi sedih.
"Hei kenapa wajahnya sedih gitu hem?" tanya Dion sambil mengelus pipi Anggi.
Dion tau kenapa wajah Anggi berubah menjadi sedih, tetapi ia pura pura tak tau.
"Nggak papa Mas. Uda sana kamu panggil Bos kamu itu Mas. Bentar lagi rapatnya dimulai" usir Anggi.
Belum sempat Dion membalikkan badannya. Ia sudah mendengar suara Bos nya terlebih dahulu.
"Kerja oi kerja. Pacaran mulu" protes Dayyan melihat asissten dan sekretarisnya yang pacaran dijam kerja.
"Hehehehe Pak Bos. Ayo kita rapat" ucap Dion dengan senyumnya yang mengembang.
Dayyan tak menghiraukan ucapan Dion. Ia malah berjalan meninggalkan Dion dimeja Anggi.
"Iya uda aku rapat dulu iya sayang" ucap Dion sambil mencium kening Anggi.
"Aku beruntung memilikimu sekarang Mas. Denganmu aku bisa merasakan kasih sayang seorang Ibu yang selama ini aku rindukan" ucap Anggi dalam hati melihat kekasihnya yang sudah melenggang menuju ruang rapat.
Anggita Maharani Danuarta wanita berusia dupuluh enam tahun. Sekretaris Dayyan yang sekarang berpacaran dengan Dion Wijaya.
Seorang anak yang dari bayi dibesarkan di panti asuhan. Bayi yang ditemukan didepan pintu gerbang panti asuhan.
Sampai sekarang Anggi tidak mengetahui siapa orang tuanya. Ia hanya memiliki sebuah kalung dengan liontin berwarna biru dan terdapat namanya dibelakang liontin itu. Anggi selalu memakai kalung itu, agar ketika orang tuanya melihatnya langsung tau kalau ia adalah anak mereka yang telah terbuang.
...----------------...
Di London
Seorang winta paruh baya sedang duduk disisi ranjang disebuah kamar bernuansa biru. Kamar yang terdapat beberapa foto seorang bayi perempuan. Bayi yang cantik, putih, berambut coklat gelap, dan bermata biru.
Wanita paruh baya itu sedang memandangi foto bayi tersebit dengan tatapan kerinduannya.
Sudah dua puluh enam tahun ia tak bertemu dengan bayi itu. Bayi yang dilahirkannya dua puluh enam tahun lalu. Bayi yang hanya dirawatnya selama tiga bulan. Karena peristiwa penculikan yang dialaminya.
Ketika ia membawa bayinya jalan jalan ketamn kompleks perumahannya. Ia lengah karena menolong seorang anak balita berusia dua tahun yang terjatuh. Ia meninggalkan bayinya sebentar. Tetapi begitu ia kembali, ia sudah tak melihat lagi bayinya yang berada distolernya.
Ia kehilangan anak yang sudah lama dinantinya. Ia dan suaminya harus menunggu kehadiran anak pertama mereka selama delapan tahun.
Bukan ia tak berusaha mencari anaknya. Ia bahkan sudah mengerahkan semua anak buah suaminya untuk mencari anaknya yang hilang. Namun hasilnya nihil, tak ada satu pun anak buah suaminya yang dapat menemukan keberadaan anaknya.
"Mommy" suara seorang pria berusia dua puluh tahun membuyarkan lamunannya dari foto yang dipegangnya.
"Iya sayang" jawabnya sambil menghapus air matanya.
"Mommy, are you okey?" tanya pemuda itu menatap sendu pada Mommy nya.
"Mommy okey boy. Hanya saja Mommy merindukan kakakmu boy" jawabnya menampilkan senyum terpaksanya.
Thomas pun langsung memeluk Mommy nya. Ia semakin mengeratkan pelukannya ketika mendengar suara isak tangis Mommy nya.
Pemuda itu adalah Thomas Aditya Danuarta. Adik Anggita Maharani Danuarta. Dan wanita paruh baya itu adalah Rianti Aulia istri dari Steven Danuarta, pemilik DN Grup.
Karena rekan bisnis nya yang kalah saing ketika mereka memperebutkan sebuah tender yang sangat besar. Dan ingin membuat keluarga Danuarta bangkrut. Sehingga rekan bisinisnya itu pun mempunyai niat jahat dengan menculik anak Steven yang baru saja dilahirkan tiga bulan yang lalu. Dan membuang bayi tersebut dipanti asuhan.
"Waahhh ada apa ini? Kenapa kalian berdua berpelukan tidak mengajak Daddy. Kalian kejam sekali" ucap Steven mendramatisir dan membuat mimik wajahnya sesedih mungkin.
"Daddy nggak boleh ikut. Mommy milik Thomas hari ini" jawab Thomas yang semakin mngeratkan pelukannya pada sang Mommy.
"Kalau kamu lupa boy, Mommy itu istri Daddy Thomas. Jadi Mommy hanya milik Daddy"
"Nggak boleh. Mommy tetap milik Thomas" ucap Thomas yang tak mau kalah dari sang Daddy.
Melihat perdebatan anatara suami dan anaknya, membuat Mommy Rianti menggelengkan kepalanya.
"Stoop. Mommy pusing lihat kalian berdua" ucapn Mommy Rianti memegang kepalanya.
"Mommy milik kalian berdua dan kak Anggi, okey" lanjut Mommy Rianti menhentikan perdebatan itu.
"Okey, itu baru adil" jawab keduanya kompak.
"Daddy punya kabar bahagia" ucap Daddy Steven tiba tiba.
"Kabar bahagia apa Dad?" tanya Mommy Rianti penasaran yang diikuti anggukan kepala Thomas.
"Besok kita akan kembali ke Indonesia" jeda Daddy Steven menggantungkan ucapannya karena ingin melihat reaksi dari istri dan anaknya.
"Daddy, Mommy sudah pernah bilangjan kalau Mommy sudah tidak ingin kita kembali lagi kenegara itu. Mommy tidak siap mengingat kejadian penculikan itu Dad" ucap Mommy Rianti yang sekarang sudah terisak.
"Dengarkan Daddy dulu Mom" ucapnya sambil menghapus air mata istrinya kemudian ia membawa istrinya kedalam pelukannya.
"Daddy harus menghadiri ulang tahun perusahaannya Martin Mom. Tidak mungkin Daddy tidak datang. Dia sahabat Daddy dari kecil Mom. Dan kita sudah lama tidak bertemu dengan mereka. Selain itu ....."
"Apa lagi Dad?" potong Mommy Rianti.
"Daddy mendapat kabar dari anak buah Daddy. Mereka sudah tau dimana putri kita dibawa oleh rekan bisnis Daddy itu Mom. Daddy mau kesana dan memastikan kebenarannya" ucap Daddy Steven dengan senyum bahagianya.
"Daddy serius? Apa Mommy tidak salah dengar!" tanya Mommy Rianti antusias.
"Daddy serius Mom. Makanya Daddy mau mengajak kalian besok kita kembali ke Indonesia. Semoga saja kita segera bertemu dengan putri kita Mom" ucap Daddy Steven penuh harap. Ia juga sangat merindukan putrinya.
"Ayo Mom kita bersiap. Thomas juga sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Kak Anggi" ucap Thomas yang sangat antusias melebihi antusias orang tuanya.
"Iya sayang. Daddy jam berapa penerbangan kita besok?" tanya Mommy Rianti dengan senyumnya yang penuh kebahagiaan.
"Kita oenerbangan pagi Mom jam tujuh. Daddy sudah menghubungi pilot jet pribadi kita"
"Okey kalau gitu kita sekarang istirahat biar besok tubuh kita segar untuk melakukan perjalan jauh" ucap Mommy Rianti kemudian menarik tangan suaminya keluar dari kamar putri mereka.
"Tunggu Mommy sayang. Mommy akan kembali kesana. Dan kita akan bersama lagi. Mommy akan mencari dimana keberadaanmu sampai ketemu" ucap Mommy Rianti dalam hati sambil tersenyum membayangkan wajah cantik putrinya.
"Tunggu kami Kak. Kami akan menemukanmu. Kaulah kebahagiaan keluarga kita Kak. Kamu tau Mommy sangat bahagia ketika mendengar kabar itu. Walau pun Mommy tidak tau kamu masih tinggal disana atau tidak. Tunggu kedatangan kami Kak. Kami semua menyayangimu dan merindukanmu" gumam Thomas lirih sambil menatap foto Anggi yang masih bayi lalu menciumnya.
Thomas pun meninggalkan kamar Anggi dan kembali kekamarnya untuk menyiapkan semua keperluannya besok.
...----------------...
Di Indonesia.
Setelah kepergian Dayyan dan Dion keruang rapat. Anggi memegang liontin kalungnya. Dan seketika matanya berkaca kaca.
Ia teringat bagaimana sayangnya Ibu panti padanya. Kasih sayang yang seharusnya ia dapatkan dari Ibu kandungnya, tetapi malah ia dapatkan dari Ibu pengurua panti asuhan. Kasih sayanh yang harus dibagi oleh anak anak yang lain.
Setelah ia dewasa dan lulus SMA, ia keterima di salah satu Universitas ternama dengan jalur beasiswa. Anggi belajar dengan giat agar ia bisa cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan. Supaya ia bisa membantu Ibu panti membiayai adik adiknya disana. Walau pun tak banyak yang ia berikan tetapi Ibu panti sudah bahagia karena Anggi masih mengingat keluarganya di panti walau ia sudah tak lagi menjadi tanggungan di panti asuhan itu.
Tiga tahun bekerja di perusahaan Pratama.Corp Anggi menjalin hubungan dengan Dion Wijaya asisten pribadi dan sahabat Dayyan pemilik perusahaan.
Bersama Dion, Anggi kembali mendapatkan kasih sayang yang tulus dari orang tua Dion. Bahkan Bunda Dion lebih menyayangi Anggi dari pada Dion sendiri yang anak kandungnya.
"Dimana kalian Ayah Ibu? Sudah dua puluh enam tahun aku menunggu kalian. Aku juga sudah berusaha mencari kalian. Namun tak ada hasil yang kudapatkan. Apa kalian sudah melupakan aku? Aku selalu berdoa dan berharap, Tuhan akan memberikan kesempatan kita untuk bertemu kembali" gumam Anggi lirih sambil menyeka air matanya.
Tak ingin berlarut dengan kesedihannya, Anggi pun kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Ia harus segera menyelesaikan semua pekerjaannya karena nanti sore sepulang jam kantor ia akan kerumah Bunda nya Dion.
maaf 🙏 Thor aku kritik tulisanmu banyak salah, nulisnya ngantuk ta gmn thor