Suamiku Pelit Bin Medit

kamu jangan bohongi ibu nak walaupun kamu tidak terlahir dari rahim ibu,ibu tau kamu sedang tidak baik-baik saja " ucap bu Rahma dengan suara serak menahan tangisnya

Bu Rahma dan pak Sardi sudah tau bahwa Wahyu sudah menikah dengan Marni

"tidak bu Nadia baik-baik saja kok,ibu tidak usah khawatir"ucap nadia tersenyum walaupun Bu Rahma tidak dapat melihatnya

Nadia berusaha tegar menghadapi semua

"syukurlah kalau kamu baik-baik saja nak, bagaimana cucu-cucu ibu?"ucap Bu Rahma menahan tangisnya agar tidak pecah

"Alhamdulillah, anak-anak semua sehat"ujar nadia pelan

"ya sudah nak,ibu matikan dulu ya telponnya, Salam buat cucu-cucu ibu kapan-kapan kalian nginap di sini"ucap Bu Rahma sudah tidak tahan lagi ingin menangis mendengar suara menantunya karena dia tau bahwa Nadia tidak baik-baik saja bisa tertebak dari suaranya seperti orang yang habis menangis lama

"iya bu salam buat bapak dan wulan" jawab Nadia

"iya nak nanti ibu sampaikan, Assalamualaikum"ucap Bu Rahma mengakhiri panggilannya tanpa menunggu jawaban salam dari Nadia karena sudah tidak tahan ingin menangis

"wa'alaikumsalam "ucap Nadia walaupun telponnya telah dimatikan oleh ibu Rahma

Nadia merasa heran dengan sikap Ibu mertuanya

"ibu tadi kenapa ya tadi kok begitu?" guma Nadia bertanya pada diri sendiri

"ahhhhh,ibu memang selalu peka dengan ku layaknya aku ini lahir dari rahim ya ibu bisa merasakan semua kesakitanku dan perasaanku ibu pasti cepat tau"ucap Nadia

"ibu mertua I love you full"ucap Nadia lagi

sedangkan dikantor wahyu tidak konsentrasi membuat laporan dia tidak cekatan seperti biasanya

dia masih memikirkan kata-kata nadia pagi tadi meminta dirinya untuk melepaskannya

"saya tidak mau kehilangan Nadia, anak-anakku dan juga Marni jika saya disuruh memilih di antara mereka saya tidak akan bisa menentukannya saya memang egois tapi ini sangat menyakitkan bila harus berpisah dengan mereka

saya memang sudah menikah dengan Marni tapi tetap Nadia yg menanjakan lida

hku akan tetapi Marni dapati memuaskanku diranjang"ucap Wahyu dalam hati

wahyu mengacak rambutnya frustasi

Dirumah Nadia

Nadia telah membuat kue untuk pak Yadi dan partner kerjanya

"ah.. sudah siap tinggal tunggu Mita pulang belanja baru deh berangkat ,sekarang mau siap-siap dulu dech " gumam Nadia

setelah Mita datang Nadia pamit keluar

Nadia sekarang tidak mengantar kue-kuenya lagi ke warung-warung langganannya karena jaka sudah mengambil alih semua kecuali diwarung mbak jujum tetap Nadia yang akan mengantarkan karena Nadia masih ingin mencari bukti perselingkuhan Wahyu Nadia kemarin sempat merekam pembicaraan ibu-ibu yg lagi gibah diwarung mbak jujum

kemarin mita sempat cerita pada jeni dan jaka kalau Nadia sedang tidak enak badan saat pulang mengantar pesanan mata Nadia sembab

Maka dari itu jaka meminta pada Nadia kalau dia yang akan mengantarkan pesanan sebelum berangkat ketoko

Nadia sempat menolak kasian jaka pasti lelah habis mengantar pesanan kewarung- warung lalu berangkat lagi ke toko

"Biar mbak aja jak,yg ngantar kalau sekitaran sini mbak nggak apa-apa kok" Ucap nadia menolak

"nggak ada penolakan mbak,biar jaka yg hendel semua mbak cukup dirumah saja atau sesekali ketoko memantau" ujar jaka tak mau dibantah Nadia merasa punya saudara laki-laki

"iya mbak mbak nggak usah capek-capek lagi ya,kan ada kami" ucap Jeni ikut angkat suara dan diangguki oleh mita dan

" ya sudah kalau begitu mau kalian,mbak ikut aja tapi kalau yg ditempatnya mbak jujum biar mbak aja yg ngantar biar mbak ada kegiatan ngak dirumah saja"ucap nadia

ke empat karyawannya saling pandang meminta pendapat melalui mata mereka lalu mereka mengangguk bersamaan"okey kalau begitu, makasih banyak ya karena selalu ada buat mbak, kalian memang the best"ucap nadia lalu mereka tertawa bersama

"Kami pamit dulu ya mbak"ucap Jaka sudah Naik kemobil pickup yg dibeli Nadia khusus untuk pengantar ditoko

" iya kalian hati-hati ya" ucap Nadia

"iya mbak, Assalamualaikum"ucap jaka dan jeni bersama lalu mereka berjalan keluar halaman dimana mobil pickup yg dikendarai jaka terparkir dan telah mereka isi boks2 kue pesanan pelanggan diwarung- warung tempat biasa Nadia menitipkannya

" Mit,mbak keluar dulu ya dimeja mbak sudah buat nasi goreng untuk sarapan kalian " ucap Nadia

" oh iya mit,mbak minta tolong ya si arka sebentar kamu jemput siapa tau mbak lama pulangnya "ucap Nadia lagi lalu menyalakan motor metik nya

"iya mbak, memangnya mbak mau kemana?" tanya mita penasaran

"mbak mau ketemu sm teman lama,mbak berangkat ya Assalamualaikum" ucap Nadia lagi

iya mbak, hati-hati ya wa'alaikumsalam"Jawab Mita

🍀🍀🍀

sebelum Nadia kekantor wahyu Nadia lebih dulu menuju kewarung mbak jujum

Nadia berharap disana nanti akan mendapat bukti lagi Nadia tidak akan mendatangi rumah Wahyu¹ dan gundiknya Nadia tidak ingin malu Jadi tontonan gratis

Nadia akan bermain cantik membalas mereka berdua bukan dengan cara bar-bar dan akan t merugikannya sendiri

Nadia telah sampai di warung mbak jujum disana seperti biasa ibu2 asyik gibah itu sudah menjadi rutinitas dan hiburan sehari-hari buat mereka sebelum semua sibuk dengan pekerjaan mengurus rumah tangga masing-masing karena saat jam seperti ini adalah kesempatan mereka keluar rumah karena suami dan anak-anak mereka sudah berangkat bekerja dan sekolah

"Assalamualaikum, ibu-ibu" sapa Nadia setelah sampai didepan warung mbak jujum

"Wa'alaikumsalam neng cantik,ini ni yang lama ditunggu kue-kue mbak Nadia wajib ada di meja teman minum teh saat selesai makan siang

anak-anak juga suka sekali dengan kue-kue buatan mbak Nadia " ucap Bu Nina

" iya benar bu anak-anak suka sekali Dengan rasa kuenya karena mbak Nadia tiap hari mengganti varian rasa yang dibawa kesini jadi ngak bosan" timpal bu Mina diangguki oleh semua ibu-ibu yang ada di sana

" oh iya mbak Nadia kalau misalnya saya mau pesan lagi trus kuenya sudah habis stoknya disini bisa pesan dimana mbak?" tanya bu Siti

"ibu bisa pesan di toko kue saya bu,kalau mau diantarkan juga bisa bu disana ada kurir" jawab Nadia

"oh .... ternyata mbak Nadia ada toko kuenya"ucap bu Siti

" iya bu toko kuenya ada didekat gapura masuk ke pasar tradisional di deretan toko penjual sembako milik abak sam"jawab Nadia lagi

"wah jadi gampang dong kalau kepasar bisa singgah ditoko kuenya mbak Nadia"jawab bu nina semangat

"iya benar kita kan sering kepasar agak siangan jadi bisa beli untuk stok disimpan untuk malam atau pagi jadi anak-anak sma pak suami punya teman untuk minum kopi sebelum berangkat kerja atau mungkin dijadikan bekal cemilan untuk mereka "ucap bu Rani panjang lebar

" ini bu kartu nama saya, ibu-ibu bisa order kalau misalnya ibu ingin adakan acara " ucap nadia menyodorkan beberapa lembar kartu namanya pada ibu-ibu disana

" Aroma cake Bunda Nadia" gumam mereka bersamaan saat membaca kartu nama Nadia namun masih bisa didengar oleh Nadia

"iya ibu,disana juga menerima pesanan kue ulang tahun dan pernikahan" ucap nadia sedikit promosi sambil tersenyum manis

"wah bisa jua ini,jadi kita ngak usah repot-repot lagi cari tempat pembuatan kue-kue bila ada acara" ucap salah satu dari mereka

" oh iya mbak Nadia kalau pembuatan kue ulang tahun dan kue pernikahan dibuat langsung sm mbak Nadia? " tanya salah satu ibu yg belum Nadia hafal namanya

" iya bu kalau pembuatan kue ultah dan pernikahan saya yang turun tangan langsung dibantu saudara-saudara saya bu" jawab nadia

mereka semua mengangguk mendengar jawaban Nadia

" kalau begitu saya pamit bu ibu,mbak jum soalnya masih ada pesanan ingi diantarkan mari semua Assalamualaikum " ucap Nadia berpamitan