Claudia wanita yang cantik, baik, dan selalu di ratukan di keluarga nya. setelah ibu kandung nya meninggal dan ayahnya menikah lagi dengan ibu tirinya dan mempunyai kakak tiri yang sama jahatnya dengan sang ibu tiri. Setelah itu hidup Claudia menjadi hancur dan menderita. tidak hanya itu saja gara-gara niatan jahat kakak tirinya yang ingin menjebak Claudia tidur dengan pria hidung belang malah berakhir tidur dengan seorang CEO yang kaya raya hingga hamil diluar nikah. setelah kejadian itu Claudia meninggalkan negaranya dan pergi keluar negeri untuk mengadu nasib dinegara orang lain dan setelah beberapa tahun kemudian Claudia kembali ke negaranya untuk membalaskan dendam dan mengambil semua miliknya yang dikuasai oleh ibu tirinya.
ikutin terus cerita nya sampai selesai, jangan lupa like dan komen dibawah ini ok. terima kasih.
( by Aty Farah ) salam cinta untuk kalian semua❤️❤️😊😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aty Farah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
( Sejak Kapan Anda Menikah )
Ara yang sudah membuat semua orang syok dengan drama yang telah dia buat hingga menyebabkan semua orang salah paham dengan mengatakan kalau dia habis diracuni oleh sekretaris Maxim Almero. Justru dia sekarang malah asyik bermain di dalam ruangan Maxim tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Berbeda yang terjadi dengan Maxim Almero. Dia sekarang masih berada di ruangan meeting untuk menyelesaikan masalah yang sudah disebabkan oleh Arrabella.
Maxim saat ini sedang melamun karena dia masih syok dan juga sangat malu dengan ulah Arrabella. Karena seumur hidup dia melakukan meeting dengan klien tak pernah ada masalah yang terjadi seperti ini.
Tapi apa yang bisa dia lakukan. Untuk memarahi Ara bukanlah solusi yang tepat yang ada dia akan kenak dampak yang lebih parah dari pada ini.
Masalah makanan saja sudah menyebabkan semua orang yang ada diruangan meeting panik. Apalagi kalau sampai Maxim memarahi dia. Yang ada bisa-bisa Ara melaporkan dia yang tidak-tidak sama mommy nya. Sehingga menyebabkan Claudia salah paham dan malah membenci dia seumur hidup.
"Tuan... tuan Max," panggil Ryan Richard asisten pribadinya Maxim yang melihat bosnya sedang melamun saat ini.
Sementara semua orang yang ada di ruangan meeting merasa heran saat melihat Maxim yang diam saja dari tadi.
"Hemmh... Ada apa?" tanya Maxim setelah dia sadar dari melamun nya.
"Kenapa tuan melamun dari tadi?" tanya Ryan Richard dengan berbisik karena dia takut orang lain mendengar perkataan nya itu.
"Tanpa aku bilang pun kamu pasti sudah tahu apa yang menyebabkan aku seperti ini," ujar Maxim seraya mengurut keningnya karena stress mikirin perbuatan Ara tadi.
"Aku tidak menyangka tuan. Nona kecil ternyata pandai sekali memainkan drama sampai semua orang percaya dan masuk jebakan yang dia buat itu.
"Aku sangat yakin tuan. Kalau nona kecil main film, pasti akan langsung terkenal karena dia sangat pintar dalam membuat semua orang percaya dengan ceritanya itu," ujar Ryan Richard terkekeh geli melihat kelakuan Ara tadi.
"Kamu benar yan... tapi kenapa Ara harus membuat drama di ruang meeting ini? Membuat aku malu saja sama mereka," ujar Maxim yang kesel dengan kelakuan Ara.
"Yang sabar tuan. Ini ujian buat tuan. Bukan nya tuan sangat menyukai ibu nya. Jadi tuan tidak boleh kesal atau marah sama nona kecil. Jika tuan membuat masalah yang semakin besar yang ada tuan sendiri yang repot.
"Tuan lihat sendiri, bagaimana Ara membuat pengusaha-pengusaha terkenal dan sukses seperti mereka bisa di bodohi oleh anak kecil berumur empat tahun.
"Dan percaya dengan semua cerita yang dia sampaikan tadi. Apalagi kalau sampai noda kecil mengadu sama mommy nya, yang ada tuan bisa mati berdiri karena tidak bisa mendapatkan wanita yang tuan cintai itu," ujar Ryan seraya memberi saran agar tuan nya tidak melakukan sesuatu kepada Ara.
"Yang dikatakan Ryan emang benar juga. Aku harus bisa menahan diri saat bertemu Ara nanti. Kalau tidak, bisa habis aku sama Claudia nanti," batin Maxim yang membenarkan perkataan Ryan.
"Jadi bagaimana pak Max. Apa sekarang kita sudah bisa tanda tangan kontrak kerjasamanya?" tanya salah satu klien Maxim.
"Tentu pak Robert. Jika semuanya sudah sepakat dengan proyek ini, maka kita bisa tanda tangan kontrak kerjasama sekarang juga," ujar Maxim seraya menandatangani kontrak perjanjian kerjasama antara perusahaan nya dengan perusahaan mereka semua.
"Baiklah, kalau begitu kami pamit undur diri dulu dari sini. Titip salam buat putri tuan Maxim yang cantik dan mengemaskan itu," ujar pak Robert seraya terkekeh.
"Baik pak Robert dan semuanya. Terima kasih atas kepercayaan yang kalian berikan kepada perusahaan saya ini," ujar Maxim lagi seraya menyambut tangan mereka satu persatu tanda salam perpisahan.
Akhirnya mereka semua pergi dari perusahaan Maxim Almero. Kini tinggal Alex dan juga asisten pribadinya saja yang masih ada di ruangan meeting sekarang.
"Pak Max... sejak kapan anda menikah? Kenapa anda tidak pernah mempublikasikan pernikahan anda kepada kami semua?" tanya Alexander yang penasaran kenapa Maxim menutup pernikahan nya itu dari publik.
Maxim yang mendengar perkataan Alexander meneguk ludahnya sendiri.
"Bagaimana aku bisa menjawabnya, sementara aku belum pernah menikah apalagi punya anak," batin Maxim.
"Hemmh... Begini pak Alex. Saya sengaja membunyikan pernikahan kami, karena ini permintaan dari istri saya sendiri. Dia tidak suka masalah pribadinya di ketahui oleh banyak orang." Jelas Maxim dengan hati-hati takut kebohongannya ketahuan oleh mereka.
Ryan yang mendengar kebohongan tuan nya menggelengkan kepalanya karena dia tak habis pikir dengan ulah tuan nya itu.
"Ternyata tuan sudah cocok menjadi ayahnya nona kecil. Karena kalian berdua sama-sama pandai dalam memainkan drama," batin Ryan Richard.
"Istri anda sudah benar tuan Max, untuk menutupi masalah pernikahan kalian dari publik. Jika saja anda mempublikasikan pernikahan kalian dan mengenalkan putri anda.
"Pasti banyak sekali orang yang ingin menjadikan anak Anda sebagai anak mereka sendiri," sahut Andre seraya terkekeh.
"Anda benar pak Andre. Putri saya itu emang sangat mengemaskan dan banyak sekali orang yang menyukai dia," ujar Maxim dengan bangga.
"Mereka belum tahu saja bagaimana sifat asli nona kecil. Kalau sampai tahu aku yakin mereka pasti akan mencabut kembali perkataan nya tadi yang memuji nona kecil," batin Ryan Richard seraya menahan tawanya.
*
*
Diruangan kerja Maxim Almero. Ara masih asyik bermain, sampai Jessica dibuat pusing oleh Ara. Karena dari tadi Ara selalu menyuruhnya ini dan itu sampai dia kualahan dibuatnya.
"Apa nona kecil mau makan coklat sama es krim? Kalau mau, aunty belikan untuk nona kecil nanti," ujar Jessica dengan hati-hati takut dia salah lagi.
"Ihhh, pucing pala Ala..."
"Apa aunty sengaja menuluh Ala makan coklat cama es klim bial gigi Ala ompong?" tanya Ara dengan tatapan tajamnya.
"Ya Tuhan... Kenapa aku salah lagi? Kenapa ada anak seperti ini di dunia ini tuhan? Apa dosa aku selama ini sampai harus kalah dengan bocah licik ini," batin Jessica yang merasa frustasi dengan kelakuan Ara.
"Bukan seperti itu nona kecil. Biasanya kalau anak kecil mereka sukanya makan coklat sama es krim. Kenapa nona kecil tidak menyukainya?" tanya Jessica lagi.
"Ihhh, pucing pala Ala..."
"Jangan samakan Ala dengan meleka. Kalena ndak level. Ala itu bukan anak kecil biasa. Kalena Ala sebental lagi akan menjadi model telkenal," ujar Ara dengan sombong.
"Ya Tuhan... Kenapa anak sekecil ini sudah sombong sekali? Bicara saja masih cadel tapi sudah bercita-cita menjadi model.
"Aku saja yang sudah lama pengen jadi model malah di tolak mentah-mentah. Untung saja anak bos. Kalau tidak, sudah aku karungi dia dan membuang dia sejauh mungkin biar tidak meresahkan orang lain lagi," batin Jessica dengan kesel.
"Tenapa aunty Cika jadi diam saja? Apa aunty Cika sedang melencanakan niat buluk buat Ala? Awas saja kalau aunty sampai melukai Ala sedikitpun. Ala akan aduin aunty cama daddy bial aunty tidul di lumah yang ada pagal nya," ujar Ara penuh ancaman.
"Hah... rumah yang ada pagarnya. Maksud Ara apa?" tanya Jessica lagi yang bingung dengan perkataan Ara.
"Ihhh, pucing pala Ala..."
"Tenapa semua olang dewasa selalu membuat Ala kesel? Katana aunty olang pintal, tapi itu saja ndak tahu. Belalti aunty olang bodoh ndak cocok bekelja cama daddy.
"Lebih baik aunty pelgi cali kelja di tempat lain saja sana. Kalena Ala ndak mau daddy mempelkeljakan olang ndak ada gunana, buang-buang uang saja," ujar Ara dengan mulut pedasnya.
Jessica yang mendengar perkataan Ara ingin rasanya menangis. Tapi dia mencoba menahannya agar tidak di ejek sama anak bosnya.
"Oh Tuhan... Kenapa aku harus di pertemukan dengan anak ini? Nasib kamu benar-benar sial Jessi.
"Awalnya aku sangat menyukai anak kecil ini. Sekarang aku benar-benar ingin merobek mulut pedasnya itu. Sabar Jessi... sabar... jika kamu masih ingin bekerja di perusahaan ini," batin Jessica dengan emosi tertahan.
•
•
•
Bersambung.......
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁