Kisah seorang gadis yang sedang berjuang mencari pekerjaan setelah ia lulus kuliah.
Namun semuanya tidak semudah yang di bayangkan.
Hingga dia di terima di perusahaan besar, tapi semua tak berjalan mulus karna banyak yang tak suka kepadanya.
Termasuk sang CEO yang selalu saja menyalahkannya.
Kisah ini pun di mulai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taruni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Kesibukan semakin terlihat saat akhir bulan, semua divisi sudah menyerahkan laporannya kepada Vita.Dan Vita akan memeriksanya sebelum di berikan kepada Alex.Tiba-tiba telpon berdering.
"Vita keruanganku sekarang."Ucap Alex dengan nada marah.
Huuuhh ada apa lagi,kenapa nadanya begitu seperti orang marah.
Vita segera masuk ke ruangan Alex.
"Ada apa Tuan?"
"Dimana berkas PT.DIRGANTARA Vita,kenapa tidak ada di mejaku,sedangkan sebentar lagi mereka datang."Ucap Alex.
"Kemarin sore saya sudah menaruh berkas itu di meja tuan,dan anda sendiri yang menerima nya."
"Tapi kenapa sekarang tidak ada Vita."Bentak Alex.
"Saya tidak tahu Tuan."Vita menjawab dengan menundukkan kepalanya.
"Kenapa sampai tidak tahu,harusnya kamu sudah siapkan semuanya.Kamu tahu kita bisa kehilangan tender milyaran kalau sampai berkas itu tidak di temukan,bodoh!!"
Kuatkan hamba Ya Allah...
"Saya sudah siapkan semuanya Tuan kemarin sore,kata Tuan biar Tuan saja yang menyimpannya buat hari ini."
Pintu di ketuk dari luar,Mama Rebecca masuk.
"Alex,tadi Bi Minah bilang kalau ada berkas di meja kamu,Mama pikir ini penting jadi Mama buru-buru antar ini."Ucap mama Rebecca sambil menyerahkan berkas tersebut.
"Astaga,aku lupa."Alex mengusap wajahnya kasar.
"Ada apa Alex?"Tanya mama Rebecca
"Ini berkas yang aku cari dari tadi ma,tapi aku lupa kalau kemarin aku membawanya pulang ke rumah."
"Vita,saya -...."Ucapan Alex terhenti
"Permisi Tuan,saya harus menyiapkan ruang meeting dulu."Ucap Vita cepat dan langsung ke ruangan Alex.
"Pasti kamu habis memarahi Vita kan."Mama Rebecca memicingkan mata tidak suka.
"Aku kelepasan Ma,"
"Mana ada kelepasan,kamu kebiasaan.Cepat minta maaf sama Vita."
"Tapi Ma,Alex harus tegas pada semua karyawan Alex."
"Tegas kalau karyawan kamu itu salah,ini cuma asal nuduh saja.Mama benar-benar kecewa sama kamu Alex.Kamu sama Papa kamu sama saja.Papa sudah mulai berubah sekarang kamu juga rubah sikap kamu."Lalu mama Rebecca keluar rasa dengan kesal.
Sementara itu Vita yang sedang menyiapkan ruang meeting terus saja menggerutu.
Mentang-mentang dia bos seenaknya saja memarahi aku, dasar CEO galak kalau emang pada dasarnya galak ya galak aja.Baik cuma waktu aku sakit saja.Untung stok sabarnya aku isi ulang terus jadi gak kehabisan.
"Kenapa mba Vita,kok ngomel-ngomel gitu aku dengar dari tadi."Bayu si OB datang menyiapkan minuman.
"Eehh..Mas Bayu,lagi kesel aja sama seseorang."
Saat selesai meeting
"Rendra,Kau kembali ke ruangan duluan."Rendra mengangguk dan keluar ruangan meeting duluan.
"Jangan lupa jam dua nanti kita akan bertemu dengan klien dari Mega jaya."Ucap Rendra sebelum keluar ruangan.
"Permisi tuan,"Saat Vita akan keluar ruangan.
"Sebentar Vita,ada yang ingin saya sampaikan."
"Ada apa Tuan?"
"Saya ingin minta maaf atas kejadian tadi,"
"Tak masalah Tuan,itu memang salahku.Kalau tidak ada yang di bicarakan lagi saya permisi."
"Tunggu Vita!"Ucap Alex sambil memegang tangan Vita.Vita hanya diam saja.
"Aku benar-benar minta maaf."
"Aku bilang tak masalah Tuan."Melepaskan tangan Alex lalu keluar.
Astaga jantung gue, kenapa jadi berdebar-debar gini cuma di pegang tangan doang,sadar Vita sadar siapa loe.
Gadis yang beberapa kali aku lihat di luar kini setiap hari selalu bertemu di kantor.Aku merasa ada yang lain saat melihat dirinya terutama saat bertatap mata dengannya.Bahkan saat aku kembali dengan Karin, hubungan ku pada Karin biasa saja terasa hambar.Tapi ego aku masih terlalu tinggi untuk mengakui perasaan aku.Saat marah pada dia pun aku belum bisa mengontrol agar aku tidak menyakitinya.Bodoh sekali kamu Alex...
Karin dari beberapa hari yang lalu menyuruh orang untuk mengikuti Alex dan melaporkan semuanya menjadi bingung.Karena waktu itu saat Vita masuk rumah sakit Alex selalu bolak balik ke RS bahkan sampai mengantarkanya pulang saat keluar dari rumah sakit.Tapi sekarang mereka seperti biasa saja seperti tak ada hubungan khusus.
Sebenarnya Alex ada hubungan tidak yaa dengan si sekretaris itu.Tapi sampai saat ini mereka tidak pernah terlihat jalan berdua.Tapi mengapa saat di rumah sakit Alex begitu perhatian dengan sekretaris itu.Gumam Karin.
"Kalian yang benar kalau mencari informasi!"Karin marah kepada orang suruhannya.
"Semua informasi yang kami dapatkan benar nona."
Papa Karin langsung menyerang Perusahaan Alex langsung pada sistem nya.Dia berpikir anaknya itu terlalu lamban dalam bergerak.Dan tiba-tiba keesokan harinya tiba-tiba sistem Abraham Corporation down.Mereka semua tidak bisa mengakses masuk pada website perusahaan.Sedangkan akhir bulan begini semua divisi sedang sibuk mengerjakan laporannya.
Vita menelpon Alex berkali-kali, tetapi nomornya tidak aktif.Menelpon Rendra juga sama.Kemana dua lelaki tampan itu,tidak biasanya telat begini.Mau tak mau Vita menelpon Tante Rebecca karena keadaan sangat genting.Akhirnya panggilan tersambung.
"Halo Tante,syukurlah nomor Tante aktif."
"Ada apa Vita,kenapa kamu seperti cemas begitu ?"
"Tante dimana Tuan Alex dan juga Pak Rendra,tidak biasanya mereka telat begini.Keadaan Perusahaan gawat Tante,Sistem perusahaan terkunci,kami semua tidak bisa masuk ke database perusahaan."Ucap Vita cemas.
"Astaga kenapa bisa begini,tadi sebelum pergi Alex bilang kalau dia mau pergi dulu ke suatu tempat dengan Rendra juga.Kalau begitu Tante akan menelpon sopir yang mengantar mereka."Klik sambungan terputus.
Mama Rebecca langsung coba menghubungi Alex dan Rendra ternyata benar no ponsel mereka tidak ada yang aktif.
Kalian ini kenapa kompakan sekali no ponsel pada aktif begini.Mama Rebecca kesal.
Lalu segera menelpon sopir.
"Halo Pak,kalian dimana ?"
"Maaf nyonya,kami ada di daerah bogor.Tuan Alex dan Pak Rendra sedang bertemu dengan seseorang."
"Tolong kasih hp bapak ke Alex yaa,saya mau bicara,bilang kalau ini sangat penting."
"Baik nyonya,"
Si sopir segera masuk kedalam bangunan tersebut.Dengan takut-takut ia mendekati Alex yang terlihat sedang membicarakan hal yang serius.
"Permisi Tuan Alex,maaf mengganggu,ini ada telpon dari nyonya katanya sangat penting."
"Kenapa nelponnya ke bapak bukan ke saya langsung."Alex heran.Lalu mengambil ponselnya yang ternyata dalam keadaan off.
"Saya tidak tau Tuan."Setelah si sopir langsung keluar
"Ya sudah,ponselnya nanti saya pulangkan."
Alex berdiri dan menjauhi dari orang-orang yang ada di ruangan tersebut.
"APAAA!!!"Ucap Alex kaget saat mama nya menceritakan yang sedang terjadi di perusahaan.
"BRENGSEEEKKK!!!"
"Rendra,kita ke Perusahaan sekarang !!"
"Maaf sepertinya lain kali kita sambung lagi obrolannya,ada hal yang penting.Saya harus pergi sekarang."
Di dalam mobil,Alex menceritakan kejadian yang terjadi di perusahaan, Rendra pun sama terkejutnya.
Alex yang cepat tanggap dengan situasi segera memanggil orang yang ahli dalam hal ini.Butuh waktu yang tidak sebentar untuk memulihkan semuanya.Dan dalam waktu lima jam semuanya kembali normal.
"Kurang ajar! rupanya ada yang ingin bermain-main dengan Alexander Abraham.Dia tidak tahu siapa aku sebenarnya.Rendra cepat selidiki kasus ini.Suruh para hacker kita melanjutkan tugasnya,cek titik dimana para hacker sialan itu berada."
"Siap Tuan."
Mr.Frans marah besar karena usahanya untuk menghancurkan Alex gagal.
"Siaal!!,ternyata kemampuan Alex tidak bisa di remehkan.Tunggu langkah ku selanjutnya Alex."
kak mnding nghdepin pelakor drpda Karin yg brbhya klo bisa Karin hilangin aja deh