Quinsha (Nona Muda Tersembunyi)

Sudah seminggu sejak quin dan Narendra sepakat menjalin hubungan. Sehari - hari berjalan lurus dan tanpa ada masalah berarti. Di samping memang quin sedang sibuk dengan beberapa proyek serta akan ada nya pembukaan beberapa cabang kafe dan restoran.

Hari ini hari minggu, quin berencana untuk pergi ke sebuah mall dengan nakula. Sadewa tidak ikut karena sedang dalam perjalanan bisnis

Jadi nya quin dan nakula berangkat jalan - jalan berdua. Quin sengaja memakai kacamata bulatnya lagi karena iseng. Dan nakula tidak keberatan. Oh iya, dimana narendra ? Kenapa malah jlan - jalan dengan nakula ? Narendra dan kevin sedang ada seminar antara pengusaha - pengusaha muda yang juga di hadiri oleh sadewa tadi.

" yakin nih mau pake dandanan ond*l - ond*l ini lagi " tanya nakula entah yang ke berapa kali nya. Quin memutar mata nya jengah. Tampak sekali nakula tak terima. Bukan nya malu, tapi lebih tak rela menerima tatapan hina dari para pejalan kaki/ para pengunjung mall. Toh kenyataan nya kecantikan quin tidak ada yang menandingi.

" iyaaaaa, ih udah berapa kali sh quin bilang, quin iseng. Lagian kalau quin nggak pake penyamaran ini bakal jadi pusat perhatian juga, kan orang - orang udah kenal sama pewaris adipati. Kalau pake dandanan ini se enggak nya aku nggak harus menghadapi orang yang pura - pura baik kan," jelas quin. Nakula tampak terdiam. Rupa nya quin sudah memikirkan jauh ke depan konsekuensi. Benar juga ya, akan ada lebih banyak penjilat jika mereka melihat quin di tempat ramai. Dan Nakula tahu jika keponakan nya ini lemah sekali dengan yang namanya empati dan simpati. Bisa - bisa malah di manfaatkan lagi. Ugh, rasanya sungguh memuakkan bila nakula harus melihat moment itu lagi.

" adek kakak sudah dewasa " nakula mengacak pelan rambut quin yang di kepang. Quin cemberut.

Mereka berdua segera menuju meja makan untuk sarapan. Hari ini hanya mereka saja yang msih stay di rumah. Karena sang bibi sedang menemani paman arjuna yang sedang pergi ke tempat klien nya di luar kota.

" dek, bagaimana hubungan mu dengan tuan muda aldebaran ?" tanya nakula tiba - tiba.

uhuk uhuk uhuk

Segera nakula menyodorkan air putih untuk sang adik. Nampak nya quin terkejut dengan pertanyaan nakula yang tiba - tiba.

" kakak tahu ? " tanya balik quin. Pasalnya ia belum memberi tahu sang kakak sepupu jika sedang menjalin hubungan dengan sang tuan muda aldebaran.

" tahu lah, kamu lupa kalian kemarin bicara di mana ?" remeh nakula.

Quin menepuk dahi nya pelan. Bagaimana ia bisa lupa jika saat narendra mengungkapkan rasa nya saat itu tengah berada di kafe sang kakak. Yang mana merupakan daerah kekuasaan dari si kembar. Yang pasti banyak nya mata - mata yang mengawasi mereka. Ya meskipun bukan kelakuan buruk. dan lagi di anting serta kalung yang terpasang di telinga dan leher sang princess adipati memang telah tertanam sebuah gps dan alat penyadap yang terhubung langsung dengan laptop sang kakak. Terdengar berlebihan ? Oh tentu tidak. Ini semua hanya sebagai bentuk pencegahan saja. Dan memang alhamdulillah selama ini belum ada tindak kejahatan, karna memang quin menutupi identitas dan menyamar sebagai gadis culun dan cupu. Cara itu terbukti efektif karena Quin bisa bergerak bebas semau nya layak nya anak muda biasa. Ya meskipun harus menerima hinaan dan cacian.

Quin tak pernah menanggapi semua hinaan orang karena mereka tidak memperlakukannya terang - terang an. quin jga membatasi diri jika bergaul saat berada di luar negeri dulu. Waktu nya hanya di habiskan untuk pergi ke perpustakaan kota, belajar, dan belajar yang di pikiran nya saat masih kuliah di luar adalah segera menyelesaikan studi nya dan segera pulang ke tanah air serta berkumpul engan paman bibi nya dan si kembar.

Back to story,

"heem, quin memang tengah menjalin hubungan dengan mas ren, maaf karena quin nggak bilang apa - apa ke kak kula dan kak dewa " quin menunduk takut jika jika kakak sepupu nya ini marah. Nakula tersenyum tipis. Dia mengelus rambut quin dengan lembut penuh kasih sayang.

" kakak dan kak dewa nggak apa - apa kok, lagian sebelum si rendra menyatakan perasaan nya, kakak sudah menyelidiki nya dulu seperti dulu kakak menyelidiki si brengs*k itu. Dan kali ini kakak dan kak dewa setuju. Narendra bersih. Ya meskipun banyak sekali wanita - wanita di luar sana yang mengejar -ngejar dia. " aku nakula. Quin terkekeh pelan. Dia tak menyangka jika nakula dan sadewa telah melakukan penyelidikan.

" hi hi hi, dia juga blang begitu. Banyak wanita yang kejar - kejar dia. " jawab quin.

" ya inti nya, pilihanmu kali ini tepat, tepat dan mantap malah " canda nakula. Quin terbahak.

" lalu, kakak dan kak kula akan melamar mbak azizah dan mbak aisyah ?" tanya quin.

uhuk uhuk uhuk

Kali ini gantian nakula yang tersedak, quin nyengir dan menyodorkan air putih.

" kenapa ? Kok kakak kaget sih, jangan bilang jika kakak nggak ada niat serius ya !" quin melotot seram ke nakula. Nakula meraup kasar wajah quin.

" hush, ngawur aja. Kakak nunggu azizah lulus s2 dulu, dia bilang ingin jadi dosen nanti nya. Terus kak aisyah katanya juga mau menyelesaikan s2 nya juga. Kak aisyah ambil s2

OBGYN (Obstetri / Kandungan) kan. Makanya kami nunggu mereka dulu. Kakak nggak mau menghalangi mimpi ny, biar dia menyelesaikan studi nya lalu bekerja sesuai cita -cita nya." jawab nakula mantap.

" wiiiih sejak kapan kak kula bijak begini " ledek quin. Nakula mendelik keki ke arah quin.

"sejak dulu kakak bijak kali, kamu nya aja yang nggak tahu" tembak nakula. Quin tertawa.

" ya udah ayo, kata nya mau nonton jam 10. Keburu telat dapet tiket nya, keburu yang kloter siang." ajak nakula. Quin mengangguk. Ia segera menyelesaikan sarapan nya dan bersiap berangkat ke mall.

📥

mas ren

" mas, quin ke mall sama kak kula "

Tak lupa quin mengabari narendra, sejak tahu jika sang kekasih pencemburu, quin selalu mengabarkan jika ingin bepergian. Tahu jika tidak dibalas, quin segera memasukkan ponselnya dan menunggu nakula yang mengambil mobil di parkiran. Mereka berdua melaju menuju ke mall.

💨💨💨

Sampai di basement, nakula segera memarkirkan mobil nya. Ia dan quin keluar dan menuju lantai 4 tempt arena hiburan berada. ia langsung membeli tiket untuk nya dan sang adik. Quin pun tak tinggal diam, dia berjalan menuju stan yang menjual popcorn dan membeli ny sebagai camilan. Meskipun belum mulai menonton karena nyata nya mereka datang terlalu awal. Film di putar jam 10 sedangkan mereka sampai jam 9. masih ada waktu 1 jam lagi, mereka memutuskan untuk jalan - jalan ke lantai bawah tempat pakaian tas sepatu branded berada.

" quin, kakak ke toilet sebentar ya, nggak tahan oy " ringis nakula. Quin memutar mata jengah, kebiasaan .

" iya , jangan lama - lama ,kak, film nya sebentar lagi mulai " ingat quin yang hanya di balas lambaian tangan nakula.

Qin kembali memilih - milih dasi yang rencana nya akan di berikan oleh sang kekasih nanti.

" wooooo, lihat siapa disini "