Talia Rata, harus menerima kenyataan pahitnya yang menganggap pernikahan akan berakhir dengan kebahagiaan, justru yang didapatkan sebuah rasa sakit.
Siapa sangka, lelaki yang diharapkan akan memberinya cinta yang sempurna, telah menjualnya kepada orang yang bisa memberi kompensasi untuknya.
Tidak disangka juga, rupanya lelaki yang telah membelinya adalah lelaki yang dibencinya di masa lalu.
Akankah Talia akan luluh dipelukan Ricardo?atau, justru semakin membencinya.
Penasaran akan kisah mereka berdua?
yuk simak jalan ceritanya, hanya ada di Noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bercerita
Geo kembali mengingatnya lagi.
"Talia, benarkah kamu?" tanya Geo mengulang kembali pertanyaannya yang ditujukan kepada Talia.
"Benar, Talia istriku." Sahut Ricard yang langsung menyambar pertanyaan dari Geo, dan menggandeng tangannya.
Sayangnya, kedua tangan mereka mengenakan cincin yang berbeda. Tentu saja, Geo dapat melihatnya dan menyimpan rasa penasaran.
Geo yang sudah mengetahui jika Talia menikah dengan Judan, tentunya tak percaya begitu saja dengan ucapan dari Ricard.
"Oh, jadi Talia istri kamu. Selamat ya, Talia, atas pernikahan kamu dengan Ricard." Ucap Geo sambil mengulurkan tangannya untuk memberi ucapan selamat.
"Gak perlu, istriku dilarang untuk menjabat tangan lelaki manapun, hanya aku pemiliknya." Jawab Ricard dengan tegas atas ucapannya.
"Maaf, aku lupa kalau kamu begitu ketat dalam hubungan pernikahan." Ucap Geo.
Sedangkan Ricard yang tidak ingin Talia mendapat berbagai macam pertanyaan dari Geo, langsung menyuruhnya untuk pergi dari ruangan tersebut.
Lain lagi dengan Geo, justru menyimpan rasa penasaran dengan Talia dan juga Ricard.
'Bukankah Talia istrinya Judan? kenapa bisa-bisanya jadi istrinya Ricard? perasaan belum lama ini menikah.' Batinnya yang menyimpan rasa penasaran.
"Hei! ngelamun aja, kamu kenal dengan Talia?"
Seketika, Geo kaget bukan main saat punggungnya ditepuk oleh Ricard.
Geo tertawa kecil saat mendapat pertanyaan dari Ricard.
"Ya, aku sangat mengenalinya. Namanya Talia, dulu pernah kerja di kantor ayahku, karena suatu hal yang membuat hidupnya jatuh miskin. Jadi, dia terpaksa melakukan pekerjaan itu." Jawab Geo dengan santai.
Ricard langsung menatap serius saat mendengar jawaban dari Geo. Ingin rasanya menyelidiki lewat Geo, namun Ricard sendiri merasa gengsi. Tapi, mau bagaimana lagi, dirinya sangat membutuhkan jawaban atas kebenaran mengenai insiden di masa lalu yang terjadi pada kedua orang tuanya Talia.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu, Rich? kamu tidak sedang mau menghakimi aku kan?"
Ricard menggelengkan kepalanya.
"Enggak ada yang perlu aku hakimi atas diri kamu. Aku hanya penasaran dengan yang kamu ucapkan barusan, yakni mengenai Talia yang jatuh miskin." Jawab Ricard yang akhirnya membuka obrolan.
"Begini ceritanya, tapi aku mau duduk dulu. Gak baik bukan, jika aku bercerita sambil berdiri."
"Ah ya, aku sampai lupa, silakan duduk."
"Terima kasih." Ucap Geo dan segera duduk berhadapan dengan Ricard.
"Kamu kan, suaminya. Memangnya istrimu gak bercerita denganmu?"
"Sebenarnya Talia belum menjadi istriku, aku telah membelinya dari seseorang yang menjual istrinya, lelaki itu bernama Judan. Maafkan aku yang sudah bohongi kamu, sekarang aku berkata jujur. Sebenarnya aku sudah mempunyai istri, dan aku akan segera menceraikannya karena selama ini telah berselingkuh di belakangku." Jawab Ricard yang akhirnya berterus terang pada Geo.
Geo sendiri merasa terkejut saat mendengarnya, ada rasa senang juga sedikit ragu mengenai kesempatan untuk mendapatkan Talia.
"Oh, jadi seperti itu ceritamu. Aku mengenal Talia sudah lama, saat mendaftar kerja di kantor ayahku. Dia bercerita padaku, tidak banyak sih, tapi itu sudah termasuk detail." Ucapnya sambil mengatur napasnya.
"Terus,"
Ricard yang belum mendapatkan jawaban, meminta Geo untuk kembali menjelaskan.
"Yang aku dengar dari perkataan Talia, kedua orang tuanya telah meninggal, dan pelakunya adalah orang tua dari lelaki yang sempat ia sukai, dan dia juga bilang, akan membalaskan dendamnya kepada keluarga yang sudah mene_waskan kedua orang tuanya. Untuk siapa orangnya, aku sendiri tidak tahu, karena Talia menyembunyikannya dariku. Jugaan, aku mengenalinya juga saat sebelum pergi ke luar negri." Kata Geo menjelaskan.
Ricard yang mendengar penjelasan dari Geo, sama saja belum mendapatkan titik terang. Tapi, setidaknya dirinya merasa lega karena Talia berterus terang kalau dirinya sempat di sukai oleh Talia.
"Begitu ceritanya."
"Ya. Kalau boleh tahu, tujuan kamu untuk menikahinya untuk apa? maaf, pertanyaan dariku dapat membuatmu kesal."
"Agar aku bisa melupakan istriku." Jawabnya beralasan.
Geo yang mendengarnya, pun masih belum bisa untuk percaya begitu saja. Rasa penasaran yang tengah menguasai pikirannya, ingin rasanya untuk mengetahui kebenarannya.
"Begitu mencintainya kah, sampai sampai kamu butuh bantuan untuk melupakan istrimu?" ledek Geo yang sengaja memancing Ricard.
"Resek kamu, bukan begitu. Setidaknya dengan cara menikah, aku tidak lagi diganggu." Kata Ricard yang masih beralasan.
Geo yang mendengarnya, pun tertawa kecil sambil melihat sekilas sosok Talia yang baru saja lewat.
'Aku pikir bisa dapatkan Talia, tetapi kenyataannya harus bersaing dengan Ricard yang mempunyai tekad yang tidak bisa goyah. Si_al! kenapa si Judan tidak menjualnya padaku, kenapa mesti kepada Ricard.' Batin Geo dengan perasaan dongkol.