Demi mendapatkan biaya operasi sang ayah yang mengidap penyakit jantung, Nabila Kanaya terpaksa menikah dengan Sean Ibrahim, lelaki yang tak lain adalah suami dari sahabatnya.
Sandra Milea, seorang model terkenal yang
namanya sedang naik daun di dunia entertainment, terpaksa meminta sahabatnya untuk menikah dengan suami tercintanya demi mendapatkan seorang anak yang sudah lama didambakan oleh Sean dan juga mertuanya. Bukan karena Sandra tidak bisa mempunyai anak, tetapi, Sandra hanya belum siap kehilangan karirnya di dunia model jika dirinya tiba-tiba hamil dan melahirkan seorang anak.
Lalu, bagaimana nasib pernikahan Kanaya dengan suami sahabatnya itu? Akankah Kanaya menderita karena menikah tanpa cinta dan menjadi istri rahasia dari suami sahabatnya? Ataukah Kanaya justru bahagia saat mengetahui kalau suami dari sahabatnya itu ternyata adalah seseorang yang dulu pernah singgah di hatinya?
Yuk, ikutin kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nazwa talita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 23 BEKERJA DI KANTOR SEAN
Setelah sarapan pagi, Danu dan istrinya memaksa untuk pulang dari hotel. Sepasang suami istri itu tidak mau mengganggu pengantin baru.
Mereka ingin Kanaya dan Sean berbulan madu dengan tenang tanpa ada gangguan. Sementara itu, kedua adik Kanaya terpaksa menurut meskipun mereka sebenarnya masih betah berada di dalam hotel mewah itu.
Namun, mereka tidak bisa menolak keinginan kedua orang tuanya yang memaksa untuk pulang saat itu juga.
"Kamu harus menurut sama suami kamu, Nay. Ingat selalu kalau surgamu itu adalah suamimu." Danu menatap sang putri tercintanya yang kini telah menjadi milik orang.
"Iya, Ayah. Aku akan selalu mengingat semua nasihat Ayah." Kanaya memeluk lelaki yang menjadi cinta pertamanya itu dengan haru.
Dalam hati, ia sungguh merasa terharu sekaligus bersedih karena telah memberikan harapan palsu untuk ayahnya.
Maafkan aku Ayah.
Setelah berpelukan dengan sang ayah, gantian Rianti yang saat ini memeluk Kanaya. Perempuan paruh baya itu menangis haru melihat Kanaya dan Sean.
Ia sangat tahu bagaimana perasaan Kanaya saat ini. Menikah dengan pria yang tidak diinginkan yang merupakan suami dari sahabatnya.
"Maafkan ibu karena telah membuatmu berada di tengah-tengah situasi yang tidak kamu inginkan," bisik Rianti.
"Ibu ... apa yang ibu katakan? Ibu tidak salah. Ini sudah takdir dari Tuhan." Kanaya ikut berbisik di telinga ibunya.
"Semoga kamu bahagia, Naya. Ibu selalu mendoakan yang terbaik untukmu."
"Terima kasih, Bu. Aku juga akan selalu berdoa untuk ibu dan ayah dan juga kedua adikku. Semoga kalian semua bahagia." Kanaya kembali memeluk ibunya.
Kayla dan Juna mendekati Kanaya. Kedua adik tercintanya itu pun memeluk sang kakak sambil menangis.
"Tolong jaga ayah sama ibu. Kalian berdua harus menjaga mereka baik-baik. Jika ada apa-apa, kalian langsung hubungi aku."
"Baik, Kak." Kedua Kakak beradik itu mengangguk.
"Aku akan mengirimkan uang untuk biaya sekolah ke rekening kalian. Kalian hanya perlu belajar yang rajin, tidak usah memikirkan apa pun. Mengerti?" Kayla dan Juna mengangguk bersamaan.
***
"Mulai besok, kamu bekerja di kantorku." Suara Sean membuat Kanaya yang saat itu tengah mengeringkan rambutnya menoleh ke arah pria yang telah menjadi suaminya itu.
"Apa kamu sudah gila? Menyuruhku kerja di kantormu?" kesal Kanaya sambil menatap tajam wajah Sean. Sementara itu, Sean mengernyit mendengar ucapan Kanaya yang menurutnya tidak sopan.
Wajah tampannya berubah kesal.
"Sepertinya kamu lupa ucapan ayahmu kemarin." Sean mendekati perempuan yang semalaman hingga menjelang pagi tadi memuaskannya di atas ranjang.
Kanaya terdiam mendengar ucapan suaminya. Netranya tak beralih dari wajah kesal Sean.
"Aku hanya ingin kamu bekerja di kantorku, kenapa kamu malah menyebutku gila? Bukankah itu justru sangat menguntungkan kamu?" Sean meneliti wajah cantik itu dengan teliti.
Namun, detik berikutnya Sean mengumpat dalam hati karena gairahnya langsung tersulut saat dirinya menatap perempuan di depannya itu.
Entah mengapa, Kanaya terlihat sangat seksi dengan rambut basah dan bathrobe yang melekat pada tubuhnya.
"Kenapa kamu tidak mau bekerja di kantorku? Kenapa kamu justru marah? Bukankah, kamu memerlukan uang untuk menghidupi keluargamu?" Wajah Sean mendekat. Kedua tangannya menangkup wajah cantik Kanaya yang masih terlihat kesal.
Jantung Kanaya memompa lebih cepat saat wajah tampan itu mendekat. Sudah beberapa hari ini Sean selalu melakukan sesuatu yang membuat perasaan Kanaya membuncah karena bahagia.
Sean memperlakukannya dengan lembut, membuat rasa cinta di hati Kanaya kembali bersemi.
Laki-laki yang telah menjadi suaminya itu mengecup lembut bibir Kanaya yang terbuka.
"Kenapa tidak mau bekerja di kantorku?" ulang Sean setelah melepaskan tautan bibirnya. Pria itu mengusap bibir Kanaya yang basah karena ulahnya.
Sejenak, Kanaya terhipnotis dengan perlakuan Sean.
"Kamu tidak mau menjawab pertanyaanku?" Sean masih menatap intens wanita di depannya itu.
"Kamu menyuruhku bekerja di kantormu, memangnya kamu tidak memikirkan perasaan Sandra? Orang tuamu bisa saja mengetahui pernikahan kontrak kita kalau aku bekerja padamu." Bibir seksi Kanaya bergerak membuat Sean langsung kembali meraih bibir merah perempuan itu dengan bibirnya.
Ciumannya kini agak lama. Kanaya yang awalnya hanya diam tak membalas tautan bibir Sean, kini mulai terhanyut saat lidah laki-laki itu mulai bermain di dalam mulutnya.
Sean menarik tengkuk Kanaya untuk memperdalam ciumannya. Sementara Kanaya tanpa sadar mengalungkan tangannya pada leher Sean.
"Aku menginginkanmu." Suara Sean terdengar parau. Laki-laki itu tersulut gairah setiap kali berdekatan dengan Kanaya.
"Kamu nanti terlambat. Bukankah kamu bilang mau mulai bekerja hari ini?" Sean kembali menautkan bibirnya sebagai jawaban.
"Aku bisa bekerja setelah ini." Sean membopong tubuh istri keduanya itu menuju ranjang.
Pagi itu, Sean dan Kanaya kembali mengulang percintaan panas mereka. Pria itu terus bermain di tubuh istri keduanya yang tanpa sadar telah menjadi candu baginya.
***
Setelah perdebatan panjang dengan Sean, Kanaya akhirnya menuruti pria itu untuk bekerja di kantornya. Sean mengatakan, akan menjaga rahasia mereka agar tetap aman. Lagipula, Sean dan Kanaya tidak bekerja dalam satu kantor.
Laki-laki itu tetap bekerja di perusahaannya yang berada di ibukota. Bahkan sesuai perintah kedua orang tuanya, besok pagi Sean akan berangkat ke Surabaya untuk mengurus bisnis kedua orang tuanya yang saat ini sedang bermasalah.
"Kamu sudah siap?" Kanaya menatap istri keduanya itu dari atas hingga bawah.
Sempurna!
Sudut bibir Sean tertarik ke atas. Laki-laki itu merasa puas dengan penampilan Kanaya. Wanita itu benar-benar terlihat sangat cantik.
Mereka berdua berjalan beriringan keluar rumah. Rumah yang dipersiapkan oleh Sandra untuk tempat tinggal mereka.
Sean membukakan pintu mobil untuk Kanaya. Baru saja Kanaya masuk ke dalam mobil, sebuah mobil yang amat Sean kenal masuk ke halaman rumah mereka.
Sandra ....
Sean mengurungkan niatnya menutup mobil. Begitupun Kanaya yang akhirnya kembali keluar dari dalam mobil saat melihat mobil Sandra masuk ke halaman rumah mereka.
Sean mendekati mobil Sandra. Pria itu langsung memeluk tubuh istrinya saat perempuan cantik itu keluar dari mobil.
"Sayang ...." Sean mendekap erat tubuh istri pertamanya. Dalam hati, pria itu merasa bersalah karena beberapa hari ini ia sibuk dengan Kanaya. Istri baru yang dipilih oleh Sandra, istri pertamanya itu.
Beberapa malam semenjak dirinya menikah dengan Kanaya, Sean selalu menghabiskan malam-malam panjang dengan perempuan itu.
Sebenarnya Sean ingin sekedar pulang ke rumah Sandra. Namun, setiap kali Sean menelepon Sandra, wanita itu melarang Sean untuk pulang.
Sandra mengatakan, kalau dirinya harus berbulan madu dengan Kanaya agar sahabatnya itu cepat hamil.
"Kenapa tidak menelepon kalau kamu akan datang? Aku bisa menjemputmu." Sean berbisik sambil terus memeluk perempuan yang selama beberapa hari ini tidak dilihatnya itu.
"Aku merindukanmu, Sandra. Sangat merindukanmu. Bisakah malam ini aku pulang ke rumah kita?"
BERSAMBUNG ....
Alhamdulillah ... bisa update lagi di tengah kesibukan di dunia nyata. Mohon maaf ya, teman-teman, karena Author baru sempat update.
Lope-lope buat kalian yang masih sabar menunggu ❤️❤️❤️
Baca juga karya keren punya temen Author yuk!
Blurb
Disarankan untuk membaca novel My Wife SUGAR MOMMY terlebih dahulu ya gaes.
Setelah melewati malam panas dalam keadaan mabuk, dengan seorang pria yang usianya sudah sangat matang. Hazel Carter memutuskan untuk menjadi sugar baby dari pria tersebut.
Meskipun Hazel Carter sangat mengenal siapa sosok pria tersebut. Bukan hanya mengenalnya, Hazel Carter juga sangat mengenal baik keluarganya termasuk istrinya.
Apa sebenarnya yang Hazel inginkan dengan menjadi sugar baby? Sedangkan dia sudah memiliki segalanya.
Tak mungkin bila hanya untuk mencari kesenangan? Mungkinkah ada maksud lain?
Penasaran? Cus silakan di baca.
Warning
Hanya cerita fiksi, yang tidak suka silakan skip ya gaes. Semua pemeran yang ada di dalamnya, tidak patut di contoh!!!!!!!!!!
