NovelToon NovelToon
Brondong Gila,Bulan

Brondong Gila,Bulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Playboy / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

Sang Dewi Nemesis Hukum Nolite, yang jutek harus berkelahi dengan berondong teknik yang Playboy itu. Iyuuuuh .. nggak banget!!!!!


Tapi bagaimana kalau takdir berkata lain, pertemuan dan kebersamaan keduanya yag seolah sengaja di atur oleh semesta.

"Mau lo sebenernya apa sih? Gue ini bukan pacar lo Cakra, kita udah nggak ada hubungan apa-apa!" Teriak Aluna tertahan karena mereka ada di perpustakaan.

Pria itu hanya tersenyum, menatap wajah cantik Aluna dengan lamat. Seolah mengabadikan tiap lekuk wajah, tapi helai rambut dan tarikan nafas Aluna yang terlihat sangat indah dan sayang untuk dilewatkan.

"Gue bukan pacar lo dan nggak akan pernah jadi pacar lo. Cakra!" Pekik Aluna sambil menghentakkan kakinya di lantai.

"Tapi kan waktu itu Kakak setuju mau jadi pacar aku," pria itu memasang ajah polos dengn mata berkedip imut.

"Kalau lo nggak nekat manjat tiang bendera dan nggak mau turun sebelum gue nuritin keinginan gila lo itu!!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pandangan pertama

Setelah lima belas menit mengemudi akhirnya tiga sekawan itu sampai di salah satu Mall yang cukup besar di Kertakarta. Wiliam memilih memarkirkan mobilnya di parkiran atas agar bisa langsung ke lantai yang mereka tuju, lebih tepatnya Willona tuju.

"Ona mau belanja apa aja?" tanya Wiliam, pria itu sedikit mencondongkan tubuhnya untuk mengintip catatan yang baru sang adik keluarkan dari dalam tas.

Wiliam memicingkan mata lalu merebut kertas itu dari tangan Ona.

"ESP32, Sensor DHT 11/ DHT 22, OLED Display 0,96, WiFi modul, Kabel jumper & breadboard, Adaptor power Supply 5v/9v, Resistor. Ini semua buat apaan sih?" William menggaruk kepalanya bingung.

"Sini coba," ujar Aluna lalu merebut kertas itu lalu membacanya.

"Lo ngerti Lun?" Alis William menyatu menatap Aluna yang terlihat sangat serius membaca catatan belanja Willona.

"Enggak," jawabnya dengan gelengan pelan.

Willi memutar matanya jengah lalu mengambil kertas berwarna pink itu untuk dikembalikan pada adiknya. Ona terkekeh melihat wajah bingung ke duanya. Tentu saja dua manusia hukum itu tidak akan mengerti.

"Ya iyalah kalian nggak ngerti, kalau soal pasal-pasal hukum baru deh kalian jago, tapi Ona yang bingung." Gadis bermata sipit itu pun menyimpan kembali catatannya di tas agar tidak hilang.

"Terus Ona mau cari barang-barang aneh kayak itu tadi dimana?" tanya William lagi dengn langkah yang terus terayun teratur.

"Toko DIY sama eletronik, tapi sebelum itu kita ke MARUMAGE dulu ya, laper," rengek Willona sembari mengusap perutnya yang rata.

"Bukannya tadi udah makan siomay ?"

"Banyakan juga lo yang makan, duh laper sampai lemes." Willona mengandeng lengan kiri William dan bersandar manja di lengan sang kakak.

"Duh lemes juga, dompet mau kering." Aluna melakukan hal yang sama dengan apa yang Aluna lakukan di lengan kanan William.

Pria berhodie coklat dengan gambar lebah di bagian depan itupun hanya bisa menghela nafas panjang, pasrah dengan apa yang kedua gadis cantik ini lakukan padanya.

'Mungkin ini penyebab gue jomblo sampai sekarang,' gumam William dalam hati.

Bagaimana William bisa dapat pacar jika ada dua gadis yang selalu bergelendotan manja seperti ini. Bahkan Willim sempat dicap playboy dan punya dua pacar saat pertama masuk Nolite. William dan Willona memang tidak kembar identik jadi siapapun yang melihat mereka pasti akan mengira mereka sepasang kekasih. Apalagi saat Willona bersikap manja seperti ini.

Dan untuk Aluna, gadis jutek itu tidak ada bedanya dengan Willona. Bagi William keduanya sama. Sama-sama harus ia sayangi dan lindungi. Tumbuh bersama sejak kecil menjadikan mereka dekat seperti saudara. Pertemanan orang tua mereka membuat anak-anaknya juga dekat.

Beberapa pasang mata tampak melirik sinis pada William yang seakan pamer dua istri di depan umum. Tapi tiga orang itu sama sekali tidak terganggu dengan pandangan orang lain. Mereka pun terus berjalan.

"Liftnya ram banget, pake ekskalator aja ya," usul Willona.

Wiliam hanya mengangguk lalu membelokan langkah kakinya menuju ekskalator untuk naik ke lantai 3. Aluna melepaskan tangannya mengalah, karena tidak cukup jika terus bertiga di tangga ekskalator.

Setelah sampai di restoran ramen yang cukup ternama dan banyak digandrungi anak muda. Mereka bertiga mengambil duduk di meja yang kosong, tak lama seoarang waiters menghampiri mereka.

"Selamat datang di MARUMAGE, silahkan." Gadis berseragam kuning itu tersenyum manis mengangsurkan buku menu pada ketiga tamunya.

Aluna dan Willona mulai membuka buku menu dan memilih, sedangkan William terdiam. Kedua matanya terpaku pada senyum manis dan hangat tatapan mata gadis yang sedang berdiri di sampingnya. Pandangan William seolah terkunci, ia tak bisa beralih, seakan di hiruk pikuknya restoran mie ramen itu hanya ada si gadis manis dan dia.

"Lo mau pesen apa?" tanya Aluna pada Willona yang sedang membaca buku menu dengan serius.

"Emh, gue mau ramen seafood aja deh terus minumnya es macha." Willona menutup buku menu lalu menyerahkannya pada waiters.

"Kalau gue, wagyu ramen sama yuzu lemonade. Terus tambah gyoza dua porsi, tempura udang juga dua," ujar Aluna.

"Baik kak, lalu Kakaknya mau pesan apa?'" suara waiters manis itu terdengar sangat manis di telinga William, sama seperti senyumnya.

Willona dan William saling melemparkan pandangan melihat William yang hanya mematung dengan mata membulat dan bibir yang sedikit terbuka.

"Will, Willi," panggil Willona lirih, tapi tak ada sahutan atau tanda-tanda jika William mendengarnya.

"WILLIAM!" pekik Aluna.

"Eh, cantik, bidadari!" William segera membekap

mulutnya yang bicara tanpa sadar.

Pipi sang waiters merona, sedikit menunduk mendengar ucapan pelanggan tampannya. William membuka buku menu dengan tergesa-gesa lalu menenggelamkan wajahnya di sana. Willona dan Aluna terkekeh melihat tingkah William.

"Willi, pesen apa cepetan, jangan buat Kakaknya nunggu terlalu lama kasian tau dari tadi berdiri nunggu lo doang," tegur Willona.

William sedikit menggeser buku menu, memiringkan sedikit kepalanya, mengintip bidadari manis yang mencuri hatinya itu. Gadis itu tersenyum manis saat tatapan mereka bertemu. Pria itu mengigit bibir, mengalihkan pandangan pada Aluna dan Willona yang masih menertawakannya.

Pria bermata sipit itu mendengus malu, tapi tidak bisa berbuat banyak. Karena detak jantung yang tidak beraturan dan nafasnya juga pendek-pendek, duh gini amat jatuh cinta pada pandangan pertama

"Lo mau pesen apa?" tanya Willona setelah menyudahi tawanya.

"Samain aja sama lo," lirih Wiliam dengan malu-malu siput.

"Oke, minumnya juga?" William mengangguk.

"Lo yakin? gue pesen macha lho?" tanya Willona meyakinkan.

"Ogah banget gue minum sari rumput, yang lain deh. Samain sama Luna minumnya," sahut William.

Willona pun mengangguk paham.

"Kak, ramen seafoodnya satu lagi, sama yuzu lemonade-nya juga."

"Baik, saya ulang pesanannya. Satu ramen wagyu, dua ramen seafood, satu es macha, dua yuzu lemonade, dua gyoza dua tempura udang. Ada tambahan lagi Kak?"

"Yang nganter makanannya ke sini harus kamu lagi," sahut William dari balik buku menu yang masih menjadi tempat bersembunyi.

Gadis itu tersenyum sangat manis, mengangguk kecil.

"Mohon tunggu sebentar," ujarnya sebelum melangkah menjauh.

Setelah beberapa langkah gadis itu pergi, William mulai menyembulkan kepala dari balik buku menu. Kedua sudut bibirnya terangkat naik, menatap punggung sang gadis dengan memuja.

Aluna mengerutkan kening melihat tingkah William yang tak biasa. Biasanya William selalu tebar pesona dengan percaya diri, tapi hari ini malah cosplay jadi siput begini.

"Lo suka ya sama Kakak tadi?" tanya Willlona dengan dua alis terangkat naik.

"Bukan suka sih, lebih tepatnya naksir berat," sahut Aluna yang langsung membuat Willona tertawa, sementara William hanya bisa menyengir tanpa membantah.

"Sepertinya gue jatuh cinta pada pandangan pertama," jawab Wiliam dengan tatapan menerawang, menopang dagu.

Aluna dan Willona hanay saling melempar senyum mendengar jawaban William.

"Jatuh cinta emang bisa secepat itu, aneh?" Aluna bertanya dengan menatap aneh William.

Pria itu memfokuskan pandangnya mengikuti gadis yang melayani pesanan mereka tadi.

"Bisalah, kayak gue sama Galaksa dulu juga gitu," sahut Willona, Aluna memutar matanya jengah mendengar nama laki-laki yang sudah membuat Willona menangis semalaman itu.

"Bisa Luna, lo belum ngerasain. Jantung lo dangdutan, dada lo sesak, nafas susah dan pandangan lo burem buat semua tapi jelas kalau liat dia," tutur William dengan wajah berbinar penuh cinta.

"Ck, aneh," gumam Aluna acuh.

1
Nia Suciati
penasaran si Ona mau ngomong apa si ko, jadi kepo aku.
ini juga kenapa pada Ngeliatin Aluna kaya coba.
Nia Suciati
udah kelewat batas si menurutku si Wira, penganiayaan itu namanya.
apalagi dia yang setatusnya sebagai orang tua Cakra. kenapa gak di laporin aja kepolisi si.
Novita
jangan" bilang masih pagi Cakra udah buat kejutan buat Aluna?? atau Miranda buat onar lagi kah?? duhh jadi ikutan penasaran kayak Aluna wehh
Anie Nhie
Cakra memang Keras kepala,but keras kepala mempertahankan rasa cinta sebenarnya gak salah,apalagi Aluna juga masih sendiri dan kyknya emang masih ada ruang di Hati Aluna buat Cakra meskipun dia sendiri masih mengelak,,,
Nyatanya mau Cakra tw Om Hail pun sama² keras kepala dalam mempertahankan rasa cinta mereka buat seseorang yg spesial di hati mereka,,,
Apa ini??bakalan ada Drama apalagi yg akan Luna liat???
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
jodohin oma hail sama ona... 🤭🤭🤭
Realrf: eh lha gimana, terima kasih juga sudah komen. heheee,

santai saja, kita semua chat di sini kayak kawan
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈: eh,,, direspon donk... makasih...
total 3 replies
Al-rayan Sandi Syahreza
setidaknya masih ada orang yg peduli sama Cakra
Al-rayan Sandi Syahreza
tak kira ini novel cuma kisah cinta anak remaja ,tapi ini lebih dari itu,ada cinta yg lebih dalam dlm kisah ini ,mungkin juga pengorbanan
Al-rayan Sandi Syahreza
giliran udah besar dan menguntungkan lewat jalur perjodohan saja yah menganggap anak, bener sarap ini bapak gemblung
Al-rayan Sandi Syahreza
bener2 nggak punya perasaan itu bapake Cakra , kecelakaan yg merengut nyawa mamanya Cakra kan bukan salah Cakra,dia juga sedih kali kehilangan mama nya, nggak punya otak emang
win ryry
wah ada apa ya??? kok Wilona kaya gitu.....ayo aluna cepat cek ada apa sebenarnya
win ryry
syukurlah ada om hail yg nolongin aka , aka lawan bapakmu dong biar gak semena mena ke kamu
Desi Sari
siapa yg pingsan sih willona.. gk jelas bgt kasih info bikin khawatir sm kepo aj
Jillian Rose
eh om hail sma jg kek cakra lg dlm memperjuangkan wanita dgn cara ugal ugalan
Novita
gimana sih Cakra lebih deket dengan om nya daripada ayahnya sendiri..
padahal anak gak tau apa", masa ibunya kecelakaan dan meninggal kesalahan nya harus di tanggung sang anak sampai dewasa?? emang kecelakaan itu disengaja?? salut sama Cakra yg bisa kuat menjalani kehidupan yg keras tanpa kasih sayang orang tua..
Novita
dibalik Cakra yg hahahihi didepan Aluna ternyata hidupnya berat 😭
padahal anak ny Cakra tapi lebih pro ke Miranda, pasti perkara uang lagi 😒😒
Kenara 💜
kuat ya lun. gebrakan apa lagi. yang bikin meledak Luna ya
Fitri Herra
.weh Cakra sma om nya bisa dibilang senasib ya ke-yg satu ngejar satunya nunggu n
Kenara 💜
berkali-kali om
kieky
aka lama" jadinya kyk obses g sih ke aluna...semoga aja g sih,,beruntung bgt om hail selalu ada disamping aka,,terus dampingi aka y om smp aka bisa bener" mandiri...btw ada apa dikelas luna y...apa jangn" cakra bikin ulah lagi
Anita💜💜
dih si Ona bikin penasaran,,ada apa lagi sih di nolite
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!