Istriku Lely

Selesai mencuci piring dan membersihkan meja makan ipul mengajak lely duduk di ruangan menonton yang di atas.

"Jadi... kenapa kamu bisa menjadi suamiku?!". ucap Lely memandang ipul.

"Karena jodoh, karena kita telah berjodoh. Makanya kita menikah". jawab ipul.

Ipul tahu, pasti akan di tanyakan jika lely sembuh dari amnesianya. Bahkan ipul juga ada perasaan was-was, apakah lely ada pacar atau yang dekat dengannya saat dia masih kuliah.

"Iya, kenapa bisa. Aku tidak mengenal kamu. Bahkan aku merasa tidak pernah bertemu kamu sebelum ini". ucapnya.

"Apalah kamu sebelum ini punya seorang yang spesial?! seperti pacar misalnya?". tanya ipul. Deg- deg an menunggu jawaban lely.

"Aku tidak pernah punya pacar, makanya aku kaget tiba-tiba sudah menikah saja. padahal koasku belum selesai. Bahkan aku ingin melanjutkan ke spesialis jantung". jawab lely lemas. sambil menangis.

Ipul senang mendengarnya, ternyata istrinya tidak punya pacar. Dan sekarang sudah pulih amnesianya.

"Kamu masih bisa melanjutkan kuliah kamu, bahkan ambil spesialis yang kamu inginkan. Aku sebagai suami akan mendukung kamu". Ucap ipul memeluk lely.

Lely membalas pelukan ipul dan terus menangis. Tiba-tiba dia mendorong ipul, hingga ipul hampir terjengkang dari sofa karena dorongan yang kuat dan tiba-tiba dari lely.

"Kenapa kamu memelukku?!". tanya lely menghapus air matanya kasar.

"Aku ingin menguatkan istriku, mendukung cita-cita istriku". jawab ipul memperbaiki duduknya yang sedikit ketepi sofa, karena dorongan dari lely.

Ipul ingin memeluk Lely yang masih menangis, tapi dia tidak berani mendekat. Takut lely akan marah lagi.

"Sayang, kamu bisa bicara sama aku". ucap ipul membujuk lely.

Malah dia di pelototi oleh lely.

"Jangan pangil sayang!". ucap lely.

"Kamu itu istri aku, jadi harus di panggil sayang". ucap ipul.

Padahal lely yang ingin di panggil sayang waktu itu.

Lely masih cemberut melihat ipul yang selalu tersenyum padanya. Dia sangat kesal.

Sudah lebih dua jam mereka duduk saling diam, Lely yang melotot marah dan ipul yang selalu tersenyum. Hingga azan Ashar berkumandang.

"Kita slolat ashar yuk, habis itu kita jalan sore, motoran". ajak ipul.

"Tidak mau pergi motoran, takut, nanti jatuh lagi". ucap lely.

"Kamu waktu jatuh dari motor, ditabrak atau jatuh sendiri??". tanya ipul.

Kemaren saat lely belum pulih dengan ingatanya mengatakan kalau dia sengaja di tabrak aleh pengendara dari arah depan.

Sekarang ipul ingin jawaban lely yang sudah ingat semuanya.

"Hm...". lely memijit kening dan kepalanya.

"Seperti sengaja ditabrak deh. Aku yang sudah di tepi jalan, motor yang dari depan terus saja mengejar ke arah motor yang aku kendarai.

Bahkan aku sudah berhenti, tetap saja di tabrak". ucap lely memijit keningnya.

"Kamu ingat itu motor siapa? mungkin kamu kenal yang punya motornya". Tanya ipul menatap lely.

"Seperti motor Bobi atau Angga, hanya mereka yang pakai motor nin**". ucap lely.

"Apa kamu ada masasah dengan mereka berdua? atau kamu ada hutang mungkin?!". Tanya ipul lagi.

"Aku rasa aku tidak pernah punya masalah dengan siapapun, aku juga tidak punya musuh". jawab lely.

"Mm.. baik, kita sholat dulu yuk, nanti kita bicara lagi". Ajak ipul membimbing lely masuk kekamar.

"Tunggu". ucap lely kembali menarik tangan ipul. "Jadi kita benar-benar sudah menikah?!".

"Iya, sudah lebih dua bulan kita menikah". jawab ipul.

"Tapi kita kan tidak saling kenal, rasanya aku tidak kenal kamu deh". ucap lely melihat ipul tajam.

"Iya, kita tidak saling kenal, ibu kamu dan ibuku menjodohkan kita, bahkan kita tidak diberikan kesempatan untuk bertemu sebelum menikah. kita bertemu pas akad saja. dan langsung tinggal di rumah ini". ucap ipul menjelaskan.

"Ini rumah siapa?!".

"Ini rumah ibu kamu yang di kontrakkan, mereka ingin kita mandiri, karena kamu tidak suka keramaian".

"Tidak kok, aku suka berteman". elak lely.

"Selama kamu amnesia, kamu tidak suka dengan orang yang baru, kamu pasti tidak ingat. Waktu kita baru menikah, kamu bahkan mengusir ku dari kamar, dan tidak boleh tidur di kasur. makanya aku tidur di karpet saja beberapa hari".Jelas ipul pada lely.

"Aku amnesia?! kok ibu menikahkan aku saat amnesia. padahal banyak yang ingin kulakukan". tangis lely.

Ipul memeluk lely, lely ingin mendorong ipyl tapi ipul malah mengeratkan pelukannya. Lely semakin menangis dan memukul- mukul dada ipul. ipul membiarkan saja.

"Sayang, kita memang harus membicarakan ini. tapi nanti, setelah sholat. Aku juga ingin menjelaskan semua. Agar kamu paham dan tidak menyalahkan orang tua kita". ucap ipul mengelus punggung lely dan mengecup ubun-ubun lely. Lely membalas pelukan ipul.

"Kamu istriku, Aku sayang kamu, baik waktu kamu amnesia dan sekarang kamu sudah sembuh. Aku akan mendukung cita-cita kamu yang tertunda. Aku akan mendampingi kamu". ucap ipul lagi.

Lama mereka berpelukan, sampai tangis lely mereda. Ipul menghapus air mata lely dengan telapak tangannya lalu mencium kening lely lama.

"kita sholat ya! biar tenang". Ajak ipul.

Lely mengangguk dan masuk ke kamar untuk berwudhu.

Selesai sholat mereka kembali duduk di ruang televisi di atas. Ipul mengambil minuman dingin dan kue yang di belikan ibu mertuanya kemaren.

"jadi Aku amnesianya berapa lama bang?!". tanya lely.

"Kata ibu dua tahun kurang. Kamu waktu amnesia punya sifat seperti anak kecil, Manja. Dan tidak mau keluar rumah, hanya berkurung saja di kamar.

Makanya ibu menjodohkan kita dan tinggal mandiri. Setelah kita tinggal disini kamu juga betah berkurung. sampai sore kemaren kita keluar main dan makan bersama ibu di mall, dan bertemu teman kamu.

kamu malah tidak mengingat mereka. Dan saat kamu masuk toko buku kamu membeli buku pelajaran kuliah kamu, disana kamu pasti mulai ingat, dan amnesiayang kamu idap berangsur pulih. Tapi masih samar.

Dan semalam kamu. pingsan setelah melihat foto pernikahan kita dan beberapa foto kamu waktu kuliah. Dan ... amnesiamu sembuh. Melupakan aku yang merupakan suami kamu". ucap ipul menjelaskan.

Lely menangis terisak, dia tidak menyangka kalau dia amnesia dan dinikahkan oleh ibunya. sekarang Lely hanya pasrah saja. Kalau memang sudah menikah, mudah- mudahan kuliahnya bisa dia lanjutkan.

.

.

.

.

like dan koment ya semua 🙏🙏