Eleanor Madison adalah seorang pengusaha sukses kaya raya nomor satu di negaranya, perusahaan nya sudah memiliki cabang di mana-mana bahkan di negara asing.
Eleanor sedang mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk di kantornya tiba-tiba mata nya terasa mengantuk tidak tertahankan lagi kemudian ia tertidur.
Saat membuka matanya ia sudah berada di dunia lain tidak ia kenali sama sekali tiba tiba terdengar suara di dalam benaknya.
Ting...
(Selamat tuan rumah mendapatkan sistem pertanian)
.
.
.
Selamat membaca...jangan lupa like dan komen ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Sembilan
"Aku sudah cerdas dari dulu sekali baca sudah menempel di otak cerdas ku" kata Eleanor santai dan mengejutkan Aiden yang sedang melamun dari tadi. Tiba-tiba Aiden berbicara dengan tegas dia harus memastikan sendiri apakah dugaan nya benar atau tidak.
"Siapa kamu sebenarnya kamu bukan Eleanor, kalau Eleanor teman adik ku tidak sepertimu, jadi siapa kamu sebenarnya" kata Aiden tegas sambil memandang Eleanor.
Deg...
Jantung Eleanor berdetak karena gugup sekaligus cemas tetapi tidak diperlihatkan di wajahnya sebagai seorang pengusaha nomor satu dia sudah bisa mengendalikan diri dalam ke adaan sesulit apapun. Supaya musuh nya tidak memandang rendah dirinya.
"Pria ini memang pintar dan cerdas keluarganya bahkan tidak melihat perubahan ku, tapi anak ini bisa melihatnya dengan sekilas" gumam Eleanor dalam hati.
Lalu ia tersenyum mengejek kepada kepada Aiden, karena dia sudah memiliki jawaban untuk menjawab pertanyaan Aiden.
"Ck, tahu apa kamu tentang ku kita itu tidak pernah ketemu dan mengenal bahkan ketemu pun hanya selisih di jalan aku bahkan menunduk melihatmu, aku benar ketawa mendengarkan perkataan mu, keluargaku sendiri tidak meragukan ku, justru orang lain yang meragukan ku tapi aku tidak peduli tentang penilaian orang lain yang penting keluarga ku percaya padaku.
"Jadi jangan sok tahu tentang diriku, aku mau belajar dengan mu karena desakan orang tua ku kalau tidak aku bisa belajar sendiri tidak perlu bantuan mu.
"Apa kamu bilang tadi aku bukan Eleanor lalu aku siapa hantu atau monster, kalau begitu menjauh dari ku kalau tidak aku akan mencakar mu sampai mati.
"Cih dasar berpikiran sempit, asal kamu tahu ya semua orang itu berhak berubah begitu pula dengan ku untuk demi kebaikan mereka.
"Oh ya Cukup sampai di sini saja kamu mengantarkan ku, aku tidak perlu di temani karena aku bisa sendiri, dan buku itu kamu bawa saja kembali, sebenarnya aku sudah membaca semua buku itu, jadi aku tidak perlu lagi belajar kerumahmu.
"Dan terimakasih untuk hari ini karena sudah meminjamkan aku buku sekolah mu, kesepakatan mu dengan bang kevin sudah di penuhi karena sudah mengajariku besok tidak perlu lagi mengajari" kata Eleanor panjang lebar lalu ia pergi dari hadapan Aiden yang tertegun mendengar perkataannya Aiden berdiri di sana cukup lama, sehingga ia tidak menyadari bahwa Eleanor sudah menghilang dari hadapannya.
Beberapa detik kemudian baru dia sadar dia sudah berbicara keterlaluan hari ini, apa hak nya meragukan anak gadis orang dia hanya orang luar.
"Lea maaf, maaf kan aku bukan maksud ku berkata seperti itu, maaf aku lea" kata Aiden sambil mengejar lea tetapi lea sudah sampai di rumahnya.
Saat sampai di rumah Eleanor hanya melihat kakak iparnya saja yang menutup pintu.
"Kak clara tunggu, apakah lea sudah pulang" kata Aiden sambil memanggil clara supaya tidak menutup pintu.
"Suda dia baru saja menuju kamarnya, apakah kamu perlu sesuatu dengannya kalau begitu aku panggilkan dulu" kata Clara ingin masuk kedalam lagi.
"Kak tidak perlu kak, aku hanya mengantarkan buku ini tadi lea lupa membawanya" kata Aiden sambil menyerahkan buku itu kepada clara.
"Oh kamu taruh saja di ruang tamu nanti aku sampaikan, apa kamu tidak minum dulu" kata Clara lagi.
" Terimakasih kak tidak perlu membuatkan minum segala aku ada pekerjaan lain setelah ini, kalau aku permisi dulu kak" kata Aiden pergi dari sana dengan linglung.
"Baru ingin mendekati tapi dia malah menjauh" gumam Aiden dalam hati.
Saat Aiden pergi Eleanor keluar dari kamarnya menemui kakak ipar nya.
"Kak apakah dia sudah pergi," kata Eleanor kepada kakak ipar nya.
"Sudah, di lihat raut wajahnya dia kelihatan sedih, apa sebenarnya yang terjadi apa kalian bertengkar." Kata clara lagi.
"Tidak terjadi apa-apa, mungkin sangat di sayangkan melepaskan murid seperti ku, karena ia datang kemari sambil mengantarkan buku supaya aku bisa mengulang pelajaran lagi dirumah" kata Eleanor kepada kak iparnya itu.
"Oh ya kak apakah kamu memasak sekarang aku bantu ya" kata Eleanor senang.
"Tapi kamu kan tidak bisa kena asap, bagaimana kalau kamu menghirup asap lagi" kata clara
"Tidak apa aku sudah hampir sembuh kok, tapi jangan bilang ke ibu ya" kata Eleanor sambil membawa kak ipar nya itu kedapur.
"Baiklah tapi kamu jangan terlalu dekat dengan api," kata clara luluh juga akhirnya.
Setelah itu mereka berdua pergi ke dapur siap memasak untuk makan malam, tidak lama setelah itu makanan semua makanan selesai karena bantuan Eleanor semua cepat siapnya.
"Kak aku mandi lebih dulu sebentar lagi ibu datang, bilang saja kamu masak sendiri" kata Eleanor pergi dari dapur menuju kamarnya setelah itu ia bersiap-siap untuk mandi, saat ia masuk kamar mandi emma juga pulang dari ladang lalu pergi kedapur untuk memasak, saat sampai di dapur ia tertegun karena semua masakan sudah selesai di masak.
"Kamu sudah selesai memasak kenapa tidak tunggu ibu dulu, kamu sedang hamil tidak boleh kecapekan" kata emma kepada Clara.
"Tidak apa ibu aku tidak capek, adik bayinya juga senang saat aku memasak" kata Clara lembut, kalau membuat cucu senang emma tidak bisa membantah lagi.
"Ya sudah lain kali tunggu ibu dulu baru masak" kata emma lagi, lalu ia menata makanan diatas meja makan.
"Dimana lea apakah dia sudah pulang dari lesnya" kata emma lagi.
"Sudah ibu lea sedang mandi" kata Clara lagi sambil membantu emma membawa makan di atas meja makan.
"Sudah² yang ini biar ibu yang mengerjakan nya, kamu istirahat di kamar" kata emma lagi.
"Baiklah" kata clara lalu masuk ke dalam kamar, padahal dia tidak merasa Lelah sama sekali.
Beberapa menit telah berlalu makanan sudah siap untuk di santap, mereka semua makan dengan nikmat, setelah selesai makan ayah bertanya kepadanya.
"Bagaimana dengan belajarmu apakah sukses" kata Liam kepada lea
"Sukses ayah aku sudah menguasai semuanya, besok tidak perlu belajar lagi, dan hari aku pergi ke kota untuk melaksanakan ujian ke sekolah SMA" kata Eleanor santai.
"Kak aku ikut ya, aku minta izin ke sekolahku" kata Nathan
" Kalau begitu ibu juga ikut sewa mobil saja aku ingin melihat putriku ujian dan mendapatkan ijazah" kata emma.
"Kalau begitu kita libur pergi ke ladang hari senen, kita ke kota untuk menemani lea,."kata Liam lalu ia melihat putra pertamanya Daniel dan berbicara lagi
.
.
.
Terimakasih telah membaca novel ku jangan lupa like bila suka dan komentarnya ya_♥️
semoga tidak terjadi apa-apa sama Lea ya 🙏🙏