Di sarankan untuk membaca novel "Malaikat Kecilku" terlebih dahulu...🙏
Seorang gadis yang harus berjuang untuk meluluhkan serta mempertahankan rumah tangganya dengan pemuda yang tampan,kaya namun dingin akibat pernah mengalami yang namanya di khianati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
❤️ Happy Reading ❤️
Siang ini Kevin beserta Sifa dan tentu saja Kendra pergi ke panti asuhan untuk bertemu dengan Nisa.
Tapi sebelum itu, Sifa meminta pada sang putra untuk menepikan mobilnya terlebih dahulu di sebuah minimarket yang mereka lewati dan letaknya sudah dekat dengan panti asuhan.
''Mampir ke minimarket depan.'' perintah Sifa.
Walaupun mereka sudah saling minta maaf dan memaafkan tapi Sifa seolah masih berpura-pura enggan untuk terlalu dekat berinteraksi dengan sang putra, hitung-hitung untuk memberi putranya itu pelajaran.
''Iya mom.'' kata Kendra.
Begitu mobil menepi, Sifa langsung turun dan melenggang masuk ke minimarket.
Di ambilnya troli belanjaan dan di dorong disertai di isi dengan beberapa barang yang di pilihnya.
Setelah selesai...di bawanya ke depan kasir dan Sifa pun memanggil Kendra untuk keluar dan mendekat padanya.
''Ada apa mom?'' tanya Kendra.
''Bayar.'' kata Sifa.
''Hah...'' beo Kendra.
''Hah..hah...hah...bayar.'' kata Sifa. ''Jangan bilang kamu gak mau bayar belanjaan mommy...'' tuduhnya.
''Iya mom Kendra bayar.'' jawab Kendra lalu membayar semua belanjaan Sifa.
Kendra cukup kaget, dia tak menyangka ternyata mommynya itu belanja cukup banyak.
''Mom, ini untuk apa?'' tanya Kendra. ''Banyak banget.'' katanya lagi.
''Buat oleh-oleh ke panti.'' jawab Sifa dengan enteng.
*****
''Keluarin semuanya.'' titah sang ibu ratu.
Ya Sifa bagaikan ratu di kediaman keluarga Wijaya bahkan daddynya tak akan pernah bisa membantah bila Sifa sudah menunjukkan taringnya.
''Baik mom.'' jawab Kendra.
Ting Tong
Ting Tong
Cklek
''Assalamualaikum .'' salam Sifa dan keluarga.
''Wa'alaikumsalam.'' jawab ibu Farida yang membukakan pintu panti.
''Apa kabar bu'?'' tanya Sifa berbasa-basi.
''Alhamdulillah baik bu'.'' jawab ibu Farida. ''Ibu sekeluarga bagaimana kabarnya?'' tanya baliknya.
''Alhamdulillah bu' kami sekeluarga juga baik.'' jawab Sifa.
''Eh kok malah jadi ngobrol di pintu, ayo bu', pak silahkan masuk.'' kata ibu Farida.
''Terimakasih bu'.'' ucap Sifa. ''Bawa masuk semuanya Ken.'' katanya pada sang putra.
''Baik mom.'' jawabnya.
Kendra mulai memasukan satu persatu kantong plastik yang berisi belanjaan yang di beli olah Sifa tadi ke dalam ruangan, dan semuanya kurang lebih berjumlah enam kantung plastik besar juga tiga kardus dan dua kantung beras.
Kantong-kantong plastik itu berisi beberapa kebutuhan mandi, seperti pasta gigi, shampo juga sabun mandi plus sabun cuci piring dan deterjen.
Ada juga yang berisi roti-roti kering dan cemilan untuk anak-anak, selain itu juga ada susu dan minuman sereal kemasan.
Sedangkan tiga kardus yang ada, masing-masing berisi satu kardus telur, mie instan kuah dan goreng, juga sarden kaleng.
''Ya ampun bu'...kok repot-repot.'' kata ibu Farida. ''Padahal yang ibu berikan kemarin masih ada.'' katanya lagi.
''Gak apa-apa bu' buat anak-anak.'' sahut Sifa.
''Tapi ibu itu setiap kesini selalu seperti ini dan itu yang di bawa kemarin saja benar-benar masih ada.'' kata ibu Farida.
''Ini rezekinya ibu dan anak-anak, jadi tolong diterima.'' kata Sifa.
''Terimakasih banyak bu', ibu Sifa ini sudah banyak sekali membantu kami secara pribadi.'' ucap ibu Farida.
''Itu memang sudah seharusnya bu', karena dalam rezeki yang saya dan keluarga saya miliki...ada hak orang lain juga di dalamnya.'' kata Sifa dengan bijak.
Ada rasa bangga di hati Kevin dan Kendra melihat apa yang di lakukan sang nyonya Wijaya.
''Maaf sebelumnya bu', kedatangan kami kesini sebenarnya ingin bertemu dengan Nisa.'' kata Sifa memulai menyampaikan maksud kedatangan mereka kesana. ''Ada hal pribadi yang ingin kami bicarakan padanya.'' imbuhnya. ''Emm apakah Nisa nya sudah pulang bu'? ''tanya Sifa.
''O iya dia sudah pulang bu', sepertinya sedang istirahat di kamar.'' jawab ibu Farida. ''Biar saya panggilkan sebentar.'' katanya lagi.
''Baik bu'...terimakasih.'' ucap Sifa.
''Jadi setiap mommy kesini selalu belanja seperti ini?'' tanya Kevin penasaran.
''Iya dad.'' jawab Sifa.
''Daddy bangga sama mommy.'' puji Kevin yang membuat Sifa menerbitkan senyum manisnya.
*****
Sebelum menemui Sifa dan keluarga, Nisa terlebih dahulu pergi ke dapur untuk membuatkan minum serta membawa piring yang berisi beberapa irisan kue bolu bikinannya.
''Sebentar ya bu', pak, Nisa nya masih di belakang.'' kata ibu Farida yang lebih dahulu datang ke ruang tamu.
''Iya bu' tidak apa-apa.'' sahut Sifa.
Sifa dan ibu Farida mengobrol sibuk menunggu Nisa datang, sedangkan Kevin dan Kendra sama-sama memainkan ponselnya, entah apa yang dilihat ayah dan anak itu di layar ponselnya sehingga asik sendiri.
''Assalamualaikum.'' ucap Nisa.
''Wa'alaikumsalam.'' jawab semuanya.
''Maaf menunggu lama bu'.'' ucap Nisa.
''Oh tidak apa-apa Nisa.'' sahut Sifa.
Nisa meletakkan minuman serta kue yang di bawanya di atas meja serta tak lupa pula mempersilakan para tamunya.
''Pak, bu', karena Nisa nya sudah ada jadi saya tinggal kedalam sebentar.'' kata ibu Farida memberikan ruang.
''Iya bu', terimakasih.'' ucap Sifa.
