Bukan Gadis Biasa

.

.

"waaah... enak masakan tante" puji Kaisha berbinar semangat.

Rahma tersenyum senang kerja kerasnya berhasil rupanya, Rahma hoby memasak berkat Kaisha ia mempelajari masakan dengan J..

Gala menganga lebar melihat Kaisha bisa menghabiskan semua makanan yang dimasak Rahma, berbeda dengan Rahma yang sangat menyukai Kaisha yang doyan makan.

Andreas juga tak kuasa menahan senyumnya melihat wajah Kaisha yang menggembung lucu mengunyah semuanya.

Kaisha terus saja mengunyah dengan senyum di pipi nya yang penuh itu terlihat menggemaskan,,

selama ini Rahma hoby masak tapi makanannya selalu terbuang sebab Gala jarang di rumah dan pelayan pun tidak sanggup juga menghabiskannya,, pelayan di rumah Rahma cuma 2 orang saja berbeda dengan Rumah Gala yang lebih banyak pelayan dan pengawal.

.

.

makanan penutup Kaisha hendak mengambil es creamnya tapi di cegah oleh Gala.

dengan muka memberengut Kaisha menoleh ke Gala,

"apa masih muat? " tanya Gala melihat perut Kaisha

"muat" jawab Kaisha cepat menepis tangan Gala lalu dengan semangat memakan es creamnya.

"waah.. rasanya sama ya om? kok bisa ada es cream termahal disini? " tanya Kaisha ke Andreas

"ada koki di belakang sayang" jawab Rahma di pelototin oleh Gala.

"hah? " Kaisha tercengang

"demi mu apa yang tidak" Kata Gala mengusap kepala Kaisha dengan gemas.

Kaisha tersenyum kikuk jadinya.

"paman jadi mengingatkan aku sama Daddy.. aku jadi kangen Daddy" gumam Kaisha dengan sendu.

Gala dan yang lainnya jadi gelagapan.

"mau lagi? " tanya Gala yang tidak tau cara membujuk Kaisha.

Kaisha mendongak ke Gala yang tersenyum, seketika Kaisha mengangguk-ngangguk senang sambil menghapus air matanya.

Gala tersenyum lega lalu mencubit pelan pipi Kaisha, Kaisha tidak mengelak hanya tersenyum saja.

Rahma makin penasaran siapa yang disebut Daddy oleh Kaisha,

"kenapa aku makin yakin kalau calon menantuku ini memang orang kaya bajunya memang sederhana tapi sikapnya seperti anak gadis orang kaya yang dimanja ..makannya juga masih terlihat seperti tuan putri walau banyak makannya tapi bisa tau mana makanan yang harus dimakan terlebih dahulu". batin Rahma.

sejak tadi Rahma makan memang memperhatikan Kaisha jadi ia bisa menilai Kaisha bukan gadis sembarangan.

benar kata orang jangan menilai isi buku dengan melihat Covernya saja (sampulnya). Kaisha memang terlihat seperti gadis sederhana namun ada yang istimewa dari Kaisha dan hanya orang-orang teliti lah yang tau perbedaannya.

selesai makan Kaisha berpamitan dengan Rahma,,

"nginap sini aja sayang..! biar mama ada temannya" pinta Rahma memelas.

Kaisha tersenyum. "maaf tante Shasha tidak mau kena semprot kakak " jawab Kaisha jujur.

"semprot? " beo Rahma

"di omeli" jelas Kaisha terkikik

Rahma tertawa mendengarnya. "pasti kakakmu sangat menyayangimu ya sayang"

Kaisha tersenyum malu. "kami juga sering berdebat dan bertengkar karna masalah kecil.. dia usil sekali tante... " dengan semangat mengadu.

Rahma terbahak mendengarnya, "cepat bawa Shasha kembali nak.. sepertinya mama juga jadi takut dia kena semprot oleh kakaknya"

Gala tersenyum melihat Rahma tertawa terus-terusan sejak tadi karna ulah gadis kecilnya, Andreas juga ikut tersenyum melihat kedekatan Rahma dan Kaisha yang sudah persis seperti ibu dan anak.

"maaf ya tante.. Shasha makannya banyak tadi.. hehe.. Shasha jago makan tapi tidak jago masak" Kaisha berkata dengan malu-malu.

"loh kenapa? apa orangtuamu melarang memegang pisau dapur? " canda Rahma dibalas anggukan oleh Kaisha

Rahma terdiam seketika. "serius sayang? " tanya Rahma

"iya tante..! terutama Daddy paling tidak suka Shasha megang pisau..kalau dia tau semua pelayan bisa kena imbas kemarahannya" adu Kaisha

"waah... kamu permata intannya ya? " tebak Rahma makin penasaran siapa Kaisha.

Gala mendengarkannya saja, jujur ia juga penasaran siapa Kaisha tapi dilihat Kaisha yang sangat introvert bisa apa dirinya hanya bisa bersabar sampai Kaisha sendiri yang memberi tau jati dirinya.

"hehe.. engga juga tante..! kalau Mommy udah mengomel maka Daddy akan bertingkah seperti anak kecil yang di marahi oleh ibunya karna ketahuan mencuri.. " kekeh Kaisha teringat sosok Daddynya yang sangat gagah dan keren namun begitu kekanakan bila bersama mommynya.

Rahma terkikik mendengarnya. "lain kali ajak tante bertemu dengan kedua orangtua mu ya? "

Kaisha tampak berpikir sejenak. "tapi kalau Tante dan shasha ada di Indonesia aja ya? "

Rahma mengangguk semangat,

Rahma tidak mempedulikan menantu yang tidak bisa memasak karna ia mampu menyewa koki untuk juru masaknya di dapur kalau dirinya lelah atau kecapek'an memasak.

.

.

Gala mengantarkan Kaisha kembali ke mansionnya kini mereka ada di depan gerbang mansion Kaisha,,

"tunggu sebentar ya? " pinta Gala

Kaisha mengerutkan keningnya lalu Gala mencari-cari sesuatu di bangku belakang mobilnya,

"ini dia.. " Gala mengeluarkan sebuah boneka dari dalam paperbag lumayan besar.

Gala memberikan boneka Boba yang ia beli di Indonesia sebelumnya.

Kaisha terpekik melihat boneka Boba yang tingginya hanya 30 CM yang diberikan Gala.

"Pamaaaan....! " Kaisha langsung berhambur memeluk Gala.

Gala gelagapan untuk pertama kalinya di peluk Kaisha yang terlihat begitu gembira diberikan boneka itu.

"terimakasih paman... kok paman tau aku suka boneka boba? " tanya Kaisha melepaskan pelukannya dan melihat ke arah Gala dengan tangan yang masih melingkar di lehernya.

Gala tersenyum dengan pipi yang mulai merona.

"ha... han.. hanya mengikuti instingku saja.. kamu imut dan lucu menurutku boneka itu pantas untukmu" jawab Gala tergagap menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Kaisha tersenyum cerah lalu melepaskan tangannya yang melingkar di leher Gala, Kaisha memeluk gemas boneka nya.

di Indonesia Kaisha punya banyak boneka boba tapi karna banyaknya bawaan Kaisha tidak bisa membawa boneka Boba nya yang sangat besar apalagi membawa Bombomnya (Kucing) jadi Kaisha terpaksa meninggalkan semua bonekanya yang diberikan oleh Pasha, Dylan dan Matt serta keluarganya yang lain hingga Kaisha memiliki lemari kaca khusus untuk peletak semua boneka-boneka nya.

"terimakasih paman" ucap Kaisha dengan senang sambil memeluk boneka barunya.

Gala tersenyum dan mengusap pipi Kaisha, Kaisha seperti sudah biasa diperlakukan seperti itu oleh Gala, Kaisha yang seorang Gadis manja tentu senang dimanja oleh orang lain.

Kaisha terpekik kaget melihat Key tengah bersidakap dada di depan kaca mobil Gala.

Gala melihat ke arah tatapan kaget Kaisha dan matanya juga ikut terkejut melihat Key.

Gala pernah bertemu Key beberapa kali seorang pembalap terkenal yang sangat di banggakan oleh negara.

"si..siapa dia? " tanya Gala ke Kaisha

"habislah aku paman.. " Kaisha bergumam dengan lirih.

Gala tidak tau arti Kaisha bagi Key, baginya Key juga misterius dan tidak ada yang tau asal-usul keluarga Key yang dicari tau oleh pihak-pihak musuh Key yang ingin Key mundur dari dunia balapan.

Gala juga tau Key seorang anggota Mafia.

Kaisha keluar dari mobil Gala dan berjalan dengan langkah hati-hati ke Key dan wajah imut Kaisha tertunduk.

"kak.. " Kaisha menatap memelas belas kasih dari kakaknya.

"masuk..! " perintah Key dengan tatapan menusuk ke arah Gala.

Gala yang keluar dari mobilnya terkejut saat Kaisha memanggil Key dengan sebutan Kak.

Gadis kecilnya makin saja misterius memiliki Kakak yang seorang pembalap terkenal.

Kaisha mengangguk patuh dan melihat ke arah Gala yang tengah mengangguk dengan senyuman kecilnya.

"masuk dek..! " perintah Key

"iya kak.. iya... " jawab Kaisha segera memasuki mansionnya tidak mau kena semprot oleh kakak laki-lakinya.

Gala dan Key saling bertatapan, Gala yang menatap tak percaya sedangkan Key menatap tajam dan tak suka.

Gala tentu faham arti tatapan Key,

"kenapa gadis kecilku makin misterius semakin aku mengenalnya". batin Gala tak tersinggung tatapan Key.

.

.

.