NovelToon NovelToon
Hurt Be A Love

Hurt Be A Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:258k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Mati-matian Balqis Lalita Wiguna membela lelaki yang dia sayangi, ternyata hanya menimbulkan luka yang begitu dalam. Di mana bukan dia yang bersanding di pelaminan, melainkan wanita lain yang tidak dia kenal.

Dia kira cinta pertamanya akan mengajarkan banyak hal. Nyatanya, hanya meninggalkan luka dan sulit untuk disembuhkan.

Akankah ada seseorang yang berhasil menjadi obat penawar dari luka tak kasat mata yang Balqis derita? Dan bisa membuatnya kembali merasakan cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Cara Yang Berbeda

Ketika Rio pulang ke Jakarta untuk menyelesaikan masalahnya yang sudah sampai pengadilan, kedua orang tua Rio memanggil Rio untuk berbicara serius. Mereka mantap dalam wajah sang putra hingga ruangan itu mendadak mencekam.

"Yo, apa kamu mau terus sendiri? Apa kamu tidak kesepian?"

Pertanyaan sang mami membuat hati Rio sakit. Ini kali pertama mami Nesha bertanya seperti itu. Sorot matanya menunjukkan kesedihan juga kecemasan.

"Kamu anak tunggal kami. Kamu juga hanya punya Restu sebagai saudara angkat. Ketika Mami Papi tiada, bagaimana dengan kamu?"

Rio menggeleng dengan mata yang nanar. Sakit dan perih hati Rio sekarang. Dia bersimpuh di hadapan mami Nesha dan sudah menggenggam tangan bidadari surga miliknya dan sang papi.

"Jangan bilang seperti itu, Mi."

"Yo, Papi dan Mami berbicara tentang realita kehidupan. Papi dan Mami tidak selamanya akan mendampingi kamu. Setidaknya, carilah pasangan. Bahagialah dengan pasangan kamu sama seperti Restu yang sudah bahagia dengan Aleesa. Jadi, Papi dan Mami bisa pergi dengan tenang."

Rio hanya bisa menghela napas dengan sangat berat ketika dia sudah berada di kamar. Dipanggil keluarga Aqis, dan disidang oleh keluarganya sendiri membuat hatinya semakin tak karuhan. Apalagi, kedua orangtuanya selalu menyangkut pautkan dengan kematian.

"Apa gua jujur aja sama Papi dan Mami?"

Sedang merasakan dilema membuat Rio memutuskan untuk ke rumah sang paman yang pastinya akan memberikan solusi terbaik. Beliau adalah orang yang begitu bijak.

Rumah itu nampak ramai padahal sudah malam. Ternyata, ada dua balita pemilik kasta tertinggi masih terjaga dan bermain.

"Tumben."

Baba Radit sedikit terkejut melihat kedatangan sang keponakan ke rumahnya. Sebuah senyuman yang penuh arti membuat Baba Radit menggelengkan kepala.

"Baba," panggil Pangeran dengan begitu lembut.

Putra dari Aleena itu membawa satu boks strawberry dan meminta sang kakek untuk membukakannya.

"Salim dulu sama Uncle."

Pangeran sudah menyodorkan tangannya ingin Salim dan membuat bibir Rio terangkat dengan sempurna.

"Lucu banget," puji Rio.

"Matatih."

Rio begitu bangga kepada Pangeran. Didikan kedua orang tuanya begitu luar biasa. Balita itu menjelang menjadi balita yang begitu santun dan sopan.

"Matatih, Baba."

Bibir Rio melengkung sempurna mendengar kata terimakasih dari balita tampan itu. Namun, seorang balita lain berlari tak ada rem menghampiri dirinya dan Baba Radit. Melihat jambul yang tuing-tuing ketika berlari membuat tangan Rio usil. Dia menarik jambul itu hingga membuat Tuan berteriak.

"NOOOOOO!!!!!!!"

Wajah Tuan sudah merah, tapi Rio malah semakin menggoda sambil tertawa. Tangan mungil itu dengan cepat merampas ponsel yang tangan kiri Rio genggam. Melemparnya mengenai dinding hingga menimbulkan bunyi.

"Hape gua!"

Ketika Rio lengah, Tuan menggigit tangan Rio hingga dia menjerit kesakitan. Bubu Echa segera meraih Tuan yang seperti orang kesetanan.

"Jangan pernah sentuh jambul keramat. Entar berubah jadi aing maung."

Baba Radit puas sekali menertawakan Rio yang bercerita dengan penuh derita sambil terus menatap ponselnya yang sudah tak berbentuk.

"Jujurlah ke orang tua kamu, Yo. Bawalah Aqis ke hadapan mereka kalau memang kamu serius ingin memperjuangkan Aqis."

Tatapan dalam sang baba membuat Rio terdiam. Dia merasa sedikit takut kedua orang tuanya tak merestui hubungannya dengan Aqis.

"Apa kamu yakin papi kamu tidak tahu tentang hubungan kamu?"

Rio semakin terdiam. Terlihat dia berpikir dengan keras.

"Diamnya papi kamu itu banyak artinya, Yo."

Itulah yang membuat Rio akhirnya menyusun rencana di mana dia akan membawa Aqis ke hadapan kedua orang tuanya dengan cara yang berbeda.

.

Tubuh Aqis semakin menegang ketika Rio mengatakan jikalau Aqis adalah calon istrinya. Aqis tak berani menatap wajah kedua orang tua Rio dan memilih menunduk dalam.

Tangan yang menggenggam dengan begitu erat mampu Aqis rasakan. Apalagi tangan itu mengusap lembut punggung tangan Aqis.

"Tegakkan kepala kamu!"

Perintah yang begitu lembut dan membuat Aqis menoleh ke arah Rio. Anggukan kecil penuh makna Rio berikan. Perlahan Aqis mulai menegakkan kepala. Menatap kedua orang tua Rio dengan sorot mata penuh ketakutan.

"Aqis?" ucap mami Nesha begitu kaget.

"Kamu gak salah, Yo?" tanya sang papi sembari menatap putranya yang masih mematung di depan pintu.

"Enggak, Pi. Aqis adalah perempuan yang mampu membuat hati Iyo luluh lantah. Iyo cinta Aqis, Pi."

Perkataan yang penuh dengan keseriusan dan juga kejujuran membuat air mata Aqis ingin menetes. Namun, sekuat tenaga Aqis tahan.

"Aqislah yang banyak membantu Iyo di sini. Dari mengurus kafe hingga mengurus Iyo kemarin ketika Iyo masuk rumah sakit. Tidak pernah Iyo bertemu dengan perempuan setulus Aqis."

Aqis kembali menoleh ke arah Rio yang begitu serius dan tegas berkata kepada ayahnya. Mata Aqis sudah perih karena ternyata Rio seserius itu kepadanya.

"Restui hubungan Iyo dan Aqis, Pi, Mi. Untuk kali ini, Iyo tidak akan salah pilih lagi."

Mami Nesha sudah berdiri. Dia tersenyum ke arah Aqis dengan tangan yang sudah direntangkan.

"Kemarilah! calon menantu.

Aqis sedikit terkejut dan tak bergerak. Hingga suara Rio membuatnya tersadar.

"Apa kamu mau diam aja?"

Sekilas Aqis menatap ke arah Rio yang sudah tersenyum. Lalu, berlari ke arah mami Nesha dan masuk ke dalam pelukannya.

"Mami senang banget, ternyata doa Mami terkabul."

Aqis mulai memundurkan tubuhnya. Dia menatap bingung ke arah ibunda dari Rio.

"Tinggal beberapa hari bersama kamu sembari mengurus si little twins rasa kagum kepada kamu mulai muncul. Mami berdoa di dalam hati semoga kelak Rio dipertemukan dengan perempuan seperti kamu. Dan ternyata, dikabulkan."

Aqis ikut tersenyum ketika melihat mata mami Nesha berair setelah mengatakan itu. Begitu juga dengan Rio yang merasakan kebahagiaan tak terkira malam ini. Beda halnya dengan sang papi yang masih terdiam. Dan itu membuat Aqis sedikit ketakutan.

"Papi gak merestui?" tembak Rio.

"Ada perjanjian apa ya dulunya sampai keluarga kita berbesanan lagi dengan keluarga Wiguna?"

Rio pun tertawa begitu juga dengan Aqis mendengar kalimat dari papi Rindra. Katakutan Aqis pun sedikit menguar. Aqis dan Rio sudah bergabung di meja yang sudah direservasi. Namun, Aqis terlihat tidak nyaman dan terus menatap ke bawah.

Rio segera membuka jaketnya dan meletakkannya di atas paha Aqis yang sedikit terbuka.

"Maaf," sesal Aqis.

Rio malah meraih tangan Aqis dan mengusap lembut punggung tangannya.

"It's okay. Mami dan Papi bukan orang tau kuno," balas Rio.

Papi Rindra dan mami Nesha saling pandang untuk beberapa detik. Jati diri sang putra yang menghilang, kini telah kembali. Kehadiran Aqis membawa banyak perubahan untuk Rio. Apalagi wajah Rio begitu bercahaya sekarang. Dia begitu bahagia.

Mereka asyik menikmati makanan yang sudah mereka pesan. Hingga suara papi Rindra membuat Aqis tersedak makanan.

"Kapan kami boleh datang ke rumah kamu untuk melamar?"

...***To Be Continue***...

Boleh minta komennya?

1
Bagus Diah
keren kak
Yus Nita
klrga sibuk berebot warisan dan merendah kan yg level ny di bawah yg kYa
Yus Nita
seperti yg di bilang orang2
ucapan adalah Do'aa
semoga Do'a kis kis twrkabul 😊😊😊
Rahmawati Abdillah
langsung cuuus deh tungguin ya
Rahmawati Abdillah
kata menjemput kalian 1 persatu itu loh yang bikin jleb rasanya,ayah ipang sudah paling pertama di jemput ayah Aditama nah selanjutnya itu yang menjadi misteri
Rahmawati Abdillah
maaf thoor bukan nimbun ban saya,cuma saya habis liburan ke desa yang gak ada sinyalnya jadi paksa de tertimbun bannya,sekali lagi maaf yaa🙏🏻🙏🏻🙏🏻
tapi saya akan setia baca novelnya kok😘🤭😁
Rahmawati Abdillah
efek kemarin jalan ke.daerah gak ada sinyal baru bisa baca dech
Ita Asmoatmojo
keren ....aku suka banget..
maaf kalau aku tidak banyak memberikan kontribusi yang bagus buat kakak..tapi aku ga pernah menimbun bab
Diana Puji Astuti
kocak nih
Diana Puji Astuti
wkwkwk...
Ida Farida
baik kak
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Nur Asni Umar
bawang nya banyak banget kak fie,😭😭😭😭😭
Kie Riezky
bingung mau komen apa lagi, cerita nya emang keren
Kie Riezky
gak papa sih menurutku bab sedikit juga,asal memang cerita nya gak gantung... kalau othor mah udah keren bikin ceritanya,biar pun bab sedikit tapi gak kayak lagi di kejer gitu,natural aja alur nya... semangat ya othor masih setia memberikan cerita di sini yang gratisan..
kinoy
maaf ka..berarti mst baca dl crt novelmu yg lain y biar paham silsilah asal muasal klrg singa scr turun temurun y
N I A 🌺🌻🌹
cus lah meluncur ke lapak anak nya ayah aska yg paling tampan tapi paling lama sold nya 😂😂😂😂
Tanti Retno Wati
ok kaaaaaaaa
Wiwin Winarsih
otw k tkp kaka fie....
Emma Marlina
cerita yg bagus dan berbobot, seolah olah seperti terjadi didunia nyata.
sukses buat othor kutunggu karya-karyamu dr klan keluarga besar giondra dan ayanda.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!