NovelToon NovelToon
Andini Cinta Yang Memudar

Andini Cinta Yang Memudar

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: christinsenia seranica

Berawal dari hadirnya Raya dalam kehidupan Andini dan Rido ( Suami Andini). Kehadiran Raya membuat Rido kelap mata. Rido yang awalnya setia pada isterinya itu, Berbelok arah dengan kehadiran Raya.
"Akankah hubungan rumah tangga Andini dan Rido utuh dengan kehadiran orang ketiga!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

"Elu baru tahu kalau gue bisa diandalkan dalam urusan kayak gini!" Evi tampak memuji dirinya.

"Ya deh, Kalau urusan seperti ini elu memang jagonya!" Terdengar sanjungan Risti.

Dikala kedua orang itu tampak bercanda, Lain halnya dengan Andini yang tampak murung setelah mendengar ucapan sang pria yang merupakan panitia acara persiapan pernikahan itu.

Risti yang melihat sahabatnya itu tampak murung, Seketika menghentikan candaannya dengan Evi.

"Din, Elu kenapa? Kok kelihatan sedih!" Ucap Risti.

"Gue hanya masih terpikir orang yang punya acara ini!" Kata Andini.

"Gue juga jadi terpikir Din, Mungkin enggak sih mas Bima atau Rido yang kan menikah! Tapi kalau mas Bima, Dia kan belum pernah melamar gue!" Ucap Risti yang tampak bingung.

"Bisa aja mas Bima yang menikah Jutek, Mungkin saja dia punya calon yang lain!" Celetuk Evi.

"Cempreng ....Apa maksud elu bicara begitu!" Raut wajah Risti yang awalnya santai, Berubah menjadi memerah layaknya harimau yang hendak memangsa musuhnya.

"Santai Jutek, Gue hanya bercanda!" Evi tampak ketakutan melihat raut wajah Risti yang tampak seram.

"Becanda elu itu kelewat batas!" Risti tampak kesal.

"Ya maaf, Kan gue hanya menebak saja!"

"Tebakan elu itu basi,"

Andini semakin pusing melihat kedua sahabatnya itu berdebat, Saking pusingnya Andini langsung memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua disana.

Evi dan Risti yang melihat sahabatnya itu pergi begitu saja menjadi tampak bersalah.

"Ini semua karena elu, Coba elu enggak mulai Andini enggak akan mengambek!" Ucap Risti.

"Lah.....Emang gue pernah bilang kalau Rido yang bakalan menikah itu, Enggak kan!"

"Cempreng.....Elu bisa jaga mulut elu sedikit enggak!"

"Susah ya bicara sama orang yang punya pasangan, Gue jadi ogah untuk punya pasangan! Mending gue jomblo aja!" Ucap Evi lalu berjalan mengejar Andini.

Setelah itu, Ketiganya tampak pergi meninggalkan gedung tersebut lalu berangkat untuk pulang.

Sepanjang perjalanan pulang, Andini tampak terdiam tanpa berucap sepatah kata pun. Kedua orang  yang melihat sabatnya itu terdiam, Terlihat saling menyenggol.

"Sepertinya Andini benar-benar marah sama kita!" Bisik Evi ditelinga Risti.

"Ini semua gara-gara perbuatan elu!" Ucap Risti pelan.

"Lah.....Kenapa gara-gara gue! Kan gue bicara apa adanya!" Teriak Evi dengan suara cemprengnya.

"Bisa pelan enggak ngomongnya!" Ucap Risti seraya menutup mulut Evi dengan tangannya.

Meski Andini yang mendengar perdebatan kedua sahabatnya itu, Andini seolah tak perduli dengan perdebatan mereka itu. Wanita cantik itu terus terdiam tanpa berucap sepatah kata pun.

Beberapa saat kemudian, Mereka telah sampai di depan halaman rumah Andini. Sesampainya disana, Mereka langsung masuk ke dalam rumah tersebut.

"Kalau kalian mau minum atau makan, Kalian ambil sendiri di dapur!" Ucap Andini pada kedua sahabatnya itu.

"Le, Elu marah sama kita!" Risti tampak merasa bersalah.

"Gue enggak marah kok, Hanya saja gue lagi pusing! Gue mau istirahat dulu, Kalian kalau butuh apa-apa panggil bibi saja!" Ucap Andini.

Setelah itu, Andini pun tampak berjalan ke arah kamarnya untuk segera beristirahat disana. Sementara Risti dan Evi, Tampak bercanda diruang tengah.

Ketika keduanya tampak bercanda disana, Tiba-tiba terlihat wanita paruh baya datang kesana dengan menenteng sebuah koper besar. Risti dan Evi yang melihat wanita itu datang dengan menenteng koper besar, langsung membantu wanita itu.

"Tante, Sini kami bantu bawa koper!" Risti tampak mengambil koper yang dibawa wanita paruh baya itu.

"Kalian ini teman Andini ya!" Tebak wanita paruh baya itu.

"Iya tante, Kami ini teman satu kelas Andini! Tante ini mama mertua Andini kan!" Tebak Risti.

"Iya kamu benar, Sekarang Andini dimana?" Tanya wanita yang merupakan mertua Andini itu.

"Dia ada tante dikamarnya, Tadi katanya sakit kepala!" Beri tahu Risti.

"Ya sudah, Tante  ke atas dulu susul Andini!" Ucap wanita yang merupakan mertua Andini itu.

Lalu wanita paruh baya itu pun tampak berjalan menuju kamar Andini diatas. Sesampainya di depan kamar Andini, Wanita paruh baya itu tampak mendengar suara tangisan dari arah kamar Andini. Sang mertua yang mendengar suara tangisan itu, Langsung menghampiri Andini.

"Sayang, Kamu kenapa menangis?" Tanya sang mertua yang melihat menantunya itu menangis.

"Mama kapan datang! Kenapa enggak kasih tahu aku kalau mama kesini! Kan aku bisa jemput mama!" Andini tampak mengusap air matanya lalu berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Mama kangen sama si kembar, Makanya mama kesini dadakan!"

"Oh....Si kembar lagi jalan-jalan kayaknya ke taman sama pengasuhnya!"

"Oh iya Din, Kamu belum jawab pertanyaan mama tadi! Kenapa kamu menangis? Apa kamu ada masalah sama Rido!"

"Enggak kok ma, Dini sama mas Rido enggak ada masalah! Hanya saja Lea tiba-tiba saja kangen sama almarhum ayah!"Dusta Andini pada mertuanya itu.

"Sayang kalau kamu kangen ayahmu, Bagaimana kalau kamu berkunjung ke makamnya!" Saran mama mertua yang bernama Vita itu.

"Boleh juga saran mama,"

"Ya sudah, Sekarang kamu siap-siap. Biar mama yang menemani kamu kesana!"

"Makasih mama!"

Setelah itu, Andini pun langsung bersiap-siap untuk berkunjung ke makam ayahnya itu. Selesai bersiap-siap, Mereka semua pun berangkat kesana.

Sepanjang perjalanan menuju makam sang ayah, Vita tampak memeluk menantunya itu.

"Ih senang deh kalau punya mertua kayak tante ini, Enggak kayak di sinetron itu galak semua! Sama tuch kayak yang di depan lagi nyetir!" Ucap Evi.

"Wah.....wah....Mulai lagi tuh si cempreng, Kenapa sih elu senang banget cari masalah sama gue!" Terdengar ucapan Risti seraya menyetir mobil itu.

"Yeeehhhhh........Siapa yang mulai! Elu aja terlalu sensitif!"

"Kalau gue enggak lagi menyetir mobil, Udah gue tonjok elu!"

"Ihhhh.....Takut dengarnya!" Canda Evi.

Vita yang melihat kedua wanita itu tampak berdebat seketika tersenyum.

"Mama harus maklum sikap kedua orang ini, Memang begitu mereka kalau ketemu. Bawaannya pasti berantem!" Beri tahu Andini pada mama mertuanya itu.

"Mama suka sama sikap kocak mereka, Hitung-hitung jadi hiburan!" Ucap Vita pada sang menantu.

Beberapa saat kemudian, Mereka telah sampai di tempat tujuan. Sesampainya disana, Mereka langsung berjalan masuk ke dalam makam tersebut.

Ketika Andini tampak melangkahkan kakinya menuju makam sang ayah, Tiba-tiba Andini melihat seorang pria yang mirip dengan suaminya disana. Andini yang melihat pria itu seketika mendekat ke arahnya. Dugaan Andini benar, Pria itu tidak lain adalah suaminya. Disaat Andini tampak semakin mendekat dengan pria yang merupakan suaminya itu, Tiba-tiba terlihat seorang wanita datang menghampiri Rido disana.

Andini yang melihat wanita itu datang kemudian langsung menggandeng suaminya, Langsung melabrak keduanya.

"Apa-apaan  kalian ini, Apa yang kalian lakukan dimakam ayah!" Ucap Andini.

"Aku kesini untuk meminta izin pada ayahmu, Untuk menikah lagi!" Kata Rido dengan santainya.

1
Anis Rohayati
hayo andini ceraikan si rido sampah
Anis Rohayati
juni sma si rido dan si jalang raya
Aprilian Rasya43871609
kak Thor buat lh istri nya Rido Andini kuat kak dan buat lh suami dan istri muda nya Rido menderita Kak....dan buatlah Andini dan ridho bercerai
aca
lama amat kebongkar
Daulat Pasaribu
lanjut thor.jgn sampai novelnya stop uda terlanjur baca
Daulat Pasaribu
Andini jgn sampai bego thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!