NovelToon NovelToon
Suami Ku Red Flag

Suami Ku Red Flag

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Widia Natasia

Lisa adalah seorang wanita yang Terpaksa menggantikan kakaknya yang kabur untuk menikah dengan seorang peria kaya bernama Davit. Peria itu sangat membenci Lisa karna menjadi penyebab kekasihnya kabur, dan Lisa di paksa untuk menerima hal yang sama sekali belum siap ia hadapi yaitu Kehidupan pernikahan dan karna tak memiliki pengalaman soal Asmara sama sekali Lisa tak menyadari jika sifat-sifat yang ada pada suaminya itu merupakan sifat yang Red Flag yang membuat seorang kakaknya saja rela berselingkuh yang penting bisa terlepas dari peria itu.

"Jika aku di beri ke hidupan baru kembali aku tidak akan pernah mau berurusan dengan mu." Davit menatap Tajam Lisa "Sampai ke ujung semesta pun aku takan pernah melepas mu."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widia Natasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kalung yang Sama

Tak terasa akhirnya lisa sudah sebuh lalu ia pulang ke rumah orang tuanya kemudian orang yang juga datang di pernikahan lisa yang menjenguk lisa karna kawatir dan lisa menyambut mereka di ruang tamu rumahnya "Selamat datang mari duduk." lalu mereka duduk dan bik asih pun menghidangkan minuman dan makan untuk mereka dan karna yang datang ada 2 orang jadi di meja itu ada 3 gelas teh dan berberapa cemilan.

"Maaf kami baru sempat datang menjenguk sejarang sebenarnya dari anda masuk rumah sakit kami sudah mau menjenguk."

"Tak masalah lagi pula anda sudah mengirim bunga, anda ini Direktur Pemasaran ??"

Pria itu menggeleng, lisa seketika kaget "Saya Direktur keungan dan perkenalkan ini putri saya yang juga menjadi sekertaris kedua suami nona."

Lisa menolah pada putrinya yang berpenampilan berlebihan "Halo nona lisa perkenalan nama saya Natasya." lalu wanita itu mengulurkan tanganya dan lisa menjabatnya.

"Karna anda Direktur Keuangan jadi anda yah yang namanya pak Ari??" Ari mengangguk.

"Lalu yang Direktur pemasaran siapa??"

"Itu namanya pak Soni." Lisa mengangguk paham.

Lalu Natasya menyerahkan sebuah keranjang buah dan satu buah paper bag dan lisa menerimanya saat ia buka ia melihat kotak obat di dalamnya "Ini obat apa??"

"Ini obat penguat kandungan karna aku dengar kamu baru sakit aku kawatir akan terjadi sesuatu pada bayinya."

lisa menerimanya "Makasih."

Entah kenapa tiba-tiba Natasya memperbaiki rambutnya lalu ia mengeluarkan kalungnya lisa seketika terdiam karna melihat kalung yang di pakai oleh Natasya, itu adalah kalung yang sama seperti di kantong jas suaminya dan yang ada pada Natasya adalah sebelah kanan sedangkan punya Davit tadi kirinya lisa terdiam.

Lalu pak Ari mengajak lisa berbicara dan lisa menjawabnya sedangkan Natasya hanya melihat rumah lisa dari ujung ke ujung hinga tak terasa setengah jam pun berlalu.

"Kalok begitu kami pulang dulu."

lida mengangguk lalu ia bangkit "Biar saya antar sampai depan." lalu lisa pun mengantar mereka sampai di depan, saat Ari masuk ke dalam mobil Natasya yang melewati lisa membuat sedikit angin terhembus dan mulai tercium bawu parfum Natasya yang sama persis pernah ia cium di dalam mobil ayahnya dan lisa di situ mencoba menahan tangisnya lalu saat mobil mereka sudah pergi lisa meneteskan air matanya dan ia terduduk di lantai dan menangis.

...ΩΩΩ...

"Ayah sepertinya wanita itu sadar dengan kalung ku."

"Hahahah, bagus putri ku sayang tindakan mu bagus sekali agar ia tau siapa yang berkuasa."

Natasya membuka kaca yang ada pada hpnya lalu ia melihat wajahnya di kaca "Aku memang lebih cantik dari gadis itu, karna pada dasarnya aku yang patas berada di posisi sebagai istri Davit bukan dia."

"Tentu saja sayang, mengapa kamu tidak kirimkan saja chat mu dengan Davit agar dia makian sadar posisinya."

"Papa benar juga, tadi malam aku kebetulan dapat nomornya dari wali sekolahnya dulu."

"Benarkah bagus dong."

Lalu Natasya segera mengambil hpnya lau ia beralih ke kartu barunya lalu ia mengambil screenshot pada chatnya dengan Davit dan setelah cukup suaminya ia kirim ke nomor lisa yang ia dapat dan langsung terkirim.

"Bagai mana yah reaksinya Dad."

"Tentu saja Syok,karna Pria yang terlihat benar di luranya rupanya bermain di belakangnya."

"Apa yang membuat kakak Davit mau menikah dengan dia. Aku perhatikan juga rumah mereka itu kuno sekali sungguh sangat tak pantas di sanding dengan Kakak Davit."

...ΩΩΩ...

Lisa yang sedari pagi tidak membuka hpnya dan hanya terus menangis di kamarnya sedangkan ibunya masih mencoba menenangkannya dan mengajaknya untuk bicara namun lisa menolak sedangkan ibunya makin tak sanggup melihat putrinya yang selalu saja bersedih ia memutuskan untuk berbring di sebelah lisa "Yasudah kalok mau gak mau cerita setidaknya ada pelukan yang bisa menghangatkan mu sayang." lisa langsung berbalik lalu ia memeluk ibunya.

"Mama lisa mau kayak dulu lagi hik.. lisa belum siap ma hik.. Hati lisa sakit ma...hik."

Ibunya tak bisa berbicara ia bahkan merasa gagal karna tak bisa menghentikan pernikahan itu yang bahkan sudah merenggut kebahagian putrinya.

"Maafkan mama dan papa sayang."

Di situ ibunya mencoba untuk kuat hingga perlahan suara lisa mulai mereda karna gadis itu pun tertidur dam ibunya memeluk erat putrinya.

...ΩΩΩ...

Di malam harinya setelah lisa terbangun ia mulai merasa lapar namun ia malas sekali untuk turun dan lagi ia sedang ingin makan mie instan jadi ia mengirim pesan pada Pelayan rumah untuk di antarkan ke kamarnya nanti sedangkan ia pergi mandi sebentar.

Di situ entah kenapa lisa merasa nyeri pada perutnya namun mencoba ia tahan ia segera menyelesaikan mandinya lalu ia keluar lalu ia memakai han*uknya ia mulai merasa perutnya sakit ia segera keluar lalu berteriak "Mama tolong."

Ibunya segera datang ia panik mendengar suara putrinya "Pe*ut ku sakit ma.." ibunya panik namun saat ia melihat di ba*ah kaki anaknya memang tak ada da*ah namun lisa masih mer*ntih kesakitan ia sebagi ibu tetap panik "Kita ke rumah sakit." lisa mengangguk lalu ibunya membawanya menuruni tangga dan di bawah ia tak sengaja bertemu bik Asih.

"Ada pa dengan nona lisa??"

"Cepat buka pagar biar aku bawa langsung ke rumah sakit."

"Baik bu."

dan Lisa langsung di bawa ke rumah sakit kembali dan untungnya dokter langsung memberi obat penguat kandungan pada lisa jadi lisa sudah tak mengeluh sakit lagi dan diagnosa Dokter hal ini terjadi karan lisa terlalu stres dan memicu kram perut jadi lisa di minta untuk gak terlalu memikirkan masalah yang hanya akan menganggu kehamilannya dan lisa mengangguk jadi mereka sudah boleh kembali setelah infus lisa habis.

Dan untungnya Tiara da Yanto segera datang mereka juga membawa pakian untuk lisa dan bahkan mereka juga membawa makanan yang lisa lagi ingin makan dan ia langsung makan ia di temani oleh adiknya sedangkan ibunya keluar bersama suaminya "Sayang bagai mana kita ambil lagi putri kita dia tak bahagia dengan pernikahannya aku tak sanggup melihat dia yang terus seperti ini."

"Mama benar aku akan coba bicarakan pada Hario kamu coba bicarakan juga dengan putri kita Lisa." istrinya mengangguk.

"Kalok gitu papa urus administrasinya baru kita pulang."

Istrinya mengangguk lalu masuk lagi sedangkan suminya pergi saat masuk Ibunya langsung menatap ke arah lisa "Tiara pergilah keluar bentar dan belikan mama Minum sebentar mama haus."

anak itu mengangguk lalu ia bangkit dang mengambil tas nyanya "Aku pergi benatar kakak."

"Iya."

Setelah Tiara pergi ibunya langsung Duduk di sebelah lisa "Nak mama dan papa mu dari tadi bicara di luar kami memutuskan untuk mengambil kamu kembali, mama tak sanggup melihat kamu begini terus kamu itu putri yang kami besarkan denan cinta namun di perlakukan dengan tidak baik dan papa gak sanggup melihatnya dan pilihan hanya ada di tangan mu apa keputusan mu??"

"Aku mau ibu, yang peting babynya aman. Walau nanti dia akan kehilangan ayahnya yang peting bayinya aman dulu."

Lisa meneteskan air matanya begitu juga ibunya ia tak kuat melihat apa yang putrinya derita saat ini jadi ia memeluknya dan di situ lisa menangis di pelukan ibunya ia tau suatu saat nanti pilihan sulit ini akan ia ambil karna pernikahannya tidak di dasari dengan kesungguhan hati dan kesiapan mental namun ia harus tetap kuat untuk anaknya.

Bersambung....

1
Widia Natasia
Makasih koreksinya👍🏻, jika ada penulisan yang sekiranya mengganggu komen aja , biar bisa di perbaiki lagi kedepannya😊.
Herlin Oke
maaf ya kak author, tolong dicek penulisannya ya,yang betul itu "pria" bukan "peria",dari awal penulisan selalu "peria". Pas q baca rasanya jadi gimana gitu. 🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!