Warning cerita ini sedang dalam tahap perbaikan, jadi mohon maaf jika masih terdapat kesalahan disana-sini. 🙏
Agnia tidak pernah menyangka jika kehidupan yang selama ini ia anggap baik-baik saja ternyata penuh kebohongan. Padahal Agnia selalu merasa menjadi wanita yang paling beruntung. Betapa tidak, Agnia memiliki suami yang begitu tampan, mapan, bahkan sangat romantis. Namun beberapa tahun kemudian ada perubahan pada suaminya. Cahya bertemu dengan seseorang yang dulu pernah ia cintai dimasa lalu. Meski sudah terpisah begitu lamanya, akan tetapi takdir mempertemukan mereka kembali. Hingga pernikahan kedua itu terjadi.
Bagaimana pernikahan Agnia dengan Cahya?
Bagaimana pula pernikahan Cahya dengan Zoya?
Yuk ikuti kisah mereka selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-Niie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya tidak mewakili NovetToon itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erni Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Mulai Bekerja
Happy Reading... 😊
"Setahu saya semuanya sudah pulang bu, termasuk Rehan anak ibu. Tadi saya melihatnya sedang berbicara dengan seorang pria," jelas penjaga itu.
"Kemana Rehan? Dengan siapa dia pergi?" gumam batin Agnia.
"Kamu dimana nak?" lirih Agnia yang sudah lelah mencari keberadaan anaknya. Agnia menanyakan Rehan dari teman satu ke teman yang lain. Bahkan semua yang ia kenal sudah ia hubungi semuanya, namun hasilnya tetap tidak ditemukan. Entah pergi kemana? Dengan siapa? Tidak biasanya Rehan berbuat seperti ini.
"Siapa yang tega menculik Rehan? Apa Rehan baik-baik saja?" gumam batin Agnia.
Pikirannya seolah melayang memikirkan hal yang tidak-tidak. Sebagai seorang ibu, tentu ada rasa cemas dalam hati Agnia. Agnia akan merasa sangat khawatir jika Rehan tidak ada. Setelah mencari keberadaan Rehan disekolah, Agnia pun bergegas pulang ke rumah.
"Mungkin Rehan sudah pulang ke rumah," pikir Agnia.
Dengan kecepatan tinggi Agnia mengendarai kendaraannya. Tak terasa beberapa menit kemudian akhirnya Agnia tiba dirumah.
"Rehan, Rehan.." teriak Agnia yang langsung turun dari mobil dan langsung mencari keberadaan Rehan.
"Loh, bukannya Rehan ke sekolah?" tanya Pak Adi yang menautkan kedua halisnya.
"Tadi pas Agi nyampe sekokah, Rehan sudah tidak ada yah. Kata penjaga sekolah Rehan pergi dengan seorang pria," lirih Agnia dengan mata yang berkaca-kaca.
"Sudah kamu tenang dulu nak, jika dalam waktu 1x24 jam Rehan belum pulang juga, kita lapor polisi," jelas Pak Adi yang berusaha menenagkan putrinya, walaupun dalam hatinya sama-sama mengkhawatirkan keadaan cucunya.
Beberapa jam pun berlalu, tak terasa kini waktu menunjukan pukul 9 malam. Baru saja Agnia dan Pak Adi akan keluar dari rumah, tiba-tiba datang sebuah mobil putih yang terparkir didepan rumah Agnia. Tak lama Rehan keluar dari mobil itu.
"Ibu..." teriak Rehan yang langsung berlari menuju rumah.
"Rehan anakku, kamu kemana saja nak?" tanya Agnia yang langsung memeluk erat putranya.
Rasanya sudah lama Agnia tidak bertemu dengan Rehan, padahal baru kali ini Agnia merasa jauh dari putranya. Agnia benar-benar takut jika sampai kehilangan Rehan.
"Aku tadi jalan-jalan sama ayah bu," jawab Rehan.
"Apa? Dari mana kamu tahu jika orang itu adalah ayahmu?" tanya Agnia.
"Maafkan aku Agnia, aku sudah membuatmu cemas," timpal seseorang yang baru saja turun dari mobil putih itu.
"Mas Cahya?" tanya Agnia yang menautkan kedua halisnya.
"Iya, ini aku. Maafkan aku karena aku tidak meminta izin padamu terlebih dahulu," lirih Cahya.
"Kamu ini mas, untuk apa kamu kembali kesini lagi!" pekik Agnia.
"Aku hanya merindukan anakku Agnia. Sudah lama aku ingin bertemu dengan putraku, dia juga anakku. Aku berhak menemuinya kapanpun aku mau," jelas Cahya.
"Aku tahu mas, tapi bukan berarti kamu bisa mengajak Rehan seenaknya. Sejak pagi aku mencari keberadaan Rehan. Bahkan hampir saja aku akan mendatangi kantor polisi," jelas Agnia.
"Maafkan aku Agnia," lirih Cahya yang lagi-lagi terus meminta maaf.
"Sudahlah mas aku tidak ingin melihatmu lagi, silahkan pergi dari sini," titah Agnia.
"Sayang, lain kali kamu tidak boleh berbicara sama orang asing ya," pinta Agnia pada Rehan.
"Baik bu," jawab Rehan.
Dengan rasa kesal Cahya segera bergegas meninggalkan rumah Agnia. Dalam hatinya Cahya merasa kesal, karena walau bagaimanapun Rehan juga adalah putranya. Cahya berhak menemui Rehan kapanpun ia mau.
Sebagai seorang ayah yang sudah lama tidak bertemu dengan anaknya, Cahya pasti sangat merindukan Rehan. Namun mengajaknya jalan-jalan tanpa sepengetahuan Agnia tentu tidak dibenarkan. Sejak perpisahannya dengan Agnia beberapa tahun silam, Cahya memang tidak pernah menemui bahkan menanyakan kabar anaknya lagi. Untuk biaya sehari-hari pun Agnia harus berjuang seorang diri.
Walaupun terkadang Agnia merasa lelah dan ingin menyerah, namun Agnia harus tetap menjalani kehidupan ini. Meski begitu ada ayahnya yang selalu menolong Agnia saat ia sedang dalam kesulitan. Hingga akhirnya Agnia bisa bangkit dan menjadi wanita karir yang sukses.
Agnia bekerja disalah satu perusahaan ternama dikota itu. Agnia bekerja sebagai sekretaris pribadi Pak Bayu Wintoro, direktur sekaligus pemilik perusahaan itu. Sejak berpisah dengan Cahya, Agnia seolah bangkit dan menyelesaikan kuliahnya yang dulu sempat tertunda.
Setelah lulus Agnia langsung bekerja di perusahaan itu. Agnia tidak pernah mengira jika ia akan dipertemukan kembali dengan teman masa sekolahnya dulu. Bayu adalah teman Agnia saat masih Sekolah Menengah Atas (SMA). Diluar dugaan kini mereka dipertemukan kembali setelah bertahun-tahun berpisah.
Ada rasa senang yang Agnia rasakan, karena dulu Agnia sempat mengagumi Bayu. Bayu merupakan pria idaman disekolah. Semua wanita disekolah sangat menyukai Bayu karena ketampanannya, serta sikap baik dan ramahnya pada semua orang. Hal itu pula yang membuat Agnia dulu sempat menyukai Bayu bahkan hingga saat ini.
☘☘☘
Keesokan harinya Agnia sudah bersiap ke kantor. Sedangkan Rehan sedang menyantap sarapan paginya dimeja makan.
"Ini den roti bakarnya, dan ini susu coklatnya," tawar Bi Sumi yang menyajikan makanan dihadapan Rehan. Bi Sumi adalah asisten rumah tangga Agnia. Semenjak bekerja, Bi Sumi-lah yang menemani Rehan di rumah serta membantu membereskan pekerjaan rumah.
"Makasih bi," ujar Rehan yang langsung menyantap makanannya.
"Rehan nanti setelah pulang sekolah harus langsung pulang ya nak," pinta Agnia sembari menyantap sarapannya juga.
"Baik bu," jawab Rehan.
"Kami berangkat dulu ya bi," pamit Agnia pada Bi Sumi.
Meski Agnia adalah nyonya dirumahnya, akan tetapi Agnia sangat menghormati Bi Sumi karena usianya hampir sama dengan usia ibunya.
Selesai sarapan Agnia bergegas mengantarkan Rehan ke sekolah. Dengan kecepatan sedang Agnia melajukan mobilnya. Satu jam kemudian akhirnya mereka tiba di sekolah Rehan.
"Ingat pesan ibu ya nak," ujar Agnia mengingatkan.
"Siap bu," jawab Rehan sembari meraih tangan kanan ibunya dan meletakannya diatas kening Rehan.
Setelah Rehan turun dari mobil Agnia segera pergi ke kantor. Tak berapa lama Agnia tiba dikantornya. Suasana dikantor begitu ramai. Semua orang sudah disibukan dengan pekerjaannya masing-masing.
"Selamat pagi Pak," sapa Agnia yang menyambut kedatangan Pak Bayu.
"Selamat pagi," jawab Pak Bayu dengan senyumannya yang khas serta nampak kedua lesung pipinya yang semakin menambah ketampanannya.
Agnia seolah tidak ingin berhenti menatap atasannya.
"Ada apa Agnia?" tanya Pak Bayu yang memperhatikan Agnia terdiam.
"Eh, tidak. Tidak apa-apa pak," jawab Agnia yang terlihat salah tingkah.
Pak Bayu pun terlihat tersenyum melihat tingkah Agnia yang menggemaskan. Agnia terlihat begitu manis dan cantik. Namun sebagai atasannya Pak Bayu berusaha bersikap tegas dan berwibawa jika sedang berada dikantor.
Namun ketika sedang berada diluar kantor, sikap Pak Bayu menyesuaikan layaknya teman saat masih sekolah dulu.
sedangkan Agnia menderita ada Bayu orang tua nya tidak merestui hanya karena janda mna karma buat Zoya dan Cahya
dalam bab ini kan perjalanan ke RS dengan ambulans, secara logika biasanya klo menghubungi ambulans pasti RS terdekat dong, tapi ini kok sampai satu jam baru tiba.
mohon maaf meskipun di dunia halu, tapi diusahakan ceritanya juga harus masuk logika.
sekali lagi maaf, aku komen untuk masukan buat author bukan bermaksud menghujat.
semoga kedepannya lebih semangat dan bisa membuat karya lain yang jauh lebih bagus lagi 🙏🙏🙏
kok aku bacanya sambil nyanyi ya... inget sama lagunya Coboy Junior
klo gak baca paragraf dibawahnya, gak tau klo itu suara bayi nangis 🤭✌
tertarik baca judulnya dan liat episodenya gak panjang.
semoga ceritanya benar-benar menarik.
aku langsung like dan subscribe ya kak... klo bagus aku vote juga
coba dikroscek ulang othor,,,sy yg salah baca atau othor'a yg salah dlm penyampaian cerita...