NovelToon NovelToon
Gadis Polos Kesayangan Tuan Mafia

Gadis Polos Kesayangan Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia
Popularitas:47.8k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Sebelum lanjut membaca, boleh mampir di season 1 nya "Membawa Lari Benih Sang Mafia"

***

Malika, gadis polos berusia 19 tahun, tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah hanya dalam satu malam. Dijual oleh pamannya demi sejumlah uang, ia terpaksa memasuki kamar hotel milik mafia paling menakutkan di kota itu.

“Temukan gadis gila yang sudah berani menendang asetku!” perintah Alexander pada tangan kanannya.

Sejak malam itu, Alexander yang sudah memiliki tunangan justru terobsesi. Ia bersumpah akan mendapatkan Malika, meski harus menentang keluarganya dan bahkan seluruh dunia.

Akankah Alexander berhasil menemukan gadis itu ataukah justru gadis itu adalah kelemahan yang akan menghancurkan dirinya sendiri?

Dan sanggupkah Malika bertahan ketika ia menjadi incaran pria paling berbahaya di Milan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 7

“Bagaimana, Paman? Apa kau berhasil menemukan gadis aneh itu?” tanya Alexander dari balik kursi mobil mewah, suaranya terdengar berat dan dingin. Memecah keheningan di dalam kabin mobil.

Jimmy, yang duduk di kursi depan, menghela napas sebelum menjawab, “Tidak, Alex. Saat aku mendatangi rumah itu dan mengobrak-abrik isinya, aku tak menemukan gadis itu. Pamannya bilang, dia langsung diusir malam itu juga, tak lama setelah kembali.”

Rahang Alex mengeras. Urat di lehernya muncul, menandakan kesabaran seorang mafia muda yang mulai terkikis habis.

“Cih! Semakin tua, pekerjaan Paman semakin tidak ada yang beres.” Alexander berdecih sinis, kata-katanya setajam pecahan kaca. “Sungguh mengecewakan.”

Jimmy spontan menegakkan duduknya, namun memilih bungkam. Ia tahu membalas ucapan Alex hanya akan mempermalukan dirinya sendiri. Alexander, kalau sudah melontarkan kalimat pedas, tidak ada manusia hidup yang berani membantah.

“Bagaimana bisa aku bekerja dengan benar, jika satu hari, aku harus mengurus dua keponakan yang sama-sama membuat pusing?” gumam Jimmy dalam hatinya, meratapi nasibnya yang harus mengurus masalah Alex dan masalah adik kembar Alex yang kembali membuat onar.

“Ke mana sekarang? Pulang ke apartemen atau mansion?” tanya Jimmy akhirnya, berusaha mengalihkan suasana. Ia harus segera pergi dari hadapan Alexander.

“Mansion utama,” jawab Alex singkat.

Jimmy sedikit terkejut namun segera menutupinya dengan anggukan singkat.

“Baiklah, Tuan Muda.”

Tumben sekali Alexander ingin pulang. Biasanya ia malas kembali ke mansion jika tidak ada acara keluarga besar. Apa dia merindukan keluarganya? Atau ada sesuatu yang ingin diselidiki terkait bisnis ayahnya?

Jimmy memutuskan untuk tidak memikirkannya terlalu jauh. Alexander selalu punya alasan yang tak bisa ditebak siapa pun.

“Paman,” suara Alex tiba-tiba terdengar tajam, menusuk, “kau mengobrak-abrik rumah itu, bukan?”

“Ya. Tapi—”

“Kau merusak reputasiku dua kali hari ini,” potong Alex dingin. Ia menatap lurus dengan intensitas yang bisa membekukan udara. “Pertama, kau membiarkan adik kembarku membuat keributan di distrik keuangan. Kedua, gadis itu hilang tanpa kau bisa mendapatkannya!”

Jimmy menelan ludah. Lidahnya seakan kelu untuk bicara. “Dia hanya gadis biasa, Alex. Dia kabur.”

Alex tersenyum tipis, senyum yang sering membuat lawan bisnis menghentikan napas karena kengeriannya.

“Paman Jimmy, kalau itu hanya gadis biasa, apakah menurutmu aku akan menyuruh seluruh jaringan keamanan bawah tanah mencarinya, hanya karena satu tendangan kecil?” Alex memajukan tubuhnya, aura dominasi memenuhi mobil.

Jimmy membeku.

“Dan lagi, kau menghancurkan rumah itu dan mengintimidasi pamannya. Jika gadis itu mati di luar karena diusir dari tempat terakhir ia tinggal, kau kira siapa yang akan dituduh membunuhnya? Aku! Mereka akan menuduhku mafia gila yang suka main hakim sendiri, Paman!”

Kata-kata itu membuat Jimmy tak berkutik.

Alexander tidak marah karena kehilangan uang, tetapi karena kontrolnya lepas, dan parahnya, karena aset yang ia inginkan pergi begitu saja setelah melakukan pelecehan martabat padanya.

Alex menyandarkan tubuhnya kembali, tatapannya kembali ke jendela, mengabaikan Jimmy yang tampak ketakutan.

“Kau bekerja untukku. Tapi jika ada satu kesalahan lagi…” Alex menatapnya sekilas. “Aku yang akan segera mengurus pemakamanmu.”

Jimmy langsung merinding seketika mendengar ancaman itu.

“Kali ini aku benar-benar menyalahkan Sir Diego! Bagaimana bisa dia memberikan takhta kepemimpinan pada Alex yang dulunya dijuluki bocah kematian? Dan sekarang, aku yang harus menanggung getah dari semua kalimat pedasnya!” gerutunya, menangis dalam hati.

*

*

Di sisi lain kota, hujan turun semakin deras, seperti hendak merobek malam.

Malika menyeret tas lusuhnya menyusuri jalan gelap yang kini tergenang air.

Setiap langkahnya menimbulkan cipratan air. Kakinya lemah, pipinya perih, bibirnya pecah dan sedikit berdarah akibat tamparan Jhon, sementara tubuhnya menggigil hebat.

Akhirnya, ia mencapai halte bus yang sepi. Angin malam menusuk kulitnya yang basah kuyup.

“Paman, kenapa pama tega pada Lika?” bisiknya, suaranya hampir tenggelam dalam deru hujan. “Apa Lika tidak pantas mendapat kasih sayang paman?”

Air matanya menetes deras, bercampur dengan air hujan. Malika mengusap wajahnya dengan punggung tangan gemetar. Ia tidak punya ponsel, tidak punya uang, tidak punya tujuan.

“Lika memang tak bisa menghasilkan uang, tapi Lika akan berusaha. Lika janji akan jadi anak yang penurut. Lika tidak akan menyusahkan lagi.” Ia mencoba bernegosiasi dengan takdir yang terasa begitu kejam.

Tak lama, cahaya lampu mobil memecah kegelapan. Sebuah mobil sedan mewah berwarna gelap melaju perlahan dan berhenti tepat di depan halte.

Malika tidak bereaksi. Ia sudah terlalu lelah untuk takut. Dalam hatinya ia sudah pasrah jika yang turun adalah anak buah Om Mafia di kamar 203 tadi. Setidaknya hidupnya berakhir tanpa harus diusir.

Pintu mobil terbuka. Seorang pria paruh baya turun sambil membuka payung besar. Tubuhnya kokoh, jasnya rapi, dan janggut putih tipisnya terlihat sangat kontras dengan malam yang gelap.

Pria itu berjalan mendekat dan melindungi Malika dengan payung.

“Gadis kecil, apa yang sedang kau lakukan sendirian di sini?” tanyanya lembut.

Malika mendongak, menatap pria itu. Sayangnya, penglihatan Malika mulai kabur karena dingin dan kelelahan.

Samar-samar Malika bisa melihat senyum ramah pria itu. Senyum yang begitu hangat, bertolak belakang dengan dunia yang baru saja membuangnya.

“Tolong Lika…” gumam Malika, sebelum kesadarannya sepenuhnya hilang.

Ia pingsan ke dalam pelukan pria asing itu, yang kini adalah satu-satunya tempat ia bergantung.

1
🐰
EMANG 🖕 KELUARNYA LAHAR PANAS 😭
Sri Rahayu
😀😀😀...ada2 aja Malika ngatain Leon singa....kl Alex sampe tau Leon bekap Malika bisa berabe tu...lagian Malika uda dilarang keluar kamar juga oleh Alex masih aja keluar...bisa kena hukum nanti 🤪🤪🤪🤪🤪
Rizka Susanto
bang Leon... tanganmu jngan lupa dikondisikan yaa... takut klo kk singa liat🤣😄
Rizka Susanto
lha kan awalnya km yg mulai2in bang...
malika dan Leon cm korban😄🤣
Rizka Susanto
lika oh lika... 🤣😄
Yuyun Yunita
sejata yg itu beda lika.. kl yg itu bisa bikin loka merem melek🤣🤣🤣
Hediana Br Hutagalung
makin menarik Lika,manusia diblng singa
Hediana Br Hutagalung
anak sama papa Diego sama aja,klu dah bucin semua diabaikan
Hediana Br Hutagalung
klu ngak salah ya Alex,waktu Malika baru lahir ,ditawarin Theo Alex jelad2 nolak
Lilik24
itu senjata utk membunuhmu lika🤣🤣
Rida Arinda
🤣🤣🤣🤣
Sri Rahayu
jangan salah paham sama Leonard soal ciuman Malika...hanya rasa terima kasih sdh diberi sapu tangan utk menghapus air matanya karena perlakuan Kaylin pd Malika 🤪🤪🤪
Sri Rahayu
😄😄😄....betul.Malika itu senjatanya Alex.yg bisa bikin kamu candu 🤪🤪🤪
Marya Dina
malika ini polos apa pura2 polos ya🫣🫣🫣
angel: kayaknya malika polos deh, karena mungkin dia tidak bergaul kepada orang lain semasa dia kecil dan puber karena kan dia dirawat sama paman jahat itu sebelum Malika dijual
total 1 replies
Leny Wijaya
hahahz leon jd singa🤣🤣🤣dasar malika benar2 polos💪💪💪srmngat thor lanjut cerita yg lain jgn lupa ya👍🤭
Leny Wijaya: 🤣🤣🤣iya jgn lupa brnafas lho bahaya kak🤭semngat kak💪💪💪💪
total 2 replies
Leny Wijaya
yes jenifer ambil sample rambut lika buat test DNA,, dan kau kaylin jgn macam2 dgn lika yg dilindungi oleh Alexander🤭
Leny Wijaya
yes Test DNA ITU yg utama biar tau malika itu daisy atau bukan👍
LB
senjata yg ini bunyi dan pelurunya beda ya lika😄 hasil tembakannya juga nanti lain 😁😁😁
Senjakala: Kek mana kak bunyinya🤣 kasih tahu
total 1 replies
angel
lanjut thorr dan semangat untuk author
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!