NovelToon NovelToon
PENGAWAL KESAYANGAN RAJA.

PENGAWAL KESAYANGAN RAJA.

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Dokter Genius / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:8.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Respati

Seorang Dokter muda yang jenius dan ahlibeladiri mati karena menolong anak kecil dari mobil yang akan merenggut nyawanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEPERGIAN PUTRI LEA.

Hati Jendral Murong Han sangat pedih mendengar perkataan Alea. lalu Jendral menerima surat dari Alea. tapi sebelum dia membaca surat itu terdengar kembali suara Alea.

"Di dalam kotak itu terdapat semua bukti kalau aku tidak bersalah. Dan di situ bukti racun yang Selir berikan padaku semenjak aku kecil. Anda bisa memeriksanya.

Sekali lagi saya ucapkan Terimakasih karena anda telah membebaskan hamba dari ikatan kekeluargaan kita. Selamat tinggal Jendral...hamba tidak akan pernah mengganggu keluarga ini lagi...hamba Mohon diri Baginda...." ucap Alea sambil mengenggam tangan kanannya dan di satukan dengan tangan kiri di depan dadanya dan membungkuk memberi hormat ala prajurit. Setelah itu dia melompat keluar bersama Mimi.

"Putriku tunggu.....!" teriak Jendral Murong Han.

"Putri tunggu....!" teriak putra Mahkota bersamaan . dia berdiri ingin mengejar Alea. Namun Alea tak memperdulikan panggilan mereka .

Sesampainya di luar aula terdengar jeritan nyaring dari udara.

Kaaaak.....

Tak lama seekor burung elang raksasa menukik kearah mereka berdua. Alea dan Mimi melompat keatas burung elang tadi.

"Selamat tinggal Jendral...oh ya aku lupa...Putri Meilan bukan darah dagingmu... di kotak itu ada buktinya...." terdengar suara Alea sebelum Elang itu mengudara. Semua orang terpanah melihat kedatangan elang dan Alea bersama pelayannya menaikinya.

Semua orang terpanah melihat semua itu. Setelah mereka tersadar , Raja berkata.

"Elang purba... Bukankah Elang itu mahluk ilahi....?" ucap sang Raja dengan wajah kaget.

"Benar Ayah...itu Elang purba..." ucap Putra Mahkota. Dan beberapa orang juga mebenarkan.

"Ya ampun...putri Lea memiliki Elang purba...?" seru beberapa orang.

"Apa benar dia gadis bodoh sampah masyarakat...?" jawab yang lain.

"Jendral...apa kau tahu sejak kapan putrimu memiliki kekuatan...?" tanya sang Raja , Dia menatap Jendral Murong Han tajam .

"Hamba juga tidak tahu Baginda..." jawab Jendral Murong Han dengan wajah sedih.

"Jangan kau bilang kalau semua yang di katakan putri mu memang suatu kenyataan....?" tanya sang Raja dengan wajah marah.

"Semua memang kesalahan hamba , semenjak istri hamba meninggal , kehidupan putri Lea sepenuhnya di tangani oleh Selir Rolia.

"Ya Dewa.... Kau keterlaluan sekali Murong.... Andai benar apa yang di katakan putrimu, betapa tersiksanya dia di rumahnya sendiri..." seru Baginda Raja dengan wajah kecewa.

"Hamba bersalah Baginda...." jawab Jendral Murong Han sedih.

Sedang Putra Mahkota tertunduk sedih. Dia tak pernah menyangka Keputusannya menolak putri Lea Min Han akan membuat dia menyesali nya . Begitu juga dengan Chen Lian Han. Setelah mendengar perkataan sang adik dan dia di abaikan , dia merasa hatinya hancur. Dia baru sadar kalau perbuatannya membuat sang adik tersiksa dan kecewa. Dia tertunduk sedih. Apalagi ketika dia mendengarkan perkataan sang adik tadi. Yang mengatakan dia di racuni setiap hari semenjak dia kecil . Dia menyesali semua perbuatannya.

"Ayah...apakah kau tak melihat barang yang di berikan oleh Lea'er pada ayah...?" tanya Chen Lian pada Jendral Murong Han.

Raja dan Jendral Murong Han sadar pada kotak yang ada di meja di depan mereka.

"Benar katamu Lian'er... aku melupakan kotak ini . .." ucap Jendral Murong Han . dengan cepat dia mengambil kotak yang ada di atas meja. Melihat itu Meilan merasa sangat khawatir. Buru- buru dia berucap.

"Ayah...jangan percaya dengan omongan pe****r itu ayah....dia hanya ingin memfitnah Bunda dan aku ... Dia ingin ayah membenci kami, Dia iri padaku ayah..." kata Meilan dengan panik . Dia betusaha mengalihkan perharian Jendral Murong Han agar tidak mengambil kotak dari Alea.

"Diaaam...!" seru Jendral Murong dengan marah pada putri Meilan. Dia menatap putri Meilan dengan wajah memerah karena menahan marah.

"Apa pe****r...?" tiba- tiba Chan Lion Han sudah berada di sebelah putri Meilan. Dia menarik tangan putri Meilan

Plaak..

Terdengar suara tamparan keras menggema di dalam aula , ternyata Chan Lion Han putra pertama Jendral sekaligus kakak pertama Alea menampar pipi Meilan.

"Jaga ucapanmu...dia adikku, dia adalah putri sah Jendral Murong Han. Kau hanyalah anak dari seorang selir. Dan ingat jika kebenaran yang di ucapkan putri Lea terbukti, jangan harap kalian bisa lepas dariku...." seru Chen Lion dengan dingin. Dia menghempaskan tangan Meilan dengan keras, dan dia segera menatap kembali sang Ayah.

"Baginda apakah boleh hamba menyelesaikan masalah ini sendiri...?" tanya Jendral Murong Han pada Raja.

Terlihat tatapan memohon di mata sang Jendral. sebab dia tak ingin keburukan rumah tangga keluarganya terlihat di mata para tamu.

"Baiklah kalau begitu aku akan kembali kekerajaan , tapi kau harus menjelaskan semua padaku nanti..." kata sang Raja.

"Hamba yang Mulai..." jawab Jendral .

Akhirnya Raja dan keluarga kerajaan

Meninggalkan kediaman Jendral Murong Han. Setelah melihat sang Raja pergi , satu parsatu para tamu undur diri. Begitupun dengan para utusan kerajaan lain. Setelah kepergian mereka semua , Jendral Murong Han segera pergi dari Aula dengan membawa kotak pemberian Alea. Melihat itu putri Meilan berdiri dari duduknya dan berlari mengejar Jendral Murong Han. Dia tak ingin Jendral Murong Han membuka kotak pemberian Putri Lea walaupun dia belum tahu isi dari kotak itu .

"Ayah...tunggu...." serunya kala melihat Jendral Murong Han mulai meninggalkan aula dengan langkah besar .

Dia berlari berusaha mengejar Jendral Murong Han. Namun karena ribet dengan hanfu nya dia tertinggal jauh, Jendral Murong Han berjalan cepat menuju ruang kerjanya karena dia ingin segera membuka kotak dari Alea, dia berjalan dengan cepat menuju ruang kerjanya tanpa menghiraukan teriakan Meilan yang memanggil namanya, apalagi dia mulai merasa terpengaruh oleh perkataan Alea tentang identitas Meilan .

Chen Lian juga mengejar sang Ayah. Saat dia melewati Meilan dia berucap.

"Untuk apa lagi kau mengejar Ayah... Kalau kau terbukti bukan anak Ayah... Kau tidak berhak tinggal di sini lagi..." ucap Chen Lian sinis.

"Kak... Dia sengaja ingin memisahkan kita kak... "Seru Meilan meyakinkan Chen Lian .

"Kita lihat saja nanti, siapa yang salah nanti akan ketahuan...." ucap Chen Lian sinis. Dia segera meninggalkan Meilan yang terlihat sangat cemas.

"Tutup pintunya...." terdengar perintah dari sang Ayah ketika dia melihat putranya sudah berada di dalam ruang kerjanya

Chen Lion segera menutup pintunya. namun sebelum itu dia berpesam pada penjaga agar tidak seorang pun yang akan menganggu mereka.

Ketika putri Meilan sudah sampai di depan pintu ruang sang Ayah dia di cegah dan di halangi oleh penjaga.

"Hey...aku ingin bertemu dengan Ayahku...kalian berani menghalangiku..!" seru putri Meilan marah.

"Maaf putri...Jendral tak ingin di gangu...!" jawab mereka . Walau putri Meilan memaksa , mereka terap mencegah dia masuk, akhirnya putri Meilan memutuskan pergi ke kediaman sang Bunda.

Sedang Jendral Murong Han dan sang Putra terduduk lesuh setelah membaca lembaran surat yang di kirimkan oleh Selir Rolian untuk para pembunuh agar mereka membunuh putri Lea. juga beberapa surat yang di tujukan pada sang selir yang berasal dari kekasih selir. Terlihat kesedihan dan kemarahan di mata Jendral Murong Han . Apalagi tentang putri Meilan, Ternyata memang benar putri Meilan bukanlah putri kandungnya. Dan lebih membuat dia menangis adalah bukan putri Lea yang membunuh sang istri tapi Selir Rolia lah pelakunya. Dia menyuruh sang kekasih atau ayah kandung putri Meilan . terlihat air mata jatuh di pipinya dia teringat semua perbuatannya pada sang putri. Putri kandungnya dia telantarkan dan dia merawat putri dari selir dan selungkuhannya .

Tak beda dengan sang Ayah, Chen Lian menangis dengan pilu nya saat selesai membaca semua bukti kejahatan Selir sang Ayah dan bukti kalau sang adik tidak bersalah.

"Ayah...apa yang harus kita lakukan Ayah....Lea'er terbukti tidak salah sama sekali, dia telah di fitnah oleh Selir Rolia.." ucap Chen Lian di sela tangisnya.

"Kita sangat berdosa pada mei mei mu Lian'er.... Bertahun - tahun kita mengabaikan keberadaan nya. Dia menderita dan terluka karena perbuatan Ayah...kita mempercayai fitnah yang di lontarkan Selir Rolia...dan kini dia telah membenci kita....."ucap Jendral Murong Han dengan sedih.

"Lebih baik kita menangkap selir Rolia sebelum dia pergi Ayah...pasti Meilan sudah menceritakan peristiwa tadi..." kata Chen Lian pada sang Ayah.

"Benar perkataanmu Lean'er.... Penjaga....!" seru Jendral dengan marah.

Seorang penjaga datang menghadap.

"Hamba Jendral..." dua penjaga segera masuk kedalam ruang kerja Jendral .

"Tangkap Selir dan putri Meilan bawa mereka kemari segera..." serunya.

"Baik Jendral...hamba mohon diri..."

Terlihat wajah Jendral Murong Han dan Chen Lian Han yang merah karena marah. Mereka berdua menunggu kedatangan ibu dan Anak itu datang.

Sedang Selir Rolia yang gembira setelah bisa kembali memfitna Alea kini sedang tertawa gembira. Dia mengajak sang anak May makan buah - buahan sambil berbincang gembira.

Dia merasa yakin usahanya menyingkir kan putri Lea berhasil, karena itu putri Meilan sengaja masih di pendopo aula untuk lebih membuat Alea tak berkutik.

Ketika mereka sedang asik bercanda dan makan tiba- tiba pintu kamar di buka dengan keras. Tentu saja Selir Rolia dan May kaget.

Braaak....

Pintu di buka dengan keras. Terlihat Meilan masuk dengan buru- buru dan wajah cemas dan ketakutan.

"Bunda celaka....!" teriak Meilan sambil berlari kearah sang Bunda.

"Apa- apaan kau ....kau bisa membuat Bunda mati berdiri tahu....!" teriak Selir Rolia dengan marah.

"Berita yang kubawa akan membuat Bunda mati...." teriak Meilan marah.

"Jaga mulutmu mei....apa maksudmu Bunda akan mati....?" tanya Selir Rolia heran.

"Rahasia Bunda telah terbongkar... rahasia aku bukan putri Ayah handa sudah terbongkar bunda..." teriak putri Meilan dengan wajah ketakutan.

"Apaaa...kok bisa...siapa yang mengucapkan itu semua...?" seru Selir Rolia dengan wajah panik.

"Putri Lea..." seru Meilan semakin panik.

"Kok bisa..? lalu sekarang dia di mana..?" tanya Selir Rolia ikut panik dan ketakutan.

"Dia pergi setelah mengucapkan semua rahasia Bunda, dan dia juga memberikan bukti pada Ayah kalau dia sejak dulu tak pernah bersalah...." Seru pitri Meilan.

"Bukti....Bikti Apa...?" tanya Selir takut .

"Aku tak tahu..Tapi itu sebuah kotak yang di serahkan pada Ayah..." jawab putri Meilan cemas.

"Jangan- jangan...." Selir Rolia segera berdiri dan berlari kearah meja riasnya, dia segera menekan sisi meja dan terlihat sebuah kotak keluar dari bawa meja. Dan kini selir Rolia tidak menemukan apapun di dalam kotak itu.

"Sialan...ternyata pe****r itu menemukannya...dasar ja****g...dia mengambilnya..." teriaknya panik . dia segera mengemasi barang- barang berharganya dan memasukkan kedalam kotak baju miliknya.

"Meilan cepat kemari bajumu, kita akan pergi dari sini,cepat....!" seru Selir Rolia gemetar.

"Kenapa Bunda...?" tanya putri Meilan tak mengerti.

"Jangan banyak omong, cepat kemasi barangmu...?" seru Selir Rolia marah dan cemas . akhirnya putri Meilan segera beranjak. Namun sebelum dia melangkah tiba- tiba masuk empat orang pengawal Jendral kedalam kamar Selir Rolia.

"Hey...kalian mau apa...? Tidak sopan, akan aku adukan kalian pada Jendral..." teriak selir Rolia dengan wajah angkuh.

"Maaf nyonya...kami di utus membawa anda dan putri Meilan menghadap jendral...." ucap salah satu dari mereka.

"Baik...pergilah lebih dulu, aku akan mempersiapkan diri lebih dulu, nanti kami akan kesana..." jawab Selir Rolia dengan ramah.

"Maaf selir kami harus membawa selir sekarang juga..." jawab si pengawal dengan tegas.

"Aku bilang kalian. pergi dulu, kalian tahu kan kalau aku selir kesayangan Jendral, apakah kalian berani menanggung akibat dari perbuatan kalian yang memaksaku ...?" tanya Selir Rolia dengan sombong. Para pengawal itu saling berpandangan. Tapi tadi mereka melihat kalau Jendral menyuruh mereka dengan wajah sangat marah

"Maaf, anda jalan sendiri atau kami akan membawa kalian dengan paksa..." jawab salah satu pengawal dengan tegas . akhirnya dengan terpaksa Selir Rolia dan putri Meilan berjalan bersama para pengawal menuju ruang kerja Jendral Murong Han . Sedangkan putri May hanya bisa melihat kepergian Bunda dan sang Kakak. Ketika sampai di ruang kerja Jendral , terlihat Jendral Murong Han dan Chen Lian Han telah menunggu mereka dengan wajah menakutkan. Selir Rolia hatinya sangat ketakutan , tapi di wajah dia tersenyum manis.

"Salam Jendral ...." ucap Selir Rolia dengan wajah manis.

"Salam Ayah....." ucap Meilan dengan wajah dan tubuh bergetar.

"Duduk....." jawab Jendral Murong Han dingin . mereka berdua segera duduk di depan Jendral Murong dengan wajah pucat.

"Ada apa annda memanggil saya Jendral...?" tanya Selir Rolia lembut. Walau di salam hati dia merasa ketakutan .

"Hm...sekarang jelaskan apa ini semua..?" tanya Jendral Murong Han dingin sambil melemparkan beberapa kertas dan botol kecil di depan Selir Rolia. Saat melihat kertas dan botol itu Selir Rolia menjadi semakin pucat. Namun dia berusaha untuk tenang.

Udahan dulu ya...jangan lupa like, vote, dan komennya author tunggu.

Bersambung.

1
siti fatimah
Luar biasa
Vea Love
ya ampun thor jgn digntung cerita'y dong🥺
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Nana Niez
lha kok akhirnya begini,,, padahal lg seru serunya,,
Nana Niez
senangnya jika punya ruang dimensi
Nana Niez
jgn blg ke pangeran lea
Nana Niez
benar,, jdi hanpey aja
Nana Niez
yg bikin heran masa g ada yg kenal sm wajah pelayan putri lea
Vea Love: kan udah jadi cantik pelayan'y😁
total 1 replies
Nana Niez
lha emang si meilan g ingat wajahnya mimi pelayan setia Lea??????
Nana Niez
Hanpey,, shock tiba tiba jdi idola🤭😁
weni tutia
mulai apa mulia thor?
weni tutia
melimpah atau melompat thor?
weni tutia
koreksi dulu ya kak kalimatnya soalnya banyak yg typo
Nn F
bodo atqu bodoh ini thor ?
Namira Puja Najya
bukannya ada yg peduli Thor kk nya tau yg mana lupa, d episode berapa yah lupa
Vani_27
bukannya jendral udah tau kalau henpy itu alea, knp malah kaget, gmna sih thor drama sekali di buat nya
Vani_27
dirimu diriku, mengganggu sekali kata2 itu
Vani_27
Nach? knp harus pake c Thor
Ai Shiteru
muda kak, jgn dikasih huruf h dibelakangnya, kirain aku typo, tapi kok tetap seperti itu, jadi ikutan komentar kan.
padahal karya kamu bagus2 lho kak, aku suka dan selalu mengikuti karya2 kamu.
Ai Shiteru
miminya cantik banget kk, si Phoenix pas banget ya itu mukanya, tengil gitu wkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!