NovelToon NovelToon
Gadis Cupu Mengandung Benih Dosen Duda

Gadis Cupu Mengandung Benih Dosen Duda

Status: tamat
Genre:Dosen / Cintamanis / Duda / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Tamat
Popularitas:122.4k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

"Tolong jangan sentuh saya, Pak." Ucap seorang gadis cantik berkacamata bulat dengan tubuh bergetar hebat. Gadis itu terisak pilu ketika mahkota yang selama ini dijaga, direnggut paksa oleh seorang dosen.

Azura Saskirana seorang mahasiswi tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi di ruang perpustakaan di malam hari yang sepi ditengah hujan badai. Zura hari itu memang sengaja ingin menyelesaikan skripsinya yang tinggal sedikit lagi selesai. Disaat bersamaan hujan turun dengan lebat disertai angin, membuat dia enggan beranjak. Karena tempat kostnya terletak lumayan jauh dari kampus, jadi dia memutuskan untuk menunggu hujan reda baru akan pulang itupun dia masih harus berjalan kaki.

Garvin Reviano Agler, seorang dosen yang sudah lama menduda dan berhati dingin setelah pernikahan dengan wanita yang dicintainya gagal karena wanita itu lebih memilih pergi untuk mengejar karir. Malam itu Garvin dijebak oleh dosen wanita yang terobsesi dengannya dengan minuman yang sudah dicampur obat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diambang Dilema

Garvin menatap sendu pada istrinya yang masih belum sadarkan diri. Garvin menyesali karena terlambat tahu tentang kondisi istrinya. Tumor ganas, sebuah penyakit yang terlalu mengerikan.

Kandungan Zura jauh dari cukup umur, membuat Garvin bingung dengan keputusan apa yang akan dia pilih. Garvin tentu tidak akan rela kehilangan wanita yang dicintainya.

Tapi, Garvin juga tidak mungkin mengorbankan dua bayi yang sudah lama dia nantikan kehadirannya. Merasa sangat frustasi, hingga Garvin menangis tergugu di samping brangkar Zura.

Mama Kalynda tak kalah sedihnya, menantu atau cucu tentu saja merupakan pilihan yang sangat sulit. Mama Kalynda berfikir, mungkinkah ada keajaiban untuk keluarga mereka nantinya.

Tak lama kemudian, Zura membuka matanya. Hal pertama yang dia lakukan adalah meraba bagian perut dimana buah cintanya menumpang hidup. Gerakan tangan Zura disadari oleh Garvin, hingga pria dewasa itu menyeka air matanya dan pura-pura terlihat baik-baik saja.

"Sayang, kamu sudah bangun. Mau minum, sebentar akan mas ambilkan."

"Mas Garvin, bayi kita...?" Tanyanya.

"Bayi kita sehat sayang, maaf karena menuruti permintaan mas kamu jadi pendarahan. Maaf karena mas tidak bisa menahan hasrat hingga menyebabkan kamu celaka." Sesal Garvin.

"Mas Garvin tidak salah, karena hal itu juga menjadi kemauanku sendiri. Aku pun memiliki keinginan untuk selalu disentuh." Jawab Zura.

"Mas, apa kata dokter. Kenapa rasanya perutku sakit sekali." Tanyanya.

"Sebelumnya mas ingin bertanya padamu sayang, apa selama ini sebelum kamu dinyatakan hamil kamu sering merasakan sakit perut yang luar biasa ketika sedang datang bulan?" Tanya Garvin menyiapkan hati mendengarnya.

"Benar mas, sudah sejak dulu aku selalu mengalami pms hebat."

"Apa itu yang membuat kamu nampak lemas dan pucat saat kuliah dulu." Tanya Garvin memastikan.

"Benar, aku tidak menyangka ternyata mas Garvin memperhatikanku sejak dulu. Tapi kenapa mas hanya diam seolah tidak tahu." Zura penasaran dengan hati mantan dosennya ini.

"Karena waktu itu mas masih belum terlalu yakin." Jawab Garvin.

"Maksudnya tidak yakin kalau mas memiliki rasa cinta terhadapku?" Tanya Zura dengan bibir mengerucut, yang nampak lucu di mata Garvin hingga satu kecupan pun terjadi.

"Mas ih, sekarang kita sedang di Rumah Sakit." Gerutu Zura.

"Lagian kamu bikin mas gemas."

"Sudah deh, jangan mengalihkan pembicaraan. Katakan yang sebenarnya." Desak Zura.

"Mas mulai memperhatikan kamu sejak awal menjadi dosen kamu. Setiap mas berada di kelas untuk mengajar, mas selalu mencuri untuk melihatmu. Tapi mas terlalu pengecut, hingga tidak berani mendekati. Saat itu, mas masih dibayangi dengan kegagalan masa lalu. Ditinggalkan oleh wanita yang mas cintai membuat rasa trauma tersendiri." Ucap Garvin.

"Berarti kita berdua sama-sama pengecut ya mas, aku pun sudah sejak awal mengagumi mas Garvin. Tapi aku takut dianggap pungguk yang merindukan bulan. Status sosial kita berbeda jauh. Dan aku pikir, pria tampan dan mapan seperti mas tidak mungkin membalas cinta yang akan aku tawarkan." Ucap Zura sambil tersenyum.

"Dan sekarang aku memiliki mas Garvin seutuhnya, bahkan bukti cinta kita berdua sudah tumbuh menjadi dua bayi di dalam rahimku. Aku sangat bahagia bisa merasakan dicintai oleh sosok pria yang aku kagumi." Lanjut Zura dengan binar kebahagiaan yang sangat ketara. Dan semakin membuat Garvin dilema untuk memberikan keputusannya saat ini.

Garvin tidak mungkin meredupkan sinar bahagia milik istrinya dengan mengatakan jika dia akan memilih dirinya dari pada anaknya. Tapi, mempertahankan kedua bayi itu juga memberi kemungkinan terburuk untuk Garvin. Bisa saja dirinya akan kehilangan semuanya.

"Lalu katakan, apa diagnosa dokter? Tidak mungkin kan jika pms sebelum hamil berhubungan dengan pendarahan?"

"Sayang, mas..." Garvin menatap istrinya dengan mata yang berkaca-kaca. Bibirnya seakan kelu untuk berbicara.

Mama Kalynda yang mengintip dari celah pintu tidak kuasa lagi menahan kesedihan yang mendalam. Pun dengan bik Tatik, wanita paruh baya itu menangis begitu pilu.

"Apa semua kebahagiaan ini harus berakhir?" Ucap sendu mama Kalynda.

Sedangkan di dalam ruang rawat setelah hening beberapa saat, Zura memberanikan diri untuk bertanya ulang.

"Tolong katakan, apapun itu meskipun dalam kejujuran menyimpan kepahitan. Itu lebih baik untukku dari pada sebuah kebohongan. Kebahagiaan semu, aku tidak pernah mengharapkannya." Ucap Zura.

"Maaf, maafkan mas yang terlambat tahu." Jawab Garvin mulai terisak.

"Tidak ada yang salah, mungkin memang sudah menjadi suratan takdirku."

"Katakanlah mas, lebih baik aku mendengar langsung dari mulut mas Garvin dari pada aku meminta dokter yang akan menjelaskan." Pintanya.

Menyusutkan air mata, Garvin berusaha tegar. Benar, Zura lebih baik mendengar apapun dari bibirnya. Sebuah kejujuran yang menjadi komitmen mereka.

"Ada tumor ganas dalam rahim kamu sayang, dan dokter memberikan mas pilihan yang teramat sulit." Ucapnya lirih, Garvin menunggu respon dari sang istri. Menunggu beberapa detik tapi tetap hanya hening.

"Apa pilihannya mas?" Tanya Zura dengan suara bergetar. Jelas sekali wanita cantik itu syok mendengar dirinya memiliki penyakit yang serius.

"Menyelamatkan kamu dari keganasan tumor itu sekarang, tapi kita harus merelakan si kembar. Atau membiarkan tumor tumbuh bersama si kembar dan melakukan pengangkatan tumor saat kamu operasi sesar. Tapi..." Ucapan Edgar menggantung, dia tidak kuasa untuk melanjutkan. Terlalu berat untuknya.

"Atau aku akan meninggal begitu maksud mas Garvin?" Tanya Zura.

"Mas tidak mungkin sanggup kehilangan kamu sayang, mas sangat mencintai kamu. Kamu adalah hidup mas, separuh nafas mas, bagaimana caranya mas melanjutkan hidup jika tidak ada kamu di sisi mas."

"Terima kasih sudah mencintai aku dengan begitu besar, hingga membuat diri ini selalu merasa beruntung memiliki suami seperti mas Garvin."

"Tapi di dunia ini semua yang terjadi atas ijin Nya, Alloh sudah menggariskan takdir setiap mahklukNya. Bahkan ketika daun gugur dari pohonnya. Pilihlah yang menurut mas Garvin yang terbaik untuk semua. Tapi jika aku boleh meminta, biarkan aku melanjutkan kehamilan hingga tiba waktunya. Aku ingin bisa merasakan menjadi seorang ibu."

"Aku percaya akan takdir, tapi aku juga yakin jika keajaiban itu pasti ada. Mulai sekarang, aku akan hidup lebih baik lagi dengan hati yang selalu bahagia. Asalkan mas Garvin setia berada di sisiku, menemani hari-hariku dengan cinta. Maka, aku akan ihklas menjalani rasa sakit yang mungkin akan semakin sakit."

"Kita berdoa, semoga Alloh memberikan kesembuhan untukku tanpa harus mengorbankan kehamilanku. Mas Garvin mendukung keputusanku kan?" Tanya Zura diakhir setelah dia mengungkapkan semua isi hatinya.

"Pasti sayang, mas akan terus berada di samping kamu. Mas tidak akan meninggalkan kamu yang sedang berjuang demi kelahiran buah hati kita. Mas mencintai kamu."

"Sekarang tidurlah, mas akan menemui dokter untuk mengatakan keputusan mas." Ucap Garvin dengan suara parau.

Zura memejamkan mata, berharap suaminya mengerti akan perasaan dan keinginannya.

1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 👍👍👍👍👏👏👏😘😘😘
Erchapram: Terima kasih banyak kakak atas bintang limanya.
total 1 replies
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒓𝒊 𝒌𝒊𝒔𝒂𝒉 𝑫𝒂𝒎𝒂𝒓 𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕𝒂𝒏 𝒍𝒈 🤔😏
Erchapram: Mungkin ada, dengan judul tersendiri. Nunggu ide bermunculan dulu ya Kak, alurnya mau kayak gimana. Othor masih bingung.
total 1 replies
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒎𝒂𝒓 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒊𝒔𝒌𝒂 𝒆𝒈𝒐𝒊𝒔 𝒌𝒍 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒓𝒖𝒕 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒖𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒏𝒂𝒌" 𝒅𝒓 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒅𝒆𝒕𝒆𝒌𝒕𝒊𝒇 𝒅𝒐𝒏𝒈 𝑫𝒂𝒎𝒂𝒓 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒏𝒚𝒂𝒓𝒊 𝑺𝒊𝒔𝒌𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒆𝒓𝒋𝒖𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒂𝒎𝒂𝒓 𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒏𝒚𝒆𝒓𝒂𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑫𝒂𝒎𝒂𝒓 𝑺𝒊𝒔𝒌𝒂 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒎𝒖
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒐𝒌 𝒎𝒂𝒖 𝒔𝒊𝒉 𝑫𝒂𝒎𝒂𝒓 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒖𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑺𝒊𝒔𝒌𝒂 𝒉𝒓𝒔 𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒌𝒆 𝒄𝒐𝒘𝒐𝒌 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝑺𝒊𝒔𝒌𝒂 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 𝒕𝒉 𝒌𝒆 𝒁𝒖𝒓𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒎𝒂𝒓 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆 𝒕𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒋𝒈 𝒃𝒍𝒎 𝒅𝒑𝒕 𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉 😅😅
Erchapram: Terima kasih Kakak, aku baca semua komenan Kakak membuatku terharu kakak bacanya sampai detail dan meresapi cerita recehku ini. Maaf, ya aku tidak balas satu persatu komenan kakak. Iya Damar ceritanya ngegantung. Ada karyaku yang lain yang masih on going kak. Ayo mampir.
total 1 replies
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒅 𝑳𝒂𝒔𝒕𝒓𝒊 𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒍𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑫𝒂𝒇𝒇𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒋𝒈 𝑳𝒂𝒔𝒕𝒓𝒊 𝒓𝒂𝒉𝒊𝒎𝒏𝒚𝒂 𝒉𝒓𝒔 𝒅𝒊𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒋𝒅 𝒏𝒏𝒕𝒊 𝒈𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒍𝒈
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒁𝒖𝒓𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒕𝒘𝒊𝒏𝒔 𝒃𝒐𝒚 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒖𝒃𝒆𝒓 𝒌𝒆 𝒅𝒖𝒂 𝒏𝒊𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒅 𝑵𝒖𝒓𝒔𝒂𝒅𝒊 𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒂𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂 𝒏𝒚𝒂 𝑨𝒓𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒕𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 𝑳𝒂𝒔𝒕𝒓𝒊 𝒅𝒊 𝒕𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝑫𝒂𝒎𝒂𝒓
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓 𝒅𝒏𝒈𝒏 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒂𝒌 𝒕𝒉 𝒎𝒂𝒍𝒖 𝒋𝒅 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏 𝒃𝒆𝒋𝒆𝒌 😤😤
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒏𝒂𝒔𝒊𝒃 𝑺𝒊𝒍𝒗𝒊 🤔🤔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑴𝒆𝒊𝒔𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒕𝒉 𝒎𝒂𝒍𝒖
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝑺𝒊𝒍𝒗𝒊
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑴𝒆𝒊𝒔𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒌𝒂𝒍 𝒋𝒅 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!