PENGAWAL KESAYANGAN RAJA.
."Dokter..ada pasien yang baru datang , pasien karena tabrakan dok..!" seru seorang perawat pada Alea Agustin Pratama seorang dokter mudah yang sangat jenius.
Dia wanita mudah yang baru berusia 22 tahun, namun dia memiliki kwahlian dalam bidang penyakit dalam. Sudah beberapa orang yang dia sembuhkan di atas meja operasi. Dokter mudah putri dari tuan Handika Pratama dan nyonya Emilia Pratama juga sepasang Dokter ahli yang menjadi pemilik sebuah rumah sakit suasta yang sangat besar dan terkenal .
Dia putri ketiga dari tiga bersaudara yang kesemuanya menjadi dokter.
Alea merupakan anak bungsu yang sangat di manja oleh kedua orang tuanya dan kedua kakak laki- lakinya.
Alan Hadi Pratama yang sudah memiliki istri dan seorang putri. Serta Yuda Wira Pratama yang sekarang sudah memiliki seorang calon istri yang juga seorang dokter .
"Kenapa dengan pasiennya....?" tanya Lea sambil berdiri. Dia baru saja istirahat setelah menyelesaikan operasi pada pasien berpenyakit jantung .
"Pasien mengalami serangan jantung dok..." jawab sang perawat.
"Baik..aku akan segera kesana..." seru Lea dengan cepat . Dia segera menyambar jas dokternya yang dia taruh di cantolan baju di dalam ruangannya. Dengan setengah berlari dia berjalan kearah ruang IGD. ketika sampai di sana dia melihat ada beberapa korban yang sudah tergeletak di atas brangkar rumah sakit. Dan salah satu dari korban sedang di tangani , mungkin dia korban yang memiliki masalah jantung. Pikir Alea .
Dia segera mendekat kearah korban ,
"Dokter Alea..." seru dokter Arifin salah satu dokter teman sejawat Alea .
Melihat dokter Alea sudah datang, dokter Arifin segera memberi jalan pada Alea untuk mendekati sang pasien, dengan cekatan Alea segera memberi pertolongan, Karena keadaan pasien membahayakan nyawanya, maka Alea memutuskan pasien akan di operasi. untunglah keluarga pasien sudah ada yang datang. Saat korban harus di operasi dan butuh tandatangan , mereka bisa memberikan tandatangan mereka.
Hampir tiga jam Alea bersama beberapa dokter dan perawat melakukan operasi pada sang pasien, untunglah nyawanya bisa di selamatkan.
"Fuuh.... Lega rasanya Dok...elo emang punya tangan ajaib Dokter ." seru dokter Arifin.
.
"Tangan ajaib...?" tanya Alea tak mengerti.
"Hmm..." angguk dokter Arifin sambil tersenyum.
"Maksud lo apaan Dok....?" tanya Alea sambil menatap dokter Arifin dengan wajah penuh tanya.
"Maksud gue...tangan elo itu tangan ajaib... Habis setiap penyakit yang elo tanganin , pasti sembuh.. Tahu nggak sampai- sampai banyak pasien yang ingin elo yang menangani mereka..." jawab dokter Arifin sambil tersenyum dan menatap wanita cantik yang ada di sebelahnya. Wanita yang terlihat selalu tersenyum ramah pada setiap orang, walaupun dia adalah seorang dokter ahli dan putri satu- satunya dari sang pemilik rumah sakit mewah ini, dia wanita yang tak pernah terlihat sombong dan angkuh walaupun dia wanita kaya. Dia akan selaku terlihat sederhana bersahaja, namun kecantikan nya membuat siapapun akan terpesona .
"Ya elah dok... Lebay amat, semua itu hanyalah kehendak Tuhan...kita hanyalah sebagai perantara untuk menyembuhkan mereka, namun semua itu kita kembalikan pada sang maha kuasa, kalau Dia memang mengharuskan manusia itu masih di beri umur panjang dan sembuh, maka dia akan sembuh. Tapi kalau Dia menghendaki manusia harus kembali padanya, maka mereka tak akan bisa luput dari maut dan tak akan bisa tertolong juga..." jawab Lea dengan wajah ceriahnya.
Arifin menatap Lea dengan wajah kagumnya .
"wanita ini....dia selalu berfikir bijak dan rendah hati...batin Dokter Arifin.
"Inilah dirimu yang membuat kami selalu kagum padamu Le..." kata Arifin dengan wajah kagumnya.
"Udah dech Fin...jangan buat gue menjadi takabur.... Udah ach gue mau pulang, gue lelah setelah melakukan tiga operasi hari ini...gue pulang dulu ya gue ada sedikit kepentingan yang harus gue selesaikan, ...." kata Lea sambil berjalan meninggalkan Arifin. Dia berjalan kearah ruangannya untuk mengambil barang- barangnya.
Sedang Arifin yang di tinggalkan tersenyum menatap kepergian Lea yang berjalan menjauh darinya
"Hati- hati di jalan Le....!" teriak Arifin , Lea hanya melambaikan tangannya tanpa melihat Arifin.
"Elo emang gadis hebat Le... Gue bangga menjadi sahabat elo..." kata Arifin perlahan. Setelah itu dia berjalan menuju ruangannya.
Sedang Lea yang sudah sampai di ruangannya segera membuka baju prakteknya dan menggantungkannya di tempat gantungan baju. Setelah itu dia mengambil tas kerjanya dan keluar dari ruangannya. saat melewati lorong rumah sakit Lea mendapat sapaan dari para perawat atau dokter yang berpapasan dengannya.
"Sore dok...sudah mau pulang...?" tanya suster Reni menyapa Alea.
"Iya Ren...gue ada sedikit keperluan yang harus gue selesaikan..." jawab Lea sambil menatap dan tersenyum pada Reni yang sedang berjalan searah dengannya.
"Katanya tadi ada pasien gagal jantung yang sudah anda tolong ya dok..?" tanya Rani yang tidak mengetahui kedatangan pasien korban tabrakan tadi.
"Iya Ren, untung kami bisa menolongnya.." jawab Alea.
"Syukurlah dok... Dok...apa dokter tahu kebanggaan kami bekerja di rumah sakit milik keluarga dokter Alea...?" kata Rani lagi.
"Apa tuh..." tanya Lea penasaran sambil menatap orang yang berjalan di sebelahnya.
"Kami bangga bekerja di rumah sakit ini yang memiliki seorang dokter jenius sekaligus putri pemilik rumah sakit yang tidak sombong dan memiliki tangan ajaib seperti dokter Alea..." jawab Reni dengan bangga.
"Ya elah....bisa - bisa gue jadi manusia sombong nich...tadi si Arifin muji gue, ee...sekarang elo juga... Tolong jangan lagi ngomong kayak gitu ya...gue takut jadi orang sombong ..." kata Lea dengan mimik wajah menggemaskan.
"Ha ha ha....dok jangan memakai wajah kayak gitu.., Dokter nggak cocok tahu...bukannya terlihat menyedihkan malah terlihat wajah dokter imut banget..." kata Reni sambil tertawa .
"Ck...kau ini...pokoknya gue nggak mau mendengar perkataan kayak gini lagi. Bilang pada semua orang kalau gue nggak ingin mendengar omongan kayak gitu lagi,..." kata Alea sambil memperlihatkan wajah kesal. Namun bukannya takut, Reni malah kembali tertawa.
"Sudah dok, sudah...bukannya terlihat menakutkan malah dokter terlihat imut menggemaskan...." seru Reni yang tak henti tertawa.
"Udah ach...lo emang menyebalkan Ren..." seru Lea sambil meninggalkan Reni dengan kesal. Reni hanya tertawa melihat tingkah dokter Alea dan kembali melanjutkan lengkahnya menuju tempat yang dia tuju. Sedang Alea yang sudah sampai di loby rumah sakit bertemu dengan para resepsionis yang ada di loby.
"Sore dok...?" sapa mereka.
"Sore..." jawab Lea sambil tersenyum ramah. Dia segera berjalan keluar rumah sakit menuju mobilnya . ketika dia sampai di depan mobil miliknya tiba- tiba dia di datangi seorang pria tua yang memakai baju lusuh..
"Nak...kau seorang dokter...?" tanya kakek tua itu.
"Benar kek...ada apa kek...?" tanya Lea ramah.
"Nak...minggu lalu kakek mengalami kecelakaan dan mengalami luka , saat kakek pulang seharusnya kakek kontrol tapi karena kakek tidak memiliki uang kakek tidak berani datang kerumah sakit. Nak...apakah kau mau melihat luka kakek...?" tanya sang kakek dengan wajah sedih .
"Tentu Kek...apakah kaki kakek itu yang terluka...?" tanya Alea dengan wajah prihatin.
"Benar nak..." jawab sang kakek.
"Kalau begitu kita masuk kedalam rumah sakit yuk kek..." kata Alea lembut .
"Apakah kau tidak bisa menolong kakek di sini saja...?" tanya kakek dengan wajah memohon. Lea menatap sang Kakek yang ada di depannya.
"Baiklah kek...sekarang kakek masuk kedalam mobil Lea ya. ." kata Lea lembut.dia membukakan pintu mobil bagian belakang.
"Nak...apa nanti mobilmu nggak kotor, lebih baik kita duduk di bawah pohon itu aja ya...." pinta sang kakek.
"Jangan kek...di sana kotor, kakek masuk aja kedalam mobil ini, nggak jadimasalah kok kek...mobil Akeh nggak akan kotor hanya karena kakek duduk di dalamnya..." kata Alea dengan tersenyum lembut. Sang kakekpun akhirnya mau diajak masuk Alea walau dengan perasaan nggak enak. dia takut mengotori mobil mewah milik Alea. Perlahan Alea membawa sang kakek untuk duduk di dalam mobil.
"Sebentar ya kek... Lea akan mengambil kotak P3K dulu..." pamit Lea. Sang kakek hanya menganggukkan kepala. Lea segera beranjak menuju bagasi mobil. saat Lea berjalan meninggalkan sang kakek, tanpa di sadari Lea, terlihat senyum tipis di wajah sang kakek .
Sedang Lea yang sudah mengambil kotak P3K sudah berjalan kembali ke arah sang Kakek.
"Kek..maaf agak lama...soalnya Lea mencari botol air mineral ...." kata Alea meminta maaf.
"Nggak apa- apa nak..." jawab sang kakek.
"Ini minum dulu kek..." kata Alea sambil menyodorkan sebotol air mineral kemasan pada sang kakek .
"Trimakasih nak...." jawab sang kakek sambil menerima air dari tangan Alea.
Setelah sang Kakek meminum air yang dia berikan, Lea segera membuka perban yang menutupi luka kaki sang kakek. Saat Perban terbuka ternyata kaki sang kakek sudah mengeluarkan darah dan nanah .
"Kek...kenapa kaki kakek sampai seperti ini...?" tanya Alea penuh iba.
"Mungkin karena kakek tak membawanya ke rumah sakit lagi nak.." jawab sang kakek.
Dengan telaten Alea membersihkan luka itu tanpa rasa jijik. Setelah bersih dan memberikan salep , Alea kemudian memakaikan kembali luka sang kakek dengan perban bersih, Lalu dia berkata pada sang kakek.
"Kek...dua hari lagi kakek datang lagi kemari ya... Kakek langsung saja datang ketempatku ku... Tanya pada perawat ruang dokter Alea..." kata Alea dengan lembut.
"Tapi kaket nggak punya uang nak..." kata sang kakek sedih
"Kakek nggak usah mikirin soal uang... Lea nggak membutuhkan itu, Lea akan senang kalau kakek datang ..." kata lea dengan tersenyum lembut .
Kruuuk....kruuuk....
Tiba- tiba terdengar perut kakek tua itu berbunyi. Terlihat wajah sang kakek malu. Sedang Alea tersenyum lembut
"Kakek lapar....?" tanya Lea lembut.
"Maaf nak..." kata sang kakek pelan .
"Kalau gitu kakek ikut Lea dulu ya...Lea juga belum makan .." kata Lea lembut.
Lea segera membereskan alat P3K nya dan kembali menyimpan di garasi mobilnya . Setelah menutup pintu di dekat sang kakek, Alea segera berjalan kearah tempat kemudi .
Setelah masuk kedalam mobil , Alea segera menjalankan mobilnya menuju rumah makan terdekat dari rumah sakit.
Tak berapa lama Alea pun segera memarkirkan mobilnya di parkiran sebuah restoran . setelah itu dia turun dan berjalan kepintu tempat kakek duduk.
"Ayo kek kita makan dulu..." kata Lea sambil membukakan pintu mobil.
"Nak...apakah kau nggak malu membawa kakek kedalam rumah makan besar ini...?" tanya sang kakek canggung.
"Kenapa kek...? Bukankah kita akan membeli makanan...?" kata Alea dengan wajah lembut.
"Tapi nak...kakek seperti ini apakah kamu nggak merasa malu...?" tanya sang kakek lagi .
"Kenapa mesti malu kek..Alea akan malu kalau Lea mencuri atau membiarkan kakek kelaparan ...." jawab Alea sambil tertawa .
"Ayo kek kita masuk kedalam.... " kata Alea sambil menggandeng tangan sang kakek seperti seorang cucu yang sedang menggandeng tangan kakeknya.
tanpa Alea sadari ada senyuman tipis di bibir sang kakek.
sudah dulu ya....jangan lupa like , vote dan komennya author tunggu.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Komariah maria
ky nya alea akan nikah dgn raja ky nya
2024-09-25
0
Sandisalbiah
wah.. si kakek nih yg bakal buat Lea pindah dimensi
2024-08-19
1
lily
untuk ini si lea paket komplit sih blum ada celah karakter dia yg minus /Grin/
2024-06-05
0