Ketika cinta bertabrakan dengan ambisi, dan kelembutan mengikis kekejaman…
Min Yoongi, seorang CEO muda tampan yang dikenal dingin dan kejam, menjalankan bisnis warisan orang tuanya dengan tangan besi. Tak ada ruang untuk belas kasih di kantornya—semua tunduk, semua takut. Sampai datang seorang gadis bernama Lee YN, pelamar baru dengan paras luar biasa bak boneka buatan, namun dengan hati yang tulus dan kecerdasan luar biasa.
YN yang polos, sopan, dan penuh semangat, menyimpan luka mendalam sebagai yatim piatu. Tapi hidupnya berubah saat ia diterima bekerja di bawah kepemimpinan Yoongi. Ketertarikan sang CEO tumbuh menjadi obsesi, membawa mereka ke dalam hubungan yang penuh gairah, rahasia, dan ketegangan.
Namun, cinta mereka tidak berjalan mudah. Yoongi masih terikat dengan Jennie, kekasih cantik nan angkuh yang tidak terima posisinya tergantikan. Sementara itu, Jimin—sahabat Yoongi yang terkenal playboy—juga mulai tertarik pada YN dan bertekad merebut hatinya.
Dibayangi fitnah, d
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angle love, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32 : “Bayangan dalam Diam”
Matahari pagi menembus tirai putih kamar tidur mereka. YN terbangun lebih dulu, menoleh ke arah Yoongi yang masih tertidur sambil menggenggam tangannya. Ada kedamaian di wajah suaminya, namun juga guratan kelelahan yang belum menghilang sejak kejadian beberapa hari lalu.
Ia mencium pelan kening Yoongi, lalu bangkit dan menuju kamar Hana.
Gadis kecil itu tengah duduk di tempat tidurnya, memeluk kelinci putih kesayangannya.
“Pagi, sayang,” sapa YN sambil menggendong putrinya.
“Eomma... mimpi buruk,” gumam Hana kecil.
YN langsung menenangkan dengan belaian lembut.
“Mimpi itu nggak bisa menyakitimu, selama eomma dan appa di sini.”
Sementara di lantai bawah, Yoongi akhirnya terbangun. Kebiasaannya sebagai CEO membuatnya cepat sadar begitu jam menunjukkan pukul enam pagi. Ia memeriksa ponsel, dan mendapati pesan dari tim keamanan:
"Target terpantau mendekati area rumah semalam pukul 02.33, tapi menghilang sebelum sempat dikenali."
Yoongi memijit pelipisnya. Ada seseorang yang sangat terampil di luar sana. Tidak sekadar ingin meneror, tapi memancing emosi.
Saat sarapan, YN memperhatikan gelagat suaminya.
“Kamu tidur cukup?” tanyanya sambil menuangkan susu untuk Hana.
Yoongi mengangguk singkat. “Aku hanya mikir soal proyek merger minggu depan.”
YN mengerti maksudnya: Yoongi sedang menutupi sesuatu. Tapi ia tidak memaksa. Ia percaya, pada waktunya, semua akan dibagi.
Sore harinya, mereka pergi ke taman bermain di pinggir kota. Yoongi mengambil cuti setengah hari demi menemani YN dan Hana.
Di tengah canda dan tawa, seolah semuanya kembali seperti dulu.
Hana duduk di ayunan, YN mendorong pelan sambil tertawa.
“Lebih tinggi, eomma!” teriak Hana, sementara Yoongi berdiri tak jauh sambil mengambil foto.
Namun saat itulah, seorang lelaki tua berpakaian lusuh melintas tak jauh dari pagar taman dan berhenti.
Matanya menatap tajam ke arah mereka. Yoongi segera sigap, berdiri menutupi pandangan pria itu ke arah YN dan Hana.
Sekejap mata mereka bertemu.
Pria itu menyeringai, lalu berbalik pergi dengan langkah pelan.
Yoongi segera menelepon tim pengawalnya, memberikan deskripsi detail.
“Jangan ganggu YN dan Hana. Hanya amankan perimeter. Jangan ada suara, jangan ada kejar-kejaran.”
Sore itu, YN menyadari perubahan di wajah Yoongi.
“Lagi-lagi?” bisiknya saat mereka duduk di mobil dalam perjalanan pulang.
Yoongi mengangguk, pelan. “Tapi tidak akan kubiarkan siapa pun menyentuh kalian.”
YN menggenggam tangannya erat. “Kalau kamu terluka demi kami, apa artinya? Aku ingin kamu selamat juga, Yoongi.”
Malam itu, YN tertidur dengan gelisah. Yoongi duduk di ruang kerjanya hingga larut. Komputernya penuh dengan laporan intel dari tim keamanan, termasuk riwayat beberapa mantan rekan bisnis ayahnya yang dahulu terlibat dalam skandal.
Dan di antara semuanya, muncul satu nama yang lama terkubur: Kang Daejin.
Seorang mantan investor ilegal yang dulu didepak dari proyek ayah Yoongi karena penggelapan dana. Terakhir terlihat di luar negeri lima tahun lalu. Tapi kini...
Foto tangkapan kamera taman sore tadi cocok dengan identitas pria itu.
Yoongi menyandarkan tubuhnya di kursi. Ada gemuruh aneh di dadanya.
“Kau kembali untuk apa, Daejin? Apa yang kau incar sekarang?”
Di ruangan yang remang, hanya suara jam dinding yang terdengar. Tapi di luar sana, di balik pagar keamanan rumah yang tinggi, seseorang menyaksikan dari kejauhan, berdiri dalam diam.
Dan sekali lagi, satu pesan muncul di ponsel Yoongi tanpa identitas pengirim:
“Kau ambil segalanya dariku, Min Yoongi. Kini, giliranmu kehilangan.”
Yoongi meremas ponselnya. Ia tahu... badai sedang mendekat.
Tapi demi YN dan Hana, ia bersumpah—ia tidak akan kalah kali ini.
---
kenapa gk ada yg nge like yaaa