NovelToon NovelToon
Dia Adikku Bukan Anakku

Dia Adikku Bukan Anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2M
Nilai: 5
Nama Author: muda Anna

Imma Anjani adalah gadis yang baru duduk di bangku SMU kelas 11 menjalankan amanah ibu kandungnya yang sudah meninggal dunia untuk menjaga Adik nya Faro Sanjaya dengan status putra nya.

Imma harus melindungi Faro Sanjaya dari ketua mafia terbesar di Asia tenggara yang memiliki dendam lama dengan kakek kandung Faro yaitu Tomy Sanjaya

Perjuangannya Imma tidak lah mudah, karena dia harus meninggalkan segala cita-cita, masa depan impiannya hanya untuk Faro.

Perjuangkan itu sedikit demi sedikit berkurang setelah bertemu dengan pujaan hatinya Kenzie Wiguna, yang tulus mencintai Imma satu paket dengan putranya Faro, berjuang bersama dalam satu keluarga demi melindungi putra nya

Dengan ikatan cinta yang tulus dalam keluarga akan lebih mudah untuk mengatasi masalah hidup.

mari kita simak cerita selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muda Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Bertemu Akung Papi

Ken membaca dengan seksama dan teliti biodata Anton Sahroni, umurnya sudah seusai papi, sebaiknya papi saja yang mendekati nya.

Ken menuju kantor papi ingin melaporkan temuan tentang Anton Sahroni.

"Tok....... tok........tok"

"Masuk" kata Papi Bastian dari dalam.

"Papi... apakah sibuk?" tanya Ken sambil berjalan mendekati Papi Bastian dan duduk.

"Lumayan pusing Ken, rasanya papi butuh asisten seperti nya kayak kau punya Sandi" jelas papi Bastian.

"Itulah yang mau Ken bicarakan sama Papi, ini coba Papi lihat" ucap Ken sambil menyodorkan map coklat berisi biodata Anton Sahroni.

"Coba Papi lihat siapa mantan bos nya Anton Sahroni itu?" pinta Ken kepada Papi Bastian.

"Dona Sanjaya, siapa dia Ken?" tanya Papi Bastian penasaran.

Nama belakang nya sama dengan nama belakang Faro, tapi yang Ken heran umurnya Anton dan Dona itu seumuran Papi" jelas Ken heran.

"Ya terus maksudnya apa ini Ken?" tanya Papi Bastian lagi.

"Anton itu Pi, handal di bidangnya nya, sebaiknya papi tarik dia menjadi asisten Papi saja, sambil mencari informasi tentang Dona Sanjaya" usul Ken.

"Betul juga, ya sudah panggil kesini aja nanti Papi aja yang ngajak bicara, kalau seumuran siapa tau nyambung kalau di ajak diskusi" perintah papi Bastian.

"Baiklah Pi, Ken pamit dulu mau ke rumah umi Faro" pamit Ken kemudian.

Ken meluncur ke kediaman keluarga Imma dengan hati yang merindu karena Ken jarang bisa bertemu dengan umi dan Faro.

Tetapi justru di rumah Imma, Faro badan nya panas duduk di pangkuan umi sambil memeluknya di ruang keluarga, kemarin Faro ikut Imma belanja ke pasar dan pulang nya kehujanan, sehingga hari ini Faro panas badannya.

"Umi.... Palo tidak mau minum obat pait, yang manis aja ya" pinta Faro.

"Iya... ini manis sayang ayo haaa" pinta Imma.

"Tidak mau ini pait umi" protes Faro.

Tiba-tiba Ken datang dan masuk ke ruang keluarga itu setelah memarkirkan mobilnya dan diberi tahu uthi Sumi kalau Faro sedang sakit.

"Coba Abi yang cobain obatnya pahit tidak ya" rayu Ken sambil mengangkat Faro dan gendongan nya.

"Tidak pahit kok manis, coba gantian Faro yang mencoba?" ucap Ken sambil menyodorkan obat sirup itu ke mulut Faro.

Akhirnya Faro mau minum obat itu setelah di rayu Ken, kemudian Ken duduk di samping umi dan memangku Faro.

"Umi istirahat dulu aja biar Faro sama Abi" titah Ken.

"Tidak usah Bi, nanti malah merepotkan" ucap Imma merasa bersalah

Setelah di pangku Ken selama seperempat jam Faro tertidur di pelukan Ken, tangan kanan Ken memeluk Faro sedang tangan kirinya menggenggam tangan Imma dengan erat.

"Umi, Abi kangen banget sama umi, tolong jangan menghindar terus, bukanya kemarin Abi melamar umi di depan makam ibu, kenapa sekarang jaga jarak?" tanya Ken panjang.

'Maaf Bi, umi.... umi...." ucap Imma tidak melanjutkan ucapannya.

"Memang umi tidak mencintai Abi lagi kah?" tanya Ken jujur.

"Hhhmmm sebelumnya kan umi sudah bilang Abi, kalau ada yang tidak setuju hubungan kita umi akan mundur saja" jujur Imma.

"Tidurkan Faro dulu nanti kaki Abi capek mangku Faro terus" usul ummi.

"Tidak usah, Abi masih kuat kok, kalau perlu sini umi sekalian Abi pangku" rayu Ken sambil merangkul pundak Imma dengan erat.

"Lepas Bi, nanti ada yang lihat" protes Imma.

"Sudah jangan protes, Abi kangen banget sama umi, sebentar aja Abi pingin peluk umi" ucap Ken lagi.

Imma hanya diam saja akhirnya, sebenarnya Imma juga kangen sama Abi, cuma dia takut kalau harapan nya terlalu jauh.

Abi bangun dari duduknya berjalan menuju kamar Faro dan menidurkan Faro dengan hati hati agar tidak terbangun.

Ken kembali ke ruang keluarga menyusul Imma yang masih duduk di sana.

"Umi....." ucap Ken sambil memeluk Imma kembali.

"Kenapa hati ini merindu terus umi?" kata Ken kemudian mencium bibir Imma.

Mereka berciuman dengan mesra, memang tidak bisa di pungkiri Imma juga sangat merindukan Ken.

"Nanti kalau panasnya Faro sampai sore tidak turun telpon Abi ya umi, kita bawa kerumah sakit aja, Abi pulang dulu ada pekerjaan yang harus Abi selesaikan".

Keesokan harinya Faro sudah sehat kembali, Faro merengek minta main ke taman kota minta beli es krim kesukaan nya.

Saat asyik main mobil mobilan dari di jauh ada seorang papi Bastian yang kebetulan lewat mengawasi nya dengan seksama.

Kemudian Papi Bastian menghubungi Ken untuk menemani bertemu Faro di taman kota, rupanya papi Bastian sangat merindukan celotehan Faro.

"Halo Faro ganteng, masih inget Akung" tanya Papi Bastian.

"Ingetkan sama Akung Papi, Faro?" tanya Ken yang baru datang.

"Iya inget... talim muuuah" ucap Faro sambil mencium punggung tangan Ken dan Papi Bastian bergantian.

Seketika Imma juga mendekati Papi Bastian dan Ken dengan membungkukkan badan dengan hormat.

"Apa kabar nak?" tanya Papi Bastian sambil mengulurkan tangannya.

"Baik pak" ucap Imma singkat.

"Ummiiii... pandil na akung Papi butan pak" Faro protes.

"OOO maaf umi salah, kabar kami baik Akung Papi" kata Imma sambil membungkukkan badannya.

"Faro beli es krim coklat yok" tanya Papi Bastian sambil tersenyum karena protes Faro.

"Ayo... kita beli disana" ajak papi Bastian sambil menunjuk arah es krim Dan menggandeng tangan Faro.

"Iya Palo mau beli es telim totat" jawab Faro singkat.

"Umi, bisa bicara sebentar?" tanya Ken setelah melihat papi dan Faro meninggalkan mereka.

"Ada apa Bi?" jawab Imma.

"Abi akan training ke Singapura selama tiga Minggu, setelah itu Abi ingin melamar umi secara resmi" ucap Ken.

"Papinya Abi sudah setuju kok mi, coba lihat Papi sangat sayang sama Faro kan, semenjak bertemu dengan Faro di restauran itu Papi selalu menanyakan Faro terus, kangen katanya" Ken menjelaskan lagi.

"Kok bisa begitu?" tanya Imma heran.

Entahlah..... papi suka sama anak yang jujur dan lucu kayak Faro katanya, tapi kalau Abi sukanya sama uminya Faro" rayu Ken pagi

"Bagaimana dengan mami dan adiknya Abi?" tanya Imma lagi.

"Tenang saja mereka juga akan menyetujui nya sebelum kita menikah" janji Ken.

"Bersiaplah menjadi nyonya Kenzie Wiguna, dan jangan pikirkan apapun tentang perkataan orang lain" nasehat Ken kepada Imma.

"Kenapa harus buru buru, umi tidak mau kalau belum ada restu dari maminya Abi?" jelas Imma.

"Percayalah Abi bisa mengatasi nya, umi cukup hanya menunggu Abi pulang dari Singapura" Ken meyakinkan.

"Umii.... umi. ini es telim buat umi, Akung Papi yang belitan" kata Faro senang.

"Kok Abi tidak di belikan?" protes Ken pada Faro.

"Yaaa minta saja tama Akung Papi tendili" jawab Faro lagi.

"Itu saja untuk berdua, malah jadi romantis" ucap papi Bastian sekenanya.

_________________________

terimakasih untuk sobatku yang sudah membaca novel ku mohon dukungan nya.

jangan lupa like vote dan komentar nya please......

I love you

1
Nur Cahyani
Luar biasa
Arni
G kebayang, andai berada diposisi ini, sedih banget 😭😭😭
Kartika Sari
next
Kartika Sari
huaaaa sedih😭😭😭
Kartika Sari
lanjut
Riri Lala
aneh bngt ceritanya
Kartika Sari
😍👍👍
Tamirah
cerita nya semakin menarik penasaran bagaimana Ahir dari cerita ini maunya sih happy ending
Elok Pratiwi
tidak menarik ... biar cerita nya panjang banyak yg sebenar nya tidak perlu dibikin cerita tp dibuat cerita
Tamirah
itu sih maunya author membuat cerita begitu untuk menghapus jejak papa dona agar Faro aman dr keluarga papa dona.tuh kelemahan kalau kawin siri gk bisa nuntut.
Tamirah
ceritanya menarik masih awal blm ada intrik intrik
Apan Alparij
😭😭😭😢
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
🌹Nabila Putri🌹
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

ketawa.sampai.keras.perutku


.kretttt...kreeeeetttt🤣🤣🤣
lita nisa
bagus ...
Siti Munawaroh
luar biasa cerita autho bgus bngeet sukses selalu buat author
Siti Munawaroh
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Rumini Parto Sentono
Hmmmm Firo pasti punya bakat keturunan dari kakek nya...
Rumini Parto Sentono
wah bisa jadi Faro menjadi cucu menantu nya Anton, kan Faro umur 3 th lah cucu nya Anton umur 1th cocok aja....
Rumini Parto Sentono
kasihan umi Faro, hidup nya selalu ketakutan dibayangin masa lalu yang menakutkan. Semoga abi Ken bisa membahagiakan Faro dan umi nya. 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!