NovelToon NovelToon
VANORA

VANORA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: LidaAlhasyim

Kisah ini bukanlah tentang perasaan yang timbul karena adanya ketertarikan pada seseorang, melainkan tentang adanya perasaan yang diawali dari kebencian, lebih tepatnya adalah balas dendam.

Semuanya dimulai dari Devano Alian Laxbara, seorang pemimpin geng motor besar sekaligus pengendali teknologi. Dia memiliki sikap dingin, tegas, dan wajah yang nyaris sempurna. Siapa sangka, seorang Vano yang tak ingin terjerumus ke dalam percintaan kini seketika berubah saat bertemu Azzura Hasnal Alexander, gadis yang dikenal ramah dan ceria, namun ternyata menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Ia sengaja mendekati Vano dengan alasan balas dendam melalui pembunuh bayaran. Seiring berjalannya waktu, ia malah terlanjur jatuh cinta berkali-kali sehingga ia lupa dengan rencana balas dendamnya, yang pada akhirnya ia masuk ke dalam perangkapnya sendiri.

Vano yang curiga akhirnya mengetahui bahwa Zura, yang selama ini ia prioritaskan, ternyata ingin menghancurkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidaAlhasyim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AZZURA MILIK DEVANO

"Cepetan Ga, nanti kita ketinggalan! "

Ariyan memasukkan koper dalam bekasi mobil dengan tergesa-gesa. Sungguh dirinya sangat kesal melihat kelemotan Rangga saat ini. Lama banget, dandan kaya cewek!

Hari ini, adalah hari dimana mereka akan liburan kelas dua belas sebelum ujian kelulusan.

Vano, Vara, dan Akmal sudah duduk enteng di dalam mobil. Ketiganya juga sama kesalnya dengan Ariyan, melihat Rangga yang tak kunjung datang.

"Hello bestai, bantuin gue! "

Rangga keluar dari rumahnya dengan barang yang sangat banyak. Antara lainnya, berupa skincare, koper, dan sebuah Lea speaker yang tidak pernah terlewatkan.

"BISA GAK SIH BAWA BARANG ITU YANG PENTING AJA GA!" Bara amat terkejut melihat semua barang itu.

Perasaan, skincare sasya aja gak sebanyak itu....

"Okeeeeh, berangkat! "

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

" 576"

Angka itulah yang muncul setelah semua siswa dan siswi dua belas meletakkan telapak tangan mereka diatas sebuah benda yang berisikan biodata mereka.

Hal itu dijadikan sebagai tanda aman dari keberadaan mereka saat nanti. Dan Tentu saja benda itu adalah buatan Albatros.

Semuanya sudah berada didalam bus yang sudah dilengkapi dengan lampu kerlip yang menambah kesan saat perjalanan malam ini.

Vano saat ini menyandarkan kepalanya ke bahu Zura, entah mengapa ia malah merasa sedikit pegal di lehernya.

"Kecil banget, bisa gak jadi cewek jangan terlalu imut!"

Usai mengatakan itu, Vano langsung menyandarkan kepala gadis itu ke bahunya yang kekar.

Zura pun menerima perlakuan itu sembari tersenyum, hingga tak terasa matanya mulai terasa berat. Mungkin saja gadis itu akan tertidur dalam posisi ini.

"Bunda, Rangga pengen!" Rangga berucap penuh iri sembari melihat bagaimana posisi Vano dan zura saat ini. Tanpa cowok itu sadari, Syailend yang duduk disamping nya kini mendengus kesal.

"Sialnya, gue gak dianggap!"

Rangga mengulang- ulang perkataan Syailend di otaknya. rasanya tidak mungkin jika gadis itu punya perasaan kepada nya.

" lo suka gue?"

"Sekarang gue udah sadar Ga, ternyata selama ini yang benar-benar gue suka itu lo, bukan Vano."

Rangga menatap lekat mata Syailend, tidak ada kebohongan disana. Memang terlihat akhir-akhir ini gadis itu begitu peduli kepadanya, ia berfikir mungkin saja gadis itu peduli hanya sekedar teman tanpa ada perasaan sedikitpun.

"Tapi gue gak bisa!" Syailend tersentak mendengar jawaban itu, entah mengapa kata penolakan itu terasa lebih menyakitkan daripada kata penolakan yang selalu disuguhi oleh Vano terhadapnya ketika ia salah menyukai cowok itu.

"Kenapa? "

Pertanyaan gadis itu tak dihiraukan oleh Rangga. Cowok itu mengalihkan wajahnya kearah lain,mencoba menahan rasa sesak yang amat dalam usai mendengar penuturan gadis itu.

Kenapa baru sekarang, kemana lo waktu gue masih suka!...

Flashback.......

Satu tahun yang lalu...

Saat itu Rangga sedang membawa sebuah buket kecil dan coklat ditangannya. Cowok itu tak berhenti berharap bahwa saat di kelas nanti, ia tidak gugup untuk mengucapkan perasaannya terhadap seorang gadis yang telah lama mengusik hatinya.

Setelah sampai dikelas, Rangga tidak melihat sama sekali dimana keberadaan gadis itu.

"Nina, lo liat Syailend gak? "

Nina yang sedang sibuk memainkan ponselnya kini menatap kearah Rangga.

"Tadi dia keluar, tapi gak tau kemana."

Usai mendengar jawaban itu, Rangga langsung bergegas mencari keberadaan gadis itu.

Dan pada akhirnya, ia mendapati gadis itu sedang menangis sesenggukan di aula sekolah.

"Syai!"

"Ga!"

Rangga menghapus air mata yang membasahi wajah cantiknya. Cowok itu memeluk Syailend dengan raut cemas, sembari berusaha menenangkannya. Mungkin saja gadis itu sedang berada dalam masalah.

" Lo kenapa?" Rangga bertanya sembari mengelus rambut gadis itu.

" Gue sakit hati, Ga!"

" Sakit hati, karena? "

" karena Vano nolak gue."

DEG!

Tanpa gadis itu sadari, air mata Rangga jatuh seketika usai mendengar hal itu. Apakah selama ini ia hanyalah seorang badut yang datang disaat ia dibutuhkan saja.

Rangga pun melepaskan pelukan itu. Cowok itu pun tiba-tiba bangkit dan langsung pergi meninggalkan gadis itu tanpa memperdulikan kebingungan yang tercetak jelas pada wajahnya.

Buket dan coklat ditangannya ia masukkan dalam tong sampah. Demi apapun , detik itu juga perasaan yang selama ini ia pendam, kini telah lebur dan padam. Hati itu kembali kosong, selamanya akan kosong.

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

"Njir puteh bat dah!"

Sasya mencubit Bara kesal, karena cowok itu sedang memandang genit kearah wanita bule yang berlalu lalang di depan mereka.

Saat ini keduanya berada di bawah pepohonan pantai cermin dengan pemandangan yang sangat indah. Sedangkan anak yang lainnya , sebagian dari mereka berada di sebuah hotel dan tempat indahlainya yang mereka minati .

"Sya, kita ke tempat Vano aja!" Bara menarik tangan Sasya untuk beranjak dari tempat itu.

"Lah, ngapain. Disini aja."

Sasya menahan Bara yang mulai beranjak.

"Nanti kita kesini lagi, cuacanya lagi panas banget!"

Sasya mengerutkan keningnya pertanda sedikit heran. Masalah nya, keduanya sedang berada dibawah pepohonan yang sejuk dan lebat.

"Panas? "

Melihat ekspresi itu, Bara pun membisikkan sesuatu yang membuat Sasya seketika naik pitam .

"Suasananya yang panas, entar gue bisa khilaf dan berujung bikin lo ngandung anak gue."

BUGH!

BUGH!

BUGH!

"Bara mesum! Jauh-jauh lo dari gue! " Setelah memberi tiga pukulan pada rahang cowok itu, Sasya pun berlari cepat menuju tempat dimana Vano dan yang lainnya berada.

Sedangkan Bara, ia masih berada dibawah pohon sembari mengelus rahangnya yang terasa sakit dan ngilu.

"Gue di bogem, padahal cuma becanda. Bangsat- bangsat gini gue juga tau aturan!"

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

"WHAT FUCK! MUKE GILEEE. LU ABIS DIKEROYOK BAR! "

Teriakan Ariyan membuat seisi kafe menatap kearah Bara . Dan pada akhirnya, gelak tawa muncul dari seorang Vano.

"Gue tau nih!" Ucapan Vano membuat Ariyan penasaran, dan mengorek sedikit informasi.

"Karena apa Van? "

Vano menunjuk Sasya yang sedang asik bercerita dengan Zura dan Syailend.

"Tuh! "

Seakan paham, Ariyan pun tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.

"Makanya jangan mesum, ngamukkan jadinya!"

Seisi kafe tertawa terbahak-bahak. Akmal yang sangat dingin pun ikut tertawa renyah.

Tak lama setelahnya,Vano tak sengaja melihat jari manis Zura yang kosong. Kemana cincin yang dia pasangkan malam itu?

"Cincinnya kemana? ".Zura tersentak bukan karena pertanyaan Vano, tapi karena raut wajah cowok itu yang seketika berubah dingin.

"Gue simpen takut hilang."

"Pake! "

"Itu kan cincin mahal Van, kalo hilang pas main nanti gimana? "

"Kalo hilang, bisa beli yang baru!"

"Tapi kan ngeluarin duit la--"

"Pake sayang!"

Gadis itu pun merogoh tasnya mencari cincin itu, kemudian ia mencoba untuk memakai kembali. Kalimat terakhir yang diucapkan Vano barusan membuatnya salah tingkah dan berujung cincin itu jatuh ke lantai.

Vano yang menyaksikan hal itu, dengan secepat kilat ia segera mengambilnya dan langsung memasangkan kembali dijari manis gadis itu.

"Pake, Biar orang tau, kalo Azzura milik Devano!"

●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

1
lusi~
wkwkwk
lusi~
gregett bgt sama syailen itu , wujud Mak Lampir sesungguhnya
lusi~
waw babang Vano udh mulai naksir nih..
lusi~
secantik apa sihh thorr,/Grin/
lusi~
udh ke tebak klo dua cwo ini pasti kaya toom Jerry
Muliati Sherina
ditunggu ya kaka
Muliati Sherina
kasihan si Rangga, tapi salah dia juga kenapa nggak ungkapin perasaannya Ama si sailen
Anyelir
semangat menulisnya kak
lusi~
ini alasan aku kenapa selalu stay di cerita vanora ini soalnya seru banget kadang bikin baper kadang bikin sedih jatuh cinta banget sama cerita ini terimakasih authorrr/Drool//Drool/
Muliati Sherina
Thor, kok belum update, ayo semangat dong.
lusi~
kamuuuu kereen bgt Van cenayang kaya gitu
lusi~
ada ajaa org yg iri sama kebahagiaan dan kesuksesan orang lain
lusi~
aaaaaaghhh ga kebayang gimana gantengnya
lusi~
seruuu bgttt bisa di sayangi dan di cintai serta di hormati banyak org moga kita berada di posisi ini nantinya
Verlit Ivana
3G nyaaa 🤣
Muliati Sherina
akhirnya jadian juga, jadi was was deh
LidaAlhasyim: agakk legaaa juga nih
total 1 replies
Muliati Sherina
ternyata vano bisa romantis juga ya
LidaAlhasyim: klau sdh bucin y bagaimana lgi/Facepalm/
total 1 replies
Muliati Sherina
suka, kisah cinta zura dan vano, antara dendam dan cinta
LidaAlhasyim: thankssss kk😊
total 1 replies
Muliati Sherina
untung si vano cepat datang, kalau nggak apa yang terjadi Ama zura.
LidaAlhasyim: takutt bgt klo vano masih mentingin egoisnya
total 1 replies
lusi~
Salang sangka ini bocah udh bljar dendam dri kecil
lusi~: gregettt bgtt thor
LidaAlhasyim: greget ga?
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!