Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.
Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.
setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab.1
Seorang gadis cantik berumur 24 tahun, kini sedang mengendarai motornya menuju sebuah tempat.
Dengan kecepatan yang tak bisa di cerna oleh otak. karena, jika ada orang di pinggir jalan yang melihat ada motor lewat. Mereka hanya merasakan, hembusan angin kencang yang melewati mereka.
Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya motor sport yang melaju kencang seperti angin puyuh tersebut berhenti di sebuah bangunan tua tak berpenghuni jika dilihat dari luar. Saat ini, gadis tersebut membuka helmnya dan menaruhnya di bagian depan motor sportnya.
"awas saja jika pamanku kenapa-kenapa, akanku habisi kalian semua," ucap gadis tersebut dengan suara menyeramkan, siapapun yang mendengarnya, pasti akan merasakan hawa dingin dan bergetar ketakutan.
Tak berselang lama, gadis tersebut langsung turun dari motornya, dan berjalan menuju bangunan sepi yang terlihat angker. karena ditumbuhi oleh lumut dan rumput liar, yang menutupi bagian depan tembok. Halamannya pun, hampir tak ada celah untuk tanah menampakkan diri disana. Disebabkan, penuh dengan rumput liar dan semak-semak belukar.
Gadis itu tak perduli dengan keadaan bangunan tersebut. dirinya sudah terbiasa dengan semua hal yang berbau kegelapan. Dia bahkan, dijuluki ratu iblis oleh musuh-musuhnya.
Bukan tanpa sebab dia dijuluki sebagai ratu iblis. itu karena, dia sangat sadis ketika membunuh musuhnya. Dia tak akan segan dan tak pandang bulu baik pria, wanita, kakek ataupun nenek, kecuali anak kecil dan pamannya. Maka, dia tak akan bersikap lembut, jika meraka mengusiknya.
Saat ini, gadis itu sudah sampai di depan pintu bangunan, yang bisa dibilang bukan pintu.
Karena, didepan gadis itu hanya kayu-kayu yang membentang menyilang menutupi jalannya. Gadis tersebut, kemudian berjalan kembali, dan menendang papan kayu dengan keras, dengan sekali tendangan, kayu tersebut patah dan tak lagi menghalangi jalan masuknya.
Gadis itu segera memasuki bangunan. Namun, diruangan tersebut tak ada apapun, melainkan hanya ruangan yang terlihat seperti rumah yang tak berpenghuni.
Kotor dan penuh debu, tentu saja. Tetapi gadis itu tau, bahwa, debu tersebut bukan debu sungguhan yang tercipta akibat tak pernah dilalui orang atau tak pernah dibersihkan orang.
Melainkan debu buatan, yang sengaja disiapkan untuk dirinya.
"Hem... Menarik," ucap gadis itu, kemudian dia kembali melangkah menuju bagian tengah ruangan dengan perlahan, sambil mengeluarkan pistol dari balik jaket kulitnya. Namun, ia kembali memasukkannya, karena melihat sesuatu yang mencurigakan. Dia berjalan perlahan menuju bagian dalam ruangan.
Saat sudah mencapai bagian tengah ruangan.
Gadis itu, melihat ada sebuah tombol yang berwarna hitam menempel diatas lantai, yang tak akan terlihat jika dirinya berada di depan pintu masuk. Kecuali jika dia mendekat, baru terlihat jelas tombol yang ada di lantai.
Gadis tersebut penasaran dan akan menekannya dengan kaki kanan. Tetapi, ketika dia menginjaknya, terdengar suara tawa seseorang dan diikuti oleh tawa banyak orang. Gadis tersebut tak terlihat terkejut ataupun ketakutan, dia hanya menaikkan sebelah alisnya.
"ternyata ratu iblis Liu mei yin, mudah terkecoh juga... ha ha ha," ucap seseorang pria dengan suara bariton. Yang gadis itu tebak adalah musuh yang menyekap pamannya.
Dan setelah rekaman suara itu berhenti, muncullah seorang pria paruh baya, diikuti oleh banyak pria berjas hitam dari belakangnya.
Mereka keluar dari setiap kamar yang mempunyai pintu. Liu mei yin tau bahwa itu adalah bawahan musuhnya. dia tebak jumlahnya ada 100 orang.
"Cih, beraninya cuma keroyokan," ucap Liu Mei yin pelan hanya bisa didengar oleh telinganya sendiri.
Liu mei yin tetap tenang dan memasang wajah datarnya.
"aku cuma sedikit penasaran, bagaimana seorang mafia yang paling licik di dunia kegelapan, menggunakan mainan anak kecil," ucapnya dengan seringai iblisnya. Udara seketika menjadi dingin, laki-laki yang berada dibelakang pria tadi, merinding gemetar dengan perubahan suhu yang tiba-tiba.
'sial kenapa dengan suaranya dan juga senyum iblis itu, membuatku merinding dan gemetar saja, padahal benda itu hanya untuk mengetes kesiapan dia, huh..aku tidak boleh takut, ini adalah kesempatanku untuk menjadi mafia nomor satu di dunia kegelapan, setelah aku membunuh gadis sialan ini, 'batin pria yang di panggil mafia paling licik oleh Liu mei yin tadi.
"Ha ha ha.... Lalu apa? Itu terserah saya, selama saya bisa membunuhmu, apapun akan saya lakukan untuk menjadi mafia nomor satu di dunia ini," ucap pria tersebut kepada Liu mei yin dengan bangga.
"Dasar tua bangka, sudah bau tanah, masih memikirkan urusan dunia, lebih baik kau persiapkan dirimu untuk bekal akhirat, karena dirimu berlumuran dosa dan kesalahan," ucap Liu mei yin, memancing amarah pria paruh baya tersebut.
"Sialan kau," ucap pria tersebut tak terima dikatai tua Bangka bau tanah, dia sangat marah sambil mengangkat jari telunjuknya menunjuk kearah Liu mei yin.
Liu mei yin yang tenang hanya tersenyum dan menyeringai melihat pria itu emosi, justru dia semakin senang jika membuat musuhnya emosi.
"Tenanglah tuan, dia hanya ingin memancing emosi tuan," ucap seorang disamping pria itu, dia berusaha untuk menenangkan pria paruh baya tersebut.
"Ha ha ha.. oh ya ingatlah dirimupun sama sepertiku, jika aku masuk neraka, maka kaupun masuk neraka ha ha ha...aku ingin tahu, bagaimana jika terjadi sesuatu dengan pria itu, lalu bagaimana dengan nasibmu?...LIU MEI YIN sang ratu iblis yang sangat menyayangi paman satu-satunya, yang membesarkannya dari lahir hingga dia dewasa, lihat bagaimana saya akan membunuhnya didepan matamu..., ha ha ha ha," ucap pria licik itu dengan penuh bangga dan sombong.
'liat saja Liu mei yin, akan ku buat raut wajah yang cantik itu menjadi menyedihkan dan memohon belas kasihan kepadaku, sial! menyebalkan sekali melihat ekspresi gadis ini. Tapi tak apa, sebentar lagi akanku buat semuanya hancur ha ha ha,' batin pria tersebut sambil menatap penuh kebencian kearah Liu mei yin.
"Lepaskan pamanku atau kalian tanggung akibatnya!". ucap Liu mei yin datar dengan penuh penekanan pada setiap kata, seketika suhu sekali lagi menjadi dingin. Para laki-laki didalam ruangan tersebut tak habis fikir, bagaimana suhu tiba-tiba turun menjadi dingin dan mencekam?.
Liu mei yin kini menundukkan kepalanya sejenak. Lalu, perlahan mengangkat kepalanya dan terpampang ekspresi menyeramkan diwajahnya, dengan bola mata yang berubah menjadi hitam.
"i..tu itu iblis!!, yah tidak salah lagi itu iblis, bagimana ini?" ucap salah satu bawahan pria paruh baya tersebut, sambil menggigil setelah melihat perubahan ekspresi Liu mei yin.
'sialan kalau dia muncul bisa gawat, ini tidak boleh dibiarkan, 'batin pria itu lalu berkata tanpa berbalik menatap bawahannya.
"tunggu apalagi serang.. bunuh dia bagaimanapun caranya!". ucap pria tersebut sambil berteriak kepada bawahannya, dia memilih untuk duduk dikursi yang ntah dia dapat darimana.
Terlihat Liu mei yin kini di kepung oleh 100 orang didalam ruangan tersebut, yang ternyata sangat luas dan mampu menampung orang sebanyak itu. Nyatanya, ruangan itu sengaja di perluas ketika muncul pria paruh baya dan anak buahnya dengan teknologi canggih.
Walaupun dirinya dikepung, Liu mei yin sama sekali tak gemetar, justru dia tersenyum dan menyeringai, dengan seringai khas, yang membuat orang ketakutan dan memiliki firasat buruk ketika melihatnya. Padahal, wajahnya sangat cantik, namun senyumnya itu mengalihkan tatapan untuk melihat wajahnya yang cantik.
Seketika orang-orang gemetaran dan ragu untuk maju menyerang, namun karena perintah dan imbalan yang dijanjikan oleh bos mereka, ditambah lagi melihat jumlah mereka yang banyak. Akhirnya, satu persatu mereka langsung menyerang dan terjadilah perkelahian berat sebelah itu.
Setelah beberapa menit bertarung, Liu mei yin mampu mengalahkan hampir 50 orang lebih, kini tersisa yang belum bergerak dan menunggu ada jalan untuk menyerang.
Orang-orang tersebut banyak yang ingin memuntahkan isi perutnya, karena melihat mayat yang dibunuh dengan sangat mengenaskan oleh Liu mei yin.
Bagaimana tidak?, tubuh para mafia yang menyerang Liu mei yin tersebut, kini hancur tak karuan, dengan isi perut dan otak berceceran dilantai.
Para mafia yang tersisa memilih untuk menyerang dengan senjata api, karena tak ada yang berani menyerang dengan jarak dekat.
Dapat Liu mei yin lihat bahwa lawannya mulai menjauh dan mengambil pistol untuk menyerangnya, walaupun begitu Liu mei yin tetap terlihat tenang dan mulai mempersiapkan langkah selanjutnya.
Saat mereka mulai menyerang dengan pistol, Liu mei yin berhasil menghindar dan menjadikan salah satu bawahan pria paruh baya tersebut, sebagai tameng untuk menghindari peluru yang mengarah kepadanya.
"Terus tembak sampai mati!". teriak pria paruh baya tersebut kepada anak buahnya dengan kesal, karena belum bisa membunuh Liu mei yin, bahkan sampai hampir setengah anak buahnya merenggang nyawa ditangan gadis sialan itu.
'Aku harus melakukan sesuatu batin pria paruh baya tersebut, "Lim cepat keluarkan senjata yang sudah saya rancang!" ucap pria licik tersebut kepada asisten pribadinya, sambil mengangkat tangannya kebelakang menunggu senjata yang disebutkan.
"Ini tuan senjatanya," ucap asisten pribadinya, lalu menyerahkan senjata berbentuk pistol, dengan ukuran kecil terlihat seperti pistol mainan namun mematikan.
Pria paruh baya tersebut langsung menarik pelatuk dan bersiap untuk menembakkannya kearah target, dan targetnya adalah Liu mei yin, yang kini sedang menghindari peluru dari segala arah, karena dia masih dikelilingi oleh bawahan pria paruh baya tersebut.
Duaaarr...
Duaaarr...
Duaaarr...
Suara peluru yang melesat menuju tubuh Liu mei yin dari segala arah, karena terlalu banyak yang menembak, jadi dia tak bisa terus menerus menghindar, tubuh yang dijadikan tamengpun sudah hancur lebur dan tak berbentuk. Jadi, dia menunggu kesempatan ketika para pria tersebut sedang mengisi peluru kembali, Liu mei yin segera melempar mayat tersebut dan mengeluarkan senjatanya, dia tak menyadari kelengahannya akan dimanfaatkan oleh seseorang dan....
Duaar...
Duarr..
Duarr..
Jlebb...
Dua peluru berhasil Liu mei yin hindari, namun saat peluru terkahir, justru berhasil menembus dada sebelah kanannya. Untungnya dia masih mampu berdiri dan menyerang balik dan mulai menembak kembali dengan membabi buta ke sekelilingnya, banyak anak buah Pria itu mulai berguguran dan tersisa sekitar 20 orang.
Liu mei yin berhenti menembak, dia merasakan dadanya sakit. Liu mei yin memegangi dadanya yang tertembak, banyak darah keluar dan tembus dari pakainnya, dia merasa ada yang tidak beres dengan rasa sakit yang dia rasakan, karena, jika hanya peluru biasa tak akan terasa sesakit ini.
Dia terus memegangi lukanya dan terus mencoba menembak ke arah musuh yang tersisa, setelah beberapa menit berlalu, Liu mei yin sadar bahwa rasa sakit itu muncul akibat dia diracuni. 'akhh sialan kau Zhong guo tua Bangka!, kau benar-benar licik,' batin Liu mei yin sambil terus memegang dadanya yang sakit, akibat peluru yang menancap di tubuhnya.
'akhhhh, dasar tua bangka! lebih baik aku pergi dari sini dulu,' liu mei yin memilih untuk pergi dulu dan membuat rencana untuk menyelamatkan pamannya, dan tentunya untuk membalas tua bangka itu.
Pria tua yang melihat Liu mei yin akan kabur hanya tersenyum mengejek. "biarkan saja dia dan turunkan senjata kalian," ucap pria tersebut,"Baik tuan," ucap para bawahan yang tersisa.
Liu mei yin terus melangkah menuju pintu keluar, setelah beberapa langkah dan hampir sampai di depan pintu keluar, kesadaran Liu mei yin mulai menghilang dan tak lama kemudian dia terjatuh tak sadarkan diri.
Zhong guo kini tak menyia-nyiakan kesempatan emasnya, dia langsung menghampiri Liu mei yin yang tak sadarkan diri. Dia terlihat sangat senang sekaligus bangga dengan kemampuan menembaknya, yang mampu mengenai Liu mei yin sangat ratu iblis, bahkan kini ratu iblis tersebut tak sadarkan diri.
Ha ha ha....
Kini Zhong guo si tua bangka melangkah mendekati tubuh Liu mei yin yang terbaring, ntah mati ataupun hanya pingsan, yang pasti Zhong guo akan memastikan Liu mei yin harus benar-benar mati sekarang, apapun yang terjadi. Tanpa banyak bicara dia langsung saja mengarahkan pistolnya ke kepala Liu mei yin dan menembakkan peluru terus menerus hingga dirasanya puas, barulah ia berhenti.
Namun tanpa disadari, seseorang sedang berdiri dengan senjata api ditangannya, dan tak butuh hitungan detik, dari arah belakang Zhong guo yang sedang fokus menembak Liu mei yin terdengar suara tembakan kearah Zhong guo dan...
Doorr..
Dorrr...
Ntah siapa yang menembak kepala Zhong guo dari belakang, dengan tiga tembakan sekaligus.
Seketika itu Zhong guo menghembuskan nafas terakhir dan tubunya terjatuh kebelakang dengan mata membelalak tak percaya. Bahwa, akan ada yang menembaknya dari belakang.
Dia tak tau bahwa orang kepercayaannya akan mengkhianatinya dan menggunakan tangannya sebagai pisau untuk membunuh Liu mei yin.
"Tuan Liu saya sudah menyelesaikannya," ucap seorang kepada tuannya.
"kerja bagus," ucap pria yang dipanggil tuan tersebut.
"Sekarang akhirnya cita-citaku menjadi mafia nomor satu tercapai ha ha ha," ucap pria misterius tersebut, setelah berhasil membunuh dua burung dengan satu batu.
'maafkan paman Mei yin, tapi ini adalah impian pamanmu dan jika kau tidak segera mati, kau akan menghalangi jalanku, 'batin pria misterius tersebut.
"Bereskan semua kekacauan dan kau kubur mayat perempuan itu, sisanya kau bawa kehutan belakang, beri hewan buas itu makan," perintah pria tersebut kepada bawahannya.
Karma akan tetap berlaku selama didunia, semesta selalu membolak balikkan hati seseorang untuk berbuat sesuatu kejahatan atau kebaikan. Ketika ada niat, maka disana ada jalan. Namun, akan selalu ada campur tangan tuhan, ketika kejahatan yang pasti mendapat balasan yang setimpal, dan kebaikan yang akan mendapat berkah dari tuhan.