NovelToon NovelToon
My Love Friend

My Love Friend

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Bad Boy / Kisah cinta masa kecil / Cintapertama / Idola sekolah / Cinta Murni
Popularitas:674
Nilai: 5
Nama Author: LoveHR23

Fahrul Bramantyo dan Fahrasyah Akira merupakan sahabat sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan. Mereka sangat akrab bak saudara kembar yang merasakan setiap suka dan duka satu sama lain.

Namun semuanya berubah saat kesalahpahaman terjadi. Fahrul menjadi pria yang sangat kasar terhadap Fahra. Beberapa kali pria itu membuat Fahra terluka, hingga membuat tubuh Fahra berdarah. Padahal ia tau bahwa Fahra nya itu sangat takut akan darah.

Karena Fahra kecil yang merasa takut kepada Fahrul, akhirnya mereka pindah ke Malang dan disana Fahra bertemu dengan Fahri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LoveHR23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Latihan Taekwondo

Setelah pulang sekolah, Fahrul dan Cinta harus bersiap-siap latihan untuk lomba. Walau terpaksa, Cinta harus tetap memenuhi kewajibannya itu. Kali ini Cinta ditemani oleh Fahra. Gadis manja berparas manis dengan lesung pipi itu sudah meminta izin pada orangtuanya. Pak Hans dan Bu Susan sama sekali tak keberatan jika Fahra ingin menemani Cinta untuk ikut latihan.

"Lo jadi nemenin gue latihan kan?" tanya Cinta memastikan sembari mengemasi barang-barangnya.

"Iya jadi. Tadi Fahra udah izin ke Ayah Bunda. Tapi kamu duluan aja. Nanti Fahra nyusul. Soalnya Fahra mau beli minum dulu. Gakpapa kan?"

"Oke" Cinta mengedipkan satu matanya. Fahra hanya terkekeh dan segera pergi ke kantin untuk membeli minum. Begitu juga Cinta yang bergegas pergi ke ruang olahraga untuk bersiap-siap.

Sementara Fahrul, Ridho, dan Beni masih sibuk berbincang-bincang dimeja mereka.

"Yaudah, yuk Rul. Kita temenin lo latihan." ajak Beni.

"Ehh kayaknya gue gak bisa ikut deh. Nyokap gue tadi nelpon, minta anterin ke rumah sakit buat jenguk kerabat yang lagi sakit. Kalau gue nolak, ntar gue malah didiemin. Kalian tau lah nyokap gue rempongnya setengah behhh galak." ucap Ridho menjelaskan alasannya tak bisa ikut. Fahrul menatap Ridho datar. Sedangkan Beni menghela nafasnya berat.

"Alasan lo!" tukas Beni tak percaya.

"Sejak kapan gue suka boong? Saat gue nyuruh Cinta ke gudang? Itukan lo yang nyuruh." Ridho menyindir Beni yang menyela ucapannya.

"Gak usah nyenderrrr"

"Nyindir goblok!" Fahrul terkekeh mendengar ucapan Beni yang memanjangkan huruf R nya yang tak terlalu bagus. Ridho juga ikut tertawa saat melihat Fahrul yang begitu receh ketika mendengar ucapan Beni. "Yaudahlah kalau lo gak bisa, Do. Tapi.... Ben, lo gak usah banyak alasan. Gue tau lo cuma pengangguran. Nyokap lo juga gak galak. Dan bokap lo lagi diluar kota. Jadi lo harus nemenin gue pokoknya." mendengar ucapan Fahrul, Beni tercengang kaget. Ia menatap Fahrul dengan takjub.

"Sumpah! Selain pinter dan berprestasi, lo juga punya kemampuan psikopat." ucap Beni menggelengkan kepalanya.

"Psikolog, begok!" Ridho menjitak kepala Beni. Mulut Beni sama sekali tak bisa dikontrol. Ia selalu berkata dan bertindak sembarangan. Beni hanya menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

Fahrul dan Beni bergegas pergi ke ruang olahraga. Berbeda dengan Ridho yang tidak ikut dan membelokkan langkahnya untuk pulang. Terlihat sudah ada Cinta sedang latihan bertarung serta Reihan dan Lili yang sedang sibuk menghafal jurus-jurus taekwondo mereka. Fahrul segera meletakkan tas dan jaketnya disalah satu kursi diruang olahraga. Pria ktu juga melepas seragamnya dan hanya menggunakan kaos abu-abu untuk latihan. Ia menghampiri Cinta dan mengajak gadis itu untuk bertarung bersama. Sementara Beni mulai memainkan ponsel saat Fahrul meninggalkannya.

"Cin, ayo lawan gue." ajak Fahrul yang sudah memasang kuda-kuda dihadapan Cinta.

"Gu-gue latihan sendiri aja."

"Ah elo, udah cepet."

"Gak usah, Rul."

"Kalau gue bilang cepet, ya cepet. Lo gak punya kuping? Otak lo dibawah standar banget sih!" tukas Fahrul tak berperasan.

"Iya, punya." Cinta juga ikut memasang kuda-kuda yang sama dengan Fahrul. Mereka bertarung dengan begitu tangkas. Fahrul terlihat begitu ahli dalam hal bela diri. Cinta juga tak kalah. Gadis itu menunjukkan kebolehannya dalam bertarung. Setiap serangan yang diberikan Fahrul, selalu dapat ditangkisnya. Begitu juga sebaliknya.

Tak lama kemudian, Fahra datang ke ruang olahraga dengan membawa 2 botol air mineral yang dibelinya dikantin. Fahra terkejut saat melihat Beni yang tengah asyik memainkan game online diponselnya. Tak berani mengganggu Beni, Fahra duduk dikursi panjang itu juga tanpa berkata apa pun. Ia meletakkan 2 botol air mineral itu dan dengan sigap menyaksikan pertarungan antara Cinta dan Fahrul. Beberapa kali Fahra berteriak saat melihat Cinta hampir dipukul Fahrul. Namun Cinta memang gadis yang sangat pandai berkelahi. Setiap pukulan Fahrul tak satu pun yang mengenai wajahnya.

Hingga waktu istirahat tiba. Fahra bukanlah tipikal perempuan yang begitu menyukai olahraga beladiri. Gadis itu juga memilih memainkan ponselnya sampai Cinta istirahat. Setelah selesai latihan, Fahrul dan Cinta menghampiri teman mereka masing-masing.

"Ehh gilak, lo latihan keren banget. Gue sampe deg-degan liatnya." ucap Beni begitu bersemangat.

Fahrul mengerutkan dahinya. Walau sedang latihan, Fahrul melihat dengan jelas kalau Beni sibuk memainkan ponsel. Pria itu menatap tajam ke arah Beni yang masih memainkan ponselnya. Ia menjitak kepala Beni secara tiba-tiba yang membuat Beni sontak menoleh.

"Aduh! Apaan sih, Rul?" saat menoleh Fahrul, pria itu teringat dengan game yang sedang ia mainkan. Dan saat melirik ke arah ponselnya, Beni melihat game nya sudah kalah. "Yahhh kalah deh!" ucapnya penuh kekecewaan.

"Lo tuh, jangan sok yes. Gue liat kok, dari tadi lo sibuk mainin tuh game. Jangan sok-sok memperhatikan gue."

"Heheh tau aja lo." Beni terkekeh sembari menaruh ponselnya ke dalam saku celana.

"Gimana latihannya? Fahra liat, Cinta hebat banget tadi. Gak kayak Cinta yang Fahra kenal heheh" ucap Fahra. "Oh iya, nih air buat Cinta." Fahra memberikan sebotol air mineral pada Cinta. Sekejap Fahra melihat ke arah Fahrul yang hanya duduk dilantai tanpa meminum apapun. Fahra beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Fahrul sembari memberikan air mineralnya.

"Ini buat Fahrul" gadis itu mengulurkan air mineral yang belum sempat ia minum. Fahrul sama sekali tak mau menerima. Bahkan untuk melirik saja, Fahrul sama sekali tak berminat. Namun seperti biasa, Fahra terus memaksa Fahrul untuk menerima air itu. Karena kesal, Fahrul mengambil botol itu dan berdiri. Ia membuka tutup botol. Kemudian menungkan air didalam botol itu ke atas kepala Fahra.

Gadis itu terkejut saat air tiba-tiba mengguyur kepalanya. Ia mengusap wajahnya yang terkena air dengan cepat.

"Makanya, gak usah gangguin gue!" ucap Fahrul sembari tertawa. Melihat Fahra yang basah kuyup, Beni juga ikut tertawa bersama Fahrul.

Cinta juga terkejut dengan perlakuan Fahrul pada sahabatnya. Demikian juga Reihan dan Lili yang memandang Fahra dengan rasa kasihan. Mereka berdua hanya terdiam dan tak ada yang berani membela Fahra. Cinta juga hanya menatap Fahrul dengan tatapan yang sangat tajam.

"Ma-maaf, Rul." ucap Fahra lirih. Gadis itu hanya bisa menahan bulir bening dimatanya agar tidak tumpah membasahi pipi. Dengan langkah perlahan, Fahra kembali ke tempat ia duduk semula.

~"Coba aja ada Ridho. Pasti Ridho bakal bela Fahra. Kasian Fahra. Dia udah berusaha untuk bersikap baik, tapi Fahrul selalu membalas kebaikan Fahra dengan pembullyan."~ batin Cinta. Gadis itu tertunduk dan menghela nafasnya.

"Raa, lo gakpapa?" tanya Cinta.

"Iya. Fahra baik-baik aja kok." Fahra masih dapat tersenyum disaat hatinya terasa begitu sakit. Fahrul benar-benar pria kejam yang tak memiliki belas kasih.

"Maaf ya, gue gak bisa bela lo. "

"Iya"

"Baju lo basah. Duh, jaket gue juga kotor karena keringat. Atau lo pake seragam gue aja. Tuh, ditas. Ambil aja." Cinta menunjuk ke arah tasnya.

"Gak usah. Udahh, Cinta latihan aja. Fahra gakpapa kok."

"Hmm yaudah deh. Gue latihan dulu ya." kali ini Cinta hanya latihan sendiri karena

Fahrul masih duduk ditempatnya semula. Setelah menyiram Fahra, hati Fahrul terasa sesak dan sakit. Seperti ada sesuatu yang merusak hatinya. Pria itu berusaha untuk mengontrol, namun tetap saja tidak bisa. Ia tau mengapa hatinya begitu sakit. Fahra. Gadis itu adalah penyebabnya. Melihat Fahra yang sedang kedinginan dengan seragam basahnya, Fahrul spontan memberikan jaketnya pada Fahra.

(Backsound : Percayakan ~ Lyla)

"Nih pakai"

1
LoveHR23
keren dan semangat
LoveHR23
👍💪
LoveHR23
semangattt authorr😍
Anonymous
bagus
Anonymous
Hera kerennn💪
Anonymous
waww
Anonymous
😍😍😍
Anonymous
great💪
Anonymous
😍
Anonymous
💪😍
Anonymous
semangat💪
Anonymous
awww lucu banget😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!