NovelToon NovelToon
Menggapai Langit Tertinggi

Menggapai Langit Tertinggi

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Romantis / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: DANTE-KUN

Jiang Shen, seorang remaja berusia tujuh belas tahun, hidup di tengah kemiskinan bersama keluarganya yang kecil. Meski berbakat dalam jalan kultivasi, ia tidak pernah memiliki sumber daya ataupun dukungan untuk berkembang. Kehidupannya penuh tekanan, dihina karena status rendah, dan selalu dipandang remeh oleh para bangsawan muda.

Namun takdir mulai berubah ketika ia secara tak sengaja menemukan sebuah permata hijau misterius di kedalaman hutan. Benda itu ternyata menyimpan rahasia besar, membuka pintu menuju kekuatan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Sejak saat itu, langkah Jiang Shen di jalan kultivasi dimulai—sebuah jalan yang terjal, berdarah, dan dipenuhi bahaya.

Di antara dendam, pertempuran, dan persaingan dengan para genius dari keluarga besar, Jiang Shen bertekad menapaki puncak kekuatan. Dari remaja miskin yang diremehkan, ia akan membuktikan bahwa dirinya mampu mengguncang dunia kultivasi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 : Malam Yang Brutal

Keesokan paginya, rombongan kembali bergerak. Udara masih sejuk, kabut tipis menyelimuti jalanan tanah yang mereka lewati. Suara derap kuda, roda gerobak, dan tawa para pekerja memenuhi udara pagi. Bagi mereka yang sudah terbiasa, perjalanan ini hanyalah rutinitas, tapi bagi Jiang Shen, setiap langkah kuda membawa rasa asing dan tegang.

Hari itu mereka harus menempuh jarak sekitar lima puluh kilometer lagi untuk sampai di Kota Shengguang. Namun perjalanan tidaklah mudah, karena jalur utama akan menembus Hutan Yulong, sebuah hutan lebat yang terkenal dengan keberadaan beast spiritual.

Menjelang sore, akhirnya gerbang alami hutan itu terbentang di depan mata. Pepohonan besar menjulang tinggi, cabang-cabangnya saling bertautan, membuat cahaya matahari sulit menembus ke dasar. Suasana menjadi redup, udara lembab, dan suara binatang liar sesekali terdengar dari kejauhan.

Para pengawal segera memperketat barisan. Pemimpin pengawal, pria ranah Pembangunan Fondasi level 5, mengangkat tangannya.

“Mulai sekarang semua siaga. Jangan lengah, meski hanya terdengar suara ranting patah. Hutan Yulong bukan tempat main-main.”

Baru beberapa saat memasuki hutan, geraman pelan terdengar dari semak. Dari kegelapan, muncul beberapa sosok kecil berbulu putih dengan mata merah menyala—kelinci mata merah, salah satu beast spiritual tingkat 1.

Para pengawal hanya mencibir. Dengan satu tebasan pedang atau tusukan tombak, kelinci-kelinci itu roboh, darah mereka mengotori tanah hutan. Tidak ada yang merasa gentar, karena beast spiritual tingkat 1 hanya setara dengan manusia yang baru masuk ranah Kondensasi Qi, mudah dibantai oleh pendekar berpengalaman.

Untuk memperjelas, dunia ini mengenal tujuh tingkatan beast spiritual:

Tingkat 1 – Setara dengan pendekar Kondensasi Qi level 1.

Tingkat 2 – Setara dengan pendekar Pembangunan Fondasi level 5.

Tingkat 3 – Setara dengan pendekar Pembangunan Fondasi level 10.

Tingkat 4 – Setara dengan pendekar Inti Emas level 5.

Tingkat 5 – Setara dengan pendekar Jiwa Emas level 10.

Tingkat 6 – Setara dengan pendekar Raja level 5.

Tingkat 7 – Setara dengan pendekar Raja level 10, kekuatan mereka bisa menghancurkan satu kota kecil sendirian.

Malam akhirnya tiba. Kegelapan merayap cepat, dan rombongan terpaksa mendirikan tenda di tengah hutan. Api unggun dinyalakan di beberapa titik, para pengawal berjaga dengan wajah tenang. Mereka tak khawatir, sebab sepanjang sore hanya ada beast spiritual tingkat rendah yang muncul.

Namun, ketenangan itu runtuh seketika.

Tanpa peringatan, terdengar derak berat dari dalam hutan, disusul oleh suara auman yang menggetarkan dada semua orang. Dari balik kegelapan, muncul seekor monster besar: tubuh kekar setinggi lima meter, otot bergelombang seperti baja, bulu hitam pekat menutupi tubuhnya, dan yang paling mencolok adalah ekor emas yang berkilau di belakangnya. Matanya menyala merah, penuh buas.

“Itu … Gorila Ekor Emas!” teriak salah satu pengawal dengan wajah pucat.

Beast itu bukan sembarangan. Ia berada di tingkat 3, kekuatannya setara dengan Pendekar Pembangunan Fondasi level 10—jauh melampaui semua pengawal di rombongan, bahkan sang pemimpin yang hanya level 5.

Panik langsung menyelimuti. Belum sempat mereka bersiap, gorila itu melompat ke depan dengan kecepatan yang mengerikan. Tangannya yang sebesar batang pohon menebas seorang pengawal.

Tubuh manusia itu langsung terbelah dua, darah menyembur liar. Jeritan histeris terdengar, tapi gorila itu tak berhenti. Dengan taring runcingnya, ia mencabik leher seorang lagi, menggigitnya hidup-hidup. Tulang retak, daging terkoyak—suara itu membuat semua orang merinding.

“LARI!! SEMUA ORANG LARI!!” teriak pemimpin pengawal dengan wajah ngeri.

Tapi perintah itu sia-sia. Gorila Ekor Emas bergerak seperti badai. Dengan kecepatannya yang bisa mencapai seratus kilometer per jam, ia melompat dari satu pohon ke pohon lain, menerkam manusia yang mencoba kabur. Satu demi satu pengawal tewas mengenaskan, tubuh mereka hancur sebelum sempat melawan.

Para pekerja dan kuli angkut menjerit ketakutan. Wei Liang, dengan wajah pucat pasi, berteriak histeris.

“Kalian semua! Lindungi aku! Cepat, buat barisan! Kalau aku mati, kalian juga akan ikut mati!”

Namun perintahnya hanyalah tiket menuju kematian. Para pekerja yang dipaksa maju langsung dicabik gorila itu, tubuh mereka hancur, usus dan darah berserakan di tanah. Suara tulang patah bercampur dengan jeritan putus asa memenuhi hutan.

Wei Liang berusaha lari, tapi gorila itu tak memberi ampun. Dengan sekali terkam, tubuhnya ditangkap, lalu digigit. Jeritannya menggema di malam hutan, sebelum akhirnya terputus dalam lautan darah.

Di sisi lain, Jiang Shen berdiri membeku di belakang sebuah pohon besar. Ia menyaksikan semuanya—darah, daging, jeritan, ketakutan. Jantungnya berdegup begitu keras hingga ia hampir pingsan. Tangannya gemetar, kakinya lemas. Ia ingin lari, tapi tubuhnya terasa terkunci.

Namun, nasib tak mengizinkannya bersembunyi lama. Kepala gorila itu tiba-tiba menoleh ke arahnya. Mata merah menyala itu menatap lurus, menembus kegelapan.

“Tidak …” bisik Jiang Shen, tubuhnya kaku.

Begitu tatapan itu terkunci padanya, Jiang Shen langsung melompat dari tempat persembunyian, berlari sekencang yang ia bisa. Suara gemuruh langkah gorila terdengar dari belakang, pohon-pohon besar roboh dihantam tubuhnya. Nafas Jiang Shen terengah, matanya mencari jalan keluar.

Dan akhirnya ia menemui sebuah jurang. Dalam, gelap, di bawahnya terdengar deru sungai deras yang menghantam bebatuan.

“Kalau aku tetap di sini … aku pasti mati …”

Tanpa berpikir panjang, Jiang Shen melompat. Tubuhnya melayang di udara beberapa detik, lalu jatuh menghantam permukaan sungai dengan keras. Air dingin menelan tubuhnya, arus deras menyeretnya ke dalam kegelapan malam.

Sementara di atas jurang, gorila ekor emas meraung keras, suaranya mengguncang seluruh hutan.

Dan Jiang Shen pun terbawa arus, tak tahu ke mana nasib akan membawanya…

1
Ani Sumarni
Sayang sekali no25 Lolos
Ani Sumarni
Luar biasa mantap banget
Siap2lah Warga Masyarakat Rakyat
Kerajaan Fhoniks
Untuk memilih Raja/Presiden yang
Benar2 menjungjung tinggi ke Adilan
Kebijakan dalam melindungi Rakyatnya dan memberikan Rasa aman Nyaman merasa tenang dalam
Kehidupannya Sandang pangan dan
Lapangan pekerjaan tersedia sesuai dengan kemampuan/Propesi/Ke Ahlian masing2 tidak tercekik oleh pajak tidak tertekan dengan aturan
Yang menyusahkan Rakyatnya Pemimpin/Penguasa Raja Fhoniks tiad mementingkan kepentingan pribadi Pioritaskan Pegawai/bawahan dan Rakyatnya
Jangan memilih Pemimpin yang Serakah Ambisius kekuasaan yaaah
Nanti Kalian juga yang Rugi 😄😄
Benny
Thor, di bab 127 ini kok sudah ada jam ya, kenapa tidak menggunakan hitungan dupa aja,
Ani Sumarni
Mungkinkah Jiang Shen akan menjadi
Raja Fhoniks dia masih keturunan Raja Fhoniks terdahulu
Ani Sumarni
Kerajaan Fhoniks Tinggal Kenangan
Raja Ming Tianlong Musnah bersama keturunannya,
Erni Sasa
mc,y lambaat iih padahl sudah mendekati ending tapi masih di ranah Raja level 9,kan di awal dia punya ruang jiwa kenapa tidak di gunakan untuk berkualitivikasi.
Ani Sumarni
Lanjut 👍👍
YANI AHMAD
tersengat listrik ?? 😄😄😄🤣🤣🤣
Fitri Ayu
ternyata pertandingan acak, tiba2 langsung no urut 75
Fitri Ayu
bahasanya jadi bhs gen z ya
Ani Sumarni
Terus bantai para penjaga Istana Kerajaan Fhoniks Rajanya Ming Tianlong dan kedua Putranya ayo cepat Jiang Shen Hancurkan semuanya
Ani Sumarni
Jiang Shen benar benar nekad segala sesuatu yang menjadi tujuan pingin
Segera cepat selesai memang bagus
Tidak ingin melibatkan orang banyak
Yang akan menjadi korban
Tapi itu juga demi kepentingan umum
Masyarakat/Warga Kota/Rakyat Kerajaan Fhoniks biar hidup Tentram
Damai sejahtera dalam kehidupannya
Tidak tertindas/Tertekan oleh aturan
Kekuasaan Sang Penguasa
Kasian Ling Xuenyin lagi pula Jiang Shen kan punya banyak Sekutu Kuat
Klan Aliran putih pasti mereka juga akan membantunya
Ani Sumarni
Mei Mei masih beruntung tak langsung di bunuh oleh Jiang Shen
Tetapi Jiang Shen meminta Mei Mei
Sebagai Kompensasinya sebagai tanda penyesalan telah melakukan
Kesalahan/Penghianatan Sekarang Mei Mei harus mencari informasi tentang gerak gerik Apa yang dilakukan keluarga Raja Ming Tianlong dan para bawahannya Mei Mei harus melaporkanya Ke Jiang Shen (Papiliun Mata Terbit)
Ani Sumarni
Hampir semua orang/pelayan /Tuan
Tuan Rumah, Kantor, sebelum melayani Pembeli, Nasabah melihat dulu,penampilan kalau berdasi bawa Koper manggut2 sambil bicara ada yang bisa saya bantu/mau beli apa???
Tapi kalau lihat penampilan lusuh yang di tengteng di tangan kantong plastik kayaknya enggan berdiri/bertanya dunia dunia 🤭🤭sebegitu kah gak tau siapa yang datang itu 😄
Ani Sumarni
Lanjut
Tetap semangat💪💪 Author
Salam sehat sukses selalu Aamiin
Ani Sumarni
Karna keputusasaan Raja Tianlong
Mengadakan perekrutan/mengadakan Sayembara dengan iming2 yang menggiurkan siapa saja yang ikut bergabung perang Melawan/membunuh Jiang Shen akan di kasih kedudukan dan Koin Emas/Hadiah yang melimpah
Ani Sumarni
Sekarang Giliran Jiang Shen untuk menumpas Pohon Utamanya cabangnya sudah dipangkas tinggal
Biang kerok Pemimpin Utamanya Raja Tianlong Lengser dari Tahtanya
Ani Sumarni
Bagus sudah saatnya Klan Ming/Raja
Tianlong Lengser dari kekuasaanya
Digantikan dengan Era Baru
Pemimpin yang benar benar memajukan mensrjahterakan Rakyatnya dan dari masa penindasan
Orang2 yang berkuasa yang mementingkan kepentingan pribadi Jiang Shen Cocok menjadi Raja Fhoniks untuk massa depan lagi pula
Masih Keturunan dari Raja Fhoniks terdahulu 👍👍⭐⭐⭐⭐⭐
Ani Sumarni
Hehehe Ling Xuenyin Egonya Tinggi
Shok jual,mahal pura2 acuh padahal
Xuenyin selalu berharap dengan Jiang Shen
Ani Sumarni
Lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!