Dinda Ayudia meida(Dinda),dua bersaudara berasal dari keluarga sederhana,ayahnya seorang PNS dan ibunya seorang ibu rumah tangga tapi cukup untuk mendidik kedua anaknya.
lalu apa yang membuat Dinda tersisihkan?
hai ini cerita pertamaku semoga kalian suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mie Atah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. AYT
semua orang kembali berkumpul di depan panggung untuk menyaksikan tausiah agama yang akan di sampaikan oleh satu ulama besar dari pulau jawa yang memang sengaja Abah yai undang untuk mengisi acara di haflah akhirus Sanah tahun ini.
Dengan Hidmat kami mendengarkan ceramah beliau,tentang.
TANTANGAN ANAK MUDA ZAMA SEKARANG
Itu sih yang aku simpulkan dari isi ceramah beliau.
( ulama berceramah )
Seseorang itu tergantung agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan siapa yang menjadi teman dekatnya” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Tantangan: Lingkungan modern dapat mendorong pergaulan yang menyimpang dari nilai-nilai Islam.
Cara Menghadapi: Pilih teman yang baik dan dapat membimbing ke arah kebaikan.
Beliau menyampaikan nya dengan gaya yang tegas,suara yang lantang dan karisma yang mampu membuat para pendengar takjub di buatnya.
Ya begitulah kalau orang sudah ber ilmu dan dekat dengan allaah,tak perlu gaya yang berlebihan atau pakaian yang ber merk,cukup selalu dekat kan diri kepada allaah maka allaah sendiri yang akan memberikan maghnet itu sendiri pada setiap orang yang memandang atau mendengar suaranya.
Masyallaah
Ceramah berlangsung sekitar satu jam setengah.
kata sang ulama " biasanya ngisi acara cuma satu jam tapi tadi teman saya mas mubalighin ( nama Abah yai kami ) nawar minta di tambah setengah jam lagi sambil nunggu adzan Maghrib berkumandang katanya " belaiu menyampaikan sambil guyon has para kiayi.
Adem banget denger nya ya hehehe
Setelah tausiah selesai para kiyai terlebih dahulu memasuki masjid pondok beserta para ustad yang lainnya.
Kami tetap menunggu di depan panggung bercanda ria sambil menunggu adzan Maghrib berkumandang
" WIS artis kita bentar lagi mau manggung " kata Asep dengan ciri has tengilnya
" ia ni Din jangan lupa ya lagu favorite kami, hidupkuu tak berdaya tanpa dirimu disisiku uuu " kata krismon sambil menyanyikan satu bait lagu yang sering aku nyanyikan
" eh nanti kita hidupin semua lampu hp nya ya pas lagu itu " intrupsi dari liha,dan semua setuju atas usul yang liha sampaikan.
" bener ya idupin lampu hp nya biar aku berasa di konser beneran " kata ku sambil menatap semua teman temanku
" ia tenang aja,kalau ada yang gak ngidupin lampunya kita kirim ke gunung dirham sendirian " kata Asep mengancam
HAHAHA
Bukannya takut dengan ancaman Asep kami malah tertawa karena kami tau itu hanya candaan Asep saja
Gunung dirham adalah nama gunung pemisah antara kampung kami dengan kampung lainnya dan di atas gunung tersebut terdapat dua makam pemimpin pondok yang ke dua jadi setiap Minggu kami rutin ziarah ke makam tersebut.
Kalau makam pemimpin yang pertama itu berada tepat di samping rumah anak nya yang nomor dua masih didalam lingkungan pondok.
Kalau anak yang pertama yaitu pak his sekaligus yang memegang gambus sekarang itu di luar lingkungan pondok.
Adzan berkumandang indah,yang tadinya ramai orang berbicara,saat mendengar adzan senyap seketika.
Kami pun dengan tertib membubarkan diri dan menuju masjid.
Sholat Maghrib kali ini berbeda,selain suasana nya yang lebih ramai dari sebelumnya juga imam sholatnya yang tidak biasa, seorang ulama besar dari pulau Jawa.
Dengan suara yang merdu dan bacaan yang bagus,masyallaah nikmat mana lagi yang kau dustakan.
asyik
Ditutup dengan doa yang di pimpin oleh Abah yai mubalighin.
Aamiin
ku usapkan kedua telapak tangan ku kewajah,dengan harapan semua doa tadi di kabulkan oleh allaah.
Treng teng tenenng
Mulai terdengar tuts piano Tanda penampilan terakhir dari acara haflah akhirus Sanah akan segera dimulai.
Tes tes 123 tes
semua santri dan wali murid kembali kekamar masing masing untuk menaruh mukenah yang tadi di pakai untuk sholat magrib dan dengan semangat 45 kembali ke depan panggung untuk menyaksikan penampilan gambus secara live,mungkin bagi para santri sudah biasa mendengar kami latihan tapi bagi wali murid ini live musik yang langka.
Terdengar suara MC membuka acara dengan ciri has nya yang tidak terlalu formal.
" assalamualaikum baik para hadirin sekalian kami akan menghadirkan musik yang tak kalah energik yaitu gambus EL WARDAH di bawah pimpinan bapak hisbullaah dari YPPTQMH " pembukaan MC
" baik kita langsung saja pada intinya yaitu menyaksikan para vokalis kita ini untuk membawakan lagu kebanggan nya , lagi yang pertama akan di bawakan oleh bapak Zaid yang berjudul gamaresyeh " kata MC menyebut salah satu vocalis laki laki yang juga guru di Tsanawiyah PPTQ.
Memang kebanyakan guru di sekolah kami adalah para alumni pondok pesantren ini,hanya beberapa guru yang dari luar pondok .
( baca bab ini sambil dengarkan lagu berjudul
gamaresyeh)
beberapa vocalis sudah selesai membawakan beberapa lagu,semua santri dan wali murid terlihat sangat menikmati musik yang kami persembahkan,tak sedikit dari mereka ikut sedikit menggoyangkan badannya sesuai irama musik.
" siapa disini yang sudah tidak sabar ingin mendengar teh Dinda Ayudia meida bernyanyi " seru MC
Huuuuuuuu
Mereka semua berseru tanda sudah tidak sabar ingin mendengar seorang Dinda bernyanyi,khusunya teman sekelasku yang sedikit sengklek.
" baik ini dia Dinda Ayudia meida dengan salah satu lagu kebanggaan nya yaitu YA NABI SALAM "seru MC sambil mempersilahkan Dinda maju
Huuuuu kembali terdengar sorak dari para penonton sambil bertepuk tangan dengan meriah.
" baik terimakasih pak MC hehehe , sudah memberikan kesempatan " kataku sedikit memberikan candaan sebelum mulai bernyanyi.
" ada yang hafal lagu ini " tanyaku pada penonton
adaaaa
Hafaaal
Jawaban mereka
" Ok kalau sudah hafal boleh ikut saya kita nyanyi bareng bareng kalau belum hafal google " kata ku lagi
Yaa nabi salam alaika
Ku arah kan mic ke arah penonton agar mereka mengikuti aku bernyanyi
Yarasul salam alaika
Ya habib salam alaika
Sholawatullaah alaika
" sekali lagi " ajak ku masih terus mengarah kan mic kepada penonton
( sambil dengerin lagu nya Alma esbeye ya yang judulnya sama biar bacanya lebih seru )
Mereka semua ikut bernyanyi denganku ada yang sambil menggerakkan kedua tangan nya ada yang fokus bernyanyi tapi sesekali matanya melihat hp.
Selesai ku tembangkan satu lagu
Lagi
Lagi
Lagi
Aku terkekeh melihat kelakuan teman kelasku.
" mau lagu apa " tanyaku pada mereka
" hidup ku tak berarti tanpa dirimu disisku uuu " mereka menyanyikan satu bait lagu yang biasa aku bawa kan.
" tau judulnya apa " tanyaku pada mereka
" tau gak " tanyaku lagi
Lagu aku padamu
Lagu galau
beragam mereka menjawab dan tidak ada satupun yang benar.
" judulnya itu in Kunti gholi " jawabku
" siaaap" tanya ku
" Siaaaapppp " jawab mereka serentak
" tapi sebelum itu saya minta semuanya mengangkat hp nya ke atas lalu hidupkan Flashlight nya bisaaaa " tanya ku
bisaaaa
Jawab mereka
Piano mulai mengalun indah
In Kunti Goli Alayya
Wahubbak maali ainayya
latihif yuum fii amilni
tinsa Salaam tinsa tahiyya
( sambil dengerin lagu nya ya in Kunti gholi cover by Mala )
hidup ku tak berarti tanpa dirimu di sisiku uu
Ini Fersi El Wardah nya jadi gak bakalan ada ya di YouTube.
Semua penonton kompak menghidupkan Flashlight menggoyangkan kedua tangannya ke kanan dan ke kiri.
Kami tutup akhirus Sanah ini dengan senandung lagu yang menenangkan hati berharap ketenangan itu tak pernah hilang walau diterpa ketidak pastian
❤️❤️❤️ dari othor untuk pembaca
Jangan lupa like dan komentar nya makasih 💃💃🤤💃