"Loh, Kok Bisa Kamu Suka Aku?"
Kalau ada penghargaan “Cewek Paling Ngejar Cowok di Sekolah”, semua orang sepakat,pialanya pasti buat Mayra.
Axel adalah cowok paling dingin di sekolah. Tatapannya kosong, sikapnya rapi, dan geraknya terlalu sempurna untuk sekadar remaja SMA.
Saat dunia modeling mempertemukan mereka di bawah sorotan kamera, chemistry yang tak seharusnya ada justru tertangkap jelas.
Mayra mengira Axel hanya sulit didekati.
Ia tidak tahu bahwa Axel adalah manusia ciptaan.
Di antara audisi, photoshoot, dan rahasia yang tak boleh terbongkar, satu pertanyaan mulai menghantui mereka berdua:
Jika perasaan tidak pernah diprogram…
loh, kok bisa kamu suka aku?
~Salam Hangat Dari Penulis🤍
ig:FahZa09
Tiktok: Catatan FahZa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan_nic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meminta Izin
VJ menompang dagu sambil duduk di bangkunya sendiri. Dia memang memilih sendiri.Tidak berniat menyapa siapapun.
Tapi sikapnya yang begitu,justru membuat para cewek-cewek berdecak kagum.
"Sebenarnya Vero itu siapa? Kelihatan anak orang kaya."
"Cara berpakaian nya juga keren banget,semuanya mahal."
"Lihat itu jam tangan,Bulgari"
"Tasnya Bottega"
"Sepatunya Balenciaga"
"Outfit yang dia pakai ratusan juta"
"Wah!"
VJ mendengar itu semua,dia tetap tidak peduli.Hanya diam saja.
***
Axel masuk kelas, tatapannya langsung ke bangku kosong tempat biasa dia duduk.
VJ yang melihat Axel sejak dari pintu masuk sudah bersiap ingin bertanya soal MG Agensi kemarin.
"Xel,gimana kemarin?"
"Oh...Hai VJ, kemarin aku dan Mayra di terima trainee di MG. Mulai hari ini kami akan ikut kelas."
"Syukurlah..."
"Ini semua berkat kamu VJ,pakaian yang kamu pinjamkan kemarin berguna sekali.Kalau bukan karena mu mungkin aku tidak akan lolos. Besok aku kembalikan,aku cuci dulu."
"Itu karena kau berbakat,tidak usah di kembalikan. Untukmu saja."
"Apa? Yang benar?"
VJ mengangguk,Axel merasa tidak enak menerima begitu saja.
Percakapan dua orang tadi di dengar oleh para siswi yang sejak tadi tidak pernah melepas perhatiannya pada mereka.
"Wah...Axel di terima di MG!"
"MG kan banyak artis yang populer karna agensi itu!"
"Itu keren banget,Axel cakep sih!"
"Mayra juga,mereka akan jadi artis".
Axel dan VJ sudah membicarakan hal lain,tapi siswi-siswi itu tetap saja membicarakan Axel.
"Eh...tapi kalau di lihat-lihat,Axel itu penampilannya biasa-biasa saja."
"Sepatunya tidak pernah ganti dari tahun lalu."
"Tasnya juga"
"Seperti orang miskin"
"Tapi dia cakep!"
"Tapi tetap saja terlihat miskin,beda jauh sama Vero."
"Sebenarnya Axel siapa?,dia anak orang miskin?"
Kalimat-kalimat itu tidak terlalu di dengarkan oleh Axel,dia malah asik dengan strawberry,menawari VJ.
"Strawberry nya enak!"
Tapi tidak untuk VJ, Kalimat-kalimat itu di rekam di kepalanya.Di ingat-ingat,bahkan wajah siapa yang membicarakan nya.
***
"Siapa yang turun dari G-Wagon?"
"Mobil keren itu,siapa dia?"
Siswa-siswi berkumpul dengan sendirinya,demi melihat G-Wagon berhenti di depan gerbang sekolah.
Seorang laki-laki bertopi menggunakan kacamata hitam,turun lebih dulu. Lalu membuka pintu belakang.
"Qyn!!!!"
"Itu Qyn Nathan!!!"
"Wah,kita kedatangan model terkenal!!!"
Sorak Sorai para siswa seakan menyambut idolanya.
Nathan keluar dari mobil,sambil mengancingkan jaket kulit hitam. Jaket itu memeluk tubuhnya dengan pas, seolah dibuat khusus untuknya. Jaket kulit Saint Laurent.Di baliknya, kaos abu gelap polos. Kaos basic Loro Piana.
Celana hitam berpotongan lurus mengikuti langkahnya tanpa kerut, garisnya tegas dari pinggang hingga mata kaki. Kainnya bergerak ringan, mahal—jenis bahan yang tidak mudah kusut meski dipakai seharian. Celana tailored Prada .
Ia berhenti sejenak, merapikan jam Jaeger-LeCoultre Reverso di pergelangan tangannya.
Sepatu Chelsea boots Bottega Veneta menapak pada lantai kasar halaman gerbang.
Kacamata hitam Gentle Monster limited line,ia selipkan di kerah kaos.
Penampilan yang sempurna dan mahal!
"Iyaaaaaa!"
"Aku mau foto dengan Qyn Nathan!"
Sorak Sorai para siswa siswi memenuhi lapangan.
Di sebelah Nathan,Mayra berdiri dengan tangan menyilang di dada. 'Huh...menyebalkan,kenapa bedebah satu ini malah tebar pesona!'
Nathan menoleh pada Hans,yang memilih memakai topi dan kacamata hitam agar tidak terlalu mencolok. Jaket hitam yang di pakainya sengaja di naikan resleting nya sampai menutupi dagu.
"Ada banyak mangsa di sini Hans,lihatlah cewek-cewek itu,manis dan ranum."
Mayra menepuk punggung Nathan."Heh! jaga pikiran kotor mu itu!"
"Ah...kau cemburu Mayra?,Sayang aku tidak akan menduakanmu.Percayalah...!"
Lagi-lagi Nathan menggoda Mayra dengan suara yang di buat seolah kekasihnya .Tentu membuat Mayra muak,"Berhenti bersikap seperti itu!"
***
Nathan menghadap kepala sekolah, meminta izin untuk Mayra dan Axel selama masa trainee di Agensi. Sebenarnya ini bisa di lakukan oleh Adrian sebagai creative director tapi,Nathan yang penasaran dengan Axel mengambil alih. Bahkan dia bersedia menjadi pengajar di kelas A trainee agensi.
"Jadi gimana pak kepala sekolah?"
Kepala sekolah menggeleng,"Tidak bisa,sebentar lagi mereka akan menjalani ujian tengah semester."
"Bagaimana kalau dengan ini?"
Nathan menaruh amplop coklat,sedikit tebal.
Kepala Sekolah mengambil amplop itu lalu membukanya. Matanya membesar demi melihat lembaran kertas berwarna merah. Uang senilai 10juta.
"Jadi selama satu bulan?"Kepala sekolah menetralkan keterkejutannya.
"Iya pak kepala sekolah,tidak sulit kan?"
Akhirnya kepala sekolah mengangguk,bersedia menandatangani surat izin.
***
Di kelas,Mayra di kerubungi oleh para siswi. Membuatnya merasa menyesal sudah pergi bersama Nathan.'Kenapa aku nggak kepikiran bakal begini'
"Mayra,kenalin aku sama Qyn Nathan dong..."
"Mayra,ajak aku photo sama dia ya nanti..."
"Seneng banget punya teman selebriti ya..."
Kalimat-kalimat itu,terasa memekakkan telinga.'Cukup!,aku merasa ingin lenyap saja!'
Axel berdiri, menghampiri Mayra. Berniat mengajak kabur dari gerombolan siswi itu.Dengan tangan bertaut,Mayra mengikuti langkah Axel.
"Mayra tunggu!"
"Jangan pergi,eh nomor ponsel Qyn berapa?"
"Mayra...belum kenalin kita sama Qyn jangan pergi dulu."
Di tengah hiruk pikuk itu,VJ tersenyum tipis.'Orang-orang Bodoh!'
***
Keluar dari mereka,Axel dan Mayra kini berada di lorong kelas. Justru dari ujung lorong kembali terdengar histeris para penggemar Nathan.
Nathan dan Hans keluar dari ruang kepala sekolah,dengan sambutan ramai dari para siswa.
Berbasa-basi sebentar mereka akhirnya bisa mengatasi itu semua.
Tangannya melambai saat matanya tertumbuk pada Mayra dan Axel.
"Hey kalian,ayo pergi sekarang!"
Axel dan Mayra mengangguk.Berjalan mengikuti.
"Axel,kau terlihat tegang?" Tanya Nathan.
"Aku belum pernah menghadapi situasi seperti tadi."
"Nanti kau akan terbiasa Xel,apa lagi kalau kau sudah menjadi bagian MG."
Mayra yang masih bermuka masam,"Ini semua gara-gara kamu Nathan!".
"Loh,kenapa gara-gara aku?"
"Karna kamu nggak nurutin Hans. Coba kalau kamu berpakaian tidak mencolok. Pasti tidak seperti ini."
"Mayra,kan aku sudah bilang. Wajah tampan ku ini,sayang jika tidak di manfaatkan. Kau lihat kan betapa mangsa-mangsaku mendekati tanpa aku suruh."
"Hih! si brengsek ini!"
Hans diam saja mendengar percakapan itu. Tentu saja dia tahu apa yang di maksud Nathan. Dia memperoleh banyak energi dari siswa siswi tadi. Terlihat dari wajahnya yang semakin bersinar,pertanda bahwa energi dari manusia yang ia sedot sangat banyak.
'Baguslah,jadi dia tidak harus menyedot energiku,aku malas memberikan pada orang yang tidak tahu terimakasih.Enak saja dia bilang kalau energi ku pahit.'
Axel melirik Nathan.Sesuatu yang ia fikirkan diam-diam akhirnya keluar.
"Nathan,apa kau juga mengambil energi murni?"
Nathan terperanjat,'Ha? Dia tau energi murni?,tidak salah lagi...'
*
*
~Ada apa sebenarnya?
~Kenapa Axel bicara begitu?
~Lanjutin baca,biar nggak penasaran🫴
~Jangan lupa like koment,hadiah juga,vote juga,trus subcribe,trus rating 5 ya!!! 'Author banyak maunya'
~ Salam hangat dari Penulis🤍