NovelToon NovelToon
KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:268
Nilai: 5
Nama Author: deameriawan

Suara itu sangat tidak asing di telingaku ... Apakah dia Ghavi yang kukenal ? Ghavi yang pernah mengisi hatiku selama 5 tahun dengan penuh cinta dan mamanya yang telah menghancurkan nya dengan cara yang tidak bermoral. Sudah susah aku bersembunyi darinya sejak 3 tahun lalu tapi kenapa harus bertemu dengannya disini ? batinku ingin berteriak antara yakin dan tidak bahwa laki-laki yang disebutkan oleh Amara sebagai tunangannya adalah Ghavi yang pernah mengisi hatiku beberapa tahun yang lalu saat kami berdua bersekolah di Paris.

Apakah Catelyn akan goyah dengan kehadiran Ghavi ?

Apakah Catelyn bersedia membuatkan gaun pernikahan untuk Amara dan Ghavi ?

Dan bagaimana perasaan Catelyn dan Ghavi atas pertemuan yang tidak terduga ini ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HADIAH ISTIMEWA

Setelah Ghavi mengucapkan terima kasih dan menutup telepon barulah ia tenang dan tidur dengan nyenyak.

Keesokan harinya, seperti biasa pagi-pagi perawat sudah memandikan Gavin dan Catelyn menyuapkan bubur ke mulut mungil Gavin. "Daddy bangun !" ucap si anak ganteng yang hari ini akan lepas infus sambil memanggil Daddy nya yang masih tidur di sofa. Ghavi pun mendengar panggilan putranya dan akhirnya membuka matanya. "Selamat pagi jagoan papa ... Wuih udah mandi ya sayang" ucap Ghavi melihat putranya yang sudah rapi di tempat tidur. "Selamat pagi Mommy ... kog Daddy gak dibangunin sih" ucap Ghavi sambil memeluk dan mengecup kening Catelyn. "Daddy main yuk" kalimat yang sederhana yang disampaikan dengan kalimat cadel dari mulut Gavin mencerahkan kebahagiaan dihati Ghavi. "Sayang, Daddy mandi dulu ya. Habis itu kita main robot ok" ujar Ghavi mengelus rambut putranya yang lebat. Gavin hanya menganggukkan kepala, ia tahu bahwa mommy nya selalu berkata "bangun tidur ku terus mandi". Jadi Gavin tahu bahwa setelah bangun tidur, Daddy pasti harus mandi.

Setelah mandi dan bermain, Catelyn mempersiapkan sarapan untuk Ghavi. Kebetulan Catelyn membeli sandwich dan kopi untuk Ghavi dan dirinya. Tiba-tiba Ghavi menceritakan kepada Catelyn mengenai apa yang ia sudah lakukan semalam dan menceritakan detail tanpa ada yang ditutup-tutupi nya. "Jadi besok mas Damar ngajak kita survey tempat dan fitting baju nikahan buat kita. Mudah-mudahan Gavin udah keluar rumah sakit jadi kita bisa menyelesaikan persiapan pernikahan kita" ujar Ghavi sambil menyeruput kopi panasnya. "Vi untuk pakaian akad nikah, di butik udah ada jadi yang baru gak perlu sewa. Trus untuk tempat pernikahan apa gak mau di hotel aja ? Ada kog ruangan privat yang bisa dipakai untuk akad nikah" kata Catelyn. "Gak usah hotel sayang, aku pengen suasana yang benar-benar privat dan view nya bagus. Jadi rasanya aku sudah punya pilihan mengenai tempat" ujar Ghavi sambil memeluk Catelyn dengan erat. "Ini beneran kita jadi nikah Vi ? Gak bohongan kan ?" tanya Catelyn kembali. Entahlah ia merasa seperti bermimpi saja. "Kamu gak mau nikah sama aku hem ?" Ghavi berbalik tanya sambil meremas kedua bokong indah milik Catelyn dan mencium tengkuk serta leher jenjang nya. "Iya ... mau Vi. Tapi tangannya biasa aja dong" ucapnya dengan wajah tersipu. Untung putranya masih belum mengerti apa yang dilakukan oleh Daddy dan Mommy nya. Karena Gavin sedang sibuk memasang tangan robotnya yang terlepas.

Saat pemeriksaan dokter barusan, kesehatan Gavin menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Hasil pemeriksaan laboratoriumnya juga bagus. Dan besok si jagoan sudah diperbolehkan pulang. Ghavi dan Catelyn sangat bahagia mendengar kabar baik ini. Mereka berpelukan erat, meluapkan rasa syukur dan kelegaan yang mendalam.

Di tengah kebahagiaan itu, James menelepon Ghavi dan melaporkan bahwa semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap. Ia akan segera terbang ke Bali untuk mengurus dokumen pernikahan Ghavi dan Catelyn. Ghavi merasa lega dan berterima kasih atas bantuan James.

Siang hari Mama, Papa dan Mbak Yuni datang ke rumah sakit membawakan makanan untuk Gavin. "Nini ... Gavin kangen" dengan lidahnya yang cadel. Wajahnya sumringah karena Nini nya membawakan puding Regal kesukaan nya. "Loh jadi Gavin gak kangen sama kakek ?" tanya kakeknya dengan gaya merajuk. "Kangen kakek juga" ucap Gavin lagi. Mulai terlihat Gavin lebih bersemangat dan mau bermain sama kakeknya. Kalau hari sebelumnya Gavin hanya selalu minta di gendong kalau tidak dengan Mommy nya ya dengan Daddy nya. "Pa Ma kondisi Gavin sudah membaik. Dan menurut Dr. Surya tadi besok Gavin sudah boleh pulang" ujar Catelyn kepada kedua orangtuanya sambil ia mengupaskan buah pir untuk Gavin dan Ghavi. Entahlah kedua laki-laki yang dicintai nya itu sama-sama menyukai buah pir dan plum. "Wah senangnya cucu Nini pulang akhirnya. Tapi kamar Gavin di sterilkan dulu hari ini ya mbak Yuni. Semua seprai diganti supaya kuman-kuman yang ada disana hilang" kata si Nini dengan kuatir nya. "Iya Bu nanti pulang dari sini kamar adek Gavin saya bersihkan semua" ujar Mbak Yuni senyum dengan sumringah. Ia pun kangen dengan momongannya yang ganteng dan menggemaskan ini.

"Pa Ma hari ini kakek Atmadja akan datang kesini jenguk Gavin. Beliau mau melihat cicit pertama nya" ujar Ghavi memberi tahu calon mertuanya. "Jam berapa kira-kira Kakek Atmadja datang nak ? Apa kita gak jemput saja dibandara ?" tanya Papa Arman kepada Ghavi. "Sepertinya beliau tidak memakai pesawat komersial pa. Mungkin pakai privat jet kantor jadi untuk jadwal landing nya belum tahu" ujar Ghavi menjelaskan lagi. "Oh ya sudah kita menunggu beliau aja disini" ujar Papa Arman kemudian.

Tak lama kemudian, pintu kamar perawatan diketok dari luar. Dan klik ... Pintu kamar dibuka. Ternyata Kakek Atmadja tiba di rumah sakit untuk menjenguk cicitnya. Gavin sangat senang melihat kakek buyutnya datang. Kakek Atmadja membawa berbagai macam hadiah untuk Gavin, mulai dari mainan hingga pakaian. Gavin tertawa riang saat menerima hadiah-hadiah tersebut. "Aduh gantengnya cicit Datuk ini. Persis kayak Ghavi waktu kecil" ujar beliau sambil mengelus pipi cicitnya. Tapi kemudian beliau melanjutkan "Tapi kalau dilihat bibir, senyum yang manis dan matanya Catelyn lebih dominan ini" kekehnya kembali sambil menggoda Ghavi dengan membandingkan dengan putranya. Tentu Ghavi yang di goda di depan orang banyak hanya bisa menggaruk-garuk tengkuknya saja. Kedua orangtua Catelyn dan Kakek Atmadja terlibat obrolan yang serius. Sedangkan Ghavi sibuk dengan putranya yang membuka hadiah-hadiah yang dibawa oleh Kakek Atmadja.

"Oh iya Catie kakek hampir lupa. Ada hadiah khusus untuk Gavin yang baru akan dilegalisasi sampai ia cukup umur menurut hukum yang berlaku. Kakek akan memberikan 10% saham ATMADJA CORPORATION kepada Gavin, jika kalian menikah dan selama Gavin berada dibawah umur maka kakek menunjuk mu sebagai wali dari Gavin untuk mengurus semuanya. Dan semua legalisasi hibah saham dari kakek sudah dibawa oleh Pak James. Kamu tinggal tanda tangan saja Catie". Ujar beliau kembali. Catelyn terharu mendengar pengumuman tersebut. Ia merasa sangat bersyukur bahwa putranya begitu dicintai dan dihargai oleh Kakek Atmadja.

"Gavin sayang, ini semua untuk masa depanmu. Datuk ingin kamu tumbuh menjadi anak yang pintar, sukses, dan berguna bagi banyak orang" kata Kakek Atmadja sambil mengelus kepala Gavin dengan penuh kasih sayang. Walaupun Gavin masih belum paham apa yang dihadiahkan kepadanya, tapi Gavin dapat merasakan cinta yang tulus dari Datuknya. Catelyn memeluk Kakek Atmadja dengan erat. "Terima kasih banyak, Kek. Catie tidak tahu bagaimana membalas kebaikan Kakek," ucap Catelyn dengan suara yang bergetar karena haru. "Sudah, jangan dipikirkan. Yang penting kalian berdua bahagia dan Gavin tumbuh sehat" balas Kakek Atmadja sambil tersenyum. Ghavi pun tak kalah bahagianya, bayangkan perusahaan raksasa sebesar ATMADJA CORPORATION sahamnya bisa dimiliki oleh putranya. Saat ini Ghavi sudah memiliki saham ATMADJA CORPORATION sebanyak 40% dan 60% adalah milik kakek Atmadja. Dan sekarang kakek menghibahkan 10% sahamnya untuk Gavin diusia yang masih 2 tahun 2 bulan. Gavin benar-benar anak yang istimewa dan beruntung.

***

1
Ma Em
Teruslah berujung Ghavin agar bisa meluluhkan Catelyn dan bisa mendapatkan maaf dari Catelyn , semoga Catelyn mau menerima Ghavi kembali .
deameriawan: Author juga terharu. Tapi sumpah ini ceritanya akan seru deh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!