NovelToon NovelToon
Madu Kesayangan

Madu Kesayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:261
Nilai: 5
Nama Author: Syana Elvania

Elara Calista seorang wanita cantik yang menjadi istri kedua dari Erlangga Lysander pria tampan yang begitu dicintainya. Sayang saja hubungan mereka tidak pernah mendapatkan restu. Membuat rumah tangga mereka sering di landa masalah. Yang dibuat oleh istri pertama Erlangga serta ibu mertuanya yang begitu tidak menyukainya.

Mereka melakukan berbagai cara untuk menghancurkan pernikahan nya. Hingga akhirnya pernikahan Elara dan Erlangga benar benar berada di ujung tanduk.

Apakah Elara harus bertahan atau memilih untuk menyerah?. Dan apakah Erlangga akan membiarkan Elara pergi dari kehidupannya?.

(Jangan lupa yaww bantu folow akun Ig @sya_gelow )

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syana Elvania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dekapan yang kutunggu

Tubuh kekar Erlangga berbalut kemeja hitam langsung menghalangi pintu kamar hotel. Pria tampan itu tampak berantakan dan lelah, dasinya longgar, dan rambutnya sedikit acak-acakan—seperti baru menempuh perjalanan jauh dengan tergesa-gesa.

Ia menjadi gugup sendiri melihat wajah dingin suaminya yang terlihat kesal dan lelah. Terpaksa mundur membiarkan Erlangga menerobos masuk.

"Kenapa kamu tidak mengangkat telfon ku?. Aku mencari mu sejak tadi." Cecarnya menahan kekesalan padanya.

Elara berbalik melipat tangan didada dengan cemberut. Rasa kesal itu kembali membangun tembok dihatinya. Menahan egonya. " Seharusnya aku yang bertanya sama kamu. Kamu kemana aja!. Kenapa menghilang tanpa kabar!."

Erlangga menutup pintu dibelakangnya, menghampiri Elara dan tanpa banyak bicara menariknya kedalam dekapannya. "Maaf sayang. Tapi aku merindukan mu. Sangat." Bisik Erlangga.

Elara mendorong tubuh suaminya. Menatap kesal suaminya. " Aku ga bakalan luluh lagi sama kamu. Aku nungguin kamu. Setidaknya kamu memberikan aku kabar. Apa aku tidak penting untuk mu lagi?. Apa kamu sudah melupakan ku." Cecarnya. Mengeluarkan semua yang sudah di pendam beberapa bulan ini. Cairan bening mulai mengembung di kedua mataku Entahlah sejak hamil aku malah menjadi lebih cengeng dan suka overthinking.

Elara tertegun menahan nafas. merasakan tangan hangat itu menangkup wajahnya. Tatapannya tertuju pada kedua mata tajam nya yang menatap khawatir dirinya.

"Jangan menangis sayang... Maafkan aku. Kamu tahu sendiri kan aku sengaja dipindahkan oleh mamah untuk mengurus perusahaan diluar kota. Dan ketika aku pulang mamah menyuruhku untuk menemui Lala. Nyatanya aku tidak menemuinya. Aku menemui mu sayang. Jangan menangis tolong." Erlangga mengusap butiran bening yang luruh di pipi Elara. Dengan rasa bersalah.

"Sampai kapan kita akan seperti ini mas?. Hiks..." Tanya elara putus asa. Ia sudah lelah menunggu Erlangga menyelesaikan masalahnya dengan keluarganya yang tidak menyetujui pernikahan nya dengan Erlangga. Bahkan berkali-kali mencoba menjauhkan Erlangga dari nya. Dengan berbagai cara dan alasan.

"Kondisi mamah sudah stabil sayang. Aku akan tetap disini untuk mu."

"Lalu lala?. Bagaimana dengan dia?. Dan mamah kamu pasti tidak akan tinggal diam ketika kamu bersama ku." Cecar elara menatap nanar suaminya.

"Aku tidak peduli dengan nya. Karna sejatinya aku menikah dengan nya karna terpaksa. Sedangkan aku hanya mencintaimu. Soal mamah..." Erlangga menarik nafas berat. "Aku sudah lelah mengikuti keinginan nya yang kuinginkan hanya lah kamu." Bisik Erlangga mengusap lembut pipi istrinya dengan ibu jarinya.

Pernikahan Erlangga adalah pernikahan yang diatur. Erlangga terpaksa menikahi Lala lantaran Mita-mamah Erlangga yang waktu itu jatuh sakit hingga terbaring sangat lama dirumah sakit. Mita meminta Erlangga untuk menikah dengan Lala sebagai permintaan terakhirnya. Sedangkan Erlangga tidak mau. Namun, mendapatkan paksaan dari Mita yang kritis membuat Erlangga tak tega. Hingga akhirnya Erlangga menikahi Lala setelah meminta ijin pada Elara dan malah menjadi kan Elara, wanita yang dia cintai sebagai istri sirihnya.

Setelah Mita sembuh total dari sakitnya Erlangga akan menceraikan Lala. Agar bisa terus bersama wanita yang paling dicintainya lebih dari hidupnya. "Maaf sayang..."

Elara menghela nafas berat. Mengangguk mengalah akan situasi yang berat ini. Lagipula dirinya sendiri yang mengijinkan Erlangga menikah dengan Lala. Lantaran tidak tega dengan kondisi Mita. Ia memeluk tubuh kekar suaminya yang dua kali lipat dari tubuh kecilnya. "Maaf kalau aku marah marah. Aku cuman sebel dan... kangen kamu. Kamu ga akan pergi lagi kan?." Lirih Elara dengan malu mengakuinya.

Erlangga tersenyum gemas mendengar pengakuan wanitanya mengusap gemas surai hitam legam milik Elara. "Aku tahu, jika kamu merindukan ku sayang." Bisik Erlangga mengecup lembut kening istrinya. "Tidak sayang, aku akan bersama mu, dan kamu tahu. Perusahaan yang ku dirikan sendiri sudah semakin berkembang pesat."

Mendengar itu membuat Elara ikut bahagia karna keberhasilan suaminya. Ia tahu betul kerja keras suaminya membangun bisnis itu dari nol. Karna tekat suaminya yang ingin bekerja keras sendiri tidak ingin mewariskan perusahaan orang tuanya lantaran tidak mau mengikuti aturan yang mereka buat dan ingin bebas. "Wah.. sungguh?. Selamat ya..."

"Ini berkat dirimu sayang. Kamu selalu memberikan sikap positif disetiap kegagalan ku. Hingga akhirnya aku mampu berdiri sendiri." Erlangga mengecup kembali kening istrinya cukup lama. Sangat bersyukur memiliki Elara yang selalu menemaninya dengan sikap positif nya dan tingkah nya yang membuat dia habis fikir.

Elara tersenyum lebar teringat jika dirinya belum memberitahu kan kehamilan nya pada Erlangga. Terlintas dibenaknya untuk menjadikannya sebagai kejutan dan hadiah pada suaminya yang paling tampan ini. "Okey..., aku... ada hadiah dan kejutan untuk kamu." Bisik Elara dengan sengaja misterius agar membuat suaminya penasaran.

"Apa sayang?. Tidak ada hadiah terbaik selain kamu."

Elara menarik salah satu tangan suaminya mengarahkan jari jemari nya pada perut nya yang sedikit membuncit. Erlangga mengerutkan keningnya merasakan perbedaan pada perut istrinya yang biasanya ramping dan rata kini sedikit membuncit.

"Kamu habis makan apa?. Sampai kembung." Tanya Erlangga belum menyadarinya.

Membuat Elara tersenyum geli melihat suaminya. "Ini bukan kembung ataupun kekenyangan, sayang. Coba tebak lagi." Suruh Elara. "Baiklah aku akan memberikan clue. Clue-nya... Garis dua."

Erlangga seketika tertegun menyadari apa yang dimaksud istrinya. "Ha-hamil?. Kamu hamil?." Tanya Erlangga memastikan. Sembari mengusap perut istrinya dengan tangan gemetar tak percaya.

Elara mengangguk. Masih dengan senyum geli melihat wajah suaminya yang terlihat syok dengan kabar bahagia yang baru di dengar suaminya. "Iya, kata dokter. baru memasuki 3 bulan."

"Sungguh?. Aku. Aku akan menjadi ayah!." Seru Erlangga tersenyum bahagia dan haru tidak menyangka akan menjadi seorang ayah disela permasalahan nya yang rumit. Dengan penuh cinta Erlangga mengecup seluruh wajah istrinya. "Terimakasih sayang..." Bisik Erlangga menarik elara kedalam pelukannya dengan syukur.

"Selamat ya. Ayah baru." Elara membenamkan wajahnya pada dada bidang suaminya yang mendekapnya.

"Kau tau... Kabar ini yang aku tunggu tunggu. Aku akan menjadi ayah yang baik untuk nya kelak. Aku akan menjaga kalian selalu." Erlangga menenggelamkan wajahnya pada rambut sang istri yang begitu harum akan wangi sakura yang manis.

"Kamu pasti akan menjadi ayah terhebat untuk nya." Elara hanya diam ketika suaminya mengangkat tubuhnya ke dalam gendongan nya.

Pria itu duduk di tepi ranjang, membawa Elara kepangkuan nya. "Sekarang apa yang kamu inginkan?. Sebagai hadiah untuk mu." Tanya Erlangga lembut mengusap perut buncit istrinya dengan penuh kasih sayang.

Elara melipat tangan di dada dengan ekspresi tengah berpikir. "Hm... Aku mau kamu harus tetap disini bersama aku. Ga boleh kemana mana!." Tegas elara melirik suaminya serius.

Erlangga tersenyum lembut, mengecup pipi sang istri. "Tentu sayang. Aku disini. Untuk mu."

"Janji loh!." Elara mengangkat jari kelingking nya untuk membuat janji kelingking. Ia tersenyum senang ketika Erlangga menautkan jari kelingking nya yang besar ke jari kelingking nya yang kecil.

"Janji."

1
shizi ah
Terus menulis, jangan kapok ya thor!
Syana Elvania: aman ajaaa
total 1 replies
Rowan
Cerita yang menghanyutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!