Katherine mencintai Ethan. Melakukan semuanya dengan nama cinta. Sementara Ethan hanya menjeratnya dalam hubungan tanpa nama.
Saat Katherine berusaha lari tali di lehernya semakin mengencang dan mengerat. Ketidak relaan Ethan semakin menjeratnya semakin dalam.
"Kamu hanya milikku, Kath!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Balik Sikap Ramah
Sepanjang perjalanan pulang Kath hanya diam dan menatap ke luar jendela hingga Ethan semakin bingung.
"Kau tidak senang?"
Kath menoleh. "Kenapa harus senang?"
"Kau baru saja bertemu Mamamu?"
"Haruskah aku senang?"
Ethan menatap bingung. Bukankah seharusnya Kath senang, mengingat bagaimana dulu Kath menyelamatkan Lily dengan menebusnya dari Ayahnya, bukankah Kath begitu menyayanginya. Normalnya seorang anak akan sangat bahagia saat bertemu dengan ibunya apalagi setelah sekian lama tak bertemu. Tapi itu semua tak nampak dari Kath. Atau perasaan Kath terlalu dingin.
Apa yang tak dia ketahui tentang Kath. Apa informasi tentang Kath yang dia lewatkan?
"Mau aku benar-benar senang?" Ethan menatap dengan serius, hingga Kath mencondongkan tubuhnya. "Lepaskan aku. Maka aku akan benar-benar bahagia."
Ethan mengepalkan tangannya erat, tatapannya menjadi dingin. "Jangan bermimpi."
Kath mendengus. "Kalau begitu jangan harap aku bahagia saat bersamamu."
Ethan tak lagi berdebat dia hanya menarik Kath agar bersandar padanya.
Kath tertegun. Tubuhnya yang di tarik Ethan hanya bisa bersandar di dada pria itu. Bahkan saat tangan Ethan mengusal rambutnya Kath tak bisa tak merasa nyaman.
Aroma tubuh pria itu masih sama. Pelukannya pun masih hangat. Tangan besarnya serasa melindungi. Kath hampir saja terbuai saat ingatan tentang bagaimana Ethan hanya menjadikannya pemuas nafsunya terlintas. Kath menahan tubuhnya mencoba bangkit, namun tangan Ethan justru semakin menenggelamkannya.
"Lepaskan aku!"
"Diamlah, Sayang!" Tangan itu terus mengusapnya dengan tenang. Kath merasa ini terlalu menyakitkan tapi dia juga menginginkannya, dekapan Ethan yang dulu selalu membuatnya bahagia masih sama terasa. Apa dia terlalu lemah? Kath memejamkan matanya erat, bahkan seolah terhipnotis mata Kath perlahan tenggelam dan tertidur.
Setelah menunggu beberapa saat dan memastikan Kath tertidur Ethan membuka ponselnya.
"Cari tahu lagi tentang Kath selama ini. Jangan sampai terlewat! Bahkan meski itu hal kecil." Ethan mematikan teleponnya, lalu mengeratkan pelukannya pada Kath.
"Tidak bahagia? Tidak masalah asal kamu tetap bersamaku. Kamu milikku, Kath." Tak akan dia lewatkan hal sekecil apapun tentang Kath.
Ethan mendekatkan dirinya lalu membuat wajah Kath mendongak dan memberikan ciuman singkat di bibirnya tanpa mengganggu tidur Kath.
....
Ketukan sepatu bergema di lantai granit mewah di sebuah Rumah besar bak istana. Para pelayan yang lewat menyapa dengan hormat, namun tak mendapat balasan dari wanita angkuh yang terus melangkah lebih dalam ke dalam rumah besar tersebut.
Langkahnya menepi di sebuah ruangan luas dimana seorang wanita paruh baya duduk anggun di sebuah kursi.
"Kamu sudah datang, Serena?" sapanya dengan melepas kacamata bacanya lalu meletakan berkas di tangannya.
Wanita itu tersenyum lalu menghampiri. "Bagaimana kabar Mama?" ucapnya ramah.
"Baik. Aku dengar kau baru pulang dari keliling eropa. Kau tidak lelah langsung datang?"
Serena menggeleng. "Tidak, Mama. Oh aku membawakan oleh-oleh." Serena memberikan sebuah paper bag di tangannya.
Teresha tersenyum namun sama sekali tidak tertarik membukanya. "Karena pekerjaanmu sudah selesai bisakah kau berikan aku hadiah yang sebenarnya?"
"Ada yang Mama inginkan?"
"Mama ingin cucu."
Serena masih tersenyum meski dalam hati menggerutu. Bagaimana dia bisa memilikinya kalau Ethan bahkan tak pernah menyentuhnya. Dalam satu tahun ini bahkan bisa di hitung dengan jari kapan mereka bertemu, dan itu pun hanya untuk urusan pekerjaan.
"Luangkanlah waktumu untuk membuat Ethan jatuh cinta padamu." Senyum Serena sedikit surut. Teresha tahu Ethan tak tertarik padanya hingga pria itu bahkan tak ingin satu rumah dengannya. Tapi Teresha hanya berpikir dia yang terlalu sibuk dalam bekerja hingga tak ada waktu luang untuk Ethan. "Aku tidak mau tahu bagaimanapun caranya."
"Lalu bagaimana kalau Ethan masih tidak mau?"
"Itu artinya kamu tidak benar-benar pintar." suara Teresha tetap tenang dengan wajah yang anggun. Tapi wanita itu tak tahu jika perkataannya sungguh menyakitkan.
Menyebalkan!
Serena hanya bisa membatin dalam hati. "Kenapa Mama tidak tanya pada Ethan kenapa dia masih tak mau memberi Mama cucu?"
"Ethan hanya salah jalan, kau yang harus membawanya kembali."
Salah jalan? Sampai satu tahun? Serena yakin pria itu bahkan lupa padanya.
Serena menghela nafasnya. "Aku tahu, Mama."
"Mama harap kamu segera memberi kabar baik." Serena bangkit dari duduknya, lalu pergi.
Melangkah dengan anggun namun tetap angkuh, tangannya yang mengepal erat membuktikan jika dia benar-benar marah.
"Dia bilang aku tidak pintar," ucapnya saat keluar dari pintu. Saat tiba di depan mobilnya Serena menoleh sekali lagi ke arah rumah besar itu. "Tua bangka sialan. Aku harap kau cepat mati," umpatnya lalu benar-benar masuk saat supir membukakan pintu untuknya.
Di dalam rumah Teresha membuka kembali berkas yang dia simpan saat kedatangan Serena. Lalu menatap pada seorang pria yang berdiri tegak di belakangnya.
"Jadi sejak kapan dia kembali?" tatapannya kembali jatuh pada berkas dimana foto- foto Kath berada.
"Satu minggu lalu, Nyonya."
"Jalang itu," ucapnya dengan marah. Saking marahnya dia bahkan harus menelan pil penenang untuk meredakan amarahnya.
"Panggil dia kemari!"
ethan jd laki2 kok egois ga peka, sapa jg yg mau sm laki2 yg mulutnya ga dijaga dan menikah dg wanita lain, walaupun sbnrnya ethan cm cinta kath, tp perempuan tuh butuh kepastian dan kata2 yg lembut.
dia seperti sETHAN yg menjerat mu agar kamu selalu seperti yg dia mau.siapa tau suatu saat nanti kamu punya keberuntungan bisa hidup seperti yg kau mau atau bisa mengatur si sETHAN ini seperti yang kau mau.
masih kecil sekali 🥹 tapi kalau Ethan tau , seperti yg kath khawatirkan, Nathan pasti akan dijadikan pion untuk mengendalikan kath sesuka hatinya 😔😔, itulah yang kath tak mau. apa si Ethan ini akan memaksanya jadi simpanan
😔😔😔 ngancem lagi🙄🙄🙄
seberapa besar dia mencintaimu, sebesar itu pulalah luka dihatinya karena kamu, cinta yang tulus pun bisa memudar karena tidak ada harapan didalamnya dan tidak ada penghormatan untuk rasa cinta itu.
dia yg tak memberi kepastian maka jangan berharap dan memberi harapan.
siapa tau dia juga tengah menantikan kelahiran anak dari istrinya, entah seperti apa hidupnya setelah 8bln sudah kehilangan mu,apa masih ngamuk² ,tantrum atau sudah berdamai dengan keadaan dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya.
apa kabarmu Ethan? semoga kau makin gila😄 ,doa jahat karena kamu jahat pada kath
kau jadikan dia pemuas n*fsumu saja dan ingin tetap jadi simpanan setelah kau punya istri 😔.
bisa saja dia minta banyak lalu kabur tapi membuat mu kena mental dgn harga murah rasanya lebih badas.
anjlok nggak tuh harga diri 🤭.
hilang yg lama ya kath🤗 jangan cepat ketemu, kalau ketemu semoga ketika anaknya sudah bisa membela ibunya dan melawan bapaknya.
kau hanya lelaki lemah dan tamak kekuasaan karena kau belum mampu membuat keputusan sesuai hati nurani mu, itu adalah bukti ketidakmampuan dalam bersikap.
bahwa kehadirannya sungguh berharga..
nyesel kan sekarang kamu Ethan😨
suatu saat sapa tau ketemu Ethan lagi
biar tahu rasa si ethan
obati hatimu yang terluka dgn tidak lagi berada disekitarnya.
mungkin dia hanya lelaki lemah
yg cuma bisa patuh pada aturan keluarganya atau dia lelaki tamak akan kekuasaan, persetan dengan cinta yang penting dia semakin sukses.
orang yg modelan begitu tidak cocok dengan wanita berhati tulus, cocoknya sama wanita yang sefrekuensi dengannya
wanita licik dan tak punya hati.