NovelToon NovelToon
Beyond The Realm Of Gods

Beyond The Realm Of Gods

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Mengubah Takdir
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Radapedaxa

Ketika Li Yun terbangun, ia mendapati dirinya berada di dunia kultivator timur — dunia penuh dewa, iblis, dan kekuatan tak terbayangkan.
Sayangnya, tidak seperti para tokoh transmigrasi lain, ia tidak memiliki sistem, tidak bisa berkultivasi, dan tidak punya akar spiritual.
Di dunia yang memuja kekuatan, ia hanyalah sampah tanpa masa depan.

Namun tanpa ia sadari, setiap langkah kecilnya, setiap goresan kuas, dan setiap masakannya…
menggetarkan langit, menundukkan para dewa, dan mengguncang seluruh alam semesta.

Dia berpikir dirinya lemah—
padahal seluruh dunia bergetar hanya karena napasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radapedaxa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 — Pohon Mitos dari Benua yang Hilang

Baal masih gemetar hebat, tubuh besarnya kini bergetar seperti daun tertiup angin. Ia menatap naga air yang melayang tenang di udara, ekspresinya seperti guru tua yang sudah capek menghadapi murid bodoh.

“L–lalu… apakah senior tahu…” Baal menelan ludah, suaranya pecah, “…siapa pohon menyeramkan itu?”

Naga air itu menoleh pelan, tatapannya heran.

“Kau benar-benar tidak tahu siapa dia?” Naga air menghela napas panjang. “Padahal dia adalah legenda mitos di surgawi dunia atas yang sangat terkenal…”

Baal langsung berpikir keras. Sangat keras. Sampai wajah kecilnya seperti mau meledak.

“Legenda… legenda yang mana?” gumamnya pelan. “Aku tahu banyak legenda… tapi yang mana…?”

Ia seperti komputer tua yang macet saat sedang membuka file besar.

Naga air akhirnya menepuk wajahnya sendiri—kalau dia punya tangan tentu sudah dari tadi dipukul-pukul. “Sudahlah… dia adalah Pohon Kehidupan Nirvana.”

Baal terdiam. Lalu dia mengangguk pelan.

“Oh. Rupanya legenda yang itu… Pohon Kehidupan Nirvan—”

Dug!

Baal melompat tinggi seperti pegas rusak, bulunya berdiri, mata kecilnya melebar.

“KAU BILANG APA?!!” teriaknya melengking.

“Pohon Kehidupan Nirvana!!! Bukankah itu… itu… MITOS dari Benua Kuno yang sudah punah jutaan tahun lalu!!! Bagaimana mungkin dia ADA DI DUNIA FANA INI?!”

Naga air itu hanya mendecak, santai, seolah sedang membicarakan tetangga sebelah, bukan entitas mitos yang bisa membunuh seluruh dunia hanya dengan menguap.

“Aku juga tidak tahu,” katanya sambil melingkar malas. “Saat pertama kali pindah, aku juga bereaksi seperti mu. Tapi lama-lama… terbiasa.”

Baal menatapnya seolah naga itu baru saja berkata aku terbiasa tinggal bareng gunung yang akan meledak kapan saja.

Naga air melanjutkan, “Sebenarnya, dia itu sosok figur kakak yang baik hati. Selama kau tidak mengusiknya.”

Baal langsung meringkuk seperti anak anjing yang ketakutan.

“Aku… aku tidak bisa berpikir jernih lagi…” keluhnya sambil gemetar.

Naga air malah tertawa besar. “Mulai hari ini, kau akan menjadi yang ketiga.”

“Ya?” Baal menoleh bingung.

“Panggil aku kakak kedua.” Naga air menunjuk dirinya dengan ekornya. “Dan panggil pohon Kehidupan Nirvana sebagai kakak besar. Ingat itu.”

Rasanya jiwa Baal terbang.

“…tidak ada cara lain ya?” suaranya lirih.

Naga air tersenyum bijak—atau tepatnya tersenyum karena melihat penderitaan makhluk lain. “Terima saja takdirmu.”

Baal menatap tanah kosong, wajahnya tampak hancur seperti baru kehilangan seluruh martabat.

"Manusia itu… siapa sebenarnya…?" Ucap Baal gemetar. "Kenapa semua monster mitos tunduk padanya?!"

Naga air tiba-tiba bersuara rendah, misterius, seperti sedang menceritakan rahasia alam semesta.

“Kakak besar berkata… kemungkinan besar tuan kita adalah satu-satunya eksistensi yang masih hidup sejak zaman benua kuno. Absolute. Tak tertandingi. Tak terkalahkan.”

Baal berhenti bernapas. Keringatnya menetes seperti hujan.

“Dia… absolute…?” gumamnya dengan suara kecil.

Naga air mengangguk.

“Dan beliau memilih hidup sebagai manusia fana hanya karena… bosan menjadi tak terkalahkan.”

Baal langsung meringkuk rapat, kepala menunduk.

“A–aku… aku akan menjadi anak anjing yang baik mulai sekarang…” katanya serak. “Tolong jaga aku, kakak kedua…”

“Heh, bagus!” naga air tertawa puas.

Kembali ke Dunia Fisik

Tubuh mereka berdua kembali ke bentuk fisik masing-masing.

Baal kini kembali menjadi anak serigala mungil, bulu hitamnya sedikit kusut karena stres mental. Ia menatap ikan koi di kolam—yang sebenarnya naga agung—dengan tatapan hormat dan ketakutan.

Lalu terdengar suara datar, dalam, tenang namun memecahkan jiwa.

“Apakah kau sudah mengerti situasimu sekarang… anjing kecil?”

Baal menoleh.

Pohon beringin itu—yang tampak seperti pohon biasa—bergetar sedikit, dan aura kuno yang tak terbendung menggetarkan seluruh area.

Baal langsung bersujud, tubuhnya menempel tanah.

“T–tentu, kakak besar! Mohon bimbing junior ini untuk melayani tuan dengan baik ke depannya!”

Pohon beringin itu seakan mengangguk, daun-daunnya bergemerisik.

“Bagus. Kau membuatku puas. Kau lulus.”

Kemudian pohon itu menambahkan dengan suara dalam, “Cukup jadi peliharaan yang baik bagi tuan.”

Baal hampir menangis.

Peliharaan… ya dewa… aku kaisar iblis diperlakukan seperti ini…

Pada saat itulah Li Yun muncul dari dapur, membawa semangkuk ikan bakar yang masih mengepul.

Dia menaruh mangkuk di depan Baal dan tersenyum lembut.

“Nih, makanlah. Dari tadi kau merengek karena lapar, kan? Maaf aku nggak punya daging… jadi aku buatkan ikan bakar saja. Semoga kau suka.”

Baal mengendusnya.

Lalu ia menghela napas pasrah.

Martabatku… ya sudah lah. Demi hidup.

Namun bagi Li Yun, Baal hanya mengeluarkan, “Aung! Ang! Auu~!”

Li Yun tersenyum hangat. “Iya iya, makan saja. Aku mau berkebun dulu.”

Begitu Li Yun pergi…

Baal menatap ikan bakar itu.

Enggan.

Penuh dilema.

Lalu… menggigit sedikit.

Dan dunia runtuh.

“?!?!?!”

Matanya langsung melebar seperti mau keluar dari tengkorak.

Setiap gigitan… mengandung irama Dao murni.

Aromanya… seperti aroma alam semesta terbuka.

Dagingnya… juicy, lembut, seakan meleleh menjadi energi murni.

Dan garam di permukaannya—

Baal membeku.

“Ini… ini… SERBUK LIMA LANGIT…?! Yang sudah hilang jutaan tahun…?!”

Tubuh Baal langsung bergetar, wajahnya memerah, napasnya memburu.

“A–apa-apaan ini… kenapa rasanya… seperti… seperti aku melayang…?!”

Energi dahsyat meledak dari tubuh mungilnya. Cahaya spiritual memancar, memotong udara, membuat dedaunan bergetar.

BOOM!

Kultivasinya melonjak naik beberapa tingkat dalam sekali makan.

Luka dalam yang dulu ia dapat dari para dewa sembuh dalam hitungan detik.

Bahkan bulu hitamnya berubah menjadi lebih halus, terang, dan memancarkan kilau hitam kebiruan.

Baal terdiam. Gemetar. Sok.

“I–ikan ini…” suaranya lemah, tercampur ketakutan dan kagum,

“…lebih kuat dari pil Nirvana Abadi… berjuta kali lipat…”

Ia menatap ke langit.

Seluruh surgawi dunia atas pun tidak cukup untuk membeli satu ikan bakar ini…

Lalu ia makan dengan rakus seperti hewan yang takut makanannya hilang.

Ikan koi di kolam tertawa puas.

“Hei, kau akhirnya mengerti, ya? Sekarang tahu kan kenapa naga agung sepertiku rela jadi ikan koi? Hanya pelet ikan buatan tuan saja sudah membuatku naik level tiap hari.”

Pohon beringin ikut bergetar.

“Selamat datang di keluarga barumu, anjing kecil.”

1
Kirana
true 😂
Davide David
lanjut thor💪💪💪💪
RDXA: siap laksanakan 🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!