NovelToon NovelToon
Aku Kembali (Takdir Yang MenuntunKu)

Aku Kembali (Takdir Yang MenuntunKu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia
Popularitas:677
Nilai: 5
Nama Author: sriiwidiana

ketika kita ingin melupakan masa lalu namun itu sulit, padahal itu semua yang membuatnya sakit hati setelah 5 tahun dia menghindar dari segala urusannya dengan masa lalu apa jadinya jika takdir justru menuntunnya bertemu dengan org yang selama ini ingin dia hindari.

apa dia akan menemukan kebahagiaan atau akan terluka untuk yg kedua kalinya?

ini karya pertama ku mohon dukungannya teman-teman

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sriiwidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 22

  Ziah dan Arkana berada di ruang kerja Andreas, sementara Andreas masih menemui Eko. Entah apa yang di bahas keduanya Ziah tidak tahu. Mungkin masalah cafe.

  Di ruangan Ziah sedang menemani Arkana membuka buku nama-nama hewan ada juga buku dinosaurus.

 "Tante ayok mewalnai." ajak Arkana.

"Ayo bentar Tante ambil dulu crayon sama buku mewarnai nya dulu." ucap Ziah, sambil melangkah ke arah rak yang ada di dalam ruangan.

 Mereka berdua malah pindah ke lantai untuk mewarnai karena tidak nyaman berada di atas kursi.. Ziah mewarna kupu-kupu dengan warna kuning namun saat itu Arkana meliriknya.

"ih Tante jangan walna kuning, ini tupu-tupu nya bagus walna bilu."ucap nya sambil mengganti krayon yang ada di tangan Ziah.

"oh iya Tante gak tahu." kekeh Ziah.

 Terdengar suara pintu terbuka ternyata seorang pramusaji masuk membawa nampan.

"Bu ini pesenan dari Bapak, beliau juga pesan katanya mungkin ngobrol nya masih agak lama." ucap si perempuan itu.

"Iya mbak gak papa, makasih banyak ya." ucap Ziah ramah. Wanita itu pun keluar meninggalkan Ziah bersama Arkana.

 Setelah bosan melukis akhirnya keduanya duduk di atas sofa lagi, sambil mencari canel tontonan anak-anak di ponselnya. Namun ternyata di tengah-tengah tontonan keduanya malah tertidur. Arkana tertidur dengan berbantalkan paha Ziah, sedangkan Ziah sedikit melorot tubuhnya menyender ke sandaran sofa.

 Saat Andreas masuk dia tidak mendengar suara keduanya, Andreas tersenyum melihat adegan di depannya. Tapi melihat posisi tidur Ziah yang seperti itu pasti nanti badannya akan sakit.

"Zi bangun, pindah dulu jangan tidur kayak gini." ucap Andreas sambil menepuk pelan pipi Ziah.

Ziah meregangkan badannya perlahan, saat membuka mata dia kaget jarak wajah mereka sangat dekat, jantung Ziah berdegup dengan kencang begitu pun dengan Andreas. Andreas menatap lekat wajah Ziah lalu fokus nya teralihkan oleh bibir pink Ziah, merasa suasana yang mendukung Andreas mendekatkan wajahnya ke arah Ziah, Ziah pun malah menutup matanya namun yang terjadi malah Andreas membenturkan kening mereka.

 Ziah membuka mata, ternyata Andreas masih melihatnya.pipi Ziah bersemu merah kenapa juga dia harus menutup matanya.

"Aku pengen nyium kamu tapi aku sadar, aku tidak boleh merusak kamu sebelum kamu halal untuk saya." jelas Andreas. Ziah tersenyum mendengarnya, ternyata Andreas masih sangat menjaganya seperti dulu.

   Mereka sama-sama diam. Ziah sadar rasa untuk Andreas tidak pernah hilang.

"Zi." panggil Andreas. Ziah melirik ke arah Andreas.

"Kenapa pak?"tanya Ziah, Andreas berdecak kesal. Ziah masih memanggil nya bapak. Seperti tidak ada panggilan lain.

"panggilan nya ganti kek kalau lagi berdua kayak gini." protes Andreas.

"Jadi bapak cuman mau mempermasalahkan panggilan saya ke Bapak?" Tanya Ziah.

"udah jangan bahas dulu nama panggilan, ada yang mau saya bicarakan sama kamu." ujar Andreas terlihat serius. Ziah hanya mengangguk saja.

"Kamu mau dengerin cerita Mas gak, tentang 5 tahun yang lalu?" Tanya Andreas.

"Iya Zi bakalan dengerin ceritanya." ucap Ziah.

"kamu gak terpaksa kan?" tanya Andreas untuk memastikan nya lagi.

"Bapak kalau gak mau cerita ya udah gak papa, udah di bilangin kok nanya Mulu." sungut Ziah. Andreas tertawa karena kekesalan Ziah.

  Andreas pun menceritakan semuanya dari dia yang di jodohkan dengan Lidya, bagaimana dia memberontak, bahkan ancaman ibunya pun Andreas ceritakan. Tidak ada yang dia sembunyikan lagi dari Ziah hingga akhirnya Lidya pun selingkuh. Semua yang di ceritakan Andreas sama dengan yang Lidya ceritakan waktu mereka bertemu.

 Andreas menatap ke arah anaknya yang tertidur ditengah-tengah mereka berdua. Arkana adalah korban ke egoisan kedua orang tuanya, Namun dia bersyukur hak asuh anak jatuh padanya. Dia tidak dapat membayangkan bagaimana jadinya jika Arkana ikut dengan Lidya.

"Mas tidak akan mengejar kamu seandainya kamu sudah jadi milik seseorang. Tapi melihat kamu seperti membuat aku ingin memperjuangkan dirimu lagi. Mungkin rasanya aku tidak pantas meminta ini, tapi kasih aku ke sempatan untun memperbaiki semuanya. Aku tahu sakit hatimu karena aku jadi ijinkan aku mengobati lukamu itu." ucap Andreas serius.

   Ziah tidak menjawab perkataan Andreas, Bukan dia ragu akan Andreas tapi bagaimana dengan keluarga Andreas sendiri. Dulu saja dia di rendahkan seperti itu, lalu bagaimana dengan sekarang. Bagaimana jika dia menerima Andreas kembali tapi ibunya mencoba memisahkan nya lagi.

   Andreas menggenggam tangan Ziah dengan lembut lalu menatap mata indah Ziah, Andreas seolah-olah memberikan kepercayaan kepada Ziah bahwa Dia akan selalu bersamanya.

"Boleh kasih aku untuk berfikir?" Tanya Ziah. Andreas tadinya akan menolak tapi dia menghargai permintaan Ziah, dia tahu sulit bagi Ziah untuk langsung menerima semuanya. Apalagi saat ini Andreas sudah memiliki seorang anak.

 Ziah sadar jika dia menerima Andreas dia juga harus menerima Arkana, begitu menikah dia sudah menyandang status sebagai seorang ibu tanpa mengandung dan melahirkan. Ziah dilema, dia juga takut kehilangan keduanya.

"Okeh selama apa pun itu, aku akan menunggu jawaban kamu." ucap Andreas lembut, dia tersenyum ke arah Ziah.

 Dia melihat jam dinding di rumah nya. Sudah hampir jam lima sore.

" Pulang yu, udah sore. Takutnya ibu marah anak gadisnya di culik kemaleman." canda Andreas.

"Numpang ke toilet bentar ya." ucap Ziah. Dia pun bergerak perlahan karena takut membangunkan Arkana. Namun usahanya sia-sia begitu Ziah berhasil berdiri anak itu malah bangun.

"Tante mau kemana?" tanyanya. Sambil mengucek matanya menyesuaikan dirinya yang baru bangun tidur.

"Tante ke toilet dulu sebentar, tungguin di sini ya sama Ayah." ucap Ziah meninggalkan dua pria beda generasi itu.

 Sepeninggal Ziah, Andreas pun bersiap-siap untuk pulang. Setelah membereskan buku-buku bekas mereka berdua.

 Andreas menggendong Arkana menuju keluar cafe, sementara Ziah membawa tas mereka. Andreas kasihan melihat Ziah yang ke susahan menggendong Arkana.

  Setelah berada di depan mobil, Ziah menaruh tas mereka di jok belakang, lalu dirinya masuk di kursi depan samping kemudi, Andreas pun menyerahkan Arkana ke pangkuannya. Tentu saja Arkana senang, Andreas berjalan memutar dan duduk di kursi kemudi. Ziah lagi-lagi tertegun saat Andreas memasang kan lagi seatbelt nya.

Mobil melaju meninggalkan parkiran cafe, Andreas berencana mengantarkan Ziah terlebih dahulu. Namun saat sampai depan rumah Ziah turun dari mobil Arkana nangis kencang karena ingin ikut. Kedua orang dewasa itu mulai bingung.

"Gimana dong pak?" tanya Ziah.

" Mas juga bingung." ucap Andreas sambil memijat pelipisnya.

"Ya udah Mas ikut nginep di sini sama Kana ya?" ucap Andreas tanpa dosa.

Ziah melotot tidak percaya ke arah Andreas..

1
ndah_rmdhani0510
Gak espek banget Pak Andreas manggil Dek ke Ziah... Malah jadi ikutan senyum sendiri 😅
Aiko
Jleb banget emosinya!
Rukawasfound
Siapa bilang baca novel cuma buang-buang waktu? Ini me-time ku yang selalu bikin happy.
Sriiwidiana: terimakasih sudah memberikan komentar. jangan bosan ikuti kelanjutan ceritanya 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!