Rian. Seorang pemuda SMP berusia 15 tahun yang biasa saja Seketika hidupnya berubah 180 derajat setelah dia menelan pil Paracetamol saat dia pingsan di UKS tepat di hari Senin saat upacara bendera sekolahnya. Tidak tanggung-tanggung dia mewarisi kekuatan Kaisar Sihir bintang 9 dari dunia lain.
Perlahan-lahan dia bangkit dari yang latar belakangnya biasa-biasa saja dan selalu hidup sederhana kini berubah menjadi pemuda berwibawa dihormati dan disegani kemanapun dia pergi. Dia yang awalnya hanya memiliki status rendah di masyarakat perlahan bangkit hingga berdiri di puncak tertinggi.
Inilah perjalanan seru Rian, yang mendapat berkah tersembunyi berawal sakit deman dan menelan sebuah pil paracetamol. Yang mana pil Paracetamol tersebut ternyata bukan pil biasa, tapi pil yang telah mengandung kekuatan dari seorang Kaisar Sihir bintang 9.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. God Of Primordial
Bab 22. God Of Primordial
Saat energi itu masuk, aura yang begitu dahsyat langsung meledak dari dalam tubuhnya. Kekuatannya meningkat berkali-kali lipat dari sebelumnya. Dan di dalam tubuhnya mulai mengembun delapan titik esensi cahaya sekaligus.
Dengan tambahan ini, sekarang total esensi cahaya yang ia miliki berjumlah 25 titik esensi cahaya.
Dalam sekejap luka-luka yang ada di sekujur tubuhnya langsung sembuh dengan kecepatan yang dapat dilihat oleh mata telanjang.
Menghela napas, ia pun mulai kembali melesat ke planet Bumi. Tapi sebelum itu ada satu tugas yang harus dia lakukan. Akhirnya sebelum kembali ke planet bumi yang melayang di kehampaan.
Yang ada di dalam pikirannya kali ini adalah,mencoba memulihkan kehancuran akibat pertarungannya dengan Raizel.
Terutama kehancuran alam semesta yang ada di sekitarnya.
Dari ingatan yang ia dapatkan dari ayah angkatnya. Ia mengetahui ada sebuah mantra kuno yang dapat memutar ulang waktu.
Memutar ulang waktu sebanyak 10 menit ke masa sebelumnya.
Jika hal itu bisa diwujudkan, maka ia bisa
Mengembalikan segalanya yang telah hancur dan telah hilang akibat pertarungan dahsyat antara keduanya.
Akhirnya ia mulai merapalkan mantra kuno,
"Benedictione lucis aeternae per universum dispersae, corpus et anima mea lux est.
Caelum et terra, universum totum, in unam harmoniam coeunt.
Mea voluntate, horologium cosmicum creo, quod tempus retro vertere potest.
Historiam rescribo, et cuncta fracta reparo, ad vitam pristinam reduco."
(Dengan berkah cahaya abadi yang tersebar di seluruh alam semesta, tubuh dan jiwaku adalah cahaya.
Langit dan bumi, seluruh alam semesta, bersatu dalam satu keharmonisan.
Dengan kehendakku,
Aku menciptakan jam semesta yang dapat memutar ulang waktu. Menulis ulang sejarah dan memperbaiki segalanya yang hancur menjadi pulih dan hidup seperti sedia kala.)
Alam semesta mulai bergemuruh.
Seluruh energi yang ada di alam semesta mulai berkumpul dan memadat, menciptakan jam raksasa yang besarnya, panjangnya, dan lebarnya mencapai ribuan kilometer.
Berdiri dengan megah, seolah-olah itu adalah Artefak kelas dewa dengan kekuatan tiada tara.
Kemudian jarum jam yang ada pada jam raksasa itu mulai bergeser. Saat jarum jam itu bergerak dengan suara ding, suaranya sangat keras, menciptakan bergemuruh yang sangat dahsyat di seluruh alam semesta, seperti suara lolongan binatang kuno yang menyatakan keberadaannya dengan segala kebesarannya.
Saat itu juga, hukum pembalik waktu pun mulai bekerja. Segala sesuatu yang ada di sekitarnya yang telah hancur seperti ditata ulang.
Lalu, satu menit berikutnya suara ding kedua terdengar.
Gemuruh yang terdengar menjadi semakin keras, menggema ke segala penjuru, menyelimuti alam semesta.
Reset waktu menjadi semakin solid, dan segalanya yang hancur mulai terbentuk dengan lebih nyata. Perbaikannya juga lebih sempurna dari sebelumnya.
Satu menit berikutnya mulai terdengar suara ding ketiga.
Hingga pada akhirnya, setiap satu menit, suara ding keempat, kelima, hingga akhirnya pada suara ding yang kesepuluh.
Lonjakan energi dahsyat dari segala arah membuat seluruh realita yang ada di alam semesta berubah drastis.
Waktu benar-benar diputar ulang selama sepuluh menit sebelum kehancuran, hingga pada akhirnya segalanya yang telah hancur,entah itu bintang-bintang, planet-planet, atau meteor mati yang sebelumnya meledak menjadi debu, kini mulai terwujud kembali.
Miliaran atau bahkan ratusan miliar makhluk hidup, atau bahkan lebih banyak lagi, yang sebelumnya telah mati seolah terbangun kembali. Namun, ingatan mereka telah dihapus dari kejadian sebelumnya, seolah kehancuran yang sebelumnya terjadi tak pernah ada.
Hal ini juga berlaku pada Bumi.
Segala sesuatunya yang hancur perlahan mulai diperbaiki. Dan para manusia yang selamat dari bencana itu pun membeku, tak bisa bergerak, seolah mereka dihentikan oleh kekuatan waktu. Seperti sebelumnya, ingatan mereka tentang sepuluh menit sebelum kehancuran juga di-reset, dihapus.
Hingga pada akhirnya, saat semuanya telah pulih dan kembali normal seperti sedia kala,
segalanya pun kembali berjalan normal. Seolah bencana kehancuran sebelumnya tak pernah terjadi.
Namun, orang-orang yang telah menjadi pengikut dari Davis of Darkness. Orang-orang yang telah menjual jiwanya kepada kegelapan, tidak bisa dibangkitkan kembali. Jiwa mereka bahkan telah hilang dan lenyap, dilahap sepenuhnya oleh Rizal saat memasuki tubuh Thomas untuk memperkuat dirinya.
Jadi, mereka secara otomatis tak lagi bisa dibangkitkan.
Sementara itu, bagaimana dengan Rian sendiri?
Kini, wajahnya sangat pucat seperti selembar kertas putih. Tak bisa dipungkiri menggunakan mantra kuno, dan menciptakan jam raksasa untuk memutar balik waktu ke 10 menit sebelumnya benar-benar telah menguras seluruh energi dan juga kekuatan jiwanya.
Jika seandainya esensi cahaya yang ada di dalam tubuhnya belum bertambah dan berjumlah 20 lebih, mungkin tubuhnya sendiri akan runtuh karena tidak mampu bertahan.
Tapi, karena saat ini jumlah titik esensi cahaya yang ada di dalam tubuhnya berjumlah 25 titik, Hal ini membuat segalanya menjadi berbeda.
Namun, terlepas dari itu semua, Rian merasa puas karena segalanya telah hancur dapat ia perbaiki. Sederhananya, ia telah mencegah kehancuran dan menjaga keseimbangan alam semesta.
Pertarungan besar kali ini merupakan pukulan besar baginya. Rian semakin menyadari tentang betapa pentingnya kekuatan itu.
Kekuatan kah?
Saat mengatakan itu pada dirinya sendiri, tangannya terkepal erat.
Kekuatan!
Rian saat ini sangat haus akan kekuatan.
Dirinya belum pernah merasakan seharus ini akan kekuatan.
Kini dia mengerti. Mengapa dia tidak bisa bersantai meskipun ia sudah menjadi yang paling kuat di Bumi.
Itu hanya di Bumi bukan di tempat lain. Ia tak bisa terpaku hanya pada Bumi, sementara di alam semesta, ada begitu planet dan galaksi dengan jumlah yang tak terbatas.
Faktanya, di atas langit masih ada langit. Jika dia kuat pasti ada yang jauh lebih kuat, dan untuk meningkatkan kekuatan itu harus ditempa terus-menerus, tak boleh mengendur tak boleh berputus asa, dan tak bisa menyerah pada takdir. Takdir itu di tentukan oleh diri sendiri, bukan oleh orang lain.
Seberapa besar tekadmu?
Seberapa keras usahamu?
Maka itulah yang akan merubah takdirmu. Jika kau berjuang mati-matian hingga titik darah penghabisan, maka yakinlah, hasil yang kau dapatkan akan setimpal, bahkan lebih dari yang pernah kau bayangkan.
Untuk melindungi orang-orang yang ia sayang, ia membutuhkan kekuatan yang sangat besar kekuatannya dapat menundukkan segalanya. kekuatan absolut yang membuat keinginannya tidak bisa ditentang oleh siapapun.
Merasakan krisis yang dialami oleh Rian sendiri. tubuh cahaya miliknya mulai bersinar dengan terang itu menyerap energi dari berbagai arah dan terserap oleh tubuhnya sendiri. tinggal lambat laun energinya mulai kembali pulih dan wajahnya yang pucat berubah menjadi kemerahan. begitu juga dengan kekuatan jiwanya itu berangsur-angsur mulai dipulihkan dan kembali ke puncaknya.
Dengan kecepatan yang sangat tinggi, ia pun segera melesat ke arah tertentu menuju ke planet yang saat ini adalah rumahnya yaitu Bumi.
Sementara itu entitas lain yang ada di kehampaan, di sebuah galaksi yang jaraknya milyaran tahun cahaya dari tempat Rian berada, yang mengamati pertarungan keduanya saling memandang satu sama lain. Hingga akhirnya salah satu dari mereka berkomentar,
"Hahaha! Bagaimanapun pewaris cahaya tetaplah pewaris cahaya. Seperti biasa ia selalu bijak dan menjaga keseimbangan yang ada di alam semesta tak peduli seberapa parah pun kehancurannya. Aku menyukai anak ini aku akan melihat terus perkembangannya. Menyaksikannya tumbuh menjadi lebih kuat hingga saat dia benar-benar pantas untuk menjadi Davis of Light yang sesungguhnya aku akan datang dan mengikutinya secara pribadi." ucapnya.
Faktanya, Julian Vortis. Meskipun dikatakan sebagai Kaisar sihir Cahaya bintang 9 yang sangat kuat. Akan tetapi ternyata ada eksistensi lain di atas tingkatan Kaisar sihir itu sendiri.
Dan tingkatan itu adalah tingkatan yang dicapai oleh para eksistensi yang saat ini baru saja menyaksikan pertarungan antara Rian dan Raizel.
Seketika ucapan itu langsung mengejutkan eksistensi yang lainnya ada di galaksi yang berbeda.
Bagi para eksistensi yang memiliki kekuatan besar seperti mereka. Berkomunikasi dengan jarak jutaan tahun cahaya bukanlah masalah yang besar.
Ucapan itu semacam sumpah setia yang tidak bisa sembarangan diucapkan begitu saja.
Jika sosok kecil yang mereka lihat sebelumnya memang benar-benar bisa menjadi Davis of Light yang sesungguhnya. Mereka juga tidak akan ragu untuk mengucapkan sumpah setia.
Faktanya pada zaman dahulu kala pertempuran yang dahsyat antara Davis of Light dan Davis of Darkness telah terjadi. Namun kekuatan yang diperlihatkan oleh mereka jauh lebih dahsyat daripada apa yang mereka lihat saat ini.
Pada pertarungan dengan eksistensi yang hidup pada zaman lampau yang sudah sangat lama.
Lalu Jika ditanya kekuatan macam apa yang dimiliki oleh eksistensi ini ?
Itu adalah God of Primordial.
Sebuah eksistensi dengan kekuatan di luar imajinasi.
Para eksistensi yang jika bertarung, maka pertarungan itu adalah pertarungan antara hukum asal. Pertarungan dengan skala kehancuran yang tak terbayangkan.