apa itu cinta...?! adakah semua orang benar benar tahu pasti apa artinya ?!
dan apakah itu benci yang sebenarnya...?! adakah semua orang juga tahu pasti apa artinya ?!
namun yang pasti....
benci dan cinta sungguh tak bisa di pahami oleh dua anak manusia yang terlibat dan terjebak akan hal itu.
Farid Ibrahim Hamzah Tarek
merasa sangat membenci seorang gadis yatim piatu bernama Mayrea Mazaya Khanza hingga ia tega merenggut kesucian gadis malang dan yatim piatu itu.
tak cukup sampai di situ, Ibrahim tega terus menghina dan merendahkan gadis itu.
sementara Rea, panggilan dari seorang Mayrea Khanza tetap berusaha kokoh dan tegar meski badai terus menerpanya.
apa yang terjadi selanjutnya ketika keduanya kembali di pertemukan setelah perpisahan hampir 10 tahun lebih lamanya dalam situasi dan kondisi yang begitu menyedihkan ?!
ikuti kisah baru aku....
" Antara benci dan cinta "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9 Niel yang perhatian
Sore hari pukul 4,
" Rea....
ada yang mencarimu " suara panggilan untuk Rea dari arah pintu kamarnya.
" ya....
aku segera keluar " jawab Rea dengan suara berat.
Kepalanya masih pusing dan tubuhnya....
jangan di tanya lagi bagaimana rasanya.
Rea bangun dan turun dari tempat tidurnya dengan langkah sedikit terseok,
Jujur sebenarnya ia masih belum siap untuk bangun. Kepalanya pusing dan kliyengan.
Gadis itu meraih hijab instan yang ia sampirkan pada sandaran kursi belajarnya.
Tak lama ia nampak melangkah dengan lemas keluar dari kamarnya menuju ruang penerimaan tamu yang ada di teras rumah.
" Niel....?!!! " dengan sedikit terpekik dan raut wajah terkejut ketika ia melihat seorang pemuda tampan duduk di salah satu kursi yang ada di ruangan itu.
Tak pernah ia duga apalagi ia pikirkan Niel akan datang ke kosannya ini.
Niel adalah anak seorang pengusaha kaya raya dan Rea tahu itu.
Rasanya sulit ia bayangkan bagaimana pemuda borjuis itu mau datang ke tempat seperti ini.
Sebuah kosan yang berada di gang sempit dan sangat sederhana sekali.
" Rea....kamu sakit ?! " tanya Niel dan segera berdiri ketika ia melihat Rea berdiri di ambang pintu.
" ah...hanya lelah, duduklah kembali...kau seharusnya tidak perlu repot repot datang kemari " kata Rea tak enak hati.
" kenapa ? kau tidak suka aku datang kemari ?! " tanya Niel masih dengan berdiri.
" bukan begitu ?! Tapi tempat ini tidak cocok untukmu Niel..."
" tidak ada tempat yang tidak cocok untukku...apalagi di sana ada kamu.
semua tempat cocok untukku selama ada kamu " jawab Niel dan membuat Rea mencebik.
" berhenti menggombal dan silahkan duduk....
maaf tempatnya hanya bisa begini " pinta Rea dan kemudia ia turut duduk dengan jarak yang lumayan jauh.
Namun Niel justru melangkah dan duduk tak jauh darinya.
Tiba tiba tangannya terulur ke arah kening Rea, sontak Rea memundurkan kepalanya.
" ckkk....apa apaan kamu " omel Rea sambil menyingkirkan tangan Niel dari keningnya,
sikap Niel jujur membuat Rea takut karena itu membuatnya teringat dengan kejadian kemaren sore.
" tak apa... aku hanya ingin tahu suhu tubuhmu. Wajahmu nampak memerah dan pucat.
kau demam Rea ?! " jawab Niel.
" tak apa, hanya lelah..." jawab Rea singkat dan jelas berbohong.
Tiba tiba Niel kembali menempelkan punggung tangannya pada kening gadis itu.
" Niel....!! " sentak Rea karena terkejut, ia bahkan tak lagi sempat menghindar.
" tak apa Rea...anggap aku halal menyentuhmu " jawab Niel sambil sedikit cengengesan.
" ckk...jangan ulangi, aku tak terbiasa dengan hal seperti itu Niel..."
" biasakan sajalah....
anggap aku calon suamimu "
" mulai ngelantur, pergi saja kamu....aku mau istirahat. Mengganggu saja " omel Rea lagi.
" ah tidak tidak...aku khawatir padamu, ponselmu tak bisa ku hubungi dan kau tidak sekolah tanpa mengabariku sama sekali " Niel mulai serius.
Rea menghela nafas.
" aku lupa, mungkin batre ponselku habis...aku tidak memeriksanya sejak kemaren "
" dasar kebiasaan....jangan biasakan hal seperti itu Rea, itu tidak baik.
bagaimana jika hal buruk menimpamu dan kau membutuhkan ponsel itu untuk meminta bantuan " ganti Niel yang mengomel.
Rea terdiam membisu, ia memilin jarinya dengan jarinya yang lain.
( hal buruk itu sudah terjadi padaku Niel...bahkan itu bukan lagi hal buruk,
tapi itu adalah hal yang sangat buruk hingga membuatku ingin mati saja rasanya )
Bisik hati Rea.
" Rea...kita kerumah sakit, badanmu panas sekali " ajak Niel
Rea menoleh dan kemudian menggeleng.
" tidak perlu Niel...aku hanya butuh istirahat " tolak Rea.
" tidak,
panasmu ini lebih dari sekedar demam biasa. Kau harus di periksa.
Dua hari lagi olimpiade itu kan ?! Kau harus sembuh dan sehat Rea "
Rea kembali terdiam.
" lusa ya....?! " gumamnya pelan.
" ada apa ?! kau merasa berat dengan olimpiade ini ?! " tanya Niel, raut wajah Rea membuatnya cemas.
" tak apa....
katakan saja jika olimpiade ini memberatkanmu, aku akan meminta papa mengurusnya untukmu.
pihak sekolah akan mencari penggantimu nanti "
" tidak tidak...tidak Niel, olimpiade ini penting untukku.
beasiswa yang mereka berikan sangat bagus. Aku bisa kuliah di Jerman jika aku menang nanti " jawab Rea dengan cepat.
Niel menatap Rea dengan dalam.
" apa kau begitu sangat ingin kuliah di sana ?! Tidakkah kau ingin kuliah bersamaku saja di Amsterdam ?! Sungguh aku bisa mengaturnya untukmu...." kata Niel dengan raut wajah penuh permohonan.
Sungguh ia berharap bisa bersama Rea lagi, berteman dengan Rea membuatnya sangat bahagia.
Bahkan tak jarang ia bisa berubah menjadi orang lain hanya karena Rea.
Rea menggeleng,
" tidak Niel..."
Niel menghembuskan nafasnya kecewa.
" jika kau mau, kau tak perlu ikut olimpiade ini...biar aku yang membiayai kuliahmu "
" tidak..aku tidak mau "
" tapi kenapa Rea......kau selalu saja menolak niat baikku !! "
" kau sudah tahu jawabannya Niel, kenapa kau masih harus bertanya lagi ?! "
" ckk....menerima bantuan dariku bukan berarti kau berhutang padaku Rea.
kita temankan....?! "
" justru karena kita teman, maka jangan pernah libatkan uang secara berlebihan dalam pertemanan kita itu Niel "
" ckkk...terserah kaulah, kau memang keras kepala " omel Niel kemudian.
putus asa rasanya dia membujuk gadis itu.
Rea selalu menolaknya,
" tapi sekarang kau harus menurut apa kataku, kita pergi ke rumah sakit...jika tidak terpaksa aku menggendongmu "
" Niel....."
" Rea.....kau yang memaksaku " jawab Niel dengan bersiap memposisikan dirinya hendak mengangkat Rea.
Sontak Rea bangkit dari duduknya dan melangkah mundur ke belakang.
" ok...ok...aku akan menurut, tunggu sebentar aku ganti dulu "
" baik..tapi cepatlah...."
Klinik Abyakta.
Rea telah berada di dalam sebuah ruangan pemeriksaan di sebuah klinik kesehatan dengan plang nama Abyakta.
Rea menolak ke rumah sakit dan minta di bawa ke klinik saja.
Niel pun menurut dari pada tidak sama sekali.
Dengan di temani Niel, Rea di periksa oleh seorang dokter.
" tekanan darah mu sangat rendah nona, kau butuh istirahat dan banyak makan makanan bergizi.
jangan diet diet dulu...
Perhatikan kesehatan,
itu lebih penting..." pesan dokter.
" maaf ini akan membutuhkan waktu yang agak lama, karena aku akan memberi infus kepada mu.
Tubuh mu membutuhkannya...." lanjut dokter itu lagi.
Mendengar itu Rea sedikit panik,
Ini sudah pukul setengah 7, kalau di infus pasti ia membutuhkan lebih banyak waktu lagi untuk berada di klinik ini.
itu artinya ia akan pulang lebih malam.
Tidak...ia tidak mau membuat bua Sari cemas apalagi berpikir buruk tentangnya.
" tidak adakah cara lain dokter ?! Ini sudah malam...
saya harus segera pulang " kata Rea penuh permohonan.
" ada, tapi infus adalah yang terbaik..."
" tak apa dokter yang lain saja " jawab Rea
" baiklah aku akan memberi kamu obat yang lain, tapi janji kamu harus banyak banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi "
" iya dokter...InsyaAllah " jawab Rea lega.
Akhirnya ia mendapat resep pengganti infus dari dokter itu.
Usai pemeriksaan itu, keduanya segera keluar dari ruangan itu.
Rea dan Niel baru saja akan keluar dari pintu utama lobi klinik.
Bersamaan dengan itu keduanya berpapasan dengan beberapa orang yang cukup mereka kenal.
Beberapa orang itu nampak menghentikan langkah begitupun dengan Rea dan Niel.
Salah satu dari seseorang itu yang tak lain adalah Ibra itu menatap Rea dengan begitu tajam.
Begitu tajamnya tatapan mata Ibra kepada Rea, hingga membuat gadis itu ketakutan.
Tatapan pemuda terasa langsung menembus jantungnya.
Tubuh gadis itu seketika gemetar, tanpa sadar ia menggeser tubuhnya sedikit kebelakang Niel kemudian ia menunduk dalam.
Sementara Ibra,
Pertama kali melihat penampilan gadis itu tanpa seragam,
sekali lagi ia seolah melihat orang yang berbeda terhadap Rea.
" ayo Rea...ini sudah malam " ajak Niel sambil meraih tangan Rea kemudian mengajaknya melangkah dan melewati Ibra dan kawan kawannya begitu saja.
Ibra hanya diam tak bergerak sama sekali dari tempatnya.
Ia hanya berdiri dan menatap lurus kedepan.
( bukannya datang dan meminta pertanggung jawaban dariku...
kau malah bersenang senang dengan orang lain )
oceh Ibra di dalam hati.
" dasar murahan...." umpatnya sambil melanjutkan langkahnya masuk ke dalam klinik itu dan di ikuti oleh Tomy dan Arhan.
Ibra baru saja mengalami insiden kecil yang mengharuskannya melakukan pemeriksaan. Dan ia memilih klinik ini karena klinik inilah yang menurutnya paling dekat dengan lokasi ia mengalami insiden barusan.
Ia baru saja melakukan balap liar di sebuah jalan bekas tol yang tak lagi di gunakan bersama dengan teman teman balap liarnya.
Motor yang ia kendarai tiba tiba mengalami pecah ban hingga membuat tubuhnya terpelanting menabrak pembatas jalan.
Beruntung ia tak apa apa, Namun Sandy yang merasa khawatir memaksanya untuk memeriksakan diri saat ini juga dengan di temani Tomy dan Arhan.
Sementara Sandi mengurusi motor sport milik Ibra yang masih berada di arena balap liar.
Thor.. endingnya jangan biarkan Ibra kenapa2 ya 🙏🙏🙏
dans segera pertemukan mereka 👍😢
tunggu Rea merawatmu..
❤❤❤❤❤
aku kok jadi gemezzzz ama Niel..
bisa2nya dia bikin berita hoax..
❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
❤😉😉😉😉❤❤❤❤❤
ikuti akun Rea..
cari di yogya..
kalian akan bertemu...
perjuangkan cintamu..
kalo gak ngerti cinta atau bukan..
minimal ranggung jawab atas rasa bersalahmu..
❤😉😉😉😉😉❤❤❤❤❤
apakah Rea pernah hamil..
aaahhh..
masih musteri..
penasarannnn..
❤❤❤❤❤
Apakah itu Ibra yg melihat Rea lagiii?? 🤩🤩🤩🤩