Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 ( keputusan Felix)
Felix bersandar ke dinding sembari matanya menatap Valencia yang sudah tertidur sejak lima menit yang lalu. Dia merasa bersalah kepadanya, karena membiarkan hal mengerikan ini terjadi padanya. Dan dia bersalah karena tidak bisa menyadari perasaanya sendiri, sampai pada akhirnya semuanya sudah terlambat. Jika saja ia tidak terus menepis perasaan lama yang muncul kembali, mungkin saja semua ini tidak akan terjadi. Jika saja, ia tidak menyembunyikan pernikahannya, mungkin saja semua ini tidak akan terjadi.
Tentang kesehatan mental yang polisi wanita itu katakan padanya, ia masih kawatir sampai sekarang. Walaupun Valencia terus berkata bahwa dia baik-baik saja, tapi entah kenapa Felix tidak bisa langsung mempercayainya begitu saja. Ada apa dengan masa lalu Valencia, ia ingin tau semuanya. Tapi Valencia tidak mau memberitahukan semuanya. Ia hanya mengatakan bahwa hubungan keluarganya tidak baik-baik saja.
“Mungkinkah semuanya karena Roy? Atau kematian ayahnya?” Ucap Felix lirih, mencoba untuk menebak.
Valencia juga bersikeras menolak ajakannya untuk pergi ke psikiater, dan Felix hanya bisa menghormati keputusannya. Karena memang, Valencia terlihat baik-baik saja dan tidak mengalami hal-hal yang sampai membahayakan dirinya. Valencia hanya meminta Felix untuk terus berada disampingnya, dan tentu saja ia setuju dengan permintaan itu.
Felix melihat keadaan tangannya yang terluka, luka akibat memukul seseorang itu membuat tangannya memerah. Senyum tipis justru terlihat diwajahnya, saat ia mengingat kembali ekspresi kecewa semua laki-laki yang akhirnya tau siapa dirinya. Ekspresi kekecewaan itu sedikit menghibur dirinya. Karena pada akhirnya, semua orang tau bahwa Valencia adalah miliknya.
“KRING!!” (Ponsel Felix berdering)
Senyum Felix memudar saat Lisa mengirimkan pesan padanya, dan isi pesan itu mengatakan bahwa Lisa ingin bertemu dengannya sekarang juga. Felix sudah tau apa yang akan dibahas olehnya, sudah pasti tentang foto pernikahan yang di sebar di grup dan membuat heboh semua orang.
“Aku harus menyelesaikan ini semua sekarang” ucap Felix dan mencium kening Valencia sebelum dia pergi.
Felix masuk kedalam mobilnya, dia mengendarai dengan kecepatan tinggi. Karena hari sudah semakin malam, Felix tidak bisa meninggalkan Valencia terlalu lama sendirian. Karena dia masih harus dalam pengawasannya.
“Aku akan cepat menyelesaikan masalah ini, dan segera pulang secepat mungkin” ucap Felix memarkirkan mobilnya di sebuah cafe.
Baru saja ia turun dari mobilnya, ia langsung melihat Lisa yang sudah berdiri menunggunya. Bukan lambaian tangan yang Felix dapatkan saat ini, tapi sebuah tatapan kesal yang terlihat diwajahnya.
Felix menghampirinya dengan senyuman tipis, mereka duduk di sebuah tempat yang paling ujung dari cafe ini. Mereka sengaja untuk memilih tempat yang jauh dari keramaian, karena obrolan mereka cukup sensitif saat ini.
“Apa maksudmu?”
“Memberitahu semua orang tentang pernikahan kalian?”
“Dan foto pernikahan itu! Kau mempermalukanku Felix!”
Lisa langsung mengatakan semua hal yang mengganggu hatinya, dia tidak lagi berniat untuk berbasa-basi saat keadaan sudah kacau seperti ini. Lisa semakin marah karena Felix terlihat baik-baik saja saat ini.
“Maafkan aku”
“Aku merasa bahwa aku harus menyelamatkan Valencia, karena dia sekarang istriku”
“Aku harus bertanggung jawab padanya” ucap Felix, berhasil membuat Lisa menatapnya tak percaya.
“Lalu bagaimana denganku? Bagaimana denganku Felix!” Ucap Lisa dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
“Sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini” ucap Felix.
“Kau tidak merasa bersalah padaku? Sekarang kau justru memutuskan hubungan denganku. Hebat sekali Felix! Hebat!” Ucap Lisa dengan senyum tipisnya.
“Kau tau betapa hancurnya hidupku karena Valencia? Dia membuatku sangat menderita, sampai aku merasa hampir gila dibuatnya. Dia telah merebut sesuatu yang paling aku cintai di dunia ini, yaitu dirimu” ucap Lisa.
“Kau benar-benar akan memilihnya sekarang?” Ucap Lisa lagi.
“Maafkan aku, tapi dia lebih membutuhkanku” ucap Felix, membuat Lisa tidak bisa berkata apa-apa lagi.
“Kau memang tidak pernah benar-benar mencintaiku Felix. Kau hanya kasihan padaku, karena aku selalu berada disisimu dulu saat di sekolah”
“Aku bahkan tau, jika kau sudah menyukai Valencia sejak hari pertama masuk sekolah. Kau hanya memilihku karena aku lah orang yang bisa kau dapatkan pada saat itu. Aku tau, karena aku sudah memperhatikanmu sejak lama. Kau seharusnya mengerti betapa aku mencintaimu sampai detik ini, bahkan aku tidak mempermasalahkan perselingkuhanmu, dan masih menerimamu. Tapi sekarang kau justru meninggalkanku, jahat sekali Felix!” Ucap Lisa lagi.
Lisa meneteskan air matanya, dia bangkit dari duduknya dan menyiramkan air kewajah Felix sampai membuat semua pakaiannya basah. Semua orang juga mulai memperhatikan mereka.
“Kau pasti mengerti, kita tidak akan putus dengan mudah begitu saja. Ayahku pasti akan menghubungimu, bersenang-senanglah dengannya sementara waktu ini!” Ucap Lisa dan pergi meninggalkan Felix yang diam membisu.
Felix mengelap wajahnya yang basah dengan tisu, dia menerima semua perlakuan ini, karena ia memang pantas mendapatkannya. Dia dihadapkan dengan dua pilihan yang sulit, pada akhirnya ia memilih untuk bersama dengan Valencia. Merelakan kisah cintanya dengan Lisa yang cukup lama, demi Valencia.
Felix membayar pesanan yang sama sekali tidak di sentuhnya, dia keluar dari cafe dengan banyak beban pikiran di kepalanya. Ia masuk kedalam mobilnya dan bersandar pada kursi kemudi, ia memejamkan mata sejenak berusaha menguatkan dirinya sendiri. Dia mencoba meyakinkan dirinya, bahwa apa yang dilakukannya sekarang adalah keputusan yang tepat.
“Benarkah apa yang Lisa katakan padaku? Bahwa aku tidak benar-benar mencintainya selama ini?” Ucap Felix yang kebingungan dengan perasaanya.
“Lalu pada Valencia? Apa tanpa sadar, aku memang sudah jatuh cinta padanya sejak awal?” Batin Felix.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kediaman Edward (Rumah milik Valencia yang ditempati ibunya dan Roy).
Roy panik saat anak perempuannya datang dengan berlinang air mata. Dia segera membawanya kedalam pelukannya, Sonya juga sama paniknya setelah melihat anak tirinya datang dalam keadaan menangis seperti ini.
“Ada apa? Kenapa menangis seperti ini?” Ucap Roy cemas.
“Felix memutuskan hubungan denganku. Dia lebih memilih Valencia” ucap Lisa di sela-sela tangisannya.
Sonya yang mendengar itu langsung terdiam membeku. Dia lagi-lagi merasa tidak enak hati dengan Roy, karena Valencia membuat masalah lagi. Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang.
“Jalang itu memang sudah tidak bisa dibiarkan lagi” ucap Roy.
“Dia benar-benar sudah menghancurkan hidupmu!” Ucapnya sembari melepas pelukannya pada Lisa.
Sebagai gantinya, Roy menatap Sonya dengan tatapan datarnya. Dia seperti menunggu apa respon Sonya setelah mengetahui bahwa anak perempuannya lah yang telah menyebabkan semua kekacauan ini. Sonya hanya bisa diam, tidak bisa berkutik.
“Maafkan aku. Aku tidak cukup tegas padanya” ucap Sonya.
“Aku tidak bisa membiarkan Lisa kehilangan pewaris Mars group itu. Bagaimanapun dia adalah orang yang akan menjadi pemilik perusahaan besar itu di masa depan” ucap Roy sembari memijit kepalanya.
Roy sedang memikirkan sebuah cara untuk mengatasi ini semua. Ia ingin semuanya kembali pada tempatnya seperti semula. Ia ingin tidak ada lagi orang yang akan menghalangi jalannya untuk mendapatkan keuntungan dari pernikahan Lisa dan pewaris Mars group itu.
“Felix terlalu sempurna untuk seorang jalang sepertinya”
“Biarkan Felix terombang-ambing dengan perasaannya sendiri. Aku yakin dia juga belum tau perasaanya yang sebenarnya. Kita hanya bisa bertaruh dengan itu” ucap Roy lagi.
Sonya mengepalkan tangannya kuat, ia merasa marah dengan Valencia yang selalu membuatnya berada dalam situasi yang sulit. Ia begitu membencinya sejak kejadian hari itu, sampai sekarang.
...----------------...