Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 ~ Makanan macam apa ini ~
Tidak ingin berdebat dengan mertuanya Lisa akhirnya memasak apa yang dibeli oleh ibu mertuanya.Dia memasak tahu sambal dan juga sayur bening sebenarnya hari ini dia pengen masak ayam goreng untuk makan malam mereka dia mengira mertuanya akan membeli ayam seperti biasa, dan ternyata uang lima ratus ribu yang dia ambil secara paksa malah cuma dibeli tahu tempe.
Karena masakannya hanya seadanya,semua pekerjaannya selesai dengan cepat,dia akhirnya kembali ke kamar lalu istrahat sejenak sambil menunggu Celin bangun.
Mungkin karena terlalu lelah sampai tidak sadar Lisa tertidur hingga hampir jam tujuh malam.Ratih kembali dari rumah tetangga,dari sore dia pergi ke rumah tetangganya memamerkan mobil yang baru dibeli Antoni semua orang harus tau makanya dia pergi memberitahu semua tetangganya.
" Kenapa gelap sekali,kemana semua orang?" Tanya Ratih yang baru saja kembali ke rumahnya dia masuk ke dalam rumah dan menghidupkan lampu.
"Lisa..!! Lisa...Kamu dimana?" Teriak Ratih dari ruang tamu.
Lisa yang mendengar teriakan dari ruang tamu segera terbangun,dia kaget sekali saat melihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam sementara Celin putrinya belum juga mandi.
"Lisa...!!....??"
Sekali lagi Lisa mendengar teriakan mertuanya membuatnya benar-benar sadar dan matanya terbuka lebar.
"Ya ampun apa yang terjadi padaku kenapa aku bisa tidur sangat nyenyak di sore hari begini?"Ucapnya dalam hati lalu dia turun dari atas ranjang dan keluar dari kamar menemui mertuanya di ruang tamu.
"Kamu gila ya kamu tidur sampai malam begini?" Ucap mertuanya dengan nada tinggi.
" Maaf bu,aku ketiduran." Jawab Lisa.Dia juga sedikit malu karena baru kali ini dia ketiduran sampai tidak ingat waktu.
"Aku pulang bu...."Sapa Viona yang baru kembali entah dari mana lalu masuk ke dalam rumah,dia menghampiri ibu dan kakak iparnya di ruang tamu.
" Ngapain ibu disini? Apa yang terjadi?" Tanya Viona sembari memberi isyarat memakai bibirnya menunjukkan kakak iparnya.
" Ini kakak iparmu,sepertinya hidupnya terlalu enak tinggal di rumah kita,bisa-bisanya dia tertidur sejak sore tadi sampai sekarang sudah jam tujuh malam entah dia sudah memasak atau belum." Jawab Ratih.Tepat pada saat itu mobil Antoni masuk ke halaman rumah mereka Ratih dan Viona segera bergegas keluar menyambut Antoni.
Lisa hanya bisa menghela napas berat melihat sikap norak ibu dan adik iparnya.Padahal rata-rata di komplek mereka sudah pada punya mobil tapi entah kenapa mertuanya begitu pamer seakan mereka yang paling kaya.
" Ada apa kalian datang bersamaan begitu?" Tanya Antoni saat keluar dari dalam mobilnya.Menutup mobilnya dengan sangat pelan lalu menyeka beberapa bagian mobilnya pakai tissue karena ada sedikit debu.
"Ciee...!! Yang lagi menyeka debu di mobil yang masih mulus melinting,kamu keren banget bang...Aku bangga banget kita akhirnya bisa punya mobil bagus sesekali bisa dong bang aku bawa mobil mu kuliah." Ucap Viona menggoda Abangnya.
" Bisa dong,kalau kamu sudah bisa bawa mobil kamu bisa kok membawanya kapan pun kamu mau." Jawab Antoni sembari tersenyum lalu berjalan masuk ke dalam rumah.
" Benar ya bang."
"Terus kalian kenapa sampai menyusul ku keluar?"
"Kami hanya ingin melihat betapa kerennya Abang pakai mobil itu."
"Ahhh norak tau.Ya sudah kita masuk yuk,aku lapar banget tadi keluar sama Mona hanya makan bakso perutku rasanya nga kenyang."
"Apa...Kamu jalan-jalan sama Mona?"Tanya ibunya dengan nada tinggi karena kaget dia mengira Antoni hanya mengantar Mona dan kembali ke kantornya.
"Ssttt...Ibu....Kalau Lisa dengar kita bisa dalam masalah empat tahun itu bukan waktu yang yang cepat lo.." Jawab Antoni sembari menempelkan jari-jarinya di bibirnya.
"Maaf..!! Maaf ibu hanya kaget saja mendengar ucapan mu,kalian makan bakso bersama itu artinya kalian punya hubungan ya?"
"Sudahlah aku mau makan dulu,aku sudah sangat lapar." Antoni pergi ke dapur,ibu dan adiknya mengikutinya dari belakang.
" Ya ampun makanan macam apa ini? kenapa hanya tahu dan sayur bening begini? ini yang buat aku gampang emosi.Lisa...!!!?? Lisa.." Teriak Antoni dari dapur setelah melempar tudung saji ke sudut dapur.
Ibunya menunduk tanpa komentar dia sedikit takut juga Lisa bakal mengadu pada putranya karena telah mengambil uang belanja tadi pagi.
" Kakak ipar keterlaluan,aku tidak mau makan kalau cuma lauk itu." Tambah Viona dengan wajah masam.
" Lisa....Kamu dengar tidak aku memanggil!!??."
Lisa segera keluar dari kamar setelah membasuh tubuh Celin dengan air hangat,dia menggendong Celin dan membawanya ke belakang.
" Ada apa sih mas kenapa berisik sekali? Kamu pulang-pulang bukannya mengucap salam malah berteriak,lagian ini sudah jam berapa kenapa kamu pulang terlambat lagi?" Jawab Lisa setelah sampai didapur.
"Lisa...Kamu ti_
"Bu...!!"Antoni segera memotong ucapan ibunya,dia takut ibunya banyak bicara lagi menambah masalah untuk mereka.Dia sendiri lupa kalau pada saat ini dia sedang berpura-pura.
" Itu dek kenapa makanan dimeja hanya ini doang,gimana mau sehat dan semangat kerja kalau lauknya hanya ini doang,aku udah lapar banget tadi pas liat menunya cuma ini aku jadi kesal."
" Seharusnya mas kamu bersyukur hari ini kita masih bisa makan walau hanya makanan sederhana begini.Lagian mas tanya saja sama ibu kenapa ibu hanya beli ini saja tadi,ibu mengambil uang lima ratus ribu dari aku untuk uang belanja tapi ibu hanya beli ini untuk modalku besok saja sudah tidak ada ibu mengambilnya semua."
Ratih menunduk dalam-dalam,dia tidak berani melihat Antoni dan juga Lisa yang kelihatan marah besar padanya.
"Maksudnya apa ini?"
"Tadi siang aku menyuruh ibu belanja tapi ibu malah cuma beli ini saja padahal ibu mengambil semua uang dari tanganku,untuk modal besok aku juga sudah tidak ada." Lisa pura-pura memelas dihadapan suaminya untuk melihat reaksi pria itu.
" Oalah...Aku minta maaf ya dek,bu sekali lagi jangan lakukan itu." Hanya itu ucapan yang keluar dari mulut Antoni dan mereka bertiga memilih kembali ke ruang tamu tanpa menyentuh makanan yang dia masak.
Lisa menghela napas berat saat melihat makanan yang dia masak tidak disentuh sama sekali sama mereka,dia sedikit merasa iba dengan makanan itu.
" Mereka sok kaya sekali,memangnya mereka bisa makan enak selama ini kalau bukan karena aku,tanpa kredit saja hidup sudah melarat malah di tambah susah seperti ini dasar laki-laki tidak punya pikiran." Ucap Lisa dalam hati.
Tidak ingin makanannya terbuang sia-sia Lisa akhirnya makan sendiri di dapur menikmati makanan sederhana yang dia masak tadi sore.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹 🌹 🌹