"Anindira seorang wanita yang kehidupannya begitu sempurna, ia sangat cantik, berkulit putih bersih dan karir yang begitu bagus, tetapi satu yang tidak ia punya yaitu CINTA."
"Akan tetapi semua berubah ketika ia bertemu seorang lelaki tampan, gagah, berwajah indo-amerika, lelaki dingin juga tak tersentuh oleh seorang wanita. "
Dapatkah dira menakluk kan hati nya ? Hati yang begitu dingin dapatkah meleleh dengan seorang dira ? Bagaimana kisah selanjutnya, yuk ikuti kisah cinta mereka.
"CINTA KU YANG AKAN MEMBUATMU JATUH CINTA. "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenmafia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22
"akhirnya selesai juga pekerjaanku." ujar elden sambil merentangkan tangannya lalu melihat sudah menunjukkan pukul empat sore, karena ia harus ke apartemen Dira. "huh.. Bisa habis aku kalau tidak jadi ke sana, pasti kena marah mommy." gumaman elden sambil keluar kantor menuju mobilnya.
Drrt.. Drrt.. Drrt
Ketika hendak pergi justru ponsel elden berdering dan ia langsung mengangkat ponselnya.
"iya mom, hallo." ucap elden ketika tahu sang penelponnya adalah mommynya.
"nak, kamu sudah selesai belum pekerjaannya?" ujar mommy audy lewat sambungan teleponnya.
"sudah mom, ini juga el sedang dalam perjalanan menuju apartemen dira." ucap elden dengan suara yang pelan.
"ah.. Baguslah nak, mommy nitip salam ya buat dira dan kamu jangan lupa bawakan sesuatu buat dira." ucap mommy audy kembali.
"iya mom." ucap elden lalu ia mematikan sambungan teleponnya.
Elden harisson memang orang yang sangat dingin, keras, di kalangan pembisnis dan ia juga orang yang benci dengan wanita. Namun ia bisa berkata lembut dengan keluarganya, terutama mommy audy dan aleta, sang adik perempuannya.
*
*
Elden sampai di apartemen dira, namun dia juga melihat mikha yang baru saja tiba di sana. Dan mikha yang tahu bahwa elden juga ada di sini, ia langsung menghampiri elden.
"ngapai anda kesini?! Mau buat dira menangis lagi?" ucap mikha dengan suara tinggi karena ia masih merasa sebal terhadap elden.
Sedangkan elden hanya menatap mikha dengan datar dan lalu pergi, meninggalkan mikha yang masih mematung dengan tingkah elden.
"gila emang tuh orang." gumaman mikha dengan menghentakkan kakinya di lantai.
Elden sampai di depan pintu apartemen dira, ia langsung menekan tombol bel.
Dira yang masih tertidur langsung terbangun dan ia bergegas menuju pintu, dengan pakaian tidurnya, karena setahu dia yang akan datang itu mikha bukan elden.
"el?" ucap dira dengan lirih meskipun ia juga kaget, kenapa ada elden di apartemennya.
Sedangkan elden hanya menatap dira dari atas sampai bawah, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dira yang tahu jika elden sedang menatapnya, ia langsung berlari masuk dan mengambil selimut.
Mikha yang melihat Elden tidak masuk langsung segera berlari pelan ke arah Elden.
"Kenapa tidak masuk? Tidak di bukain pintu ya ?" ejek mikha
Alih alih menjawab ucapan mikha, justru elden memberikan tas bingkisan terhadap mikha sambil berkata "dari mommy." lalu elden pergi meninggal kan mikha dengan sejuta pertanyaannya.
"hah?" ucap mikha sambil mengerutkan keningnya "dari mommy? Mommy siapa lagi yang dia maksud? "
Tiba tiba pintu apartemen dira terbuka, dan dira kaget karen di depannya sudah bukan elden melainkan mikha. Dira sempat keluar dari kamar celingukan buat mencari elden.
"kenapa? Nyariin laki laki kulkas, kah? " ujar mikha sambil melihat tingkah dira yang kebingungan
"kamu tahu kalau elden kesini kha?" ucap mikha
"ya tahu lah, nih.." ucap mikha sambil menyodorkan tas bingkisan dari elden
Dira mengerutkan keningnya sambil menerima bingkisan "ini apa? Dari elden?"
"entah lah.." ujar mikha sambil mengedikkan bahunya lalu masuk ke apartemen dira
Dan dira akhirnya mengikuti masuk ke apartemen meskipun ia masih ada pertanyaan.
"tadi dia hanya menyerahkan itu, katanya dari mommy dan ya aku aku juga belum sempat bertanya dari mommy siapa, eh.. Dia udah pergi aja." penjelasan mikha sambil memainkan ponselnya
"ra, yakin kamu mau menikah dengan dia? Sumpah dinginnya udah ngalahin kulkas loh." ujar mikha lagi.
"ya mau gimana lagi." pasrah dira
*
*
Keesokan harinya, dira merasa tubuhnya sudah mulai membaik jadi ia memutuskan untuk menghubungi mommy audy untuk pergi mencari cincin pernikahannya.
"maaf ya sayang, mommy mengganggu waktu kamu." ujar mommy audy ketika sampai di apartemen dira.
"tidak mom, tidak mengganggu dira sama sekali." ucap dira sambil tersenyum.
"ini berarti apartemen kamu, nak?" ujar mommy audy sambil melihat sekeliling apartemen.
"iya mom, soalnya apartemen ini lebih dekat kantor daripada di mansion." ucap dira dengan tersenyum kepada mommy audy
"okay, ya sudah kalau begitu, ayok kita berangkat, nak." ajak mommy audy kepada dira dan elden. "karena mommy juga sudah menelpon manajer tokonya."
Dan dira hanya mengangguk tersenyum, sedangkan elden yang melihat mommy audy dan dira saling tersenyum hanya menatap dengan datar.
*
*
Dan benar saja ketika mobil elden sampai di salah satu toko emas terbesar, sudah langsung di sambut oleh seseorang laki laki dan wanita, yang pastinya bukan pegawai toko.
"mungkin ini kali ya manajer tokonya, seusia mommy audy." batin dira yang hanya melihat ke arah mereka.
"ayo masuk nyonya audy, selamat datang di toko emas golden king jewelry." ucap seseorang yang menyambut mommy audy.
"okay, thank you tuan jewelry dan nyonya hiera." jawab mommy audy sambil tersenyum. Namun sebelum mereka masuk toki, nyonya hiera menghentikan mereka dengan berkata : "nyonya audy apa ini calon menantu anda?" nyonya hiera sambil tersenyum menatap dira.
mommy audy langsung merengkuh pinggang dira sambil tersenyum "betul nyonya hiera, ini anindira. Bagaimana menurut anda? Cantik bukan?" ucap mommy audy sambil terkekeh pelan.
"perfect!" ucap nyonya hiera sambil mengacungkan jempolnya, dan berkata lagi "putra anda pintar sekali mencari calon istri dan calon ibu untuk anak anaknya nanti."
Dan dira yang mendengar itu hanya bisa menunduk dan menahan malu dengan wajah yang sudah panas dan pipi yang sudah seperti tomat matang, sedangkan elden hanya mengangguk dan tersenyum saja.
"jangan menggoda seperti itu mah, kasian tuh nak anindira yang sedari tadi hanya menunduk saja." ucap tuan jewelry yang memang sedari tadi memandang ke arah dira, dan mereka hanya terkekeh pelan, lalu mereka masuk ke dalam toko perhiasan.
"mau mencari cincin yang seperti apa, nyonya audy? " ucap tuan jewelry sembari menunjukkan beberapa cincin terbaik di toko tersebut, yang pastinya nomor satu kualitasnya dan limited edition.
"hmmm... Kau pasti sudah tau seperti apa yang aku inginkan, tuan jewelry." ucap mommy audy sambil melirik tuan jewelry dengan tertawa pelan.
"ini ada salah satu cincin set, pria dan wanita, dengan permata di tengahnya dan di toko ini hanya menyediakan tiga jumlah saja, dan menurut saya ini cocok untuk putra putri anda, nyonya." ujar tuan jewelry
Dan mommy audy mengangguk tanda setuju "gimana menurut kamu, el?" ucap mommy audy meminta pendapat elden.
"el, suka mom." ucap elden sambil menatap ke arah dira yang sedari tadi hanya diam saja.
"cincin ini selain mewah permatanya juga desain cincin ini menunjukkan kepribadian diri dan hanya tiga orang yang mempunyai cincin ini sedunia, ini cincin terakhir kami, nyonya." ucap tuan jewelry kembali.
Dan mommy audy mengangguk senang "nak, kamu suka tidak?" ucap mommy audy kepada dira
"em.. Maaf mom, dira sih suka cincin ini tapi ini bukan kepribadian dira, dira suka yang elegan dan pastinya cocok buat dira pakai." ucap dira dengan lirih karena takut sang calon mertuanya akan tersinggung dengan ucapannya.
Sedangkan mommy audy mendengar ucapan dira bukannya tersinggung atau gimana justru ia sangat suka dengan kepribadian dira.
"okay nak.. Kalau begitu, mommy ikut kamu, karena kan kamu yang akan makai cincinnya." ucap mommy audy dengan tersenyum.
Dan dira hanya mengangguk sambil tersenyum dan memandang ke arah elden, meskipun elden hanya memandangnya datar.
"tolong carikan cincin yang seperti calon menantu saya inginkan." ucap mommy audy kepada tuan jewelry. Dan tuan jewelry tersenyum dan mengangguk lalu bergegas mencarikan cincin yang di maksud customernya.
Dari beberapa cincin yang di tunjukkan tuan jewelry, dira menyukai salah satu cincin itu, yang menurutnya unik dan cantik.
Foto cincin pernikahan Anindira dan Elden
"gimana menurut kamu el?" ucap dira denga tersenyum bahagia
"bagus." ucap elden sambil menatap cincinnya.
Dan mommy audy yang melihat itu hanya tersenyum bahagia.
"dira ambil yang ini saja, mom." ucap dira.
"baiklah nak." ucap mommy audy dengan tersenyum.
*
*
Dan setelah mereka selesai dengan perkara mencari cincin pernikahan, akhirnya mereka memutuskan untuk mencari makan terlebih dulu sebelum mereka pulang.
Bersambung 💐
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
HAPPY READING FRIEND 🤍
Ceritanya masih berlanjut ya, semoga suka 😉
Kalau suka, jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara like, komentar dan votenya 😁
Thank you ❤