NovelToon NovelToon
Getot Darjo

Getot Darjo

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Dendam Kesumat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: ihsan halomoan

Dalam menimba ilmu kanuragan Getot darjo memang sangat lamban. Ini dikarenakan ia mempunyai struktur tulang yang amburadul. hingga tak ada satupun ahli silat yang mau menjadi gurunya.

Belum lagi sifatnya yang suka bikin rusuh. maka hampir semua pesilat aliran putih menjauh dikala ia ingin menimba ilmu kanuragan.

Padahal ia adalah seorang anak pendekar yang harum namanya. tapi sepertinya pepatah yang berlaku baginya adalah buah jatuh sangat jauh dari pohonnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ihsan halomoan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permulaan

Di sebuah lembah yang berlatar belakang pegunungan yang menjulang tinggi, seorang pemuda bernama Getot Darjo berjalan tertatih-tatih. Kakinya tampak patah, dan pakaiannya compang-camping dengan guratan luka serta tetesan darah yang membasahi kain. Penampilannya sungguh mengenaskan.

"Bangsat betul," gerutunya, "Tak ada satu orang pun yang sudi menjadi guruku."

Di usianya yang menginjak 22 tahun, Getot memang tengah mencari seorang guru. Namun, anehnya, tak seorang pun berminat menerimanya sebagai murid. Perangainya yang buruk menjadi penyebab utama. Selain gemar menggoda wanita dan memiliki pikiran mesum, ia juga dikenal suka berjudi dan mabuk-mabukan bersama teman-temannya.

"Tapi aku puas," seringainya muncul di tengah ringisan kesakitan, "Padepokan yang kudatangi tadi sudah kuobrak-abrik... rasakan itu! Hehehe..."

Kendati sekujur tubuhnya nyeri akibat dipukuli murid-murid padepokan yang wajahnya bengkak digigit tawon, Getot masih mampu menyunggingkan senyum kepuasan.

Bukan tanpa alasan ia tampak begitu mengenaskan. Bayangkan saja, dilanda kekesalan mendalam karena tak ada yang mau menjadi gurunya, Getot nekat menyusuri hutan mencari sarang tawon. Keahlian ini ia warisi dari ayahnya yang gemar berburu sarang lebah di tengah rimba. Dengan mudah, ia berhasil mengumpulkan beberapa sarang tawon dalam bungkusan kain yang besar.

Setelah itu, ia melemparkan bungkusan berisi tawon itu ke dalam padepokan. Tak disangka, bungkusan itu mendarat tepat di tengah-tengah para murid yang sedang berlatih.

Getot, yang berada di luar tembok padepokan, tertawa terbahak-bahak mendengar hiruk pikuk dan kekacauan yang terjadi di dalam akibat serbuan tawon.

Namun, seorang murid mendengar tawa Getot, dan mereka pun mencari sumber suara itu. Begitu menemukannya, mereka langsung mengejarnya.

Karena Getot tidak memiliki ilmu bela diri, ia dengan mudah tertangkap dan digiring masuk ke dalam padepokan.

Sang guru terkejut mendapati bahwa pelaku keributan itu adalah Getot, pemuda yang baru kemarin merengek-rengek meminta untuk menjadi muridnya.

Sebagai pertanggungjawaban atas perbuatannya, Getot dihukum cambuk berkali-kali. Bahkan, seorang murid yang wajahnya penuh bentol akibat gigitan tawon melampiaskan amarahnya dengan menendang kaki Getot hingga patah.

Belasan murid lainnya pun ingin ikut menghakimi. Beberapa di antara mereka membawa parang, golok, dan berbagai senjata tajam. Namun, sang guru datang dan melarang murid-muridnya bertindak lebih jauh.

Ia masih memberi Getot kesempatan hidup, lalu melepaskannya dengan ancaman agar tidak pernah kembali ke padepokan itu.

"Ayah, ibu... maafkan anakmu ini yang tak mampu membalaskan dendam kematian kalian. Tak ada yang mau menjadi guruku. Tak ada yang mau mengajariku ilmu kanuragan," lirih Getot dalam hati.

Begitulah kira-kira awal mula mengapa Getot tumbuh menjadi pribadi dengan perangai buruk. Ini dikarenakan ia kehilangan kedua orang tuanya yang dibunuh secara keji oleh puluhan musuh bebuyutan mereka.

Saat itu usianya baru 20 tahun. Sebenarnya, ia tidak pernah tertarik untuk belajar silat, meskipun kedua orang tuanya adalah pendekar yang terkenal. Mereka terlalu memanjakan Getot sejak kecil, hingga semua keinginannya selalu dituruti.

Sebagai anak tunggal, sifat manjanya semakin menjadi-jadi, dan perangainya pun kian buruk menjelang dewasa. Sayangnya, orang tuanya justru semakin memanjakannya, padahal reputasi buruk Getot sudah tersebar di seluruh desa.

Dengan susah payah, akhirnya Getot tiba di rumah peninggalan orang tuanya. Rumah itu cukup besar, dulunya keluarga Getot termasuk keluarga yang kaya raya.

Namun, setelah kedua orang tuanya dibunuh, rumah itu menjadi tak terurus. Bagian dalamnya berantakan dan dipenuhi sampah. Bahkan, sarang laba-laba menghiasi setiap sudut ruangan.

Di kamarnya, Getot hanya tidur beralaskan tikar yang sudah usang. Hanya itu yang ia miliki sekarang. Warisan orang tuanya justru habis untuk berfoya-foya, bermain judi, dan menikmati kesenangan duniawi.

"Akhirnya sampai rumah juga. Ugh, tubuhku rasanya hancur. Entah sudah berapa tulangku yang patah selama ini. Anehnya, aku masih hidup. Sial... kenapa aku tidak mati saja?" gumamnya penuh keputusasaan.

Keesokan paginya, tiba-tiba Getot sudah berada di tepi jurang. Ya, benar sekali. Ia merasa hidupnya sudah tidak berguna lagi. Tak ada yang mau mengajarinya, tak ada yang peduli padanya.

Bahkan kemarin, warga desa yang melihat Getot penuh luka berjalan menuju rumahnya tidak acuh dan tidak ada yang membantu. Sudah sering ia mengalami luka parah, namun anehnya ia selalu selamat.

"Kali ini aku pasti akan mati. Ayah, ibu... aku akan menyusul kalian. Aku rindu... hanya dengan cara ini kita bisa berkumpul lagi seperti dulu," pikirnya dengan tekad bulat.

Namun, saat ia bersiap-siap untuk terjun, tiba-tiba seorang gadis cantik yang sedang mencari kayu melihatnya. Gadis itu pun buru-buru menghampiri Getot.

"Hei, kamu mau apa?" tanya gadis itu dengan wajah heran.

Getot yang melihat kecantikan gadis itu terkejut.

"Aku mau bunuh diri..." jawab Getot lesu.

"Kenapa?" tanya gadis itu lagi.

"Tak ada yang peduli padaku. Hanya orang tuaku yang sayang padaku. Aku akan menemui mereka di alam nirwana," jelas Getot dengan nada sedih.

"Iya, kalau kau ke alam nirwana. Kalau kau ke alam neraka bagaimana?" cibir gadis itu.

"Hei, siapa kamu? Sok tahu!" bentak Getot yang tersinggung dengan ucapan gadis itu.

"Kau tak usah marah. Aku hanya sedang mencari kayu kering di hutan ini. Tiba-tiba kulihat dirimu sudah berdiri di pinggir jurang. Apa tidak ada jalan lain selain bunuh diri?" tanya gadis itu lembut."

Tidak ada. Hidupku sudah tidak berguna lagi. Buat apa hidup seperti ini? Lebih baik aku mati."

"Tapi bagaimana dengan sanak saudaramu? Mereka pasti akan bersedih melihatmu mati bunuh diri," gadis itu kembali bertanya.

"Hahaha... sudah kubilang tak ada yang peduli padaku."

"Siapa bilang?" ucap si gadis dengan nada menyemangati.

"Apa maksudmu?" Getot terheran dengan ucapan gadis itu.

"Buktinya aku ada di sini," jelas si gadis.

"Jadi, kau peduli padaku?" tanya Getot yang mulai merasa sedikit harapan.

"Ya..." jawab si gadis singkat.

Karena Getot merasa ada yang peduli padanya, ia pun mengurungkan niat bunuh dirinya.

Namun, kebetulan sudah seminggu ia tidak berinteraksi dengan wanita. Mendengar kata-kata gadis itu pun membuat hatinya berbunga-bunga.

Tanpa basa-basi dan sambil tersenyum, ia mendekati gadis itu dan langsung hendak meraih tangannya. Namun, gadis itu menolak.

"Hei, kau mau apa?" hardik si gadis yang terkejut dengan kelakuan Getot.

"Memegang tanganmu. Katanya kau peduli padaku. Aku senang. Kita bisa menjadi sepasang kekasih, lalu mempunyai anak yang banyak," jawab Getot dengan polosnya.

"Apa? Kau sudah gila, ya? Maksudku mempedulikanmu itu sebagai sesama manusia. Kau tidak boleh bertindak nekat seperti itu. Umurmu masih muda. Jalanmu masih panjang," nasihat si gadis dengan nada tegas namun lembut.

Getot pun merasa kecewa. Ia salah sangka. Ternyata gadis itu hanya menganggapnya sebagai sesama manusia. Namun, jujur saja, setelah uangnya habis seminggu lalu karena kalah berjudi, ia tidak bisa lagi merasakan kehangatan tubuh wanita.

Karena hutan itu sepi, tiba-tiba muncul rencana jahat di benaknya. Ya, apalagi kalau bukan memperkosanya. Gadis itu cantik dan memiliki tubuh yang menggoda. Jelas saja Getot tergiur.

"Hei, kenapa matamu melihatku seperti itu? Kau mau apa?" ucap si gadis sambil mundur perlahan.

"Aku ingin menyentuh tubuhmu, Nona."

1
asta guna
sekedae saran. klo mau menyisipkan sejarah mungkin asisi chanel bisa jd rujukan.
agak ganjil disaat keturunan demak bertamu di mataram. krn setelah demak runtuh masih ada pajang Arya Penangsang kemudian Jipang joko tingkir.
IHS🇲🇨🇲🇨: sultan agung kan mataram islam kang?
asta guna: apalagi maksud author mataram kuno . jelas beda jaman. mataram kuno selesai abad 12 ditandai Majapahit berdiri. dan mataram islam muncul setelah pajang runtuh
total 2 replies
asta guna
getot bukan pahlawan dan membunuh penjahat itu harus.. jangan jd pecundang yg akan mendapatkan masalah dihari kemudian dr org yg sama.
Andi Suliono
tambah Thor up nya
asta guna
Marta guna gak guna hahaah
asta guna
getot kan belum belajar ilmu pedang ya
IHS🇲🇨🇲🇨: belum bang. dia hanya menggunakan kecepatan dan adaptasi jurus tapal bantam
total 1 replies
asta guna
hahaha saya suka saya suka
asta guna
saatnya pasukan tengkorak menebar teror. biar para penjahat itu tau rasanya terjebak di sarang sendiri..
asta guna
saatnya panen nyawa plus harta
asta guna
ini menarik. disaat musuh menganggap getot akan memukul, dan siap menagkis eh ternyata malah menyedot. 2ilmu yg di mix akan membuat musuh kelimpungan
asta guna
pertunjukan seni membunuh
asta guna
sebat dulu
asta guna
klo, menyelamatkan seseorang yg teraniaya. wajib hukumnya.. pecahkan biji kembarnya, biar kapok
asta guna
setuju. jangan jd pahlawan gak penting
asta guna
nah gitu., tanpa ampun
asta guna
kerahkan pasukan tengkorak mu tpt, cabut nyawa anak buah musuhmu dan itu akan memecah konsentrasi sekaligus emosinya terpancing. dg amarah musuh akan menyerang dg membabi buta. dan saat itu kamu bisa bermain seni membunuh. hahaha
asta guna
patahkan batang leher para begundal
asta guna
awas jangan jadikan tokoh beban jd pasangan MC
asta guna
bukna pak kades tp ki Demang. kan ini setingan zaman dahulu
asta guna
benar... itulah sifat dasar manusia. hanya keuntungan yg merubah sikat seseorang. asu og.
asta guna
mengampuni musuh hanya akan menimbulkan masalah dikemudian hari. catat itu jo darjo. jangan jd pendekar naif yg berujung kerepotan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!