NovelToon NovelToon
Sweet Marriage Revenge

Sweet Marriage Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: renita april

"Jangan bunuh aku."
Sydney tidak menyangka hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat hanya dalam satu malam. Ia melihat saudaranya dibunuh oleh seorang pria, dan dirinya terjebak dalam situasi sulit. Penderitaan ini tidak ia terima, dan alam mengabulkan permohonannya. Namun, ia malah harus menikah dengan seorang pria kejam bernama Ransom Alexander. Dia adalah pria yang paling Sydney benci. Pernikahan ini adalah dendam.

Cover by : Ineed design.

IG : renitaaprilreal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Coba Bermain

“Itu teman lama Mariane, Sayang. Bukan siapa-silapa,” sahut Elias. Ia tersenyum di hadapan Sydney, lalu melirik putrinya dengan tatapan tajam.

“Oh, sepertinya Mariane menyukai temannya itu.” Sydney berusaha tersenyum.

“Ada apa ini?” Ransom muncul, ia memakai baju ganti yang tadi Sydney siapkan.

“Sayang!” Sydney berlari memeluknya, dan berhasil membuat Ransom kaget karena wanita ini bertingkah seperti istri betulan.

“Ada apa, Sayang?” Ransom meraih dagu Sydney, memandang wajah sedih istrinya itu. Jika Sydney ingin bermain, baiklah … ia akan meladeninya.

“Sepertinya adikmu tidak menyukai oleh-oleh yang kubeli untuknya.” Sydney mengerjap, ia sedih karena Mariane ingin perhiasan bermerek daripada perhiasan unik yang ia beli dari Maldives. Dalam hati, Sydney tertawa. Ia sudah pernah mati sekali. Trik yang dimainkan Mariane, sama persis seperti Manda Forest.

“Mariane!” Ransom menggandeng istrinya.

“Kakak.” Mariane bangkit dari duduknya.

“Apa begitu sulit untukmu menerima buah tangan dari Sydney?”

“Bukan begitu maksudku. Aku hanya bilang kalau biasanya Kak Kayla memberiku hadiah perhiasan bermerek.”

“Mariane!” bentak Ransom, yang berhasil membuat Sydney kaget.

“Maafkan Mariane, Nak.” Lyra turut berdiri. “Masuk ke kamarmu, Mariane. Cepat!”

“A-Aku permisi.” Mariane bergegas pergi dari hadapan semuanya.

Aha! Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan sehingga Ransom sangat marah ketika Mariane memberitahu alasannya. Ya, apa pun itu selagi tidak menganggu kehidupannya, Sydney tidak mau ambil pusing.

“Tenangkan dirimu, Sayang. Kami semua bisa terkena serangan jantung karena suaramu. Lupakan saja oleh-olehnya. A-aku akan bagikan oleh-oleh ini kepada pelayan.” Sydney bergegas membawa semua paper bag itu, kemudian pergi ke arah dapur.

“Mariane tidak sengaja, Ransom,” ucap Lyra.

“Perhatikan lagi putrimu itu.” Ransom menatap tajam, ia melangkah pergi setelah itu.

Lyra dapat bernapas lega. Ia tersuruk di kursinya. “Mariane ini, dia selalu membuat masalah.”

“Itu karena kau, kan?” ucap Elias.

“Sayang, apa-apaan kau ini?” Lyra jadi kesal.

“Ransom benar. Perhatikan lagi Mariane. Jangan sampai ia menyebut nama wanita lain di rumah ini. Sekarang Sydney adalah menantu keluarga ini. Ingat itu.” Elias pun ikut berlalu dari ruang keluarga.

“Ada apa dengan mereka?” Lyra jadi kesal.

Keputusan Sydney tepat. Memang seharusnya oleh-oleh ini diberikan saja kepada para pelayan. Dengan begitu, ia tidak akan mendengar bentakan Ransom, dan menciptakan rasa canggung di keluarga ini.

“Nyonya Muda, terima kasih hadiahnya. Kami sangat senang.” Satu per satu para pelayan mengucapkan rasa terima kasihnya.

“Aku sengaja beli oleh-oleh untuk kalian.” Sydney tersenyum, anggap saja sebagai sogokan karena suatu saat nanti, ia pasti membutuhkan bantuan mereka. Terutama dari mata orang-orang yang tidak menyukai kehadirannya di sini. “Kalian sedang apa?” tanya Sydney.

“Kami sedang menyiapkan makan malam, Nyonya.”

“Biar kubantu.”

“Jangan, Nyonya. Nanti tangan Nyonya kotor. Ini tugas kami.”

“Aku ingin membuatkan sesuatu untuk suami dan mertuaku. Kalian tidak akan menghalangi, kan?”

“Baiklah kalau Nyonya mau seperti itu.” Pelayan mempersilakan Sydney melakukan apa pun yang dia mau.

Sydney harus berterima kasih kepada ibu tirinya yang telah diusir dari kediaman Forest. Karena penindasan wanita itu, ia terbiasa di dapur, dan lihai membuat berbagai macam masakan. Ia menyiapkan masakan yang disukai oleh Ransom, Elias, dan anggota keluarga lainnya.

“Suamiku menyukai sup jagung creme?” tanya Sydney.

“Betul, Nyonya Muda.”

“Kukira dia tidak pilih-pilih makanan.”

“Tuan memang tidak pilih makanan, tetapi sup jagung creme ini harus ada di meja ketika Tuan Ransom makan malam di rumah ini.”

“Oh, apa ibunya yang meninggalkan resep sup jagung?”

“Betul, dan Tuan Ransom sangat menyukai sup buatan____” Wanita ini terdiam saat rekannya berdeham. “Nyonya, biar saya yang siapkan bahan-bahannya.”

“Ya, terima kasih atas bantuanmu.”

Dugaan Sydney benar. Pasti ada sesuatu yang disembunyikan di rumah ini. Orang kaya memang senang sekali bermain rahasia, bahkan Sydney juga pernah melakukannya. Ia sendiri juga pernah menyembunyikan penderitaannya dari keluarga.

Sementara itu, Mariane yang ditegur oleh Ransom, sedang kesal saat ini. Wajahnya merah padam karena menahan marah. Kebenciannya pada Sydney semakin menjadi-jadi.

Bisa-bisanya Sydney mengadu tentang dirinya kepada Ransom. Harusnya ipar yang baik itu menyembunyikannya. Ia tidak menolak pemberian dari wanita itu dan hanya mengatakannya saja kalau pernah mendapat perhiasan mahal dari wanita bernama Kayla.

“Sayang, kau harus jaga perkataanmu,” ucap Lyra.

“Wanita itu saja yang senang sekali mengadu. Apa Ransom sungguh melupakan Kayla?” tanya Mariane dengan wajah yang masih diliputi dengan kemarahan.

“Kau tanya saja pada kakakmu itu. Ini semua karena Kayla yang terlalu sibuk dengan kariernya dan Elias yang selalu menagih tentang cucu.”

“Aku sangat benci wanita itu. Ibu lihat sendiri kan kalau dia mengadu pada Ransom. Aku harus memberinya pelajaran. Dia harus tahu posisinya di rumah ini.”

“Sudahlah, Mariane. Kau sudah membuat Ransom marah tadi. Jangan lagi berbuat usil.”

“Ibu tenang saja. Aku tahu caranya.”

Lyra mengembuskan napas panjang. Putrinya ini tidak mau mendengar perkataannya sedikit pun. Jika ketahuan, maka ia yang harus pasang badan. Ia juga yang mendapat kemarahan dari Elias.

“Ibu tenang saja. Aku tahu apa yang harus kulakukan.”

“Sydney tengah membuat makan malam untuk kita semua. Kau ingin menjahilinya?”

“Ini makan malam pertama dia berada di rumah ini dengan status istri, kan? Ayah pasti akan memberinya hadiah. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.”

“Kau harus berhati-hati. Jangan sampai ketahuan.” Lyra mengingatkan.

“Ibu tenang saja.” Mariane tersenyum penuh arti.

Semua makanan telah siap dan tinggal dihidangkan saja. Sydney meminta pelayan mengatur semuanya di atas meja. Ia juga turut menata piring, mengautkan sup ke mangkuk masing-masing anggota keluarga.

"Sempurna. Tinggal siapkan makanan penutup dan buah saja," kata Sydney.

"Biar kami saja yang menyiapkannya, Nyonya Muda."

"Tolong, ya. Aku mau panggil yang lain dulu." Sydney meninggalkan ruang makan, lalu pelayan beranjak ke dapur.

Mariane melihat kesempatan itu. Ia berlari kecil ke ruang makan, memastikan keadaan sekitar aman, lalu menuangkan beberapa tetes cairan ke mangkuk berisi sup di sisi meja bagian Elias dan Ransom.

Elias, sudah pasti akan duduk di kursi paling depan. Ransom sebelah kanan, diikuti Sydney. Sebelah kiri diisi oleh Lyra, Corvin, kemudian Mariane. Pengaturan ini tidak akan berubah.

"Aku ingin lihat bagaimana kau akan mengatasi ini, Iparku Tersayang." Mariane bergegas pergi setelah melaksanakan rencananya itu.

Waktu makan malam tiba, Elias, Lyra, Mariane dan Corvin yang baru pulang, duduk di kursinya masing-masing. Tidak lama Ransom dan Sydney juga menyusul ke ruang makan.

"Ayah, Ibu, semuanya, hari ini aku yang menyiapkan makan malamnya," ucap Sydney.

"Aku tidak sabar mencicipinya. Ayo, kita mulai makan malam," kata Elias.

Sydney melayani mertuanya lebih dulu, Ransom, barulah dirinya sendiri. Elias tampak menikmati semua masakan yang dihidangkan oleh menantunya. Begitu juga Ransom.

Sementara Mariane juga menikmati makanannya sembari menunggu obat yang ia teteskan di mangkuk Elias dan Ransom. Pandangannya tanpa sengaja bertabrakan dengan Sydney. Kakak iparnya itu tersenyum.

1
Febriah Dwi
memang Sydney menarik random....makanya jangan coba coba berkhianat yaa.semoga kamu tetap setia 😁
lyani
hukum itu ada Bu
Dian Rahmawati
marine bawa2 nama ramsom aja
Duet's Gemoy
next kak re ❤️🫶🫶
Febriah Dwi
yaa ampun sidney memang kereen....👍🏻👍🏻
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
good Ransom😂😂😂
Mirda Ciebungsu
tiap hari up Thor,please
Dian Rahmawati
wah rasain kamu marine
Febriah Dwi
yaa ayoo random cek cctv nyaa....biar kamu tahu jawabnya .
.
Mirda Ciebungsu
syd di lawan
Dian Rahmawati
senjata mkn tuan
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
senjata makan tuan😂😂😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga piringnya ditukar dengan punya si Marianne
Dian Rahmawati
mungkin senjata makan tuan buat si Marine
Febriah Dwi
Sydney dilawan....udah pernah mati soalnya jadi sekarang lebih berhati hati dalam bertindak.trus karakter marine mirip kakak tiri Sidney sebelum diusir bapaknya sidney
Faizah Indah lestari
cerita nya maraton amat sih Thor, pasangan yang sama cerewet sih. Hem..
Faizah Indah lestari
cerita nya maraton amat sih Thor, pasangan yang sama cerewet sih..
Mirda Ciebungsu
hemmm,pelakor mulai masuk
Nila
pagi2 baca ini bikin gerah🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Ransom tidak ada puasnya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!