NovelToon NovelToon
Dosa Yang Kucintai

Dosa Yang Kucintai

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒

"Aku mencintainya, tapi akulah alasan kehancurannya. Bisakah ia tetap mencintaiku setelah tahu akulah penghancurnya?"

Hania, pewaris tunggal keluarga kaya, tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Meskipun seluruh sumber daya dan koneksi dikerahkan untuk mencarinya, Hania tetap tak ditemukan. Tidak ada yang tahu, ia menyamar sebagai perawat sederhana untuk merawat Ziyo, seorang pria buta dan lumpuh yang terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya.

Di tengah kebersamaan, cinta diam-diam tumbuh di hati mereka. Namun, Hania menyimpan rahasia besar yang tak termaafkan, ia adalah alasan Ziyo kehilangan penglihatannya dan kemampuannya untuk berjalan. Saat kebenaran terungkap, apakah cinta mampu mengalahkan rasa benci? Ataukah Ziyo akan membalas dendam pada wanita yang telah menghancurkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Sabotase

Hania kembali ke kamar perawatan Ziyo dengan ekspresi yang nyaris tak berubah. Ia tahu bagaimana menyembunyikan kegelisahan, tetapi pikirannya terus berputar mengenai pria bermasker yang baru saja ia dengar berbicara tentang menggagalkan pengobatan Ziyo.

"Kau lama," komentar Ziyo saat Hania mendekat dan merapikan selimutnya. Nada suaranya datar, tetapi Hania bisa merasakan ketidaksabarannya.

"Maaf, tadi ada antrean di toilet." Hania tersenyum kecil, tetap mempertahankan ketenangannya.

Ia duduk di samping ranjang Ziyo, memastikan pria itu nyaman sebelum dengan lembut berkata, "Tuan, sebelum operasi, saya ingin memastikan semua berjalan lancar. Saya akan mengecek kembali siapa saja dokter dan tim medis yang akan menangani prosedur Anda."

Ziyo mengernyit samar, meski matanya yang buta tak lagi mampu menyiratkan ekspresi yang sama seperti dulu. "Kau bukan dokter, hanya perawat biasa. Kenapa tiba-tiba begitu khawatir?"

Hania menahan napas sejenak. "Saya memang bukan dokter, tapi saya sudah lama merawat Anda. Saya hanya ingin memastikan bahwa semua berjalan sesuai rencana. Saya tidak ingin ada kesalahan."

Ziyo terdiam sejenak. Seolah mempertimbangkan sesuatu, tetapi kemudian menghela napas. "Lakukan sesukamu."

Begitu mendapat persetujuan, Hania segera bergerak. Ia mencari tahu siapa dokter bedah yang bertanggung jawab atas operasi Ziyo, lalu menggunakan koneksi pribadinya untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun tenaga medis yang bisa membahayakan pria itu.

Melalui jaringan kepercayaannya, ia meminta rekam jejak dokter yang menangani Ziyo, mencari tahu apakah ada hal mencurigakan. Tak hanya itu, ia juga meminta bantuan dari kenalannya, seorang dokter senior terpercaya untuk ikut dalam tim operasi, seseorang yang bisa memastikan tidak ada kecurangan atau sabotase. Dokter itu ia hubungi secara rahasia untuk memastikan keselamatan Ziyo.

Ketika ia kembali ke kamar, Ziyo tetap dalam posisi yang sama, seolah tak peduli pada semua persiapan yang Hania lakukan.

"Sudah selesai?" tanyanya tanpa membuka mata.

Hania menatapnya lama, lalu menjawab, "Sudah. Anda akan baik-baik saja. Saya akan memastikan itu."

Namun, pikirannya terus berputar. Siapa pun yang ingin mencelakai Ziyo, mereka tidak akan mudah berhasil. Tidak selama ia masih ada di sini.

***

Diva duduk di kursinya, matanya menatap tajam ke layar laptop saat laporan terbaru mengenai perusahaan tiba di mejanya. Alisnya sedikit berkerut saat membaca salah satu poin penting dalam laporan tersebut.

"Investor baru?" gumamnya pelan, lalu melirik asisten pribadinya yang berdiri di dekat pintu. "Apa kau yakin dengan informasi ini?"

Asistennya, seorang pria muda dengan jas rapi, mengangguk. "Benar, Bu. Investor ini membawa suntikan dana yang cukup besar, dan yang lebih menarik, mereka secara terbuka menyatakan dukungan penuh terhadap posisi Pak Ziyo di perusahaan."

Diva menggenggam pulpen di tangannya lebih erat, matanya menyipit. Ini kabar buruk. Dengan adanya investor kuat di pihak Ziyo, peluangnya untuk menggulingkan pria itu semakin mengecil.

Namun, bibirnya kemudian melengkung membentuk senyum tipis. "Cari tahu lebih banyak tentang investor ini. Aku ingin tahu siapa mereka, apa kelemahan mereka, dan bagaimana cara kita bisa masuk ke dalam lingkaran mereka."

Asistennya mengangguk cepat sebelum keluar dari ruangan, meninggalkan Diva yang kembali menatap laporan di hadapannya dengan ekspresi penuh perhitungan. Jika ada satu hal yang ia pelajari dalam dunia bisnis, tidak ada sekutu yang abadi, dan tidak ada lawan yang tak bisa dijinakkan.

***

Di lorong parkiran rumah sakit yang remang-remang, seorang pria bertopi dan bermasker berdiri di sudut gelap, tangannya bersembunyi di dalam saku jaketnya. Sesekali, ia melirik ke sekitar, memastikan tak ada yang mengikuti. Tak lama kemudian, seorang tenaga medis dengan jas putih melangkah tergesa-gesa mendekatinya.

"Kenapa kau memintaku datang ke sini?" suara tenaga medis itu terdengar cemas, matanya bergerak gelisah.

Pria bertopi itu sedikit condong ke depan. "Bagaimana operasinya? Kau sudah melakukan yang kuperintahkan?"

Tenaga medis itu menarik napas panjang, lalu menggeleng. "Aku tidak bisa melakukan apa-apa. Awalnya aku pikir semuanya berjalan sesuai rencana, tapi tiba-tiba ada dokter senior yang ikut dalam operasi. Mereka mengganti tim dengan orang-orang pilihan, dan aku sama sekali tidak punya kesempatan untuk bertindak."

Pria bertopi itu mengepalkan tangan di dalam saku jaketnya. "Sial...! Apa kau yakin tidak ada celah sama sekali?"

"Tidak! Semua prosedur diperketat, setiap tindakan diawasi ketat. Bahkan dokter yang ikut mengawasi adalah seseorang dengan reputasi tinggi. Jika aku mencoba sesuatu, aku yang akan ketahuan duluan."

Hening sejenak. Pria bertopi itu mengembuskan napas tajam, lalu menunduk sedikit, berpikir keras.

"Jadi, operasi berjalan lancar?" tanyanya akhirnya, suaranya mengandung nada frustrasi.

"Ya. Semua sesuai prosedur. Ziyo selamat."

Pria bertopi itu mendesis pelan, lalu melirik tajam ke arah tenaga medis di hadapannya. "Kau tidak berguna."

"Aku sudah melakukan yang terbaik," tenaga medis itu berbisik putus asa. "Kau tidak bilang bahwa ada pihak lain yang akan mengawasi operasi."

Pria bertopi terdiam sejenak sebelum akhirnya berbalik. "Kita lihat saja apa yang terjadi selanjutnya. Ini belum selesai."

Dengan langkah cepat, ia meninggalkan lorong parkiran, meninggalkan tenaga medis yang masih berdiri dengan wajah tegang. Rencana mereka gagal untuk saat ini, tapi ancaman masih mengintai di bayang-bayang.

***

Hania memasuki ruang diskusi medis dengan wajah tenang, meski pikirannya terus waspada. Ia sudah mengenal lama dokter senior yang ikut mengoperasi Ziyo. Hania tidak bisa secara terang-terangan meminta dokter senior turun tangan tanpa mengekspos identitas aslinya, sehingga ia melakukannya melalui jalur yang lebih tertutup.

"Bagaimana kondisi pasien, Dok?" tanya Hania, suaranya penuh kehati-hatian.

Salah satu dokter bedah menanggapi, "Operasi berjalan lancar. Tidak ada komplikasi berarti, dan kami telah melakukan prosedur sesuai standar terbaik."

Hania mengangguk, lalu melanjutkan dengan nada serius, "Apa ada orang mencurigakan di antara tenaga medis yang bertugas?"

Para dokter saling bertukar pandang sebelum salah satu dari mereka berbicara, "Sebenarnya, ada satu tenaga medis yang sempat terlihat gelisah sebelum operasi dimulai. Tapi dia tidak menunjukkan tindakan aneh selama prosedur berlangsung."

Hania menyimpan informasi itu di kepalanya. Jika ada seseorang yang mencurigakan, itu berarti ancaman terhadap Ziyo belum sepenuhnya hilang. Ia harus tetap waspada.

***

Saat Hania mengambil obat untuk Ziyo, nalurinya sebagai seseorang yang berkecimpung di bidang farmasi langsung menendang begitu ia membaca label obat-obatan yang diterima. Matanya menyipit, jari-jarinya mencengkeram plastik obat lebih erat. Ini bukan resep yang seharusnya diberikan pada pasien dalam masa pemulihan pascaoperasi seperti Ziyo.

Obat-obatan ini memang tidak berbahaya dalam jangka pendek, tapi juga tidak akan mempercepat pemulihan. Bahkan, jika dikonsumsi terlalu lama, bisa menghambat perbaikan jaringan tubuh. Napasnya memburu saat kesadarannya memproses kemungkinan terburuk, ada seseorang di rumah sakit ini yang ingin memastikan Ziyo tidak akan sembuh dengan cepat.

Tanpa menunjukkan kegelisahannya, Hania berpura-pura mengecek ulang resep, lalu kembali ke meja apoteker dengan ekspresi datar. "Maaf, sepertinya ada kesalahan pada obat pasien saya. Ini bukan yang diresepkan dokter," katanya dengan nada tenang, tapi matanya meneliti wajah apoteker di depannya.

...🍁💦🍁...

.

To be continued

1
kaylla salsabella
wuhhaaaaa ......kan ...kan udah tamat ...... terimakasih atas karya mu kak Nana 🥰🥰🥰.... tetep semangat berkarya kak 🥰🥰🥰🥰
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Dwi Winarni Wina
Akhirnya tamat juga kisah ziyo dan hania mereka menikah hidup bahagia.....
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
terima kasih semua baguslah karya kak Nana ini
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Terima kasih kembali, KK 🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
Dwi Winarni Wina
kisah ziyo dan hania dah tamat thank ya thor...
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Aamiin.🤗🙏🙏
Dwi Winarni Wina: sukses ya kak dan sehat sll....
total 3 replies
Dwi Winarni Wina
Zian kakaknya anggap km adik walaupun mama diva jahat...
Tinggal bersama kakak ziyo dan hania...
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ditunggu karya berikutnya kak anna
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
karya yang sarat dengan pelajaran. Terima kasih banyak
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Sama-sama Kak 🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
Erchapram
Terima kasih atas karya yang luar biasa ini.
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Sama-sama, Kak 🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
Sinar FauzIan Rustin
tetap semangat Thor,, sehat selalu,, dan terus lah berkarya..
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
abimasta
trimakasih thor sudah menyuguhkan cerita yang bagus,sukses di karya selanjutnya
abimasta: sama sama thor
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Aamiin. Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏
total 2 replies
kaylla salsabella
terus nasibnya Brian gimana ya kak Nana
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Masih menjalani hukumannya, Kak.
total 1 replies
kaylla salsabella
seperti nya si zion mau tamat ya kak Nana
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ziyo & hania menikah. akhirnya ya
naifa Al Adlin
bentar lg tamat y kak
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Iya, Kak.
total 1 replies
abimasta
akhirnya zigo dan hania bersatu
abimasta
biasanya kalau rilis yang baru ada yang mau end ya thor
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Iya, Kak.🤗
abimasta: sepertinya dosa yang kucintai ya thor
total 3 replies
Dek Sri
sepertinya seru, aku mampir thor
Dek Sri: sama2
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Makasih, Kak 🤗🙏🙏
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
aku bakal mampir pakai akun lain ya.
Dwi Winarni Wina
Bagus bryan apa yg kamu lakukan sudah bener dan menebus kesalahannya membongkar kejahatan diva....
Diva dilaporkan ke polisi...
Dwi Winarni Wina
Bryan sangat menyesal telah menyakiti dan menyia2kan hania sangat tulus mencintainya menyesal sudah terlambat Bryan....
Demi ambisimu ingin menguasai perusahaan Clara tega selingkuh dengan Clara...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!