Di sebuah kota yang terlupakan,ada sebuah rahasia tersembunyi. Rahasia yang dapat merubah hidup seorang gadis perantau , yang menemukan cinta pertama nya di tempat ia bekerja. Hubungan mereka bermula dari interaksi sederhana di kafe,yang kemudian berkembang menjadi perasaan yang mendalam. Namun, seperti halnya banyak kisah cinta lain nya,ego masing-masing menjadi rintangan yang sulit diatasi.Ketika mereka berdua menyadari kesalahan dan merindukan kebersamaan, tampak nya sudah terlambat.Kehadiran teman dekat yang kini menjalin hubungan dengan orang yang dicintai nya menambah luka di hati gadis itu.Meski perasaan nya belum sepenuh nya hilang,ia menyadari bahwa cinta sejati seharus nya tidak hanya tentang memiliki,tetapi juga tentang merelakan dan berharap yang terbaik untuk orang yang dicintai.Dengan hati yang berat,ia memutus kan untuk melanjut kan hidup nya.Membawa serta kenangan dan pelajaran berharga dari cinta pertama nya. Akan kah kebenaran sesungguhnya akan terungkap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhylara_Anfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senja Coffee, 20 Feb 2023
Senja Coffee, 20 Februari 2023
Malam itu, di tengah kebisingan kota dan kendaraan lalu lalang, angin berhembus begitu kencang. Langit yang begitu cerah di penuhi bintang dan bulan yang siap menerangi seluruh alam semesta.
Sama seperti Byan, yang siap menjadi cahaya bagi Aruna. Malam itu adalah malam paling istimewa bagi kedua nya, di mana saat itu mereka resmi menjadi pasangan.
Sejenak mereka terdiam dan mata saling bertatapan satu sama lain, kedua nya tersenyum dan saling mengalih kan pandangan.
"Kenapa? Kenapa mengalihkan pandangan?" ucap Byan tersenyum mendekat kan wajah nya pada Aruna.
"mmm ... Gapapa kok kak," Aruna tersenyum menatap Byan, mata nya lebih sering berkedip karena masih merasa gugup.
"Ayo masuk!" Angin nya udah mulai ga sehat buat tubuh kamu." Byan berdiri sambil mengulur kan tangan nya untuk menjadi penopang untuk Aruna.
Aruna kembali menatap Byan tersenyum, dan mengangguk kan kepala. Ia pun meraih tangan Byan dan menggenggam dengan erat. Begitu pun dengan Byan, ia menggenggam tangan Aruna dengan sangat lembut.
"hangat." seru Byan pelan, karena pertama kali nya ia memegang tangan mungil Aruna.
"hmmm, kakak bilang apa?" Aruna bertanya karena ia tidak terlalu mendengar apa yang di ucap kan Byan.
Byan tersenyum dan menggeleng kan kepala. "Tangan kamu begitu dingin, cill."
"Tangan kakak juga," menatap genggaman tangan mereka.
"Mungkin karena cuaca." ucap Byan dan Aruna bersamaan. Saling menatap hingga akhir nya tersenyum.
"Yaudah ayo masuk, nanti masuk angin."
Aruna mengangguk dan berjalan berdampingan dengan Byan.
Sebelum melewati pintu masuk, Aruna melepas kan genggaman nya dari tangan Byan. Ia tidak ingin hubungan mereka di ketahui lebih awal oleh kakak dan juga adik nya.
"Kenapa di lepas?" tanya Byan menatap Aruna.
Aruna menatap Byan kemudian beralih ke meja tempat ariell, stevanny dan juga teman-teman nya Byan.
Seketika Byan langsung faham dengan lirikan mata Aruna, yang terlihat cemas jika mereka semua mengetahui hubungan diantara mereka berdua.
Byan menatap mata Aruna seakan memberi isyarat, jika mereka akan baik-baik saja.
"Ayo jalan!! Serahin semua sama kakak." ucap nya menenangkan Aruna. Yang di balas anggukan kecil dari nya. Yang artinya dia percaya sama ucapan Byan.
Sesampainya di dalam,
"Cieee ada apa nih, tumben barengan," sorak teman-teman Byan.
"Apaan , diam gak!!" ucap Byan mencoba meredakan sorakan yang di lakukan teman-teman nya.
"kalau kita ga mau, lo mau apa, hah?" gertak Dipta
"Lo mau gue habisin, Dip??" menatap tajam pada Dipta.
"Eh nggak, gue becanda kali, Yan."
"Kalian bicara in apa? Sampai harus keluar dulu." tanya Ariell penasaran.
"Ga ko kak, ga bicara apa-apa."
"Serius?"
Aruna mengangguk tak memberi sepatah kata pun.
"Trus lo ngapain keluar tadi, Yan?"
"Ga, gue cuman gerah aja di dalam sini."
" Ck, bilang aja mau berduaan sama Aruna."
"Sok tau lo."
"Lo nyembunyiin sesuatu dari kita?"
Byan kembali menatap tajam pada Dipta. "enggak! Buat apa juga gue rahasiain sama kalian."
"Kalian ini bener-bener ya, kalau mau berdebat gausah di sini."
"Iya-iya kak Ariell , ga lagi kok." namun Dipta masih belum puas dengan jawaban Byan. "liat aja, lo pasti bakal ngomong sama gue yang sebenar nya, yan. Sampe berapa lama, lo bisa nyembunyiin sesuatu dari temen lo ini." Batin Dipta sambil tersenyum Smirk
"Udah subuh, ayo pulang!" ajak Byan datar.
"Yaudah ayok, gue juga udah ngantuk banget."
"Cill, kakak pulang dulu." ucap Byan, menatap Aruna sambil mengusap-usap rambut nya seperti biasa, dan ya, ga ada tanggapan dari teman nya. Karena semua nya menganggap itu sudah biasa dilakukan oleh kedua nya. Yang di balas anggukan kecil serta senyum dari Aruna. "Ariell, Stevanny, kita duluan.
"Oke."
Byan dan teman-teman nya pun beranjak pergi dari sana. Sebelum itu Byan lebih dulu menuju kasir, untuk membayar makanan yang ia pesan dan juga teman-teman nya.
Byan emang selalu royal kepada teman-teman nya, karna itu lah di tengah kebaikan nya, teman lain memanfaat kan kebaikan nya itu.
Kalo berkenan boleh singgah ke "Pesan Masa Lalu" dan berikan ulasan di sana🤩
Mari saling mendukung🤗