NovelToon NovelToon
METAMORFOSA

METAMORFOSA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Kehidupan alternatif / Romansa / Pembantu / Light Novel
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: joko susanto

Akibat dari perceraian orang tua pasti akan berdampak pada kehidupan anaknya. Apa lagi anak itu ada di masa pubertas yang mengalami pertumbuan secara fisik, maupun uperilaku-perilakunya.

Joko Susanto adalah salah satunya.
Dia adalah remaja yang putus sekolah.
Dan memutuskan untuk meninggalkan desanya untuk bekerja di perbatasan kota Y. Ia tinggal di kosan putri milik istri dari kakak keponakannya, Parmin. Dan istrinya yang bernama Rani.
Karena Parmin ini jarang pulang kerumah, Joko dan Rani pun menjadi sangat akrap. Tidak terkecuali kepada Elsa adik dari Rani dan juga Bude Atun ibunya Rani dan Elsa.

Karna kosan itu adalah kosan putri, Joko pun juga dekat dengan banyak wanita di sana. Ada mahsiswi yang bernama Indri, ada juga pemilk salon yang bernama Dina.
Belum di luaran kosan
Ada Lastri penjual angkringan,
nyonya Santi, dan masih banyak lagi.

Dan mereka semua cantik-cantik dengan kelebihan masing-masing yang mereka miliki.

Siapakah yang nantinya akan menjadi istri Joko?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon joko susanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mbak Rani menangis

Joko teringat, kalau dia di suruh Bulek Siti untuk menghangeri pakaian miliknya, dan milik mbak Rani. Yang basah akibat air ombak tadi. Joko melihat-lihat sekeliling balkon, dan menemukan hanger di meja kecil di sebelah kursi panjang. Joko duduk di kursi itu, dan mulai menghangeri satu persatu pakaiannya. Dan mengaitkannya ke tempat yang di situ, ada beberapa pakaian milik Bulek Siti. Yang telah terkait di sebuah pipa aluminium, yang panjang membentang di bawah plafon. Tapi saat itu Joko terhenti seketika saat membuka plastik hitam. Dan mengambil salah satu pakaian dalam Mbak Rani. Seketika jantung Joko berdenyut dengan kencang. Dan Joko merasakan di bagian bawahnya, mengembang seketika dan mengeras seperti kayu. Joko merasa bingung dengan situasi itu.

Sebenernya Joko tidak asing dengan barang itu. Sebab barang itu selalu terlihat saat ibunya menjemur pakaian di halaman rumahnya.

Tapi kenapa ya? Yang ini beda dengan kepunyaan ibunya di desa.

Apa karna ini punya mbak Rani?.

Di saat yang sama Rani sedang menaiki anak tangga. Yang terbuat dari kayu menuju ke kamar. Dengan menahan rasa emosi, dan kesedihan. Rani merasa terkhianati oleh Parmin. Sebenernya setelah pertengkaran hebat itu, Rani sudah sangat malas dengan Parmin. Tapi Rani tidak menyangka kalau Parmin juga menyelingkuhinya. Bulek Siti telah memberitahunya tentang perselingkuhan Parmin. Bulek Siti menceritakannya ke Rani dengan sangat meyakinkan.

Rani membuka pintu kamar. Mencari keberadaan Joko yang saat itu, Joko tidak terlihat di situ. Kemudian Rani mencari Joko dan melihat pintu balkon yang sedikit terbuka. Rani berjalan ke arah pintu itu dan melihat Joko sedang mencium sesuatu. Tapi karena saat itu Rani sedang ingin mecurahkan kesedihannya. Rani pun langsung memeluk Joko dan mencurahkan kesedihannya dengan menangis di pelukannya. Saat itu Rani juga sempat merasakan di bagian bawah Joko yang mengganjal. Tapi karna Rani sudah sangat terbawa emosi. Rani tidak memerdulikannya dan tetap memeluk Joko dan menangis di pundak Joko.

Joko terlihat kaget dengan kedatangan Rani, yang secara tiba-tiba. Rani menangis dan memeluknya.

Dengan kondisi Joko yang begitu, membuat Joko sangat takut, kalau-kalau Mbak Rani marah. Sehingga bagian bawah Joko berangsur mengecil.

"Ada apa mbak!? Kok nangis."

Rani tidak menjawab pertanyaan Joko, karena saat itu Rani hanya ingin menangis di pelukannya. Joko sangat bingung dengan apa yang terjadi. Karena Mbak Rani tidak menjawab pertanyaannya.

Joko pun hanya bisa pasrah dan membalas pelukannya Mbak Rani dengan mengelus-elus pundaknya. Joko teringat saat kecil dia menangis dipelukannya ibunya.

Ibunya juga mengelus-elus pundak Joko dan kepala Joko.

Tangan kanan Joko pun mengelus-elus kepala Rani.

Seperti yang ibunya Joko dulu pernah melakukannya pada Joko.

"Udah mbak... udah..."

Joko melepas pelukannya dan mengusap air mata Rani dengan jarinya.

"Udah Mbak, jangan nangis,

Aku aja ga nangis."Joko memperlakukan Mbak Rani seperti saat ibunya dulu nangis di hadapan Joko. dan seketika itu ibunya Joko pun malu dan berhenti menangis.

Nampaknya usaha Joko pun berhasil. Rani tiba-tiba berhenti dari nangisnya dan merasa malu pada Joko.

" Eeh kalian di sini,

Bulek, ganggu orang pacaran nih..

Habisnya pintunya ga di tutup,terus Bulek nyelonong aja... Ini nasi gorengnya," Bulek Siti menyodorkan nasi gorengnya.

"Apaan sih Bulek,

orang ga pacaran kok," tangkas Rani.

"Pacaran juga ga papa, Bulek dukung." jawab Siti.

Rani sangat malu mendengarnya.

Kesedihannya pun sudah terlupakan.

"Yang penting jangan sampai hamil duluan aja, oke!" Siti menggoda.

"Apaan sih Bulek," Rani terlihat semakin malu dan melihat reaksi Joko.

Terlihat Joko juga malu tapi jantungnya berdenyut kencang. Joko merasakan ada yang aneh dengan kata-kata hamil.

Ya udah Ran, Bulek ke bawah ya, Jangan lupa pintu nya di kunci aja,

Bulek mau kerja dulu."

Rani segera menyadarinya dan mengantarkan Buleknya keluar pintu.

Setelah itu Rani mengunci pintu itu dari dalam, dan berjalan lagi ke arah Joko. Setelah itu Rani duduk disebelah Joko.

"Ternyata enak ya di sini..! bisa liat pantai!."

"Nah! gitu dong Mbak, ga usah nangis aku aja yg masih kecil ga nangis."

"Kemarin ga mau di bilang kecil, sekarang malah bilang sendiri."

1
Max Goof
Hati-hati ketagihan membaca! Ceritanya sungguh menghibur 👏
🏹💕mycupidaneko💘🐈
Terima kasih untuk cerita yang luar biasa, tolong jangan berhenti!
Joko susanto: makasih kak/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!