NovelToon NovelToon
Terjerat Obsesi Tuan Brian

Terjerat Obsesi Tuan Brian

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Dunia Tati hancur, ketika suami yang sangat dia cintai, yang dia harapkan bisa menjaganya, melindunginya. Malah menjualnya ke pria lain. Sedang suaminya sendiri malah selingkuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 6

Suara beberapa langkah kaki yang teredam dengan karpet lantai berbulu. Suara langkah beberapa orang yang mengiringi langkah Talita, Temmy dan Josep. Mereka menuju kamar hotel yang ditempati Junet.

Wajah mereka terlihat cemas, sedangkan Josep juga masih sedikit bingung. Tapi juga cemas, apalah benar Junet memang berada di hotel ini, di kamar hotel dan check in dengan wanita lain.

"Kamu yakin di kamar itu, pria yang bernama Junet berada?" tanya Josep pada anak buahnya, pria muda yang membawa kunci duplikat kamar hotel.

Pria itu segera menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Benar, pak! Saya sendiri yang mengantarnya beberapa jam lalu. Ia datang bersama dengan seorang wanita yang sudah lebih dulu menunggunya di lobby hotel." timpal Sugus.

Temmy mengepalkan tangannya, dengan wajah kesalnya yang gak bisa lagi di tutupi. Bagaimana tidak kesal, bukankah dari penjelasan semuanya itu, artinya menantunya telah mengkhianati putrinya. Orang tua mana yang tidak kesal.

'Jika benar wanita yang sama, berarti mereka belum putus hubungan! Dan hubungan mereka sudah jelas bukan sekedar hubungan bos dan bawahan.' pikir Temmy yang memang sudah menaruh curiga pada menantinya itu sejak lama.

Melihat suaminya yang begitu marah, dengan mata sedikit memicing. Seperti sedang memikirkan semua. Talita, berpikir mungkin suaminya mengetahui sesuatu.

"Papa, apa papa tahu sesuatu?”"tanya Talita menatap sang suami penuh selidik.

Temmy ingin sekali mengatakan apa yang dia pikirkan pada istrinya. Tapi, dia juga tidak ingin gegabah, dia harus memastikan apakah menantinya memang seperti yang dia pikirkan atau ini ada kesalahpahaman.

"Papa belum bisa pastikan, mah!" seru Temmy dengan ragu.

Temmy yang juga ingin memastikan, segera mengalihkan pandangannya pada petugas hotel itu.

"Apa menantu ku sering datang ke hotel ini, mas? Dengan seorang wanita yang sama atau wanita berbeda mungkin!" tanya Temmy dengan tatapan sangat penasaran, dan sangat ingin mendengarkan penjelasan yang jelas dari Sugus.

Dan pria yang ditanyai oleh Temmy itu, langsung menggerakkan bola matanya melirik ke arah kanan atas, seperti sedang mengingat sesuatu atau memastikan sesuatu.

"Seingat saya, cukup sering pak! Mereka berdua cukup sering ceck in kamar, pak! 2 kali dalam seminggu bisa itu pak!" jelas Sugus.

Tentu saja karena memang apa yang mereka lakukan itu cukup sering. Sugus jadi bisa mengingat mereka dengan cukup jelas.

Mendengar jawaban Sugus, Temmy semakin mengepalkan tangannya. Sedangkan Talita malah tampak bingung.

"Apa yang mereka lakukan? Apa hanya mereka berdua?" tanya Talita penasaran.

"Tidak juga, bu! Pernah dengan beberapa pria berpakaian rapi. Mungkin membahas pekerjaan." celetuk Sugus sok tahu.

"Untuk lebih jelasnya, nanti om dan tante bisa cek cctv hotel." timpal Josep yang memang ingin membantu om dan tantenya itu. Dia juga sangat penasaran.

Talita segera menoleh ke arah Mamat.

"Kamu ini gimana sih mang! Kamu kan kerja buat selalu dampingi putri saya! Kenapa kamu malah ada disini! Meninggalkan Tati di sembarang tempat!" omel Talita dengan wajah kesal, menoleh sekilas ke arah mang Mamat. Pria 42 tahun yang sudah lama bekerja dengannya.

Mamat yang merasa bersalah, segera menundukkan kepalanya.

"Maaf Nyonya besar. Saya gak tau kalo kejadiannya akan jadi seperti ini." seru mang Mamat dengan wajah bersalah.

Tak lama, mereka akhirnya sampai di kamar yang dimaksud.

"Ini kamarnya, pak, bu!" ujar Sugus, saat berhenti di depan kamar hotel dengan nomor 212.

"Tunggu apa lagi, cepat buka!" titah Josep dengan tegas.

'Aku harap Nyonya besar dan Tuan besar bisa melihat seburuk apa menantunya. Kasihan aku melihat Nona Muda, selalu dikelabui dengan kata kata manis suami gak tau diri seperti Tuan Junet.' pikir mang Mamat, dengan perasaan yang harap harap cemas. Karena memang dia sudah tahu, tentang pengkhianatan Junet pada Tati.

'Jika sampai pria sialan itu benar di dalam dengan sekretarisnya, gak akan ada kata maaf untuk seorang pecundang sepertinya! Bisa bisanya dia bermain gila di depan mertuanya sendiri! Apa putri ku memiliki kekurangan, sampai dia berani bermain gila dengan wanita yang jauh lebih rendah dari Tati?' pikir Temmy dengan dada bergemuruh kesal.

Pintu kamar hotel berhasil dibuka, tanpa menghasilkan suara. Membuat Talita dan Temmy merangsak masuk lebih dulu dengan terburu-buru.

Baik Temmy dan Talita, keduanya sama-sama tercengang gak percaya. Mendapati ruangan yang kosong tanpa penghuni. Meninggalkan helaian pakaian dari sepasang wanita dan pria, masih berserakan dimana-mana. Tampak pakaian wanita yang gak lagi berbentuk utuh tergeletak di lantai dekat ranjang berukuran besar.

"Astagaaa, ini sih beneran menantu kita main gilaa, pah!" pekik Talita.

Dia tidak tahu lagi harus bicara seperti apa. Semua pakaian ini, bukankah semua ini sudah menjelaskan apa yang sebelumnya terjadi di kamar hotel ini.

Temmy mengedarkan pandangannya, dia tidak melihat siapapun di kamar ini

"Kemana mereka? Gak mungkin mereka pergi meninggalkan kamar hotel tanpa busana kan, Jo?" Temmy juga sudah sangat kesal. Tapi lebih kesal karena tidak melihat Junet di kamar itu.

"Sssttttt!" Josep memberi isyarat diam pada pamannya itu, ia melangkah ke arah pintu yang ada di dalam kamar yang gak lain kamar mandi.

"Aku rasa mereka masih ada di dalam sini, om! Entah apa yang mereka lakukan!" bisik Josep, melangkah semakin dekat dengan kamar mandi.

Sementara di depan kamar hotel, 3 orang petugas keamanan sudah bersiap berjaga.

Sementara Mamat, dia menemukan sesuatu.

"Ini tas wanita, tapi sepertinya saya pernah lihat tas ini Nyonya besar!" ucap mang Mamat, ia memungut tas Monika yang tergeletak di atas lantai.

Gak hanya tas, pria paruh baya itu bahkan menemukan ponsel, dompet, lipstik dan bedak wanita.

Sreeek.

"Ini pasti milik wanita sundel itu!" Talita merebut tas wanita itu dari tangan mang Mamat. Lalu mengeluarkan isi dompetnya dari dalam tas.

"Kamu kenal wanita ini, mang?" tanya Talita, memperlihatkan sebuah kartu tanda pengenal pada mang Mamat.

Mang Mamat menggaruk kepalanya yang gak gatal, "A... anu Nyonya besar. I...itu se... sekretaris baru Tuan Junet." Jawab Mamat gugup.

Trak.

Kartu identitas Monika dalam sekejap patah dan remuk dalam kepalan tangan Talita.

"Sialann! jadi menantu pecundang itu berani berselingkuh dengan sekretarisnya! Dia berani menyakiti putri kesayangan ku! Aku gak terima! Lihat apa yang bisa ku lakukan pada mu, menantu pecundang!" geram Talita dengan wajah merah padam.

Grap.

***

Bersambung....

1
Clara Joya
Suka novelnya
Cecen
Lumayan bagus, semangat kak
Grace Nelli
Agak hareudang ya, lanjut
Yoongi marry me
Memang ya, memang memang pokoknya. Gak Junet gak Brian, gak ada yang kayak gwangsik
Aqila
semakin seru ne
As Salwa
keren banget ceritanya
AFikha
semangat terus buat up
Azahra
lanjutkan
Adibah
jangan lupa up thor
Andien
lanjutkan up
Alice
bagus banget alur cerita novel mu thor
Indriyani
lanjut kan thor
Anggun
Suka Cerita ini
Githa
Bagus
Esperanza
Ditunggu Kelanjutannya
Cute Alpa
Bikin gemes, siapa tuh yang di dor, lanjut buruan yok
Cute Alpa
Beneran buat lunasin hutang judoll parah
Cute Alpa
Junet parah, tinggalin pulang aja lah itu orang, jangan percaya.
Ayu
lanjutkan kak
Ivone
semangat terus buat kmu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!