Ayana diminta untuk menikahi Billy anak dari Ibu Tika yang merupakan sahabat dari almarhum ibunya dan wali dari dirinya saat dia ditinggal oleh kedua orang tuanya. Billy yang saat itu dalam keadaan lumpuh dan ditinggal oleh tunangannya karena tidak mau melanjutkan hubungannya di karenakan keadaan Billy yang cacat.
Bagaimana kelanjutan cerita antara Billy dan Ayana apakan setelah menikah Billy atau Ayana bisa meneria bahwa mereka adalah suami istri???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunichanchan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 22
Sore itu Ayana yang sedang sibuk menyiapkan makanan untuk makan malam bersama bibik, sudah menjadi rutinitasnya setelah pulang kerja. Ibu Tika yang melihat anak menantunya pun berjalan menuju ruang makan.
"Masak apa Aya untuk makan malam ini." Tanya Ibu Tika.
"Eh Mama, tadi pagi Mas Billy minta dimasakkan sayur asam sama pepes Ma. Jadi aku masak itu, sekaian tempe, tahu dan ikan mujaer goreng sebagai lauk tambahan serta sambal Ma. Mama ingin di masakkan yang lain." Ucap Ayana.
"Gak, itu saja juga sudah cukup. Oh iya Aya apa kumu sudah ada tanda-tanda?." Tanya Ibu Tika.
Ayana langsung terdiam mendengar pertanyaan Ibu Tika yang menginginkan cucu. Ayana menyadari sampai sekarang dia belum seutuhnya menjadi istri Billy, karena dia belum melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang istri.
Ayana tersenyum. "Doain saja Ma, semoga Ayana dan Mas Billy cepat dapatnya." Ucap Ayana.
"Amin. Tapi kamu dan Billy baik-baik sajakan?." Tanya Ibu Tika.
"Kami baik-baik saja kok Ma." Jawab Ayana.
Setelah menyelesaikan kegiatan nya di dapur Ayana langsung masuk kedalam kamar untuk mandi tak lupa Ayana membawakan segelas teh hangat untuk suaminya.
"Sudah mandi ya Mas?." Tanya Ayana berjalan ketempat suaminya sambil membawakan segelas teh hangat dan menaruhnya di atas meja dekat suaminya.
"Iya sudah." Jawab Billy yang sibuk dengan tab yang dibawanya.
Ayana yang melihat Billy sedang sibuk memilih langsung masuk kamar mandi. Lima belas menit Ayana pun keluar dari kamar mandi. Ayana langsung duduk di depan meja rias menggunakan bedak, lipbalm, bodylotion dan sedikit minyak wangi agar terlihat lebih segar.
Billy yang melihat Ayana dari tadi di dalam hatinya selalu mengucap syukur karena di berikan istri yang sholeh dan juga cantik. Di lihatnya Ayana sangat berbeda dengan Maudi yang selalu tampil dengan makeup yang tebal.
"Ya Alloh, kenapa tidak kamu dulu yang datang dalam hidup ku." Ucap Billy dalam hati.
Ayana yang menyadari kalau dia di perhatikan Billy langsung tersenyum. Ayana berjalan menghampiri Billy dan duduk di sebelah Billy.
"Kenapa Mas, ada yang bisa Ayana bantu?." Ucap Ayana yang duduk mendekati Billy.
Billy yang sedikit kaget dengan sikap Ayana seperti itu langsung merubah posisi duduk nya. "Memang kamu bisa?. Gak biasa nya sikap mu seperti ini?." Ucap Billy sedikit heran.
Ayana tersenyum manis. "Memang sikap ku seperti apa biasa Mas." Ucap Ayana yang pura-pura marah dan langsung duduk membelakangi Billy.
Billy yang tahu Ayana marah langsung meletakkan tab nya di meja duduk mendekati dan memeluk dari belakang Ayana. Di sandarkan kepalanya dibahu Ayana lalu membisikkan sesuatu.
"Sayang kamu manis." Ucap Billy dengan mesra.
Ayana hanya bisa tersenyum manis dan membuat pipi sampai telinga Ayana berubah menjadi merah. Billy yang mengetahui Ayana yang sedang malu langsung mencium dan menggigit kecil telinganya turun keleher dan kebahunya. Billy membalik badan Ayana, memegang leher dan pipinya lanjut Billy mencium bibir Ayana dengn lembut. Billy langsung memeluk tubuh Ayana dan Ayana melingkarkan kedua tangannya keleher Billy, tanpa melepaskan ciuman mereka.
Tak lama pintu kamar dikutuk dengan keras.
"Tok..... tok....Mas Billy, Mas." Ucap Farel memanggil Billy.
Billy dan Ayana yang sedang menikmati adegan mesranya pun terkejut. Ayana yang langsung melepaskan diri nya dari pelukan Billy langsung berjalan menuju kamar mandi. Sedangkan Billy membuka pintu kamar untuk menghampiri Farel.
"Farel, memang kamu gak bisa sedikit pelan kalau mengetuk pintu dan memanggil ku." Ucap Billy marah.
Farel yang melihat Billy marah dan sedikit berantakan. Farel tahu kalau Billy sedang melakukan apa hanya terseyum lebar.
"Hehe...Maaf Mas waktu nya kurang tepat." Ucap Farel sambil berlari kencang menuju kamarnya.
"FAREL........" Ucap Billy dengan keras.
TERIMA KASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA